SMA NEGERI 1 PALIMANAN
KABUPATEN CIREBON
Hj. Leli Siti Nurlaeliah, SAg
Nip. 19790510 201001 2 005
Nip. 19790510 201001 2 005
Dosa besar
· Dosa
berasal dari bahasa sansekerta, dalam bahasa Arab disebut az-zanbu,
al-ismu atau al-jurnu Ulama fukaha
sepakat bahwa dosa besar adalah:
· Dosa
yang pelakunya diancam dengan hukuman dunia, axab diakhirat, dan dilaknat oleg
Allah SWT dan Rasulullah.
· Dosa
yang pelakunya diancam dengan hukuman dunia, seperti mencuri, korupsi, merampok
dan membunuh
· Dosa
yang pelakunya diancam dengan siksa diakhirat, seperti kemunafikan, kekafiran,
dan lalai mengerjakan shalat. (QS.At-Taubah:68, Al-Muddassir)
· Syirik
·
Adalah
menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu selain-Nya, baik dalam zat-Nya,
sifat-Nya, af’al-Nya (perbuatan), maupun dalam hal ketaatan yang seharusnya
ditujukan hanya kepadaNya
·
Merupakan
dosa yang paling berat, sehingga pelakunya tidak akan memperoleh ampunan Allah
SWT, apabila tidak bertobat sungguh-sungguh (nasuha)
·
إِنَّ اللَّهَ
لاَ يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا النساء:48}
·
Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang
selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar.
(QS. An-Nisa: 48)
·
Dosa Besar terhadap Allah SWT
· Kufur
·
Yaitu
mengingkari adanya Allah SWT dan segala ajaran-Nya yang disampaikan oleh nabi/
rasul-Nya. Orang yang kufur disebut kafir.
·
Termasuk
kufur adalah mengingkari atau tidak mensyukuri nikmat yang dikaruniakan Allah
SWT.
·
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ
لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ (ابراهيم: 7)
·
·
Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS.
Ibrahim:7)
·
Dosa Besar terhadap Allah SWT
· Nifak
·
Yaitu
sikap, ucapan, dan perbuatan yang sesungguhnya bertentangan dengan apa yang
tersembunyi dalam hatinya, seperti pura-pura memeluk agama Islam, padahal
hatinya kufur.
·
Orang
yang berprilaku nifak disebut munafik.
· Fasik
·
Yaitu
nelupakan Allah SWT, meninggalkan dan keluar dari agama Islam yang ditunjukkan
dengan sikap mental, ucapan dan tindakan.
·
وَلاَ تَكُونُوا
كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ
الْفَاسِقُونَ (الحسر:19)
·
Dan
janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah
menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. mereka Itulah orang-orang yang
fasik. (QS. Alhasyr:19)
·
·
Dosa Besar terhadap Diri Sendiri
·
Adalah perbuatan dosa besar yang objek atau
sasarannya adalah diri sendiri, seperti membunuh diri sendiri. Buruh diri haram
hukumnya karena yang berhak menhidupkan dan mematikan seseorang hanyalah Allah
SWT.
·
Firman Allah SWT tentang haramnya bunuh diri
·
وَهُوَ الَّذِي أَحْيَاكُمْ
ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَكَفُورٌ
·
Dan dialah Allah yang Telah menghidupkan kamu,
Kemudian mematikan kamu, Kemudian menghidupkan kamu (lagi), Sesungguhnya
manusia itu, benar-benar sangat mengingkari nikmat.
·
(QS. Al-Hajj: 66)
·
Dosa Besar dalam Keluarga
·
Salah satu contoh dosa besar dalam keluarga
adalah durhaka kepada kedua orang tua.
·
Rasulullah bersabda:
·
اَلاَ اُنَبِّئُكُمْ بِاَكْبَرِ اْلكَبَائِرِ؟
قُلْنَا بَلَي يَارَسُوْلُ اللهِ قَالَ: اَْلاِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ
الْوَالِدَيْنِ (رواه البخاري و مسلم)
·
Artinya:
·
“Maukah
Aku kabarkan kepada kalian dosa yang paling besar? Kami para sahabat menjawab,
“Baiklah ya Rasulullah.” Rasulullah SAW bersabda. “Menyekutukan Allah (syirik)
dan mendurhakai kedua orang tua.” (HR. Bukhari dan Muslim)
·
Rasulullah
bersabda yang artinya:
·
“Rida
Allah berada didalam rida kedua orang tua dan kemurkaan-Nya berada pada
kemurkaan kedua orang tua”
·
(HR.
Tabrani dan Ibnu Amar)
·
·
Dosa Besar dalam Pemenuhan Seksual
· Zina
·
Zina
adalah hubungan kelamin (persetubuhan) anatara laki-laki dan wanita diluar
pernikahan yang sah.
·
Allah
berfirman:
·
وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً
وَسَاءَ سَبِيلاً {الاسراء:32}
·
Artinya:
·
Dan
janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. dan suatu jalan yang buruk.
·
·
Dosa Besar dalam Pemenuhan Seksual
· Homoseksual (al-liwat)
·
Homoseksual
adalah pemuasan dan penyaluran nafsu seks antara sesama jenis, sesama pria
(gay) dan sesama wanita (lesbian). Homoseksusl merupakan perbuatan haram dan
dosa besar, karena perbuatan tersebut bertentangan dengan fitrah manusia serta
bertentangan dengan norma susila dan agama.
·
Rasulullah
bersabda :
·
لَعَنَ اللهُ مَنْ عَمِلَ عَمَلَ قَوْمٍ لُوْطٍ (رواه احمد)
·
Artinya:
·
”Allah
mengutuk orang yang melakukan perbuatan kaum lut (diulang sampai tiga kali)
(HR. Imam Ahmad)
·
·
Dosa Besar dalam Pemenuhan Seksual
· Menuduh zina (qazaf)
·
Qazaf
adalah menuduh orang lain melakukan zina, tanpa adanya saksi-saksi yang
dibenarkan oleh syara’.
·
Qazaf
merupakan dosa besar karena menuduh zina akan mendatangka kerugian dan bencana,
baik bagi yang dituduh beseerta keluarganya maupun bagi yang menuduh.
·
Allah
berfirman :
·
وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ
شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلَا تَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً
أَبَدًا وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
(النّور:4)
·
Artinya:
·
Dan
orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka
tidak mendatangkan empat orang saksi, Maka deralah mereka (yang menuduh itu)
delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat
selama-lamanya. dan mereka Itulah orang-orang yang fasik.
·
·
·
Dosa Besar dalam Makanan dan Minuman
·
Makanan
·
Makanan
yang diharamkan karena zatnya telah dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Maidah:
3 sebagai berikut:
·
Allah
berfirman :
·
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ
وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ
وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا
أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا
بِالْأَزْلَامِ ذَلِكُمْ فِسْقٌ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ
دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ
وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا فَمَنِ
اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ
رَحِيمٌ (المائدة:3)
·
·
Dosa Besar dalam Makanan dan Minuman
·
Makanan
·
Allah
berfirman yang artinya :
·
Diharamkan
bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas
nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan
(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga)
mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah
kefasikan. pada hari ini orang-orang kafir Telah putus asa untuk (mengalahkan)
agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku.
pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka
barang siapa terpaksa Karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Maidah:3)
·
·
Dosa Besar dalam Makanan dan Minuman
·
Minuman Khamar
·
Khamar
berasal dari kata “khamran” yang artinya tertutup, terhalang atau
tersembunyi. Selanjutnya kata khamar digunakan sebagai sebutan bagi setiap
yang memabukkan dan menutup atau menghalangi akal sehat peminumnya dari
mengerjakan perintah Allah dan Rasul-Nya.
·
·
Nabi
Muhmmad bersabda:
·
كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَكُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ (رواه أبوداود)
·
·
Artinya:
·
“Setiap
yang memabukkan adalah khamar dan setiap yang memabukkan adalah haram” (HR. Abu
Daud)
siti nurraodah XI ips 2
BalasHapusKalau kita telusuri ayat-ayat Al-Quran maka kita akan jumpai banyak ayat-ayatnya yang berkenaan tentang syukur; baik dalam bentuk kata kerja masa lampau, kata kerja masa kini dan akan datang dan kata kerja perintah, atau dalam bentuk masdar dan dalam bentuk isim fa’il. Kesemua bentuk tersebut memiliki tujuan tertentu, dan memberikan pelajaran kepada umat manusia bahwa apapun bentuknya dan bagaimanapun keadaanya manusia harus tetap bersyukur kepada Allah.
Kenapa demikian..??
Karena setiap orang sangat memerlukan Allah swt dalam setiap gerak kehidupannya. Dari udara untuk bernafas hingga makanan yang ia makan, dari kemampuannya untuk menggunakan tangannya hingga kemampuan berbicara, dari perasaan aman hingga perasaan bahagia, seseorang benar-benar sangat memerlukan apa yang telah diciptakan oleh Allah swt dan apa yang dikaruniakan kepadanya. Akan tetapi kebanyakan orang tidak menyadari kelemahan mereka dan tidak menyadari bahwa mereka sangat memerlukan Allah swt. Mereka menganggap bahwa segala sesuatu terjadi dengan sendirinya atau mereka menganggap bahwa segala sesuatu yang mereka peroleh adalah karena hasil jerih payah mereka sendiri.
Anggapan ini merupakan kesalahan yang sangat fatal dan benar-benar tidak mensyukuri nikmat Allah swt. Anehnya, orang-orang yang telah menyatakan rasa terima kasihnya kepada seseorang karena telah memberi sesuatu yang remeh kepadanya, mereka menghabiskan hidupnya dengan mengabaikan nikmat Allah swt yang tidak terhitung banyaknya di sepanjang hidupnya. Bagaimanapun, nikmat yang diberikan Allah swt kepada seseorang sangatlah besar sehingga tak
seorang pun yang dapat menghitungnya. Allah swt menceritakan kenyataan ini dalam sebuah ayat sebagai berikut:
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” An-Nahl:18.
resih diarani XI IPS 2
BalasHapusSepanjang kehidupan kita, ujian & cobaan datang silih berganti karena makna kehidupan itu sendiri adalah bagaimana menghadapinya. Ujian & cobaan kehidupan adalah tantangan yang akan memilah mana orang yang tahan uji dan mana orang yang lemah, Mana orang yang beriman dan mana orang tidak beriman. Bagi seorang mukmin kehidupan akan selalu mendatangkan keberuntungan karena ia bersyukur ketika memperoleh nikmat dan bersabar ketika menghadapi kesulitan. Sebaliknya orang tak beriman selalu tak beruntung, ketika memperoleh nikmat ia lupa diri dan ketika menghadapi kesulitan berat ia lupa ingatan. Sabar ialah tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi cobaan dan rintangan, dalam jangka waktu tertentu, dalam rangka mencapai tujuan. Islam mengajarkan bersabar itu indah.
Pertama, tahan ketika menghadapi hantaman pertama. Rasulullah pernah bersabda, Innamassabru indassad matil uulaa. Artinya: Sabar yang sesungguhnya ialah ketika menghadapi hantaman pertama.
Kedua, ketika ditimpa musibah, segera mengingat Allah dan mohon ampunannya. Firman Allah, ‘(Orang-orang yang sabar ialah) mereka yang ketika ditimpa musibah, berkata, ‘sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Nya.’ (al Baqarah: 156).
Ketiga, tidak menampakkan musibahnya kepada orang lain, seperti yang dicontohkan oleh istri Abu Talkhah (Ummu Sulaim) ketika ditinggal mati anaknya. (dikisahkan dalam hadis Riwayat Muslim).
Keempat, sabar menghadapi semua cobaan dengan ikhlas kepada Allah. Allah berfirman dalam hadis Qudsy, ‘HambaKu yang mukmin, yang bersabar dengan pasrah kepadaKu ketika kekasihnya Aku panggil kembali (mati), kepadanya tak ada balasan yang layak dari Ku selain surga.’ (HR. Bukhari)
Nama : Abdul Mufid
BalasHapusKelas : XI IPS 2
Ciri orang yang bertaqwa
Salah satu perintah Allah swt. yang banyak disebutkan dalam al-Qur’an dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. adalah agar kita, orang-orang mukmin, berusaha mencapai tingkat/derajat taqwa. Taqwa kepada Allah swt. begitu penting, karena dengan taqwa ini, seseorang mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah swt. Taqwa adalah buah dari pohon ibadah. Ia merupakan tujuan utama dari setiap perintah ibadah kepada Allah swt. Perintah berpuasa misalnya bertujuan untuk meningkatkan derajat ketakwaan bagi orang-orang beriman. Taqwa yang sesungguhnya hanya diperoleh dengan cara berupaya secara maksimal melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangannya. Ketaatan ini adalah ketaatan yang tulus, tidak dicampuri oleh riya atau pamrih.
Banyak sekali ayat-ayat Allah maupun hadis Nabi saw. yang menekankan perintah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Di antarnya adalah firman Allah swt. :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. QS. Ali Imran 3:102.
Firman Allah tentang kedudukan orang-orang yang bertaqwa:
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan”. QS. An-Naba’ 78:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menadakan baginya jalan keluar. Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya”. QS. Ath-Thalaq 65: 2-3.
lina herlina XI IPS 2
BalasHapusAURAT WANITA DAN HUKUM MENUTUPNYA
Aurat wanita yang tak boleh terlihat di hadapan laki-laki lain (selain suami dan mahramnya) adalah seluruh anggota badannya kecuali wajah dan telapak tangan. Yang menjadi dasar hal ini adalah:
1. Al-Qur?an surat Annur:
?Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: ?Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkkan khumur (Ind: jilbab)nya ke dadanya???
Keterangan :
Ayat ini menegaskan empat hal:
a. Perintah untuk menahan pandangan dari yang diharamkan oleh Allah.
b. Perintah untuk menjaga kemaluan dari perbuatan yang haram.
c. Larangan untuk menampakkan perhiasan kecuali yang biasa tampak. Para ulama mengatakan bahwa ayat ini juga menunjukkan akan haramnya menampakkan anggota badan tempat perhiasan tersebut. Sebab jika perhiasannya saja dilarang untuk ditampakkan apalagi tempat perhiasan itu berada. Sekarang marilah kita perhatikan penafsiran para sahabat dan ulama terhadap kata ??kecuali yang biasa nampak?? dalam ayat tersebut. Menurut Ibnu Umar RA. yang biasa nampak adalah wajah dan telapak tangan. Begitu pula menurut ?Atho,? Imam Auzai dan Ibnu Abbas RA. Hanya saja beliau (Ibnu Abbas) menambahkan cincin dalam golongan ini. Ibnu Mas?ud RA. mengatakan maksud kata tersebut adalah pakaian dan jilbab. Said bin Jubair RA. mengatakan maksudnya adalah pakaian dan wajah. Dari penafsiran para sahabat dan para ulama ini jelaslah bahwa yang boleh tampak dari tubuh seorang wanita adalah wajah dan kedua telapak tangan. Selebihnya hanyalah pakaian luarnya saja.
d. Perintah untuk menutupkan khumur ke dada. Khumur adalah bentuk jamak dari khimar yang berarti kain penutup kepala. Atau dalam bahasa kita disebut jilbab. Ini menunjukkan bahwa kepala dan dada adalah juga termasuk aurat yang harus ditutup. Berarti tidak cukup hanya dengan menutupkan jilbab pada kepala saja dan ujungnya diikatkan ke belakang. Tapi ujung jilbab tersebut harus dibiarkan terjuntai menutupi dada.
2. Hadis riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah berpaling darinya dan berkata: ?Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini,? sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan Baihaqi).
dinniyah XI IPS 2
BalasHapusKerusakan Yang Diakibatkan Zina[1]
Zina merupakan kerusakan besar, keburukan nyata, dan pengaruhnya begitu besar yang mengakibatkan berbagai kerusakan, baik terhadap orang yang melakukan maupun terhadap masyarakat secara umum.
Mengingat perbuatan zina ini sudah sering terjadi, demikian juga penyebabnya pun sudah tersebar dimana-mana, maka berikut ini kami akan berusaha menghadirkan beberapa dampak negatif dari perbuatan kotor ini, serta berbagai kemudharatan dan kerusakan yang diakibatkannya.
1. Dalam perbuatan zina tekumpul semua jenis keburukan, seperti lemahnya agama, hilangnya ketakwaan, hancurnya kesopanan, lenyapnya rasa cemburu, dan terkuburnya akhlak terpuji.
2. Perbuatan zina dapat membunuh rasa malu sehingga menjadikan seseorang tebal muka atau tidak tahu malu.
3. Perbuatan zina mempengaruhi keceriaan wajah sehingga menjadikannya kusam, kelam, dan tampak layu bagaikan orang yang mengalami kesedihan mendalam. Di samping itu, zina dapat memicu kebencian yang bisa disaksikan oleh orang yang melihatnya.
4. Perbuatan zina mengakibatkan kegelapan dan hilangnya cahaya hati.
5. Perbuatan zina menjatuhkan bahkan menghilangkan harga diri pelakunya, menjatuhkan derajatnya di hadapan sang Pencipta dan seluruh makhluk-Nya, serta menghilangkan sebutan hamba yang berbakti, ’afif (pemelihara kehormatan diri), dan orang yang adil. Bahkan sebaliknya, orang banyak akan menjulukinya sebagai hamba yang jahat, fasik, pelacur, dan pengkhianat.
6. Sifat liar yang dicampakkan Allah ke dalam hati pezina merupakan teman akrab yang tampak jelas pada wajah pelakunya. Pada wajah orang yang ‘afif akan terlihat keceriaan, pada hatinya terdapat keramahan, dan semua yang duduk bersamanya akan merasa senang, sedangkan pada wajah pezina malah terlihat sebaliknya.
7. Orang akan melihat seorang pezina dengan pandangan yang meragukan, penuh dengan khianat. Tidak ada seorang pun yang akan percaya tentang kehormatan yang diraihnya dan anak yang dimilikinya.
8. Bau busuk yang keluar dari tubuh seorang pezina dapat dicium oleh setiap orang yang berhati bersih dan selamat. Bau busuk tersebut berhembus dari mulut dan badannya.
9. Perbuatan zina akan mengakibatkan hati yang sempit dan perasaan tertindas. Para pezina akan diperlakukan dengan perlakuan yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Siapa saja yang menginginkan kenikmatan hidup dengan keindahannya, tetapi ia meraihnya dengan cara bermaksiat kepada Allah, maka Allah pasti akan mengadzabnya dengan kebalikan apa yang diinginkannya. Sesungguhnya, semua kenikmatan yang ada di sisi Allah tidak akan bisa diraih kecuali dengan cara mentaati perintah-Nya. Allah sama sekali tidak pernah menjadikan suatu kemaksiatan sebagai penyebab untuk memperoleh kebaikan.
10. Orang yang melakukan perbuatan zina berarti telah mengharamkan dirinya untuk menikmati bidadari Surga di tempat-tempat indah dalam surga ’Adn
Lanjutan
BalasHapusTaqwa kepada Allah artinya mempunyai kesadaran akan kehadiran-Nya. Allah selalu dekat dan menyertai kita, selalu mengawasi setiap perbuatan kita sehingga menimbulkan kesadaran agar kita senantiasa berhati-hati, jangan sampai menyimpang dari tuntunan, ajaran, dan ketentuan-ketentuan Allah swt. dalam kehidupan keseharian kita. Hal tersebut akan mendatangkan ketentraman dan ketenangan hati serta kesejahteraan dan keselamatan baik dalam kehidupan di dunia yang sebentar ini, maupun dalam kehidupan di akhirat yang langgeng kelak.
Apakah kita sudah berhasil mencapai tingkat taqwa tersebut? Hanya Allah swt. dan kita masing-masinglah yang mengetahuinya dengan tepat.
Salah satu ayat al-Qur’an yang membicarakan taqwa adalah surah al-A’raf ayat 26 sebagai berikut:
يابنى آدم قد أنزلنا عليكم لباسا يوارى سوءاتكم وريشا ولباس التقوى ذلك خير ذلك من ءايات الله لعلهم يذكرون
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi ‘auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”.
Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa Ia telah menyediakan dua macam pakaian bagi manusia:
Pertama, pakaian lahir yang mempunyai 2 (dua) fungsi pokok, yaitu untuk menutupi aurat atau melindungi fisik orang dari bahaya yang datang dari luar dan (fungsi kedua) sebagai hiasan.
Para ulama menjelaskan bahwa pakaian lahir yang disebut dalam ayat itu, di samping pakaian yang kita kenakan sehari-hari, berarti pula semua kenikmatan duniawi yang dianugrahkan Tuhan kepada kita yang memang kita butuhkan dalam hidup ini. Misalnya kesehatan badan, penguasaan ilmu pengetahuan yang luas dan dalam, perolehan rezeki/harta yang cukup, dan kekuasaan duniawi. Itu semua adalah perkara lahir yang dibuthkan manusia dalam hidupnya di dunia ini.
Kedua, pakaian batin, atau dalam ayat di atas disebut “pakaian taqwa”. Pakaian taqwa ini –menurut ayat di atas- ternyata lebih baik dan lebih pentng ketimbang pakaian lahir. Ini karena pakaian taqwa akan memperindah ruhani, hati dan jiwa manusia. Pakaian taqwa akan menentukan apakah pakaian lahir tadi bermanfaat atau tidak. Banyak orang berpakaian lahir, tapai tidak berpakaian taqwa, maka pakaian lahir tadi tidak memberikan manfaat apa-apa untuknya di dunia maupun di akhirat.
next........
BalasHapusAl-Hasan al-Bashri, ulama besar yang hidup pada akhir abad VII M, dalam telaahnya tentang pengertian taqwa yang terkandung dalam surah al-A’raf ayat 26 di atas, mengungkapkan ciri-ciri orang yag bertaqwa kepada swt., sebagai berikut:
1. Teguh dalam keyakinan dan bijaksana dalam pelaksanaannya;
2. Tampak wibawanya karena seuma aktivitas hidupnya dilandasi kebenaran dan kejujuran;
3. Menonjol rasa puasnya dalam perolehan rezeki sesuai dengan usaha dan kemampuannya;
4. Senantiasa bersih dan berhias walaupun miskin;
5. selalu cermat dalam perencanaan dan bergaya hidup sederhana walaupun kaya;
6. Murah hati dan murah tangan
7. Tidak menghabiskan waktu dalam perbuatan yang tidak bermanfaat;
8. Tidak berkeliaran dengan membawa fitnah
9. Disiplin dalam tugasnya;
10. Tinggi dedikasinya;
11. Terpelihara identitas muslimnya (setiap perbuatannya berorientasi kepada terciptanya kemaslahatan/kemanfaatan masyarakat);
12. Tidak pernah menuntut yang bukan haknya serta tidak menahan hak orang lain;
13. Kalau ditegur orang segera intropeksi. Kalau ternyata teguran tersebut benar maka dia menyesal dan mohon ampun kepada Allah swt. serta minta maaf kepada orang yang tertimpa oleh kesalahannya itu;
14. Kalau dimaki orang dia tersenyum simpul sambil mengucapkan: “Kalau makian anda benar saya bermohon semoga Allah swt. mengampuniku. Kalau teguran anda ternyata salah, saya bermohon agar Allah mengampunimu.
Kalau kita mempunya ciri-ciri seperti di atas, berarti kita pantas merasa telah mencapai tingkat ketaqwaan keapda Allah swt. dan tentu harus kita pwlihara serta tingkatkan terus menerus. Pakaian taqwa dengan ciri-ciri seperti di atas yang telah kita perjuangkan; menenunnya/merajutnya dengan susah payah sepanjah hidup kita ini janganlah dirusak lagi. Semoga Allah swt. menuntun kita masing-masing untuk mencapai tingkat taqwallah seperti di atas.
erti XI IPS 2
BalasHapusbahaya sombong
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
"Wahai manusia kalian semua fakir sangat membutuhkan Allah sedangkan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (al-Fathir: 15)
Status fakir di hadapan Allah swt kita sandang selamanya. Banyaknya memiliki sesuatu, baik harta maupun ilmu, sama sekali tidak mengangkat derajat kita menjadi kaya di hadapan Allah karena apa pun yang kita rasa sebagai milik kita sebenarnya bukanlah milik kita. Perasaan memiliki pada diri kita tidak sedikit pun mengubah kenyataan bahwa semua ini, bahkan diri-diri kita, adalah milik Allah semata.
Hari ini kita dapat mengatakan 'ini tangan saya, ini kaki saya dan ini kepala saya'. Tetapi seratus tahun lalu, jangankan menunjukkan tangan, kaki atau kepala, bahkan nama pun kita tidak punya. Siapakah yang pertama kali menciptakan tangan, kaki dan kepala ini? Allah yang menciptakan semua itu lebih pantas disebut pemilik sementara, kita lebih tepat disebut peminjam.
Hari ini kita dapat mengaku 'ini tanah saya'. Seratus tahun lalu tanah itu bukan milik kita, milik orang lain. Sebelumnya, milik orang lain lagi. Bapak kita Adam as adalah pemilik yang pertama. Tetapi sebelum bapak kita Adam hadir di bumi, bumi adalah tanah tak bertuan. Dia yang menciptakan bumi lebih pantas disebut pemilik bumi dan kita hanya menumpang untuk berpijak. Udara, sinar matahari, langit yang menaungi, rezeki yang datang setiap hari semua adalah milik Allah Ta'ala dan kita hanyalah para peminjam tanpa pernah membayar.
Adalah buruk mengaku-ngaku sesuatu yang bukan milik kita sebagai milik kita. Lebih memalukan lagi kalau seseorang merasa sombong dengan sesuatu yang bukan miliknya.
Kesombongan adalah salah satu penyakit qalbu yang paling mematikan. Penyakit ini membuat seseorang terlempar jauh dari hakikat kefakirannya. Bagaikan benda langit yang terpental dari orbitnya, kehancuran sedang menantinya. Sebelum hadirnya kesombongan di hati seseorang, hati itu terlebih dahulu telah dikuasai dua hal yang tidak kalah mengerikannya yaitu kebodohan dan kebohongan. Bodoh dalam arti tidak mengerti hakikat diri dan hakikat Tuhannya, bohong dalam arti membohongi diri sendiri karena setiap ekspresi kesombongan dalam rasa, kata dan gerak semuanya membelakangi kebenaran dan jauh dari kenyataan yang sebenarnya.
Bila kebodohan sudah tindih menindih, kebohongan semakin menjadi-jadi dan kesombongan sudah tidak dapat ditoleransi lagi maka hanya ada satu obat mujarab untuk membangunkannya, yaitu azab. Bersabda Nabi saw:
الْعِزُّ إِزَارُهُ وَالْكِبْرِيَاءُ رِدَاؤُهُ فَمَنْ يُنَازِعُنِي عَذَّبْتُهُ
" Kebesaran adalah pakaian-Nya dan kesombongan adalah selendang-Nya. (Allah Ta'ala berfirman): Barang siapa menyaingi Aku pada keduanya pasti Aku azab ia."
(HR. Muslim dari Abu Hurairah ra)
Nama : Khairul Anam
BalasHapusKelas : XI IPS 2
Bersungguh-Sungguh Di Dunia, Sukses Di Akhirat
Jama'ah Jum'ah yang berbahagia ...
Salah satu bacaan penting dalam shalat adalah surat Al-Fatihah. Sekurang-kurangnya 17 kali ummat Islam membacanya setiap hari. Di antara kalimat penting dalam Al-Fatihah adalah:
Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami meminta pertolongan.
Lagi-lagi kita ikrar kepada Allah untuk beribadah hanya kepadaNya, kita tidak bergeser sedikitpun dari kondisi ini. Seluruh hidup, kita baktikan kepada Allah semata. Janji kita ini senada dengan tujuan penciptaan manusia. Allah berfirman:
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk mengabdi kepadaKu. (QS. Adz Dzariyat 56)
Hadirin yang mulia ...
Yang paling penting dari itu semua adalah, bagaimana membuktikan janji-janji yang selalu kita ucapkan dan kita ulang-ulang setiap hari itu?
Kita khawatir jika nanti apa yang kita ucapkan, dengan kenyataannya jauh berbeda, bila demikian apa bedanya dengan orang-orang munafiq?
Berdasarkan hadits Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam , bahwa tanda-tanda orang munafiq itu ada tiga, jika bicara bohong, jika bersumpah khianat, jika janji mengingkari. Begitulah rambu-rambu yang disampaikan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam. Karenanya kita harus benar-benar mengabdikan seluruh hidup kita untuk Islam, hidup dalam Islam dan untuk Islam, yang pertama-tama harus kita lakukan adalah memahami tujuan hidup itu sendiri. Kita harus tahu dan yakin bahwa hidup ini memang untuk beribadah, bukan untuk main-main. Allah menciptakan dunia seisinya ini punya tujuan. Tidak ada yang sia-sia dan tidak ada yang tidak berguna.
Apakah kamu mengira bahwa kami menciptakan kalian sia-sia dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami?, Maka Maha Tinggi Allah Raja yang sebenarnya, Tiada Tuhan selain Dia, yang mempunyai arsy yang mulia. (QS. Al-Mukminun 115-116)
Jamaah yang berbahagia ...
Karena Allah Subhannahu wa Ta'ala menciptakan kita tidak main-main,maka kita juga harus serius dalam hidup ini. Pengabdian dan ketaatan kita kepada Allah tidak boleh asal-asalan. Beribadah kepada Allah harus dijadikan prioritas. Jangan sampai ibadah hanya dijadikan kegiatan sampingan.
Manfaat dari ibadah ini bukan untuk Allah,tetapi semata-mata untuk kita sendiri. Allah tidak butuh apa-apa dari kita. Jika seluruh jin dan manusia sejak diciptakan hingga sekarang patuh dan tunduk kepada Allah,tidak sedikitpun menambah kekuasaanNya, begitu pula sebaliknya, jika semua makhluk ingkar kepada Allah, tidak sedikit pun mengurangi kebesaran Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka mengabdi kepadaKu. Aku tidak menghendaki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menginginkan mereka memberi makan kepadaKu. Sesungguhnya Allah. Dialah Maha Pemberi rizki, Yang memeliki Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Adz-Dzariyat 56-58)
windriana XI IPS 2
BalasHapusSyaikh Muhammad bin Ali Al-Wushobiy-hafizhahullah- berkata, "Syirik itu adalah seorang meyakini bahwa selain Allah ada yang mencipta, memberi rezqi, menghidupkan, mematikan, mengetahui perkara gaib, mengatur alam, atau seorang mengarahkan sejenis diantara jenis-jenis ibadah kepada selain Allah, seperti ruku’, sujud, menyembelih, bernadzar, berdo’a, dan lainnya. Syirik seperti ini mengeluarkan pelakunya dari agama". [Lihat Al-Qoul Al-Mufid (hal. 95), cet. Dar Ibnu Hazm]
Intinya, syirik adalah engkau menjadikan sesuatu tandingan bagi Allah baik dalam perkara uluhiyyah, rububiyyah, nama, dan sifat-sifat-Nya.
Adapun syirik dalam perkara rububiyyah, seperti engkau meyakini bahwa ada pencipta, pemberi rizki, yang menurunkan hujan, menghidupkan dan mematikan selain Allah, mempercayai dukun alias paranormal. Syirik dalam perkara uluhiyyah (ibadah), seperti berdo’a kepada selain Allah, takut, cinta, berharap, bertawakkal kepada selain Allah, bernadzar, menyembelih untuk selain Allah baik itu malaikat, nabi, orang shalih, jin, bintang, pepohonan, bebatuan dan, pesta laut, meminta kesembuhan, berkah, keselamatan kepada wali-wali, lain-lain. Dari sini kita mengetahui kesalahan sebagian orang yang mendefenisikan syirik terbatas hanya pada menyembah kepada berhala saja. Syirik dalam nama dan sifat-sifat-Nya, seperti engkau meyakini bahwa ada selain Allah yang memiliki nama atau sifat-sifat yang khusus bagi Allah. Maka engkau telah berbuat syirik dalam nama dan sifat-sifat Allah.
Sebagian masyarakat kita juga tersebar kesalahan dalam mendefenisikan syirik. Mereka menyatakan bahwa syirik adalah orang yang dengki dan iri. Iri dan dengki bukan syirik, tapi dosa besar !!
khairul anam XI IPS 2
BalasHapuslanjut . . . .
Jamaah yang berbahagia ...
Karena Allah Subhannahu wa Ta'ala menciptakan kita tidak main-main,maka kita juga harus serius dalam hidup ini. Pengabdian dan ketaatan kita kepada Allah tidak boleh asal-asalan. Beribadah kepada Allah harus dijadikan prioritas. Jangan sampai ibadah hanya dijadikan kegiatan sampingan.
Manfaat dari ibadah ini bukan untuk Allah,tetapi semata-mata untuk kita sendiri. Allah tidak butuh apa-apa dari kita. Jika seluruh jin dan manusia sejak diciptakan hingga sekarang patuh dan tunduk kepada Allah,tidak sedikitpun menambah kekuasaanNya, begitu pula sebaliknya, jika semua makhluk ingkar kepada Allah, tidak sedikit pun mengurangi kebesaran Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka mengabdi kepadaKu. Aku tidak menghendaki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menginginkan mereka memberi makan kepadaKu. Sesungguhnya Allah. Dialah Maha Pemberi rizki, Yang memeliki Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Adz-Dzariyat 56-58).
Jamaah Jum’at yang berbahagia
Setelah memahami bahwa hidup ini sepenuhnya untuk ibadah, maka kita harus mengerti pula arti kedudukan dunia, dimana kita hidup di dalamnya.Allah menjelaskan dalam firmanNya:
Dan tidaklah kehidupan dunia ini, melaikan main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahami. (QS. Al-An’am 32).
Ayat ini menginformasikan kepada kita bahwa ada kehidupan yang lebih serius dari pada kehidupan dunia, kehidupan itu lebih panjang dan lebih baik. Itulah kehidupan akhirat. Di sanalah hakekat kehidupan yang sebenarnya. Karenanya kita harus menyikapi kehidupan dunia ini sebagai tempat investasi atau menabung. Di dunia ini kita menanam, sedang buahnya nanti kita nikmati di akhirat, Jika dunia ini sudah dapat dinikmati, ketahuilah bahwasanya itu hanyalah percikan saja. Karena dunia ini tempat bertanam maka kita harus kerja keras semasa masih diberi kehidupan, jika kita menanam jagung,jangan harap memetik padi, jika kita menanam kebaikan sudah barang tentu kita akan menuai kebaikan yang berlipat ganda . Begitu juga sebaliknya.
Adapun mereka yang tidak memahami hidup atau arti hidup di dunia ini, akan memanfaatkan kesempatan yang ada hanya sekedar untuk makan dan bersenang-senang saja. Mereka mengira bahwa dunia ini satu-satunya kehidupan.
Dan mereka berkata. Hidup adalah kehidupan kita di dunia ini saja dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan. (QS. Al-An’am: 29).
Hadirin yang mulia ...
Mereka tidak mempunyai harapan kecuali balasan di dunia ini. Jika mereka berbuat baik, mereka mengharapkan imbalan di dunia saja. Itulah sebabnya kematian bagi mereka adalah akhir segala-galanya.
Dan mereka berkata: kehidupan dunia ini tidak lain kecuali kehidupan di dunia saja, kita mati dan hidup, dan tidak ada yang bisa membinasakan kita kecuali waktu, dan mereka tidak mempunyai pengetahuan tentamg itu, Mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (QS. Al-Jatsiyah 24).
moh khoero affandi xi ips 2
BalasHapusIkhlas
KHUTBAH PERTAMA
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
“يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ”.
“يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً”.
“يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً”
أما بعد
Jamaah Jumat rahimakumullah
Mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala dengan ketakwaan yang sebenar-benarnya, yaitu mengamalkan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam serta menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudia keluarga, sahabat-sahabatnya, serta pengikutnya sampai akhir zaman.
Kaum muslimin jamaah Jumat rahimani wa rahimakumullah
Sesungguhnya tujuan utama agama Islam adalah agar manusia beribadah kepada Allah Ta’ala dengan ikhlas. Allah Ta’ala berfirman:
وَمَآ أُمِرُوْآ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْااللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ
Dan mereka tidaklah diperintahkan kecuali agar beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya (QS. Al Bayyinah: 5).
Lalu apa yang dimaksud dengan keikhlasan.
Ta’rif (Definisi) Ikhlas
Ikhlas secara bahasa artinya memurnikan sesuatu dan membersihkannya dari campuran. Secara istilah, ada beberapa ta’rif, di antaranya adalah:
Ikhlas adalah penyucian niat dari seluruh noda dalam mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Noda di sini misalnya mencari perhatian makhluk dan pujian mereka.
Ikhlas adalah pengesaan Allah Ta’ala dalam niat dan ketaatan.
Ikhlas adalah melupakan perhatian makhluk dan selalu mencari llah Ta’ala. antaranya adalah: ya dari campuran. perhatian al-Khaliq.
Ikhlas adalah seorang berniat mendekatkan diri kepada Allah dalam ibadahnya.
Ikhlas adalah samanya perbuatan seorang hamba antara yang nampak dan yang tersembunyi.
Singkatnya, ikhlas adalah seseorang beribadah dengan niat mendekatkan diri kepada Allah, mengharapkan pahala-Nya, takut terhadap siksa-Nya dan ingin mencari ridha-Nya.
Dzun Nun al-Mishriy rahimahullah berkata: “Tiga tanda keikhlasan adalah: (1) Seimbangnya pujian dan celaan orang-orang terhadapnya, (2) Lupa melihat amal dalam beramal, (3) Dan mengharapkan pahala amalnya di akhirat.”
Kedudukan Ikhlas
Ikhlas adalah asas keberhasilan dan keberuntungan di dunia dan akhirat. Ikhlas bagi amal ibarat pondasi bagi sebuah bangunan dan ibarat ruh bagi sebuah jasad, di mana sebuah bangunan tidak akan dapat berdiri kokoh tanpa pondasi, demikian juga jasad tidak akan dapat hidup tanpa ruh. Oleh karena itu, amal shalih yang kosong dari keikhlasan akan menjadikannya mati, tidak bernilai serta tidak membuahkan apa-apa, atau dengan kata lain “wujuuduhaa ka’adamihaa” (keberadaannya sama seperti ketidakadaannya).
Ikhlas juga merupakan syarat diterimanya amal di samping sesuai dengan sunah. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman dalam hadis Qudsi:
أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعِى غَيْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ
“Aku sangat tidak butuh sekutu, siapa saja yang beramal menyekutukan sesuatu dengan-Ku, maka Aku akan meninggalkan dia dan syirknya.” (HR. Muslim).
nama : Reza Fahrur Rizal
BalasHapuskelas : XI IPS 2
Membangun Keikhlasan Dalam Beramal
Alhamdulilllah, segala puji kita panjatkan kehadirat Allah swt bahwa hingga saat ini, Allah masih memberi kita kesempatan untuk menyempurnakan pengabdian kita kepadaNya, dengan harapan mudah-mudahan segala kekurangan dalam proses pengabdian itu diampuni oleh Allah swt. Mudah-mudahan juga momentum hari jumat ini semakin memberikan kita kesadaran akan peningkatan kualitas iman dan takwa kita kepadaNya. Amin.
Sesungguhnya kehidupan ini memang Allah ciptakan untuk menguji siapa diantara hambaNya yang paling banyak dan paling baik beramal. Beramal merupakan inti dari keberadaan manusia di dunia ini, tanpa amal maka manusia akan kehilangan fungsi dan peran utamanya dalam menegakkan khilafah dan imarah. Allah berfirman menegaskan tujuan keberadaan manusia,
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
” Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun“. (Al-Mulk: 2)
Namun pada tahap implementasinya, ternyata tidak cukup hanya beramal saja, karena memang Allah akan menseleksi setiap amal itu dari niatnya dan keikhlasannya. Tanpa ikhlas, amal seseorang akan sia-sia tidak berguna dan tidak dipandang sedikitpun oleh Allah swt. Imam Al-Ghazali menuturkan, “Setiap manusia binasa kecuali orang yang berilmu. Orang yang berilmu akan binasa kecuali orang yang beramal (dengan ilmunya). Orang yang beramal juga binasa kecuali orang yang ikhlas (dalam amalnya). Namun orang yang ikhlas juga tetap harus waspada dan berhati-hati dalam beramal”. Dalam hal ini, hanya orang-orang yang ikhlas beramal yang akan mendapat keutamaan dan keberkahan yang sangat besar, seperti yang dijamin Allah dalam firmanNya, “Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (bekerja dengan ikhlas). Mereka itu memperoleh rezki yang tertentu, yaitu buah-buahan. Dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan, di dalam syurga-syurga yang penuh kenikmatan”. (Ash-Shaaffat: 40-43)
Ma’asyiral Muslimin RahimakumuLlah…
Ayat tentang keutamaan dan jaminan bagi orang yang bekerja dengan ini ini seharusnya menjadi motifasi utama kita dalam menjalankan tugas dan pekerjaan kita sehari-hari dalam apapun dimensi dan bentuknya, baik dalam konteks “hablum minaLlah atau Hablum minannas”..karena hanya orang yang mukhlis nantinya yang akan meraih keberuntungan yang besar di hari kiamat, yaitu syurga Allah yang penuh dengan kenikmatan, meskipun dia harus banyak bersabar terlebih dahulu ketika di dunia. Ayat ini juga merupakan salah satu diantara jaminan yang disediakan oleh Allah bagi orang-orang yang mukhlis.
lanjutan khutbah moh khoero affandi xi ips 2
BalasHapusTempat Ikhlas
Ikhlas tempatnya di hati. Saat hati seseorang menjadi baik dengan ikhlas, maka anggota badan yang lain ikut menjadi baik. Sebaliknya, jika hatinya rusak, misalnya oleh riya’, sum’ah, hubbusy syuhrah (agar dikenal), mengharapkan dunia dalam amalnya, ‘ujub (bangga diri) dsb. maka akan rusaklah seluruh jasadnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ .
“Apabila hati menjadi baik, maka akan baik pula seluruh jasadnya, dan apabila hati menjadi rusak, maka akan rusak seluruh jasadnya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Seseorang dituntut untuk berniat ikhlas dalam seluruh amal shalihnya, baik shalatnya, zakatnya, puasanya, jihadnya, amar ma’ruf dan nahi munkarnya, serta amal shalih lainnya, termasuk belajarnya. Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, “Janganlah kalian belajar agama karena tiga hal; agar dapat mengalahkan orang-orang tidak tahu, agar dapat mendebat para fuqaha’ dan agar perhatian orang-orang beralih kepada kalian. Niatkanlah dalam kata-kata dan perbuatan kalian untuk memperoleh apa yang ada di sisi Allah, karena hal itu akan kekal, adapun selainnya akan hilang.”
Buah yang Dihasilkan dari Keikhlasan
Buah yang dihasilkan dari keikhlasan sungguh banyak, seorang yang ikhlas dalam mengucapkan laa ilaaha illallah, maka Allah akan mengharamkan neraka baginya. Seorang yang mengikuti ucapan muadzin dengan ikhlas, maka Allah akan memasukkannya ke surga. Seorang yang menuntut ilmu agama dengan ikhlas, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Seorang yang ikhlas menjalankan puasa, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Bahkan perbuatan mubah akan menjadi berpahala dengan keikhlasan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِيَ بِهَا وَجْهُ اللهِ إِلاَّ أُجِرْتَ عَلَيْهَا حََتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فِي امْرَأَتِكَ
“Sesungguhnya kamu tidaklah menafkahkah satu nafkah pun karena mengharapkan keridhaan Allah, kecuali kamu akan diberikan pahala terhadapnya sampai dalam suapan yang kamu masukkan ke dalam mulut istrimu.” (HR. Bukhari-Muslim)
Perhatikanlah kisah tiga orang yang bermalam di sebuah gua, lalu jatuh sebuah batu besar menutupi gua tersebut, sehingga mereka tidak bisa keluar. Masing-masing mereka berdoa kepada Allah dengan menyebutkan amal shalih yang mereka kerjakan dengan ikhlas, akhirnya Allah menyingkirkan batu tersebut dari gua, hingga mereka semua bisa keluar. Ini sebuah contoh buah dari keikhlasan.
lanjutan khutbah moh khoero affandi
BalasHapusManusia ketika beramal shalih memiliki motivasi yang beragam, hal ini perlu kita ketahui bukan untuk mengoreksi pribadi orang lain, akan tetapi kita muhasabah, kita koreksi diri kita masing-masing.
Keadaaan Manusia dalam Beramal Shalih
Orang-orang dalam beramal shalih beraneka ragam sbb:
Ada yang beramal shalih, niatnya murni riya’, seperti orang-orang munafik. Di mana, amal yang dilakukan tidak lain agar mendapatkan perhatian dari orang lain. Amalan ini sia-sia.
Seorang yang beramal shalih, niat asalnya karena Allah bercampur riya’ dari awal hingga akhirnya. Nas-nas yang shahih menunjukkan bahwa amalnya juga sia-sia.
Seorang yang beramal shalih, niat asalnya ikhlas lillah, namun kedatangan riya’ di tengah-tengahnya. maka dalam hal ini ada dua keadaan:
1. Awal ibadah dan akhirnya terpisah, maka yang awalnya sah dan yang terakhirnya sia-sia. Contoh: Seseorang mempunyai 20.000,- yang ingin disedekahkannya, ia pun menyedekahkan 10.000, yang pertama ikhlas lillah, namun 10.000,- sisanya karena riya’. Maka yang pertama sah, sedangkan yang kedua sia-sia.
2. Awal ibadah dengan akhirnya menyatu. Dalam hal ini ada dua keadaan juga:
Riya’ yang datang tiba-tiba dilawannya, kemudian berhasil disingkirkan. Maka amal shalihnya tetap sah.
b. Riya’ yang datang tiba-tiba dibiarkannya, akhirnya dirinya terbawa oleh riya’ tersebut. Maka dalam hal ini amalnya sia-sia.
Obat Riya’
Di antara sebab timbulnya riya’ adalah karena lemahnya keimanan dan karena kebodohan. Oleh karena itu, ketika iman lemah, seseorang mudah berbuat maksiat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يَزْنِى الزَّانِى حِينَ يَزْنِى وَهْوَ مُؤْمِنٌ ، وَلاَ يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُ وَهْوَ مُؤْمِنٌ ،
“Tidaklah berzina seorang pezina ketika dia sedang berzina sedang dia seorang mukmin, dan tidaklah ia meminum khamr ketika dia sedang meminumnya sedang dia mukmin.” (HR. Bukhari)
Demikian juga, seseorang tidaklah berbuat kemaksiatan kecuali karena ia jahil (bodoh), Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Segala maksiat itu bersumber pada kebodohan, dan seandainya manusia mengetahui ilmu yang bermanfaat niscaya ia tidak melakukan maksiat.” Selanjutnya beliau berkata ketika menafsirkan ayat:
إِنَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاؤُا
Sesungguhnya hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah ulama (QS. Al Fathir: 28).
“Setiap orang takut kepada Allah dan taat kepada-Nya serta tidak memaksiati-Nya maka dia adalah alim/berilmu.”
Obat lemahnya iman dan kebodohan adalah dengan belajar dan beramal.
Termasuk sebab timbulnya riya’ juga adalah karena menyukai pujian, takut celaan dan menyukai pemberian. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Tidak mungkin berkumpul bersama antara ikhlas dengan mencintai pujian, sanjungan serta tamak (rakus) terhadap harta manusia kecuali seperti berkumpulnya air dengan api, binatang dhab (mirip biawak namun kecil) dengan ikan besar (pemangsanya).”
Cara agar kita tidak cinta terhadap pujian manusia adalah dengan mengetahui bahwa pujian seseorang tidaklah bermanfaat apa-apa, demikian juga celaannya tidaklah berbahaya, yang bermanfaat adalah pujian Allah Subhanahu wa Ta’ala dan yang berbahaya adalah celaan-Nya. Sedangkan cara agar kita tidak tamak terhadap harta manusia adalah dengan mengetahui bahwa harta yang kita inginkan tersebut di tangan Allah-lah perbendaharaan.
Termasuk cara agar dapat menghindarkan diri dari riya’ adalah dengan menyembunyikan amal shalih. Hal ini telah diisyaratkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya tentang tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya, di antaranya, “Seorang yang bersedekah lalu ia menyembunyikan sedekahnya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dikeluarkan oleh tangan kanannya.“
nama : Devi Riyadi
BalasHapuskelas : xi ips 2
Bersabar itu indah
Sepanjang kehidupan kita, ujian & cobaan datang silih berganti karena makna kehidupan itu sendiri adalah bagaimana menghadapinya. Ujian & cobaan kehidupan adalah tantangan yang akan memilah mana orang yang tahan uji dan mana orang yang lemah, Mana orang yang beriman dan mana orang tidak beriman. Bagi seorang mukmin kehidupan akan selalu mendatangkan keberuntungan karena ia bersyukur ketika memperoleh nikmat dan bersabar ketika menghadapi kesulitan. Sebaliknya orang tak beriman selalu tak beruntung, ketika memperoleh nikmat ia lupa diri dan ketika menghadapi kesulitan berat ia lupa ingatan. Sabar ialah tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi cobaan dan rintangan, dalam jangka waktu tertentu, dalam rangka mencapai tujuan. Islam mengajarkan bersabar itu indah.
Pertama, tahan ketika menghadapi hantaman pertama. Rasulullah pernah bersabda, Innamassabru indassad matil uulaa. Artinya: Sabar yang sesungguhnya ialah ketika menghadapi hantaman pertama.
Kedua, ketika ditimpa musibah, segera mengingat Allah dan mohon ampunannya. Firman Allah, ‘(Orang-orang yang sabar ialah) mereka yang ketika ditimpa musibah, berkata, ‘sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Nya.’ (al Baqarah: 156).
Ketiga, tidak menampakkan musibahnya kepada orang lain, seperti yang dicontohkan oleh istri Abu Talkhah (Ummu Sulaim) ketika ditinggal mati anaknya. (dikisahkan dalam hadis Riwayat Muslim).
Keempat, sabar menghadapi semua cobaan dengan ikhlas kepada Allah. Allah berfirman dalam hadis Qudsy, ‘HambaKu yang mukmin, yang bersabar dengan pasrah kepadaKu ketika kekasihnya Aku panggil kembali (mati), kepadanya tak ada balasan yang layak dari Ku selain surga.’ (HR. Bukhari)
Nama : Hana Sakinah
BalasHapusKelas : XI IPS 2
Keutamaan Berdoa "Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari ibadah kepada-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (TQS. Ghâfir [40]: 60) Pernahkah Anda berpikir mengapa doa Anda lama sekali dikabulkan, seakan-akan Allah menundanya? Padahal, Allah telah berjanji bahwa akan selalu mengabulkan doa-doa hamba-Nya yang berdoa kepada-Nya sebagaimana prinsip doa, yaitu ada empat: Dikabulkan saat itu juga, dikabulkan di akhirat, ditunda Allah mengabulkannya, dan akan Allah gantikan dengan yang lebih baik lagi. Itulah janji Allah kepada kita. Berdoa dapat menjadi andalan kita dalam merubah seseorang dan masyarakat setelah kita melakukan aktifitas dakwah kepada mereka. Allah Swt adalah yang menentukan hasil dakwah maksudnya hanya Allah saja yang bisa membukakan hati dan memberi pentunjuk kepada manusia agar lebih taat kepada syariah Islam. Sebagaimana ayat dalam Al Qur’an: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku." (TQS. al-Baqarah [2]: 186)
Nama : kafita mulanti
BalasHapuskelas : XI-IPS 2
Dalam Al-Qur’an (Yasin: 65) dinyatakan, di akhirat kelak anggota tubuh kita akan memberikan kesaksian atas apa yang diperbuatnya selama di dunia. Tangan, kaki dan anggota badan lain akan berbicara sehingga mulut tidak bisa membantah dan berbohong. Pendeknya, dalam pengadilan di akhirat kelak kita tak akan mampu membohongi diri sendiri dan malaikat, karena anggota tubuh akan menjadi saksi yang bisa memberatkan atau meringankan tergantung pada perbuatan yang pernah dilakukan di dunia. Hakim yang kita hadapi di akhirat kelak bukanlah hakim yang dapat disuap dengan uang sebagaimana yang terjadi di dunia. Tak akan ada yang mampu menolong diri kita kecuali rekaman iman dan amal kebajikan kita sendiri.
Apa yang disampaikan Al-Qur’an di atas secara ilmiah sangat mudah untuk dibuktikan bahwa tubuh itu merekam apa yang biasa kita lakukan dan pikirkan. Contoh yang paling sederhana adalah rekaman pengalaman naik sepeda. Mungkin ada di antara kita sudah puluhan tahun tidak pernah naik sepeda. Tetapi karena dahulunya pernah dan biasa naik sepeda, andaikan disodori sepeda pasti bisa mengendarainya. Mengapa? Karena tubuh kita, terutama kaki dan tangan, memiliki rekaman bagaimana mengendarai sepeda, sehingga rekaman tadi muncul lagi ketika disuruh naik sepeda. Tetapi mereka yang dahulunya tidak pernah, yang berarti tidak memiliki rekaman pengalaman, pasti perlu waktu lama dan mulai dari nol untuk belajar naik sepeda.
Contoh ini dapat diperbanyak lagi, misalnya apa yang direkam oleh lidah tentang rasa makanan. Tanpa diberi tahu apa namanya, begitu melihat, mencium baunya dan merasakan rasa makanan yang dahulu suka kita makan waktu kecil, sudah langsung tahu apa nama makanan itu dan bagaimana rasanya. Bahkan, andaikan makanan itu disajikan dalam keadaan gelap, kita akan bisa mengenalinya. Bagaimana bisa? Karena lidah kita memiliki rekaman akan berbagai rasa makanan.
Dalam sebuah penelitian kajian neurology dibuktikan bahwa sel-sel otak ternyata menyimpan berbagai informasi dan pengalaman yang terekam sejak kecil yang umumnya sudah kita lupakan. Ketika dilakukan eksperimen dengan pembedahan otak, namun yang bersangkutan tetap sadar, ketika sel-sel saraf tertentu dirangsang ternyata mampu menceritakan berbagai pengalaman sewaktu kecil. Eksperimen ini memperkuat teori bahwa semua yang pernah kita ketahui dan pikirkan terekam dalam jaringan saraf otak.
Jadi, apa yang dikatakan Al-Qur’an tadi semakin diperkuat oleh eksperimen ilmiah. Teori bahwa tubuh merekam saya amati dan buktikan sendiri ketika ayah saya sendiri sakit, dirawat di rumah sakit di Magelang selama satu minggu. Saya mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari peristiwa ini. Betapa tidak? Bayangkan, ketika dia sembuh dan telah kembali ke rumah, saya bertanya kepadanya, “Bagaimana pengalaman Bapak ketika di rumah sakit?” dia jawab, “Saya lupa.” Sungguh ini hal yang aneh. Dia bilang sudah lupa dengan apa yang terjadi di rumah sakit.
Jadi, secara fisik sebenarnya dia memang sakit, tetapi secara mental dia sama sekali tidak merasa dirinya sakit. Yang sangat mengesankan saya, saat dirawat di rumah sakit, setiap kali datang waktu salat, dia selalu minta air untuk wudu atau minta diberi kesempatan untuk tayamum karena mau salat. Rupanya, tubuh dan mentalnya merekam ritme jadwal salat, sehingga setiap datang waktu salat jam badannya
lanjutan...
BalasHapuskafita mulanti XI-IPS 2
(biological clock) memberi isyarat secara refleks dan otomoatis untuk bergegas untuk mendirikan salat, karena ayah saya ketika sehat selalu salat tepat waktu lima kali sehari.
Jadi, ketika sakit, jam badan itu bekerja seperti “weaker” yang memberi isyarat karena di dalamnya memiliki rekaman habit. Contoh lain yang dengan mudah kita saksikan dalam peristiwa-peristiwa sehari-hari adalah pengalaman sopir bis malam lintas kota. Dulu, waktu tol Cipularang belum dibuat, sebagian besar orang menggunakan jalur Puncak untuk pergi dari Jakarta ke Bandung. Pernahkah kita membayangkan bagaimana hebatnya para sopir bus jurusan Jakarta-Bandung itu ketika melawati Ciawi, Megamendung, Cisarua, Puncak Pass, Cipanas, Cianjur dan Bandung. Sopir-sopir bus itu dengan mudahnya menyusuri jalan berkelok yang naik-turun. Mereka sangat lihai. Mereka hafal betul kapan dan dimana harus berbelok. Mereka tahu kapan dan dimana akan ada tanjakan dan tikungan, bahkan mereka tahu dimana akan ada banyak kerumunan orang di jalan.
Mengapa mereka bisa sehebat itu? Mengapa sopir itu bisa secara refleks mengendarai dan hafal situasi jalur Jakarta-Bandung? Jawabannya kita pasti tahu: itu karena kebiasaan. Mereka telah terbiasa setiap hari melewati rute itu, sehingga anggota tubuhnya merekam situasi dan keadaan yang dilaluinya.
Begitu juga orang yang dulu pernah mahir bermain ping-pong atau bermain badminton, ketika dia sudah tua, meskipun dia sudah meninggalkan kebiasaan itu selama puluhan tahun, pasti dia akan sanggup memainkan kembali. Mungkin gerakan dan tingkat kelihaiannya berbeda dengan masa mudanya, tetapi kemampuan dan teknik dasar bermainnya tentu akan terlihat. Jadi, kebiasaan masa lalu tak akan mudah terlupakan, karena tubuh ini merekam secara kuat apa yang pernah menjadi kebiasaan dan kesukaan atau hobi.
Cerita di atas menyimpan pesan yang sangat dalam. Bahwa hendaknya kita membiasakan berpikir, berbicara dan berbuat yang baik-baik, agar ketika sakit atau menjelang ajal nanti, rekaman kebaikan itu yang akan menemani dan mengawal kita menempuh perjalanan lebih lanjut. Coba renungkan, ada kejadian pada orang tua yang menjelang ajal, namun sangat sangat sulit untuk mengucapkan zikir seperti tahlil, tahmid dan takbir. Hal ini disebabkan karena di masa hidupnya bacaan-bacaan zikir itu sangat asing, hati dan lidahnya tidak memiliki rekaman zikir. Dia tidak mempunyai memori yang dapat membangkitkan kesadarannya untuk mengucapkan kalimah tayyibah itu menjelang ajalnya.
Sebaliknya, sering kali saya menyaksikan bagaimana mudahnya seseorang mengucapkan zikir atau membaca asmaul husna pada saat menjelang kematiannya. Ini dikarenakan dia telah terbiasa untuk mengucapkan kalimat itu di masa hidupnya. Dia telah membiasakan diri untuk membasahi lidahnya dengan kalimat zikir. Siang malam dia berzikir. Sebelum dan sesudah salat dia berzikir. Ketika tersandung batu dia beristigfar. Ketika mendengar petir dia bertasbih. Praktis, kalimat zikir telah menjadi bagian dari kebiasaanya sehari-hari, sehingga ketika ajal datang menjemput dia dengan mudah mengucapkan kalimat zikir untuk menutup usianya.
Karena itu, bagi orang yang mempunyai kebiasaan buruk yang selalu mengucapkan kata-kata kotor di masa hidupnya, bisa jadi menjelang sakaratul maut yang akan diingatnya hanya kata-kata kotor. Orang
Lanjutan ...
BalasHapuskafita mulanti XI-IPS 2
yang biasa mengejek, mengomel atau mencemooh orang lain akan tertutup hatinya untuk mengucapkan kata-kata yang baik, sebab dalam rekaman atau memori hidupnya selalu dipenuhi dengan kebiasaan buruk itu.
Saya seringkali mendapatkan kisah-kisah nyata yang menceritakan hal itu.
Semoga kisah-kisah di atas dapat menjadi pelajaran berharga untuk menghadapi kematian sehingga kita menjumpai Izrail dengan senyum persahabatan. Mari kita membiasakan diri untuk melafalkan kata-kata yang baik, selalu berzikir dan mengingat Allah Swt., membiasakan diri mengerjakan salat, berpuasa dan bersedekah, serta berbuat baik pada sesama. Sebab semua itu akan terekam dalam memori kita sepanjang hayat, baik saat hidup di dunia, menjelang sakaratul maut, atau setelah kematian kita.
Husnul khatimah (penghujung yang baik) di masa kematian kita itu tidak bisa diraih dengan tiba-tiba. Ia tak bisa dipaksa dan dibimbing oleh orang lain dengan mudah, karena diri kitalah yang menentukan apakah kita sanggup mendapatkan akhir yang baik atau tidak. Husnul khatimah merupakan akumulasi dari perjalanan panjang seseorang di masa hidupnya. Rekam jejak kehidupan seseorang menentukan hasil akhir dari perjalanan hidupnya di dunia.
Nama : Elies Apriliyani
BalasHapuskelas : XI-IPS 2
Perilaku Sombong
Sombong termasuk sifat yang membahayakan keimanan, modalnya melakukannya tidak mahal, tetapi bisa membuat seseorang defisit amal baik yang luar biasa besar. Iblis pada mulanya adalah bala tentara Allah sejenis para malaikat Allah, ttapi menentang perintah Allah untuk sujud (penghormatan) kepada Adam as yang terbuat dari tanah, Allah pun berfirman dengan nada bertanya: "Apa yang membuatmu tidak bersujud ketika Aku perintahkan?" Iblis menjawab," Aku lebih baik dari pada dia. Engkau ciptakan aku dari api sedangkan ia Engkau ciptakan dari tanah." Menanggapi sikap sombong Iblis yang tidak mau bersujud itu kemudian Allah berfirman "Turunlah engkau dari surga karena tidak pantas engkau berlaku sombong di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya engkau termasuk orang yang hina."(QS.al-A'raf: 13)
Iblis yang sebelumnya telah beribadah selama 6 ribu tahun lamanya –wallahu a’lam apakah tahun dunia atau alam lain--, melakukan kesombongan satu kali saja membuat dirinya terlempar jauh sekali dari rahmat Allah, meski Iblis mengakui bahwa Allah adalah tuhan semesta alam. Bagaimana dengan manusia yang melakukan kesombongan berkali-kali??
Surga diharamkan bagi orang orang yang di dalam hatinya masih bercokol sebiji atom sekalipun rasa sombong, Rasulullah saw bersabda; "Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan meski sebutir atom."(HR. Muslim dari Abdullah bin Mas'ud ra). Sebutir atom yang tidak terlihat kasat mata saja dapat menghalangi perolehan kenikmatan surga seluas langit dan bumi, lalu bagaimana dengan pribadi kita yang seringkali menyombongkan diri dengan keberhasilan usaha dan ilmu pengetahuannya?? Tentu akan lebih jauhlagi ketimbang iblis laknatullah, kalau tidak mendapat rahmat dari Allah swt.
Hadits bahaya sombong di atas menggetarkan seorang laki-laki yang mendengarnya dan ia pun bertanya kepada Rasulullah saw," Seseorang itu tentu senang kalau pakaiannya bagus dan sandalnya pun indah. Apakah itu sombong?" Beliau saw menjawab pertanyaan tersebut dan menerangkan hakikat sombong," Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran (bathru al-Haq) dan merendahkan orang lain (ghamtu al-Nâs).
Rupanya kisah iblis, bukan berakhir di golongannya saja, Hamba Allah yang bernama manusia ini, ketika lepas kendali bisa berbuat lebih jahat daripada Iblis dalam sifat sombongnya, misalnya Fir'aun, ia lebih sombong daripada iIblis. Kesombongan Iblis masih mengakui bahwa Allah adalah tuhan penciptanya, tetapi Fir'aun mengaku sebagai tuhan sang pencipta, seperti yang dikatakan di dalam Al Qur’an: " Ana Rabbukum al-A'lâ (Akulah Rabb kalian yang paling tinggi)."
Kalau Fir’un sombong karena kekuasaannya, lain lagi dengan Qarun yang sombong karena hartanya. Saking berlimpahnya harta kekayaannya, untuk memikul kunci-kunci tempat penyimpanan hartanya saja tidak kuat dipikul orang-orang kuat sekalipun. Menjawab ajakan untuk beramal menggunakan Qorun dengan angkuh dan sombong mengatakan: "Harta ini aku dapatkan karena ilmuku."(QS.al-Qashash: 78). Kemudian Qarun dan hartanya dibenamkan oleh Allah swt.
Lanjutan ....
BalasHapusElies Apriliyani XI-IPS 2
Hanya Mengaku
Manusia pada hakekatnya adalah makhluk miskin, bumi tempat kita berpijak, sebelum kita dan orang tua kita terdahulu diciptakan, tanah ini sudah ada, itu berarti tanah ini bukan milik kita seutuhnya, bahkan sebelum Adam as tanah inipun sudah ada. Kalau saat ini kita katakan milik kita, itu hanya pengakuan manusia saja. Manusia tukang mengakui harta yang hakekatnya bukan milik pribadinya secara hakiki, karena itu tidak patut disombongkan.
Saat ini kita bisa mengatakan, ”ini tangan-ku, ini kakiku, ini pakaianku,” tapi 100 tahun lagi kita sudah tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, bahkan nama kita-pun ikut terbenam ke dalam tanah yang kita injak setiap hari ini. Yang patut berlaku sombong hanya Allah swt. "Kebesaran adalah pakaian-Nya dan kesombongan adalah selendang-Nya. (Allah Ta'ala berfirman): Barang siapa menyaingi Aku pada keduanya pasti Aku azab ia." (HR. Muslim dari Abu Hurairah ra)
Semoga kita bukanlah hamba Allah yang masuk ke dalam bujuk rayu iblis terlaknat itu, dan marilah terus menyadari sepenuhnya bahwa apa yang kita miliki ini adalah pemberian Allah, sekecil apapun pemberian itu harus di syukuri, dengan ucapan dan tindakan.
Nama :Riska Saputri
BalasHapusKelas : XI IPS 2
Kewajiban Menutup Aurat Pada Wanita
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, shalawat dan salam kiranya terlimpah atas penghulu manusia, baik yang dahulu maupun yang belakangan, yakni junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Begitu pun atas segenap keluarga dan semua orang yang mengikuti petunjuknya, sampai saat hari kemudian.
Hadirin sekalian yang saya hormati, sebelumnya tak lupa kita semua panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala. Karena atas berkat, rahmat, dan ridho-Nyalah kita semua bisa berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal ‘afiat. Di kesempatan kali ini saya ingin mencoba menjelaskan sedikit mengenai kewajiban menutup aurat pada wanita.
Seperti yang kita ketahui sebagai seorang Muslim, seluruh anggota tubuh wanita adalah aurat bagi yang bukan muhrimnya kecuali wajah dan kedua telapak tangan.
Maka hadirin yang dicintai Allah, aurat wanita tersebut haruslah ditutupi dengan menggunakan pakaian yang sesuai dengan ketentuan agama Islam. Sebutlah pakaian tersebut adalah jilbab. Dalam kamus Arab Al Munjid, jilbab berarti al qomiishu awissaubul waasi yaitu pakaian lebar atau luas. Pakaian kebesaran dan keagungan wanita Islam, yang taqwa.
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin. Hendaknya ia melibatkan pakaian (jilbab)nya ke seluruh tubuh mereka yang demikian itu supaya wanita-wanita muslim lebih mudah untuk dikenal, dengan berbuat itu mereka tidak diganggu. Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Hadirin sekalian, dalam ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa jilbab selain menjadi penutup aurat wanita, namun juga dapat digunakan sebagai identitas diri seorang muslimah. Karena Islam tidak pernah mennyusahkan umatnya sekalipun. Islam menyayangi umatnya, maka itulah Islam mewajibkan kaum Hawa menggunakan jilbab sebagai pelindung diri dari berbagai fitnah yang ada pada dirinya. Hukum tersebut tidak lain ingin menjaga para muslimah dari hal-hal buruk.
Kemudian saya ingat saat perintah menutup aurat disebarkan setelah turunnya firman Allah, serentak wanita dan gadis-gadis muhajirin merobek kain-kainnya yang belum terjahit dan mengenakan sebagai penutup auratnya. Begitulah semangat ketaatan dan kepatuhan untuk menjalankan syariat Islam sepanjang ajaran Rasulullah, sehingga mata-mata kaum Adam yang haram tidak sempat mengumbar hawa nafsunya.
Nama : Misrina
BalasHapusKelas : XI IPS 2
Islam Sangat Memuliakan Wanita
Islam Lebih Dulu Memuliakan Wanita
Kepada para ikhwan, Sudah sejauh mana rasa hormat kita kepada wanita? Ingatlah kedudukan lebih tinggi dari wanita hanya berlaku ketika justru dapat melindungi dan membawa wanita pada kedudukan mulia baik sebagai anak, remaja, suami terlebih sebagai Ayah.
Pada tanggal 21 April bangsa Indonesia memperingati hari Kartini, yaitu seorang tokoh pahlawan nasional yang telah berhasil memperjuangkan martabat nya seorang wanita ketingkat yang lebih tinggi. Sejarah bangsa Indonesia mencatat bahwa pada jaman penjajahan wanita berada di tingkat lebih rendah, tidak boleh mengenyam pendidikan dan tak bias terlibat dalam pemerintahan sayangnya pada masa itu tujuannya bukan karena memuliakan wanita melainkan lebih menganggap wanita sebagai budak.
Baru setelah perjuangan Kartini bangsa Indonesia terbuka wawasannya bahwa wanita dapat berperan aktif dalam pendidikan dan pemerintahan tanpa harus meninggalkan kodratnya sebagai manusia.
Tanpa mengecilkan semangat tersebut sebenarnya ada yang benar-benar telah mengangkat martabat wanita jauh 14 abad yang lalu yaitu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lewat ajaran agama Islam.
Islam memandang sama manusia kecuali ketaatannya
Kesetaraan ini yang selama ini kurang diekspose oleh media secara benar, Islam menyamakan semua derajat manusia kecuali ketaatannya. Sekiranya lelaki lebih tinggi kedudukannya dibanding wanita bukan untuk menjadi otoriter melainkan menjadi pemimpin untuk melindungi wanita. Dan dalam Islam seorang muslimah senantiasa mengingat kodratnya sebagai wanita yang secara kekuatan fisik berbeda dengan lelaki, dengan demikian keduanya saling mengisi dan melengkapi.
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).........." [QS. An Nisaa 4:34]
Nama : Misrina
BalasHapusKelas : XI IPS 2
lanjutan .....
Islam Memuliakan Wanita dengan Mengharuskan Menutup Aurat
Persoalan jilbab ini sampai sekarang menjadi pertentangan di dunia barat tanpa mengerti manfaat dan keuntungan memakai jilbab, Di dunia barat yang katanya modern dan setara derajat wanita dan pria justru menjadi kebablasan. Banyak wanita yang melupakan kodratnya, menjual kehormatannya dalam hubungan tanpa ikatan. Kesetaraan yang kerap salah arti justru membawa wanita pada tingkat rendah, dimana pekerjaan berat justru dilakukan wanita sedang para pria menganggap wajar hal itu.
Demikian juga dengan hal berpakaian, karena menganggap setara banyak wanita merasa jilbab sebagai pengekangan terhadap kebebasan. Jilbab sama sekali bukan pengekangan terhadap kebebasan wanita, jutru Islam memandang wanita sebagai perhiasan yang penuh dengan pesona dan harus dilindungi sehingga tidak menjadi budak nafsu.
Bukankah pakaian yang menutup aurat menjadi pembeda utama antara manusia primitive dengan manusia yang beradab??
Mahar Sebagai Penghormatan Lelaki ketika Meminang
Dalam Islam kehadiran mahar dianggap penting namun kurang dipahami maksudnya. Sejarah mencatat bahwa dahulu wanita itu berkedudukan rendah, bukan saja jadi budak nafsu kaum lelaki namun bisa diperjual belikan. Setelah Islam datang, lelaki harus menghormati wanita dengan memberi mahar sebagai lambang penghormatan kepada wanita dan mengharamkan beberapa ketentuan menggauli perempuan dengan syariat tertentu yang sudah ditentukan.
Ketika menjadi IBU, seorang wanita 3 kali lebih mulia dari lelaki
Hal ini ditegaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam sebuah hadistnya seorang muslim bertanya: "Ya Rasulullah, siapakah orang yang harus saya aku hormati di dunia ini."
Rasulullah menjawab" "ibumu."
Dia bertanya lagi,"lalu siapa?"
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :" ibumu."
"Kemudian, siapa lagi ya Rasulullah?" tanya orang itu,
Rasul menjawab :"ibumu."
Lalu, laki-laki menanyakan lagi; "Kemudian, setelah itu siapa ya Rasul?" "Bapakmu," jawab Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tentu saja hal ini menjadi keabsahan yang tidak dapat disangkal, seorang ibu kasih sayangnya sepanjang masa, rela meninggalkan kesenangan pribadinya demi anak, melupakan peluh, melupakan lelah demi anak.
"Kepada para ikhwan, Sudah sejauh mana rasa hormat kita kepada wanita? Ingatlah kedudukan lebih tinggi dari wanita hanya berlaku ketika justru dapat melindungi dan membawa wanita pada kedudukan mulia baik sebagai anak, remaja, suami terlebih sebagai Ayah."
Nama : kiki peggi niski
BalasHapusKelas : XI IPS 2
Hikmah Puasa Ramadhan
Sebagian hikmah puasa bisa dilihat dalam firman Allah yang artinya: "Agar kalian bertaqwa". Taqwa adalah buah yang diharapkan dan dihasilkan oleh puasa. Buah tersebut akan menjadi bekal orang beriman dan perisai baginya agar tidak terjatuh dalam jurang kemaksiatan. Seorang ulama sufi pernah berkata tentang pengaruh taqwa bagi kehidupan seorang muslim; “Dengan bertaqwa, para kekasih Allah akan terlindungi dari perbuatan yang tercela, dalam hatinya diliputi rasa takut kepada Allah sehingga senantiasa terjaga dari perbuatan dosa, pada malam hari mengisi waktu dengan kegiatan beribadah, lebih suka menahan kesusahan daripada mencari hiburan, rela merasakan lapar dan haus, merasa dekat dengan ajal sehingga mendorongnya untuk memperbanyak amal kebajikan". Taqwa merupakan kombinasi kebijakan dan pengetahuan, serta gabungan antara perkataan dan perbuatan.
Puasa Ramadhan akan membersihkan rohani kita dengan menanamkan perasaan kesabaran, kasih sayang, pemurah, berkata benar, ikhlas, disiplin, terhindar dari sifat tamak dan rakus, percaya pada diri sendiri dan sebagainya.
Meskipun makanan dan minuman itu halal, kita menahan diri untuk tidak makan dan minum dari semenjak fajar hingga terbenamnya matahari, karena mematuhi perintah Allah. Begitu juga isteri kita sendiri, kita tidak mencampurinya ketika masa berpuasa demi mematuhi perintah Allah SWT.
Ayat puasa itu dimulai dengan firman Allah: "Wahai orang-orang yang beriman" dan diakhiri dengan: "Mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa". Jadi jelaslah bagi kita bahwa puasa Ramadhan berdasarkan keimanan dan ketaqwaan. Untuk menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah kita diberi kesempatan selama bulan Ramadhan: melatih diri dari menahan hawa nafsu, makan dan minum, mencampuri isteri, menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia seperti berkata bohong, membuat fitnah dan tipu daya, merasa dengki dan khianat, memecah belah persatuan umat, dan berbagai perbuatan jahat lainnya. Rasullah SAW bersabda:"Bukanlah puasa itu hanya sekedar menghentikan makan dan minum tetapi puasa itu ialah menghentikan omong kosong dan kata-kata kotor." (HR. Ibnu Khuzaimah).
Beruntunglah mereka yang dapat berpuasa selama bulan Ramadhan, karena puasa itu bukan saja dapat membersihkan ruhani manusia, tapi juga akan membersihkan jasmani manusia itu sendiri, puasa sebagai alat penyembuh yang baik. Semua alat pada tubuh kita senantiasa digunakan, boleh dikatakan alat-alat itu tidak pernah istirahat selama 24 jam. Alhamdulillah dengan berpuasa kita dapat mengistirahatkan alat pencernaan lebih kurang selama 12 jam setiap harinya. Oleh karena itu dengan berpuasa, organ dalam tubuh kita dapat bekerja dengan lebih teratur dan efektif.
Nama : kiki peggi niski
BalasHapusKelas : XI IPS 2
lanjutan
Perlu diingat, ibadah puasa Ramadhan akan membawa faedah bagi kesehatan ruhani dan jasmani kita apabila dilaksanakan sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan, jika tidak, maka hasilnya tidak seberapa malah mungkin ibadah puasa kita sia-sia belaka.
Allah SWT berfirman "Makan dan minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf:31)
Nabi SAW juga bersabda "Kita ini adalah kaum yang makan apabila merasakan lapar, dan makan dengan secukupnya (tidak kenyang)."
Tubuh kita memerlukan makanan yang bergizi sesuai keperluan tubuh kita. Jika kita makan berlebih-lebihan sudah tentu ia akan membawa mudarat kepada kesehatan kita. Bisa menyebabkan badan menjadi gemuk, efek lainnya adalah mengakibatkan sakit jantung, darah tinggi, penyakit kencing manis, dan berbagai penyakit lainnya. Dengan demikian maka puasa bisa dijadikan sebagai media diet yang paling ampuh dan praktis.
Puasa tidak diwajibkan sepanjang tahun, juga tidak dalam waktu yang sebentar melainkan pada hari-hari yang terbatas, yaitu hari-hari bulan Ramadan, dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Karena, jika puasa diwajibkan secara terus menerus sepanjang tahun atau sehari semalam tanpa henti, tentu akan memberatkan. Begitu juga jika hanya untuk waktu separuh hari, tentu tak akan memiliki pengaruh apa-apa, akan tetapi puasa diwajibkan untuk waktu sepanjang hari mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam, dan dalam hari-hari yang telah ditentukan.
Selain keringanan dalam masalah waktu, Allah juga membuktikan kasih sayang-Nya kepada hamba dengan memberikan keringanan-keringanan yang lain, di antaranya kepada: orang sakit (yang membahayakan dirinya jika berpuasa) dan orang yang menempuh perjalanan jauh (yang memberatkan dirinya jika melaksanakan puasa) diperbolehkan untuk berbuka dan menggantinya pada hari yang lain, sesuai dengan jumlah puasa yang ia tinggalkan.
Nama : Widya Suci Ramadhani
BalasHapusKelas : XI IPS 2
Nikmatnya Bersyukur
لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ
"Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri."(Qur’an Surat. Fathir:30).
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),maka pasti azab-Ku sangat berat."(Qur’an Surat. ibrahim [14]:)
Para Pelopor, Pada kesmpatan ini, melalui contoh pidato agama isalam ini Qvae akan sedikit menjelaskan tentang bentuk dari perwujudan rasa syukur kita.
Syukur itu diwujudkan dalam tiga aspek :
1. Syukur dengan hati, yaitu menyadari dan menyakini bahwa semua nikmat dan karunia yang diperoleh merupakan anugerah Allah dan berasal dari-Nya.
2. Syukur dengan lisan, yaitu dengan memuji Allah sebanyak-banyaknya.
3. Syukur dengan perbuatan, yaitu taat beribada kepada-Nya dan menggunakan karunia itu untuk kebaikan.
Mari kita renungkan, tentang semua yang kita miliki tentang semua yang kita imikan, tentang semua kekurangan yang kita miliki, dan bersyukurlah. Bersyukur itu adalah bagaimana kita merasa bersyukur atas semua anugrah yang di anugrahkan kepada kita. Bersyukur itu mengungkapkan rasa terima kasih atas semua yang yang di miliki.
Para pelopor, Bersyukurlah atas semua kelebihan, bersyukurlah atas semua kekurangan yang kita miliki, dan bersyukurlah atas semua penderitaan yang tersa, dan bersyukurlah atas semua airmata yang membuat kita berduka. Dan bersyukurlah Karena ada rahasia di balik rahasia, Maha sempurna tuhan beserta rencananya. Bersyukurlah.
nama : ayani
BalasHapuskelas : xi ips 2
assalamualikum
Alam Jabarut merupakan kelanjutan dari alam Malakut. Kedua alam ini sama-sama di dalam alam gaib mutlak. Namun, alam Jabarut berada di atas lagi. Tidak semua penghuni alam Malakut dapat mengakses alam tersebut. Hal ini membuktikan, sesama penghuni alam Malakut tidak memiliki kapasitas yang sama di mata Allah SWT.
Alam Malakut memiliki penghuni tetap, yaitu para malaikat utama, seperti Jibril, Mikail, Israfil, dan lain-lain. Alam ini lebih dekat dengan Maqam Puncak, yang biasa disebut Haramil Qudsiyyah. Dalam suatu pengelompokan, lapisan-lapisan alam dan maqamnya dapat dibedakan pada beberapa tingkatan.
Tingkatan itu adalah Maqam Ahdah yang mencakup alam Lahut dan Martabat Dzat; Maqam Wahdah mencakup alam Jabarut dan Martabat Sifat; Maqam Wahidiyah mencakup Alam Wahidiyah dan Martabat al-Asma’; Maqam Roh yang mencakup alam Malakut dan Martabat Af’al; Maqam Mitsal; dan Maqam Insan dan alam syahadah.
Kalau alam Malakut merupakan tahap atau maqam ruhaniah dan taman jiwa yang hakiki serta senantiasa mempertahankan kesuciannya, alam Jabarut sudah masuk dalam wilayah Lahut atau berada dalam hamparan Ma’rifatullah, tempat seluruh elemen dan yang banyak menjadi satu.
Alam Jabarut sudah masuk di dalam dunia rahasia Ilahi, tetapi masih tetap wilayah alam dalam arti alam gaib mutlak. Alam Jabarut sebagai bagian dari alam gaib mutlak agak sulit dijelaskan secara skematis karena sudah masuk wilayah antara alam dan Maqam Qudsiyah.
Alam ini berada di antara wilayah aktual dan wilayah potensial yang lazim disebut dengan Al-A’yan ats-Tsabitah (akan dibahas dalam artikel mendatang). Penghuni Jabarut adalah sesuatu yang bukan Tuhan dalam level Ahadiyyah, melainkan derivasinya dalam level Wahidiyat.
Dalam buku-buku tasawuf, di alam Jabarut ini berlangsung apa yang disebut sebagai Nafakh Al-Ruh (peniupan roh suci Allah) yang kemudian mampu manghidupkan jasad. Itulah sebabnya alam Jabarut biasa juga disebut dengan alam roh.
Di alam ini, kita juga mengenal adanya realitas kesamaran antara sesuatu dan bukan sesuatu. Juga kesamaran antara alam dan bukan alam serta antara sifat dan asma. Di dalam alam Jabarut terjadi proses suatu keberadaan dari keberadaan potensial ke keberadaan aktual. Alam Jabarut adalah suatu alam yang tidak umum dijangkau oleh alam-alam sebelumnya, termasuk alam Malakut.
Ini sebagai bukti, bukan hanya alam Syahadah yang mengalami tingkatan-tingkatan, tetapi alam gaib juga bertingkat-tingkat. Sesama penghuni alam gaib tidak semuanya bisa mengakses alam Jabarut, berkenalan dengan para penghuninya, dan memahami seluk-beluk peristiwa yang terjadi di dalamny
Read more: http://www.jualbeliforum.com/sastra/236523-contoh-ceramah-singkat.html#ixzz2OnuSSH91
Nama : Ridha maryani
BalasHapuskelas : xi ips 2
assalamu`alaikum
pemilihan jodoh atau pasangan hidup yang serasi dan selaras sebagai ladang untuk menabur benih keturunan, karena al Qur’an dengan jelas memberikan isyarat isteri bagaikan ladang yang butuh digarap dengan baik, penuh kesabaran untuk mencapai kebahagiaan sejati di dunia dan di akhirat QS. Al baqarah: 223
نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ.
“Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.” (al Baqarah :223)
Ayat di atas memberikan isyarat bahwa, secara tersirat ada semacam anjuran berikhtiyar mencari pasangan hidup yang sempurna untuk dijadikan sebagai ladang menanam benih keturunan, karena isteri itu bagaikan ladang untuk menanam benih keturunan. Sudah menjadi hukum alam, ladang yang subur diimbangi dengan perawatan yang baik, lebih berpotensi menghasilkan tanaman yang berkualitas daripada ladang tandus dengan garapan yang baik pula.
Ayat di atas, juga memberikan pengarahan, tidak hanya ladang dan sistem garapan yang baik saja untuk mencita-citakan hasil yang berkualitas, tetapi sebelum memilihi ladang yang subur, dahulukan dirimu menjadi individu yang memproduksi bibit berkualitas tinggi, lanjutan ayatnya : ”Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu” , lanjutan ayat ini mengarahkan kepada pembacanya, sebelum memilih ladang yang subur maka pastikan sang suami memiliki benih yang berkualitas. Usaha untuk menghasilkan keturunan yang berkualitas harus di awali dari diri sendiri, jangan menyalahkan ladang (isteri) kalau individu seorang suami belum bisa menjadi bibit yang berkualitas.
Terpenuhinya cita cita memperoleh hasil tanaman yang baik, ternyata harus melalui cara yang panjang, sejak dari sendiri, pemilihan isteri dan mempergauli isteri degnan cara yang baik. Dengan usaha itu, kedua belah pihak akan merasa diuntungkan, alangkah meruginya seorang isteri jika mendapat suami yang mempunyai bibit tidak berkualitas, begitu juga sebaliknya, suami akan merasa kecewa kalau mendapati isteri yang digadang-gadang sebagai ladang untuk menanam benih ternyata tidak subur. Lalu bagaimana jika sudah terlanjur.
Ingat!!! Tidak ada kata terlambat untuk melakukan perbaikan, mulailah sekarang, sekarang, sekarang untuk berbuat baik, ajak isteri juga untuk melakukan aktivitas yang baik-baik. wassalam
Read more: http://www.jualbeliforum.com/sastra/236523-contoh-ceramah-singkat.html#ixzz2OnuyIT82
Nama : Andita Nursantoso
BalasHapuskelas : XI IPS 2
Peran Keluarga Sakinah Sebagai Sekolah Pertama
Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak-anak bahkan ia sejak dalam kandungan sekalipun, F. Rene Van de Carr, M.D. menurut penelitiannya memberi kesimpulan bahwa janin sejak dalam kandungan sudah bisa menerima pelajaran dari luar rahim ibunya, terutama dari seorang ibunya sendiri. Apalagi bayi, kanak-kanak hingga dewasa dan berkembang menjadi dewasa sampai ia bisa menentukan jalan hidup terbaik menurut kemampuan berfikirnya.
Pengaruh pola kehidupan keluarga sangat lekat dalam proses pembentukan karakter, prilaku, sikap dan kepribadian anak. Pendidikan dalam keluarga menjadi modal utama dan paling pertama bagi anak-anak dalam menapaki jalan hidupnya, apabila pendidikan keluarga ini berhasil dengan baik maka pendidikan formal sekolah menjadi lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai pelengkap. Melengkapi legalitas dan standar pendidikan yang dinotasikan dengan angka-angka, sekolah juga akan berfungsi sebagai sistem yang mengakomodir perkembangan potensi anak pada jenjang dan usia selanjutnya.
Anak adalah amanat bagi kedua orang tuanya, ia dititipkan oleh oleh Allah kepada orang tuanya dalam keadaan fitrah sehinga ia condong dengan apa saja yang disuguhkan kepadanya jika dibiasakan baik maka tumbuh kembangnya menjadi baik dan jika dibiasakan dengan perbuatan buruk maka akan menjadi orang yang buruk sehingga orang tua ikut menanggung dosanya
orang orang yang membiasakan anak-anaknya tumbuh kembang dalam keluarga yang serba mewah, setelah ia terbiasa pola hidup keluarganya tersebut bukan tidak mungkin akan menjadi orang tersebut akan menjadi orang yang rakus, tak heran jika harta dan kesenangan duniawi yang ia dapatkan tanpa mengindahkan aturan agama. Saya menduga adanya carut marutnya bangsa dengan gonjang-ganjingnya demam korupsi ini salah satunya adalah akibat pola pikir yang dibawa sejak ia dalam keluarga
untuk menciptakan pola pikir dan karakter anak yang baik, harus melalui perencanaan yang matang dengan menggunakan konsep analogi nisaaukum hartsul lakum. Melalui usaha Memilih Rahim sebagai Ladang Menabur Benih namun sebelumnya harus mempersiapkan terlebih dahulu diri ini mempunyai benih yang bagus (fa qaddimuu li anfusikum), jika hal ini bisa dilakukan sesuai dengan prosedur syar'i yang baik maka akan tercipta keluarga bahagia atau yang lebih kita kenal dengan istilah keluarga sakinah, di sanalah lembaga non-formal anak-anak kita belajar pertama kali dalam sepanjang hidupnya.
NAMA : MUKHAMMAD SABIQ ARIEF
BalasHapusKELAS : XI IPS 1
Jangan Pernah Tinggalkan Sholat
KHUTBAH JUM’AT PERTAMA
الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ خَلَقَ الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ، وَفَضَّلَهُ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ بِالْإِنْعَامِ وَالتَّكْرِيْمِ، فَإِنِ اسْتَقَامَ عَلى طَاعَةِ اللهِ اسْتَمَرَّ لَهُ هذَا التَّفْضِيْلُ فِي جَنَّاتِ النَّعِيْمِ، وَإِلاَّ رُدَّ فِي الْهَوَانِ وَالْعَذَابِ الْأَلِيْمِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَهُوَ الْخَلاَّقُ الْعَلِيْمِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ شَهِدَ لَهُ رَبُّهُ بِقَوْلِهِ: {وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيْمِ} صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ سَارُوْا عَلَى النَّهْجِ القَوِيْمِ وَالصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا، أَمَّ بَعْدُ:
أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوْا اللهَ تَعَالىَ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ، وَإِنَّمَا يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
حَافِضُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلاَةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا للهِ قَانِتِينَ
Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’. (QS. Al-Baqarah: 238).
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala karunia, hidayah dan berjuta kenikmatan tak terhingga yang telah Dia anugerahkan kepada kita semua.
Salawat dan salam semoga selalu tercurahkan ke haribaan baginda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarga, sahabat, dan semua orang yang mengikutnya hingga hari kemudian.
Selanjutnya marilah kita meningkatkan takwa kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sebenar-benar takwa, yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Kaum muslimin ‘azzakumullah
Di zaman yang semakin dekat dengan hari akhir ini, kita menyaksikan suatu fenomena memprihatinkan yang menimpa kaum muslimin, yaitu sebuah realita banyaknya orang yang mengaku beragama Islam namun tidak memahami hakikat agama Islam yang dianutnya, bahkan tingkah laku keseharian mereka sangatlah jauh dari nilai-nilai Islam itu sendiri.
Di antaranya adalah banyaknya kaum muslimin di masa sekarang yang mulai meremehkan dan menyia-nyiakan salat, bahkan tidak sedikit dari mereka yang berani meninggalkannya dengan sengaja dan terang-terangan. Padahal dalam Agama Islam, salat memiliki kedudukan yang tidak bisa ditandingi oleh ibadah lainnya. Keistimewaan tersebut tergambar dengan peristiwa isra’ dan mi’raj dimana Rasullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menerima wahyu perintah salat. Setelah beliau sampai di Sidratul Muntaha, Allah Subhanahu wa Ta’ala berbicara langsung kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Yang demikian itu menunjukkan bahwa betapa agung kedudukan ibadah salat dalam Islam, karena ia adalah tiang agama, di mana agama ini tidak akan tegak kecuali dengannya. Dalam suatu hadis sahih Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلَامُ وَعَمُوْدُهُ الصَلَاةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ
“Pokok agama adalah Islam (berserah diri), tiangnya adalah salat, dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah.” (HR. At-Tirmidzi no. 26160).
Lanjutan...
BalasHapusSidang Jumat yang dimuliakan Allah
Salat adalah ibadah yang pertama kali diwajibkan setelah ikhlas dan tauhid, sebagaimana Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
وَمَآ أُمِرُوْا إِلاَّ لِيَعْبُدُوْااللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَآءَ وَيُقِيْمُوْا الصَّلَوةَ وَيُؤْتُوْا االزَّكَوةَ وَذَلِكَ دِيْنُالْقَيِّمَةِ
“Dan tidaklah mereka disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam menjalankan agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)
Dan sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam,
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوْا أَنْ لاَ إِله إِلاّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللَّه ، وَيُقِيْمُوا الصَّلاَةَ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوْا ذَلِكَ، عَصَمُوْا مِنِّيْ دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الْإِسْلاَمِ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى الله.
“Aku telah diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwasanya tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, kemudian mendirikan salat dan menunaikan zakat. Apabila mereka melakukan itu, maka mereka menjaaga darah dan harta mereka dariku kecuali dengan hak Islam, dan perhitungan mereka diserahkan kepada Allah.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Salat juga merupakan amal pertama kali yang akan dihisab di Hari Kiamat kelak, seperti tersebut dalam hadis dari sahabat Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ.
“Sesungguhnya yang pertama kali dihisab dari amal seorang hamba pada Hari Kiamat adalah salat. Apabila salatnya baik, maka ia telah berbahagia dan sukses, tetapi apabila salatnya jelek, maka ia telah celaka dan rugi.” (HR. At-Tirmidzi, no. 413)
Di samping itu, salat adalah wasiat terakhir Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya, sebagaimana telah diriwayatkan dari Ummu Salamah bahwasanya ia berkata,
كَانَ مِنْ آخِرِ وَصِيَّةِ رَسُوْلِ اللَّه الصَّلاَةَ الصَّلاَةَ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ.
“Wasiat terakhir Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah ‘Kerjakanlah salat, Kerjakanlah salat, dan tunaikanlah kewajiban kalian terhadap budak-budak yang kalian miliki.” (HR. Ahmad, no. 25944)
Lanjutan...
BalasHapusHadirin yang Dirahmati Allah
Inilah gambaran agungnya kedudukan ibadah salat dalam agama Islam yang kita anut. Alquran dan Sunah yang sahih memberikan ancaman keras bagi orang yang meninggalkan salat. Dalam surat Al-Mudatstsir ayat 42-43 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
مَاسَلَكَكُمْ فِي سَقَر. قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (Neraka)?” Mereka menjawab, “Kami dahulu (di dunia) tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat.”
Adapun di dalam Sunah disebutkan bahwa orang yang meninggalkan salat diancam akan dikumpulkan bersama Qarun, Firaun, Haman, dan Ubay bin Khalaf. Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوْرًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُوْرٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُوْنَ، وَفِرْعَوْنَ، وَهَامَانَ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ.
“Barangsiapa yang menjaganya (salat fardhu) maka pada Hari Kiamat dia akan memperoleh cahaya, bukti nyata (yang akan membelanya), dan keselamatan. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya, maka dia tidak memiliki cahaya, bukti nyata (yang akan membelanya), dan keselamatan, serta pada Hari Kiamat dia akan (dikumpulkan) bersama Qarun, Firaun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad, no. 6540, Ad-Darimi, no. 2721, Sahih Ibnu Hibban, no. 1476. Syu’aib al-Arna’uth mengatakan ‘Isnadnya sahih.’ Didhaifkan oleh al-Albani di dalam Dhaif al-Jami no. 2851).
Jama’ah Jum’at hafizhakumullah
Lantas, apa hukum orang yang meninggalkan salat?
Seluruh ulama umat Islam sepakat bahwa orang yang meninggalkan salat karena mengingkari kewajibannya adalah kafir. Namun kemudian mereka berbeda pendapat tentang orang yang meninggalkan salat tanpa mengingkari kewajibannya. Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa ia telah kafir dan keluar dari Islam. Sementara yang lain menyatakan bahwa hukumnya masih berada di bawah kesyirikan dan kekafiran.
Para ulama juga berbeda pendapat tentang hukuman yang layak bagi orang yang meninggalkan salat. Sebagian mereka berpendapat bahwa hukumannya adalah didera dan dipenjara, sedangkan yang lain mengatakan bahwa ia harus dibunuh sebagai hukum had baginya, bukan karena murtad.
Akan tetapi jamaah sekalian, terlepas dari perbedaan pendapat para ulama tentang hukum dan hukuman bagi orang yang meninggalkan salat dengan sengaja, hendaknya seorang muslim merasa takut apabila keislamannya diperdebatkan oleh para ulama dengan sebab meninggalkan salat. Meski seharusnya sudah cukup bagi kita untuk merasa takut jikalau meninggalkan salat dikarenakan ancaman yang begitu keras dari Allah Subhanahu wa Ta’ala maupun dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga Ibnu Qayyim berkata, “Orang yang meninggakan salat telah berbuat dosa besar daripada berzina, mencuri, dan minum khamar. Orang yang meninggalkan salat akan mendapatkan hukuman dan kemurkaan Allah di dunia dan di Akhirat.” (Kitab Ash-Shalah wa Hukmu Tarikiha, Hal. 9).
Salat adalah kebutuhan batin seorang hamba, layaknya makan dan minum sebagai kebutuhan lahirnya. Sehari saja manusia tidak makan, maka badannya akan terasa lemas dan tidak berdaya. Makan adalah hajat manusia dan penopang kesehatan badannya. Kebutuhan jasmani terhadap makanan harus dipenuhi, sebagaimana kesehatan rohani juga harus dipenuhi. Kebutuhan hati kita harus dipenuhi dengan banyak berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan di antaranya adalah dengna mengerjakan salat.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusLanjutan...
BalasHapusHadirin rahimakumullah
Perhatikanlah orang-orang yang tidak salat! Hidupnya tidak mengalami ketenangan, meskipun secara lahiriyah hidupnya kaya raya dan mempunyai harta yang berlimpah, namun mereka sama sekali tidak mengalami ketenangan dan tidak juga kenyamanan. Berbeda dengan orang yang salat, ia merasa tenang dan bahagia. Melaksanakan salat dapat menenangkan hati, karena di dalam salat mengandung dzikrullah (mengingat Allah) dan itu mebawa kepada ketenangan batin, sebagaimana Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللهِ أَلاَبِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Jiwa orang yang melakukan salat akan mengalami ketenangan dan akan mendapatkan thuma’ninah dalam hidup. Berbeda dengan orang yang enggan salat. Hidupnya mengalami was-was, tidak tentang, ketakutan, dan selalu diganggu oleh setan.
Tunaikanlah salat karena ajal begitu dekat. Laksanakanlah perintah-Nya selagi amal masih dicatat. Segeralah bertaubat sebelum pintu-Nya tertutup rapat. Jadilah hamba yang taat demi meraih surga-Nya yang penuh dengan nikmat.
بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ
KHUTBAH JUM’AT KEDUA
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
Ma’asyiral muslimin a’azzanallah waiyyakum
Jika meninggalkan salat memang perkara yang boleh disepelekan atau ditolerir, niscaya orang yang sedang sakit tidak akan diperintahkan untuk mengerjakannya. Logika manakah yang membenarkan diperbolehkannya meninggalkan salat bagi orang yang sehat, sementara orang yang sakit saja diwajibkan untuk mengerjakannya? Ini menunjukkan bahwa orang yang meninggalkan salat cenderung menuruti hawa nafsunya, mengikuti keinginan syahwat, serta mengabaikan jalan yang lurus dan sesuai dengan logika akal manusia.
Bagaimana pun keadaan yang kita alami, maka salat wajib kita lakukan. Baik ketika sehat ataupun sedang sakit, dalam keadaan safar maupun bermukim. Salat wajib yang lima waktu harus tetap dikerjakan, bagaimana pun kondisi kita.
Lanjutan...
BalasHapusOleh sebab itu hadirin sekalian, dalam khutbah yang singkat ini khatib ingin menasihati khatib pribadi dan jamaah sekalian janganlah sekali-kali kita meremehkan salat apalagi meninggalkannya. Jadilah kita termasuk hamba-hamba Alah yang selalu menjaga salat, karena kita tidak tahu berapa umur kita yang tersisa. Berapa pun panjangnya usia kita, namun kita meyakini bahwa kita pasti akan meninggalkan dunia yang fana ini. Dan setiap orang yang mengadakan perjalanan pasti membutuhkan bekal. Sementara perjalanan yang satu ini adalah perjalanan yang sangat panjang dan tidak akan kembali lagi. Barangsiapa yang dalam perjalanan tersebut tidak memiliki bekal, maka ia berarti telah menderita kerugian yang tak akan tergantikan dan tidak ada bandingannya. Bagaimana seseorang selalu lalai, sementara usianya berlalu bagaikan awan yang berarak di angkasa. Tiba-tiba saat ia dipanggil untuk memenuhi janji yang tidak dapat ditunda-tunda (kematian), maka ia pun kemudian mencari bekal, hanya saja yang ia dapati cuma tanah yang menghimpitnya, sementara ia tidak mendapatkan orang yang dapat menyelematkannya atau menolongya, wal’iyadzu billah.
Mudah-mudahan Allah memberikan kita petunjuk untuk melaksanakan salat yang lima waktu dan melaksanakan kebaikan sesuai dengan syariat. Mudah-mudahan Allah menjadikan hari-hari kita penuh dengan amal saleh yang akan membawa kita kepada kebahagiaan dan ketenangan di dunia dan di akhirat. Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan hidayah pada segala urusan kita dan memberikan petunjuk kepada kita semua dalam menapaki jalan-Nya yang lurus, jalan orang-orang yang Allah berikan nikmat kepada mereka, jalan para nabi, orang-orang yang jujur, dan para syuhada, serta orang-orang yang saleh, bukan, jalan orang-orang tersesat.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ
nama : anindita nurmala dewi
BalasHapuskelas : 11 ipa 2
no absen : 01
pengiriman : 05-04-2013
Hadits: Berkata Baik atau Diam
Hadits Berikut tentang Anjuran untuk berkata Baik atau lebih baik diam serta memuliakan tetangga serta tamu.
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليقل خيراً أو ليصمت , ومن كان يوم بالله واليوم الاخر فليكرم جاره , ومن كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليكرم ضيفه
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda : “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam, barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya”.
[Bukhari no. 6018, Muslim no. 47]
Kalimat “barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat”, maksudnya adalah barang siapa beriman dengan keimanan yang sempurna, yang (keimanannya itu) menyelamatkannya dari adzab Allah dan membawanya mendapatkan ridha Allah, “maka hendaklah ia berkata baik atau diam” karena orang yang beriman kepada Allah dengan sebenar-benarnya tentu dia takut kepada ancaman-Nya, mengharapkan pahala-Nya, bersungguh-sungguh melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya. Yang terpenting dari semuanya itu ialah mengendalikan gerak-gerik seluruh anggota badannya karena kelak dia akan dimintai tanggung jawab atas perbuatan semua anggota badannya, sebagaimana tersebut pada firman Allah :
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya kelak pasti akan dimintai tanggung jawabnya”. (QS. Al Isra’ : 36)
dan firman-Nya:
“Apapun kata yang terucap pasti disaksikan oleh Raqib dan ‘Atid”. (QS. Qaff : 18)
Bahaya lisan itu sangat banyak. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam juga bersabda:
“Bukankah manusia terjerumus ke dalam neraka karena tidak dapat mengendalikan lidahnya”.
Beliau juga bersabda :
“Tiap ucapan anak Adam menjadi tanggung jawabnya, kecuali menyebut nama Allah, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah kemungkaran”.
Barang siapa memahami hal ini dan beriman kepada-Nya dengan keimanan yang sungguh-sungguh, maka Allah akan memelihara lidahnya sehingga dia tidak akan berkata kecuali perkataan yang baik atau diam.
Sebagian ulama berkata: “Seluruh adab yang baik itu bersumber pada empat Hadits, antara lain adalah Hadits “barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam”. Sebagian ulama memaknakan Hadits ini dengan pengertian; “Apabila seseorang ingin berkata, maka jika yang ia katakan itu baik lagi benar, dia diberi pahala. Oleh karena itu, ia mengatakan hal yang baik itu. Jika tidak, hendaklah dia menahan diri, baik perkataan itu hukumnya haram, makruh, atau mubah”. Dalam hal ini maka perkataan yang mubah diperintahkan untuk ditinggalkan atau dianjurkan untuk dijauhi Karena takut terjerumus kepada yang haram atau makruh dan seringkali hal semacam inilah yang banyak terjadi pada manusia.
Nama: muhammad aminudin
BalasHapusKelas: XI Ipa 2
Materi: khutbah
Penulis khutbah : Ust. Syamsudin Arif
Dahsyatnya Gelombang Penghancur Iman Dan Akhlaq
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Ada gelombang dahsyat yang menimpa ummat Islam sedunia, yaitu gelombang budaya jahiliyah yang merusak akhlaq dan aqidah manusia yang disebarkan lewat televisi dan media lainnya. Gelombang itu pada hakekatnya lebih ganas dibanding senjata-senjata nuklir yang sering dipersoalkan secara internasional. Hanya saja gelombang dahsyat itu karena sasarannya merusak akhlaq dan aqidah, sedang yang paling menjunjung tinggi akhlaq dan aqidah itu adalah Islam, maka yang paling prihatin dan menjadi sasaran adalah ummat Islam. Hingga, sekalipun gelombang dahsyat itu telah melanda seluruh dunia, namun pembicaraan hanya sampai pada tarap keluhan para ulama dan Muslimin yang teguh imannya, serta sebagian ilmuwan yang obyektif.
Gelombang dahsyat itu tak lain adalah budaya jahiliyah yang disebarkan lewat aneka media massa, terutama televisi, VCD/ CD, radio, majalah, tabloid, koran,dan buku-buku yang merusak akhlak.
Dunia Islam seakan menangis menghadapi gelombang dahhsyat itu. Bukan hanya di Indonesia, namun di negara-negara lain pun dilanda gelombang dahsyat yang amat merusak ini.
Di antara pengaruh negatif televisi adalah membangkitkan naluri kebinatangan secara dini... dan dampak dari itu semua adalah merosotnya akhlak dan kesalahan yang sangat mengerikan yang dirancang untuk menabrak norma-norma masyarakat. Ada sejumlah contoh bagi kita dari pengkajian Charterz (seorang peneliti) yang berharga dalam masalah ini di antaranya ia berkata: “Sesungguhnya pembangkitan syahwat dan penayangan gambar-gambar porno, dan visualisasi (penampakan gambar) trik-trik porno, di mana sang bintang film menanamkan rasa senang dan membangkitkan syahwat bagi para penonton dengan cara yang sangat fulqar bagi kalangan anak-anak dan remaja itu amat sangat berbahaya.”
Nama:sofi hanif
BalasHapuskelas: xi ipa 2
Alhamdulillahilladzi an’ama ‘alaina bi ni’matil iman, wal islam. Asyahadualla ilaha illaloh,wasyhadu anna Muhammadarrosullulah. Allohuma sholi ‘ala Muhammad wa’ala ali syaidina Muhammad amma ba’du
Hadirin Ikhwatul iman rohimakumuloh ! Seiring berjalannya waktu,hari berganti minggu,bulan berganti tahun. Perkembangan manusia pun banyak mengalami perubahan yang didukung dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat mutakhir. Manusia dengan mudah dapat memenuhi kebutuhan dan mewujudkan impiannya dengan memanfaatkan kemajun ilmu pengetahuan. Dulu untuk mengirim dan menyampaikan berita membutuhkan waktu yang cukup lama, tetapi sekarang hanya dengan beberapa detik saja kita dapat memberi dan menerima kabar dengan cepat dan mudah, meskipun dari jarak yang jauh. Itu semua berkat kemajuan ilmu.
Hadirin yang dirahmati alloh. Dalam islam sebagaimana kita tahu,bahwa ilmu sangat berguna dan menentukan,seperi dalam Al-Qur’an Al-Mujadalah ayat 11: “Bismillahirrahmanir rahiim. Yarfa’illaahul ladziina aamanuu mingkum walladziina uutul ‘ilma darojaat. Wallohu bimaa ta’maluuna khobiir” “Alloh akan mengangkat orang-orang yang beriman dari kalian dan orang yang diberi ilmu beberapa derajat. dan alloh Maha Waspada dengan apa-apa yang kamu kerjakan”. Maksudnya : Alloh kan mengangkat derajat orang yang berilmu yang disertai dengan keimanan kepada Alloh. Oleh karena itu Alloh mewajibkan untuk mencari ilmu kapanpun dan dimanapun, sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan oleh ibnu majah : “Tholabul ‘ilmi fariidotun ‘alaa kulli muslimin” “Mencari Ilmu itu wajib bagi tiap-tiap muslim” Nah,yang merasa orang islam wajib hukumnya untuk mencari ilmu dimanapun dan kapanpun. Mengapa wajib? “Walaa taqfu maa laisa laka bihi ilmu” “Dan janganlah kamu mengerjakan Apa-apa yang tidak tahu ilmunya “. Bisa dibayangkan oleh teman-teman, misalkan kita tidak tahu ilmu elektronika terus kita membongkar computer. Maksud hati untuk memperbaiki tapi apa yang terjadi? Malah an… cur.
Hadirin dan teman-teman, Para pencari ilmu! Apapun cita–cita atau keinginan kita, Insya Alloh dapat kita capai dengan memiliki ilmunya. Sebagaimana Rasul bersabda “man aroda dunya fa’alaiha bil ilmi,waman arodal akhiro fa’alaiha bil ilmi,waman aroda huma fa’alaihim bil ilmi “Siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka dapat di capai dengan ilmu, Siapa menghendaki kehidupan akhirat juga dicapai dengan ilmu, dan siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan akhirat keduanya dapat di capai dengan ilmu. jadi apapun cita-cita dan keinginan kita dapat kita raih bila kita memiliki ilmunya tentunya disertai dengan kerja keras dalam proses pembelajara tersebut.khusus untuk teman-teman sebaya, mumpung kita masih kecil masih imut-imut belum amit-amit mari kita mencari ilmu dengan belajar dan belajar agar besar nanti menjadi orang yang berguna bagi bangsa, agama dan orang tua.
Dan di usia kita banyak sekali keuntungannya, sebagaimana dalam syair lagu yang tentunya teman-teman juga hafal “Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu belajar sesudah dewasa (te ro re ro ret ) bagaikan mengukir di atas air. Kalau main gitar pakai akar kedongdong Kalau mau pintar belajar dulu dong. Aqulu Qouli hada, Assalamu’alaikum Wr Wb.
lanjutan
BalasHapusnama : anindita
kelas (11 ipa 2)
Allah berfirman :
“Apapun kata yang terucapkan pasti disaksikan oleh Raqib dan ‘Atid”. (QS.Qaaf : 18)
Para ulama berbeda pendapat, apakah semua yang diucapkan manusia itu dicatat oleh malaikat, sekalipun hal itu mubah, ataukah tidak dicatat kecuali perkataan yang akan memperoleh pahala atau siksa. Ibnu ‘Abbas dan lain-lain mengikuti pendapat yang kedua. Menurut pendapat ini maka ayat di atas berlaku khusus, yaitu pada setiap perkataan yang diucapkan seseorang yang berakibat orang tersebut mendapat pembalasan.
Kalimat “hendaklah ia memuliakan tetangganya…….., maka hendaklah ia memuliakan tamunya” , menyatakan adanya hak tetangga dan tamu, keharusan berlaku baik kepada mereka dan menjauhi perilaku yang tidak baik terhadap mereka. Allah telah menetapkan di dalam Al Qur’an keharusan berbuat baik kepada tetangga dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
“Jibril selalu menasehati diriku tentang urusan tetangga, sampai-sampai aku beranggapan bahwa tetangga itu dapat mewarisi harta tetangganya”.
Bertamu itu merupakan ajaran Islam, kebiasaan para nabi dan orang-orang shalih. Sebagian ulama mewajibkan menghormati tamu tetapi sebagian besar dari mereka berpendapat hanya merupakan bagian dari akhlaq yang terpuji.
Pengarang kitab Al Ifshah mengatakan : “Hadits ini mengandung hukum, hendaklah kita berkeyakinan bahwa menghormati tamu itu suatu ibadah yang tidak boleh dikurangi nilai ibadahnya, apakah tamunya itu orang kaya atau yang lain. Juga anjuran untuk menjamu tamunya dengan apa saja yang ada pada dirinya walaupun sedikit. Menghormati tamu itu dilakukan dengan cara segera menyambutnya dengan wajah senang, perkataan yang baik, dan menghidangkan makanan. Hendaklah ia segera memberi pelayanan yang mudah dilakukannya tanpa memaksakan diri”. Pengarang juga menyebutkan perkataan dalam menyambut tamu.
Selanjutnya ia berkata : Adapun sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam “maka hendaklah ia berkata baik atau diam” , menunjukkan bahwa perkatan yang baik itu lebih utama daripada diam, dan diam itu lebih utama daripada berkata buruk. Demikian itu karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dalam sabdanya menggunakan kata-kata “hendaklah untuk berkata benar” didahulukan dari perkataan “diam”. Berkata baik dalam Hadits ini mencakup menyampaikan ajaran Allah dan rasul-Nya dan memberikan pengajaran kepada kaum muslim, amar ma’ruf dan nahi mungkar berdasarkan ilmu, mendamaikan orang yang berselisih, berkata yang baik kepada orang lain. Dan yang terbaik dari semuanya itu adalah menyampaikan perkataan yang benar di hadapan orang yang ditakuti kekejamannya atau diharapkan pemberiannya.
anindita nurmala dewi
lanjutan part2
BalasHapusNama: muhammad aminudin
Kelas: XI Ipa 2
Materi: khutbah
Penulis khutbah : Ust. Syamsudin Arif
Peneliti ini telah mengadakan statistik kumpulan film-film yang ditayangkan untuk anak-anak sedunia, ia mendapatkan bahwa:
• 29,6% film anak-anak bertemakan seks
• 27,4% film anak-anak tentang menanggulangi kejahatan
• 15% film anak-anak berkisar sekitar percintaan dalam arti syahwat buka-bukaan.
Terdapat pula film-film yang menampilkan kekerasan yang menganjurkan untuk balas dendam, memaksa, dan brutal.
Hal itu dikuatkan oleh sarjana-sarjana psikologi bahwa berlebihan dalam menonton program-program televisi dan film mengakibatkan kegoncangan jiwa dan cenderung kepada sifat dendam dan merasa puas dengan nilai-nilai yang menyimpang. (Thibah Al-Yahya, Bashmat ‘alaa waladi/ tanda-tanda atas anakku, Darul Wathan, Riyadh, cetakan II, 1412H, hal 28).
Jangkauan lebih luas
Apa yang dikemukakan oleh peneliti beberapa tahun lalu itu ternyata tidak menjadi peringatan bagi para perusak akhlaq dan aqidah. Justru mereka tetap menggencarkan program-programnya dengan lebih dahsyat lagi dan lebih meluas lagi jangkauannya, melalui produksi VCD dan CD yang ditonton oleh masyarakat, dari anak-anak sampai kakek- nenek, di rumah masing-masing. Gambar-gambar yang merusak agama itu bisa disewa di pinggir-pinggir jalan atau dibeli di kaki lima dengan harga murah. Video dan komputer/ CD telah menjadi sarana penyaluran budaya kaum jahili untuk merusak akhlaq dan aqidah ummat Islam. Belum lagi situs-situs porno di internet.
Budaya jahiliyah itu jelas akan menjerumuskan manusia ke neraka. Sedangkan Allah Subhannahu wa Ta'ala memerintahkan kita agar menjaga diri dan keluarga dari api Neraka. Firman Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS At-Tahriim: 6).
NAMA : WENTI ERIYAN
BalasHapusKELAS : XI IPA 2
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil alamin
Washolatu wasalamu ala asyrafil anbiya’ wal mursalin
Amma ba’du
Alhamdulillah, marilah di hari yang cerah ini kita tetap bersyukur kepada Allah SWt, karena kita bisa berjumpa dan bertemu dalam acara yang mubarak ini. Sholawat dan salam teriring doa, marilah kita panjatkan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa agama Islam dari jaman jahiliyah sampai dengan jaman sekarang ini.
* * *
Hadirin yang berbahagia,
Dalam pidato agama Islam kali ini saya akan mengambil tema “etika terhadap diri Sendiri”. Orang muslim sangat menyakini bahwa kebahagian hidup di dunia dan di akherat sangat ditentukan pada sejauh mana pembinaan terhadap dirinya. Perbaikan diri dan penyucian dirinya.
Namun, tidak semua orang muslim mampu melaksanaan dan menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang tercela. Karenanya, orang muslim tidak henti-hentinya membina diri sendiri dan menyucikannya, diri sendirilah yang layak menyucikannya, Diri kita melawan siang dan malam, mengevaluaisnya setiap saat, membawanya kepada perbuatan yang baik. Untuk itu, marilah kita memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan, memperbaiki diri, dan membinanya dengan jalan: taubat,
Taubat
Hadirin yang berbahagia,
Taubat merupakan melepaskan diri dari semua dosa-dosa masa lalu dan bertekad untuk tidak kembali mengulanginya lagi. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Surat An Nur ayat 31:
“Dan bertaubatlah kalian kepada Allah, hai orang-orang yangberiman supaya kalian beruntung”
Bila kita sudah bertaubat, maka kita tidak akan mengulanginya lagi dengan kesalahan dan dosa yang sama.
Muhasabah
Hadirin yang berbahagia,
Orang muslim selalu bekerja siang dan malam untuk kebahagiannya di akherat, kemuliyaan dari Allah SWt. Karena di dunialah tempat beramal. Namun, dalam beribadah adakalanya kita perlu melihat hal-hal yang wajib dan yang sunnah. Hal yang wajib merupakan modal dalam bisnis, sementara sunnahnya adalah keuntungan dari perniagaan bisnis.
Di akhir hari, kita berduaan dengan diri kita untuk mengadakan muhasabah (evaluasi) terhadap dirinya atas amal perbuatannya sepanjang siang harinya. Jika kita melihat ibadah kita ada yang kurang, maka kita akan menambahinya. Dan apabila ibadah ibadah kita sudah baik, maka kita akan mempertahankannya (istiqamah. Inilah yang disebut dengan muhasabah terhadap diri sendiri
Hadirin yang dimulyakan Allah,
Dmikianlah pidato agama Islam saya, dan tampaknya dua hal di atas, taubat dan muhasabah bisa mnejadi jalan bagi kita untuk tetap istiqamah beribadah kepada Allah SWt, sehingga kita menjadi orang yang benar-benar beriman.
Wallahul muwafiq ilaa aqwamith thoriq.
Wa billahi taufiq wal hidayah, war ridlo wal inayah. Mohon maaf atas segala kesalahan
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
lanjutan part3
BalasHapusNama: muhammad aminudin
Kelas: XI Ipa 2
Materi: khutbah
Penulis khutbah : Ust. Syamsudin Arif
Sirkulasi perusakan akhlaq dan aqidah
Dengan ramainya lalulintas tayangan yang merusak aqidah dan akhlaq lewat berbagai jalur itu penduduk dunia -dalam pembicaraan ini ummat Islam-- dikeroyok oleh syetan-syetan perusak akhlaq dan aqidah dengan aneka bentuk. Dalam bentuk gambar-gambar budaya jahiliyah, di antaranya disodorkan lewat televisi, film-film di VCD, CD, bioskop, gambar-gambar cetak berupa foto, buku, majalah, tabloid dsb. Bacaan dan cerita pun demikian.
Tayangan, gambar, suara, dan bacaan yang merusak aqidah dan akhlaq itu telah mengeroyok Muslimin, kemudian dipraktekkan langsung oleh perusak-perusak aqidah dan akhlaq dalam bentuk diri pribadi, yaitu perilaku. Lalu masyarakatpun meniru dan mempraktekkannya. Sehingga praktek dalam kehidupan sehari-hari yang sudah menyimpang dari akhlaq dan aqidah yang benar itupun mengepung ummat Islam.
Dari sisi lain, praktek tiruan dari pribadi-pribadi pendukung kemaksiatan itupun diprogramkan pula untuk dipompakan kepada masyarakat dengan aneka cara, ada yang dengan paksa, misalnya menyeragami para wanita penjaga toko dengan pakaian ala jahiliyah. Sehingga, ummat Islam didesak dengan aneka budaya yang merusak aqidah dan akhlaq, dari yang sifatnya tontonan sampai praktek paksaan.
Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam memperingatkan agar ummat Islam tidak mematuhi suruhan siapapun yang bertentangan dengan aturan Allah swt. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam Bersabda:
لاَ طَاعَةَ لِمَخْلُوْقٍ فِيْ مَعْصِيَةِ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى. (رواه أحمد في مسنده 20191).
“Tidak ada ketaatan bagi makhluk dalam maksiat pada Allah Tabaraka wa Ta’ala.” ( Hadits Riwayat Ahmad, dalam Musnadnya nomor 20191).
Sikap Ummat Islam
Masyarakat Muslim pun beraneka ragam dalam menghadapi kepungan gelombang dahsyat itu. Golongan pertama, prihatin dengan bersuara lantang di masjid-masjid, di majlis-majlis ta’lim dan pengajian, di tempat-tempat pendidikan, dan di rumah masing-masing. Mereka melarang anak-anaknya menonton televisi karena hampir tidak diperoleh manfaat darinya, bahkan lebih besar madharatnya. Mereka merasakan kesulitan dalam mendidikkan anak-anaknya. Kemungkinan, tinggal sebagian pesantrenlah yang relatif lebih aman dibanding pendidikan umum yang lingkungannya sudah tercemar akhlaq buruk.
Ummat Islam adalah golongan pertama yang ingin mempertahan-kan aqidah dan akhlaq anak-anaknya itu, di bumi zaman sekarang ini ibarat orang yang sedang dalam keadaan menghindar dari serangan musuh. Harus mencari tempat perlindungan yang sekira-nya aman dari aneka “peluru” yang ditembakkan.
Nama : Bela Intan Farikha.
BalasHapuskelas : 11 IPA 2
"PAI isi dakwah"
Biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhyiallahu 'anhu
Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin Ka`ab bin Sa`ad bin Taim bin Murrah bin Ka`ab bin Lu`ai bin Ghalib bin Fihr al-Qurasy at-Taimi – radhiyallahu`anhu. Bertemu nasabnya dengan Nabi pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai. Abu Bakar adalah shahabat Rasulullah – shalallahu`alaihi was salam – yang telah menemani Rasulullah sejak awal diutusnya beliau sebagai Rasul, beliau termasuk orang yang awal masuk Islam. Abu Bakar memiliki julukan “ash-Shiddiq” dan “Atiq”.
Ada yang berkata bahwa Abu Bakar dijuluki “ash-Shiddiq” karena ketika terjadi peristiwa isra` mi`raj, orang-orang mendustakan kejadian tersebut, sedangkan Abu Bakar langsung membenarkan.
Allah telah mempersaksikan persahabatan Rasulullah dengan Abu Bakar dalam Al-Qur`an, yaitu dalam firman-Nya : “…sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada sahabatnya: `Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita’.” (QS at-Taubah : 40)
`Aisyah, Abu Sa’id dan Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat ini mengatakan : “Abu Bakar-lah yang mengiringi Nabi dalam gua tersebut.”
Allah juga berfirman : “Dan orang yang membawa kebenaran dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (az-Zumar : 33)
Al-Imam adz-Dzahabi setelah membawakan ayat ini dalam kitabnya al-Kabaa`ir, beliau meriwayatkan bahwa Ja`far Shadiq berujar :”Tidak ada perselisihan lagi bahwa orang yang datang dengan membawa kebenaran adalah Rasulullah, sedangkan yang membenarkannya adalah Abu Bakar. Masih adakah keistimeaan yang melebihi keistimeaannya di tengah-tengah para Shahabat?”
Dari Amru bin al-Ash radhiyallahu`anhu, bahwaRasulullah mengutusnya atas pasukan Dzatus Salasil : “Aku lalu mendatangi beliau dan bertanya “Siapa manusia yang paling engkau cintai?” beliau bersabda :”Aisyah” aku berkata : “kalau dari lelaki?” beliau menjawab : “ayahnya (Abu Bakar)” aku berkata : “lalu siapa?” beliau menjawab: “Umar” lalu menyebutkan beberapa orang lelaki.” (HR.Bukhari dan Muslim)
lanjutan part4
BalasHapusNama: muhammad aminudin
Kelas: XI Ipa 2
Materi: khutbah
Penulis khutbah : Ust. Syamsudin Arif
Sungguh!
Golongan kedua, Ummat Islam yang biasa-biasa saja sikapnya. Diam-diam masyarakat Muslim yang awam itu justru menikmati aneka tayangan yang sebenarnya merusak akhlaq dan aqidah mereka dengan senang hati. Mereka beranggapan, apa-apa yang ditayangkan itu sudah lewat sensor, sudah ada yang bertanggung jawab, berarti boleh-boleh saja. Sehingga mereka tidak merasa risih apalagi bersalah. Hingga mereka justru mempersiap-kan aneka makanan kecil untuk dinikmati sambil menonton tayangan-tayangan yang merusak namun dianggap nikmat itu. Sehingga mereka pun terbentuk jiwanya menjadi penggemar tayangan-tayangan itu, dan ingin mempraktekkannya dalam kehidupan. Tanpa disarari mereka secara bersama-sama dengan yang lain telah jauh dari agamanya.
Golongan ketiga, masyarakat yang juga mengaku Islam, tapi lebih buruk dari sikap orang awam tersebut di atas. Mereka berangan-angan, betapa nikmatnya kalau anak-anaknya menjadi pelaku-pelaku yang ditayangkan itu. Entah itu hanya jadi penjoget di belakang penyanyi (namanya penjoget latar), atau berperan apa saja, yang penting bisa tampil. Syukur-syukur bisa jadi bintang top yang mendapat bayaran besar. Mereka tidak lagi memikir tentang akhlaq, apalagi aqidah. Yang penting adalah hidup senang, banyak duit, dan serba mewah, kalau bisa agar terkenal. Untuk mencapai ke “derajat” itu, mereka berani mengorbankan segalanya termasuk apa yang dimiliki anaknya.Na’udzubillaah. Ini sudah bukan rahasia lagi bagi orang yang tahu tentang itu. Na’udzu billah tsumma na’udzu billah.
Golongan pertama yang ingin mempertahankan akhlaq dan aqidah itu dibanding dengan golongan yang ketiga yang berangan-angan agar anaknya ataupun dirinya jadi perusak akhlaq dan aqidah, boleh jadi seimbang jumlahnya. Lantas, golongan ketiga --yang ingin jadi pelaku perusak akhlaq dan aqidah itu-- digabung dengan golongan kedua yang merasa nikmat dengan adanya tayangan maksiat, maka terkumpullah jumlah mayoritas. Hingga Muslimin yang mempertahankan akhlaq dan aqidah justru menjadi minoritas.
Itu kenyataan. Buktinya, kini masyarakat jauh lebih meng-unggulkan pelawak daripada ulama’. Lebih menyanjung penyanyi dan penjoget daripada ustadz ataupun kiyai. Lebih menghargai bintang film daripada guru ngaji. Dan lebih meniru penjoget daripada imam masjid dan khatib.
Ungkapan ini secara wajar tampak hiperbol, terlalu didramatisir secara akal, tetapi justru secara kenyataan adalah nyata. Bahkan, bukan hanya suara ulama’ yang tak didengar, namun Kalamullah pun sudah banyak tidak didengar. Sehingga, suara penyayi, pelawak, tukang iklan dan sebagainya lebih dihafal oleh masyarakat daripada Kalamullah, ayat-ayat Al-Quran. Fa nastaghfirulaahal ‘adhim.
Tayangan-tayangan televisi dan lainnya telah mengakibatkan berubahnya masyarakat secara drastis. Dari berakhlaq mulia dan tinggi menjadi masyarakat tak punya filter lagi. Tidak tahu mana yang ma’ruf (baik) dan mana yang munkar (jelek dan dilarang). Bahkan dalam praktek sering mengutamakan yang jelek dan terlarang daripada yang baik dan diperintahkan oleh Allah SWT.
Berarti manusia ini telah merubah keadaan dirinya. Ini mengakibatkan dicabutnya ni’mat Allah akibat perubahan tingkah manusia itu sendiri, dari baik menjadi tidak baik. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS Ar-Ra’d/ 13:11).
lanjutan
BalasHapusbela intan farikha (11 ipa 2)
“Sesungguhnya Allah telah menjadikanku sebagai kekasih-Nya, sebagaimana Dia menjadikan Ibrahim sebagai kekasih-Nya. Dan kalau saja aku mengambil dari umatku sebagai kekasih, akan aku jadikan Abu Bakar sebagai kekasih.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Sa`id radhiyallahu`anhu, bahwa Rasulullah duduk di mimbar, lalu bersabda :”Sesungguhnya ada seorang hamba yang diberi pilihan oleh Allah, antara diberi kemewahan dunia dengan apa yang di sisi-Nya. Maka hamba itu memilih apa yang di sisi-Nya” lalu Abu bakar menangis dan menangis, lalu berkata :”ayah dan ibu kami sebagai tebusanmu” Abu Sa`id berkata : “yang dimaksud hamba tersebut adalah Rasulullah, dan Abu Bakar adalah orang yang paling tahu diantara kami” Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya orang yang paling banyak memberikan perlindungan kepadaku dengan harta dan persahabatannya adalah Abu Bakar. Andaikan aku boleh mengambil seorang kekasih (dalam riwayat lain ada tambahan : “selain rabb-ku”), niscaya aku akan mengambil Abu Bakar sebagai kekasihku. Tetapi ini adalah persaudaraan dalam Islam. Tidak ada di dalam masjid sebuah pintu kecuali telah ditutup, melainkan hanya pintu Abu Bakar saja (yang masih terbuka).”(HR. Bukhari dan Muslim)
lanjutan part5
BalasHapusNama: muhammad aminudin
Kelas: XI Ipa 2
Materi: khutbah
Penulis khutbah : Ust. Syamsudin Arif
Mencampur kebaikan dengan kebatilan
Kenapa masyarakat tidak dapat membedakan kebaikan dan keburukan? Karena “guru utama mereka” adalah televisi. Sedang program-program televisi adalah menampilkan aneka macam yang campur aduk. Ada aneka macam kebohongan misalnya iklan-iklan yang sebenarnya bohong, tak sesuai dengan kenyataan, namun ditayangkan terus menerus. Kebohongan ini kemudian dilanjutkan dengan acara tentang ajaran kebaikan, nasihat atau pengajian agama. Lalu ditayangkan film-film porno, merusak akhlaq, merusak aqidah, dan menganjurkan kesadisan. Lalu ditayangkan aneka macam perkataan orang dan berita-berita yang belum tentu mendidik. Sehingga, para penonton lebih-lebih anak-anak tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Masyarakat pun demikian. Hal itu berlangsung setiap waktu, sehingga dalam tempo sekian tahun, manusia Muslim yang tadinya mampu membedakan yang haq dari yang batil, berubah menjadi manusia yang berfaham menghalalkan segala cara, permissive atau ibahiyah, apa-apa boleh saja.
Munculnya masyarakat permissive itu karena adanya penyingkiran secara sistimatis terhadap aturan yang normal, yaitu larangan mencampur adukkan antara yang haq (benar) dan yang batil. Yang ditayangkan adalah jenis pencampur adukan yang haq dan yang batil secara terus menerus, ditayangkan untuk ditonton oleh masyarakat. Padahal Allah Subhannahu wa Ta'ala telah melarang pencampur adukan antara yang haq dengan yang batil:
“Dan janganlah kamu campur adukkan yang haq dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu sedang kamu mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 42).
lanjutan part6
BalasHapusNama: muhammad aminudin
Kelas: XI Ipa 2
Materi: khutbah
Penulis khutbah : Ust. Syamsudin Arif
Dengan mencampur adukkan antara yang benar dengan yang batil secara terus menerus, akibatnya mempengaruhi manusia untuk tidak menegakkan yang haq/ benar dan menyingkirkan yang batil. Kemudian berakibat tumbuhnya jiwa yang membolehkan kedua-duanya berjalan, akibatnya lagi, membolehkan tegaknya dan merajalelanya kebatilan, dan akibatnya pula menumbuhkan jiwa yang berpandangan serba boleh. Dan terakhir, tumbuh jiwa yang tidak bisa lagi membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Lantas, kalau sudah tidak mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang haq dan mana yang batil, lantas keimanannya di mana?
Menipisnya keimanan itulah bencana yang paling parah yang menimpa ummat Islam dari proyek besar-besaran dan sistimatis serta terus menerus yang diderakan kepada ummat Islam sedunia. Yaitu proyek mencampur adukkan antara kebaikan dan keburukan lewat aneka tayangan. Apakah upaya kita untuk membentengi keimanan kita?
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ.
Nama : RIAN FAUZIAH
BalasHapuskelas : XI-IPA 2
"arti dari kehidupan"
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Segala puji bagi Allah yang senantiasa melimpahkan karunianya kepada kita. Segala puji hanya milik-Nya yang telah menganugerahkan kenikmatan yang tak terhitung bagi kita semua. Dan diantara semua kenikmatan itu, nikmat Islam dan Iman adalah yang paling utama. Dengan nikmat itu, nikmat yang lain menjadi bernilai di hadapan Allah. Atas dasar nikmat itu, nikmat yang lain menjadi berharga di sisi Allah. Hanya dengan adanya nikmat itu, nikmat yang lain bermakna bagi kita, dalam pandangan Allah SWT.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Kehidupan dunia adalah kehidupan yang fana, kehidupan sementara, kehidupan yang sebentar saja. Jika kita dikaruniai usia yang sama dengan Rasulullah, hidup kita di dunia sekitar 63 tahun lamanya. Mungkin ada yang lebih lama dari itu, tetapi banyak juga yang kurang dari itu. Betapa banyak saudara dan teman kita yang meninggal di usia muda; entah didahului oleh sakit maupun kematian yang tiba-tiba. Melalui kecelakaan atau bencana alam, misalnya. Pendek kata, jika waktunya telah tiba, kematian tak bisa ditunda.
Nama: Fitria Linda Sari
BalasHapusKelas : XI - IPA 2
Pelajaran : PAI "Dakwah"
“Islam Rahmatbagi Seluruh Alam”
Yang terhormat bapak Alim Ulama’, bapak Kyai yang saya ta’ati petuah-petuahnya
Dewan juri, para hadirin serta teman-teman yang berbahagia
Puji syukur kahadiraot Allah Swt, karena atas izin Allah Swt lah saya bisa berdiri di tempat yang agung ini. Amin.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, karena beliaulah kita dapat merasakan betapa nikmatnya Iman dan Islam.
Hadirin yang saya hormati…………
Pada kesempatan baik ini, saya akan mengambil tema “ISLAM RAHMAT BAGI SELURUH ALAM”
Hadirin yang berbahagia…………
Islam ! …….Islam artinya pas…pasrah, berserah diri kepada Al…Allah.
Agama Islam merupakan agama yang dibawakan oleh Nabi Mu….Muhammad SAW. Dengan Al-Qur’an sebagai kitabnya. Dan risalahnya merupakan penyempurna dari ajaran sebelum….nya.
Apa…. maksud Islam Rahmat bagi seluruh alam……hadirin? sesungguhnya… hal itu merupakan cerminan dari Suri Tauladan bagi pembawa risalah…..nya yaitu….. Rasulillah Muhammad SAW yang penuh kasih sayang untuk umat maupun alam se…semesta.
Hadirin yang dimulyakan Allah SWT……….
Sifat pengasih ini…lah! yang mencerminkan risalah kerasulan beliau sebagai Rahmatan…… lil…lil ‘Alamiin, Rahmat bagi seluruh a…alam.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Ambiya’ ayat 107 :
“Dan tiadalah Kami mengutusmu, melainkan untuk (menjadi) Rahmat bagi semesta alam”
Itulah sebabnya! mengapa..! Islam Rahmat bagi seluruh a…alam.
Hadirin yang berbahagia…………..
Sifat kasih sayang! yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. Sungguh! luar biasa.
1. Be..liau merukunkan! umat islam dengan umat agama lain, sehingga… umat agama lain merasa terayomi 2. Beliau melarang umatnya mengencingi tempat tinggal binatang, misalnya lubang semut 3. Beliau mengasihi orang yang telah membenci bahkan orang yang hendak mebunuhnya.
Seperti Da’tsur, yang ingin membunuh Rasulullah.
Pada saat itu, pelan-pelan Da’tsur mendekati Rasulullah dengan muka garang dan secara tiba-tiba menghardik keras.
“Hai Muhammad, sekarang kau sendiri, siapa yang akan menolongmu ?” hardik Da’tsur sambil mmenghunus pedang diacungkan kepada Rasulullah.
“Penolongku Allah Swt !” Jawab Rasulullah dengan tenang
“Siapa ?”
“Allah Swt……!
Da’tsur tiba-tiba menggigil. Tangannya lemas! dan terlepaslah pedang digenggamannya. Perlahan Rasulullah mengambil pedang Da’tsur dan mengacungkan ke leher Da’tsur.
“Sekarang siapakah yang menolongmu Da’tsur ?”
Tak seorangpun hai Muhammad yang menolongku !” jawab Da’tsur dengan terbata-bata.
Da’stur sangat ketakutan dan lemas, keringatnya bercucuran.
Nah, bagaimana selanjutnya hadirin…………..!
Dibunuhkah Da’stur oleh Rasulullah hadirin? Tidak ! hadirin…. Rasulullah mengembalikan pedang Da’stur seraya memberi ma’af. Da’stur hera…n! terkagum-kagu…m!, Sungguh! luar biasa, mulianya pribadi Rasulullah!
Dan masih banyak lagi contoh sifat kasih sayang Nabi Muhammad sebagai Rahmatan Lil ‘Alamiin.
Hadirin yang berbahagia……!
Semoga risalah kasih sayang Nabi Muhammad SAW, menjadi Uswatun Hasanah bagi umat seluruh alam semesta. Amin.
Bila ada tutur kata saya yang kurang berkenan di hati, saya secara pribadi mohon ma’af keikhlasan hati untuk mema’afkan. Sekian terima kasih.
Akhirul Kalam Ihdinassirotolmustaqiim
lanjutan
BalasHapusRIAN FAUZIAH XI IPA 2
فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya. (QS. An Nahl : 61)
Maka hidup yang sangat singkat ini harus diisi dengan memperbanyak bekal. Selagi kematian belum datang maka hidup ini harus dipenuhi dengan amal. Dan diantara amal kebaikan yang dilakukan oleh manusia, ada tiga amal istimewa yang tidak akan terputus pahalanya meskipun sang pelaku telah berada di alam barzakh. Pahala tiga amal itu akan tetap mengalir kepadanya meskipun ia tak lagi hidup di dunia.
Apa saja tiga amal jariyah yang tidak terputus itu? Rasulullah SAW bersabda :
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendo’akannya. (HR. Muslim dan Ahmad)
Hadits yang sama, dengan matan sedikit berbeda diriwayatkan juga oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan An-Nasa’i)
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Amal pertama yang tidak terputus meskipun mukmin itu telah meninggal adalah sedekah jariyah. Yaitu sedekah yang kemanfaatannya terus mengalir. Selama ia bermanfaat, selama itu pula pahalanya mengalir kepada orang yang bersedekah itu, walaupun ia telah meninggal.
Dalam sebuah atsar yang diriwayatkan dari Anas r.a. disebutkan contoh sedekah jariyah ini; yakni membangun masjid, membuat saluran air, membuat sumur, menanam pohon, dan menulis/mencetak mushaf. Selama masjid yang dibangunnya itu ditempati shalat, ia mendapatkan pahala itu. Selama saluran air yang ia buat dimanfaatkan orang lain entah air minum ataupun irigasi, ia mendapatkan pahala itu. Selama sumur yang ia buat dimanfaatkan oleh orang lain, ia pun tetap mendapatkan pahala itu. Selama pohon yang ia tanam, buahnya dimakan orang lain bahkan binatang atau menjadi tempat berteduh dan penyimpan air, ia mendapatkan pahalanya. Selama mushaf yang ia cetak atau ia sedekahkan masih dibaca, ia juga mendapatkan pahalanya. Tentu, lima hal itu adalah contoh dan tidak membatasi sedekah jariyah pada itu saja. Membangun sekolah, lembaga pendidikan, rumah sakit, jalan, jembatan dan seterusnya selama manfaatnya masih terus dirasakan, orang yang bersedekah membangunnya terus mendapatkan pahalanya. Mengalir.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Amal kedua yang tidak terputus meskipun mukmin itu telah meninggal adalah ilmu yang bermanfaat. Yaitu ilmu yang diajarkan kepada orang lain, lalu orang itu mengalamkan dan mengajarkannya kepada orang lain, dan demikian seterusnya. Maka sepanjang ilmu itu terus bergulir, diajarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan diamalkan, orang yang mengajarkannya mendapatkan limpahan pahala yang terus mengalir itu.
Orang-orang yang dikaruniai harta lalu mensedekahkannya, termasuk dengan sedekah jariyah, dan orang yang dikaruniai ilmu lalu menjadikannya ilmu manfaat dengan mengalamkan dan mengajarkan, kedua tipe orang itulah yang boleh diiri agar kita juga bisa seperti itu.
لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ ، فَهْوَ يَقْضِى بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
Tidak boleh hasad (iri) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu, lalu ia menunaikan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
lanjutan part 3
BalasHapusRIAN FAUZIAH XI-IPA 2
Amal ketiga yang tidak terputus meskipun mukmin itu telah meninggal adalah anak shalih yang mendoakan kedua orang tuanya. Anak di sini tidak terbatas anak keturunan pertama, tetapi juga anak dari anak dan seterusnya. Maka di sinilah pentingnya bagi orang tua untuk mendidik putra-putrinya menjadi anak-anak yang shalih sehingga mereka mendoakan orang tuanya tatkala orang tuanya telah meninggal. Demikian pula anak-anak itu nantinya mendidik putra-putrinya untuk menjadi shalih dan shalihah lalu mendoakan orang tua serta kakek dan neneknya.
Karenanya salah satu doa yang sangat penting untuk kita panjatkan adalah seperti doanya Nabi Ibrahim:
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِين
Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (QS. Ash Shafat : 100)
Doa ibadurrahman yang tercantum dalam QS. Al furqan ayat 74 secara implisit juga mengharapkan anak dan keturunan yang mendoakan orang tuanya.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Furqan : 74)
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Kesimpulannya adalah, mari kita berusaha untuk memperbanyak sedekah jariyah yakni sedekah yang kemanfaatannya berjangka panjang bahkan “permanen” tentu saja tanpa mengesampingkan sedekah lainnya; kita berusaha untuk terus dan terus mencari ilmu (thalabul ilmi) disertai dengan mengamalkan dan mendakwahkan/mengajarkan ilmu tersebut; kita juga terus berusaha mendidik putra-putri kita serta mendoakan mereka agar menjadi anak yang shalih dan shalihah yang nanti secara sadar akan mendoakan kita. Sebab sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakan kedua orangtuanya itulah tiga investasi utama, yang pahalanya terus mengalir meskipun kita meninggal dunia.
وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
Nama: ayip syaiful bahri
BalasHapusKelas: XI Ipa 2
Materi: khutbah
Penulis khutbah : Ust. armen nora
Ciri orang yang bertaqwa
Salah satu perintah Allah swt. yang banyak disebutkan dalam al-Qur’an dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. adalah agar kita, orang-orang mukmin, berusaha mencapai tingkat/derajat taqwa. Taqwa kepada Allah swt. begitu penting, karena dengan taqwa ini, seseorang mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah swt. Taqwa adalah buah dari pohon ibadah. Ia merupakan tujuan utama dari setiap perintah ibadah kepada Allah swt. Perintah berpuasa misalnya bertujuan untuk meningkatkan derajat ketakwaan bagi orang-orang beriman. Taqwa yang sesungguhnya hanya diperoleh dengan cara berupaya secara maksimal melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangannya. Ketaatan ini adalah ketaatan yang tulus, tidak dicampuri oleh riya atau pamrih.
Banyak sekali ayat-ayat Allah maupun hadis Nabi saw. yang menekankan perintah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Di antarnya adalah firman Allah swt. :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. QS. Ali Imran 3:102.
Firman Allah tentang kedudukan orang-orang yang bertaqwa:
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan”. QS. An-Naba’ 78:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menadakan baginya jalan keluar. Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya”. QS. Ath-Thalaq 65: 2-3.
Taqwa kepada Allah artinya mempunyai kesadaran akan kehadiran-Nya. Allah selalu dekat dan menyertai kita, selalu mengawasi setiap perbuatan kita sehingga menimbulkan kesadaran agar kita senantiasa berhati-hati, jangan sampai menyimpang dari tuntunan, ajaran, dan ketentuan-ketentuan Allah swt. dalam kehidupan keseharian kita. Hal tersebut akan mendatangkan ketentraman dan ketenangan hati serta kesejahteraan dan keselamatan baik dalam kehidupan di dunia yang sebentar ini, maupun dalam kehidupan di akhirat yang langgeng kelak.
Apakah kita sudah berhasil mencapai tingkat taqwa tersebut? Hanya Allah swt. dan kita masing-masinglah yang mengetahuinya dengan tepat.
Salah satu ayat al-Qur’an yang membicarakan taqwa adalah surah al-A’raf ayat 26 sebagai berikut:
يابنى آدم قد أنزلنا عليكم لباسا يوارى سوءاتكم وريشا ولباس التقوى ذلك خير ذلك من ءايات الله لعلهم يذكرون
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi ‘auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”.
Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa Ia telah menyediakan dua macam pakaian bagi manusia:
Pertama, pakaian lahir yang mempunyai 2 (dua) fungsi pokok, yaitu untuk menutupi aurat atau melindungi fisik orang dari bahaya yang datang dari luar dan (fungsi kedua) sebagai hiasan.
lanjutan bag 2
BalasHapusNama: ayip syaiful bahri
Kelas: XI Ipa 2
Materi: khutbah
Penulis khutbah : Ust. armen nora
Para ulama menjelaskan bahwa pakaian lahir yang disebut dalam ayat itu, di samping pakaian yang kita kenakan sehari-hari, berarti pula semua kenikmatan duniawi yang dianugrahkan Tuhan kepada kita yang memang kita butuhkan dalam hidup ini. Misalnya kesehatan badan, penguasaan ilmu pengetahuan yang luas dan dalam, perolehan rezeki/harta yang cukup, dan kekuasaan duniawi. Itu semua adalah perkara lahir yang dibuthkan manusia dalam hidupnya di dunia ini.
Kedua, pakaian batin, atau dalam ayat di atas disebut “pakaian taqwa”. Pakaian taqwa ini –menurut ayat di atas- ternyata lebih baik dan lebih pentng ketimbang pakaian lahir. Ini karena pakaian taqwa akan memperindah ruhani, hati dan jiwa manusia. Pakaian taqwa akan menentukan apakah pakaian lahir tadi bermanfaat atau tidak. Banyak orang berpakaian lahir, tapai tidak berpakaian taqwa, maka pakaian lahir tadi tidak memberikan manfaat apa-apa untuknya di dunia maupun di akhirat.
Al-Hasan al-Bashri, ulama besar yang hidup pada akhir abad VII M, dalam telaahnya tentang pengertian taqwa yang terkandung dalam surah al-A’raf ayat 26 di atas, mengungkapkan ciri-ciri orang yag bertaqwa kepada swt., sebagai berikut:
1. Teguh dalam keyakinan dan bijaksana dalam pelaksanaannya;
2. Tampak wibawanya karena seuma aktivitas hidupnya dilandasi kebenaran dan kejujuran;
3. Menonjol rasa puasnya dalam perolehan rezeki sesuai dengan usaha dan kemampuannya;
4. Senantiasa bersih dan berhias walaupun miskin;
5. selalu cermat dalam perencanaan dan bergaya hidup sederhana walaupun kaya;
6. Murah hati dan murah tangan
7. Tidak menghabiskan waktu dalam perbuatan yang tidak bermanfaat;
8. Tidak berkeliaran dengan membawa fitnah
9. Disiplin dalam tugasnya;
10. Tinggi dedikasinya;
11. Terpelihara identitas muslimnya (setiap perbuatannya berorientasi kepada terciptanya kemaslahatan/kemanfaatan masyarakat);
12. Tidak pernah menuntut yang bukan haknya serta tidak menahan hak orang lain;
13. Kalau ditegur orang segera intropeksi. Kalau ternyata teguran tersebut benar maka dia menyesal dan mohon ampun kepada Allah swt. serta minta maaf kepada orang yang tertimpa oleh kesalahannya itu;
14. Kalau dimaki orang dia tersenyum simpul sambil mengucapkan: “Kalau makian anda benar saya bermohon semoga Allah swt. mengampuniku. Kalau teguran anda ternyata salah, saya bermohon agar Allah mengampunimu.
Kalau kita mempunya ciri-ciri seperti di atas, berarti kita pantas merasa telah mencapai tingkat ketaqwaan keapda Allah swt. dan tentu harus kita pwlihara serta tingkatkan terus menerus. Pakaian taqwa dengan ciri-ciri seperti di atas yang telah kita perjuangkan; menenunnya/merajutnya dengan susah payah sepanjah hidup kita ini janganlah dirusak lagi. Semoga Allah swt. menuntun kita masing-masing untuk mencapai tingkat taqwallah seperti di atas.
lanjutan part 4
BalasHapusRIAN FAUZIAH XI-IPA 2
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اللهم اعز الإسلام والمسلمين وأذل الشرك والمشركين
اللهم انصر المجاهدين فى فلسطين اللهم انصر المجاهدين فى كل مكان
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَانًا صَادِقًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا مُنِيْبًا، وَعَمَلاً صَالِحًا زَاكِيًا، وَعِلْمًا نَافِعًا رَافِعًا، وَإِيْمَانًا رَاسِخًا ثَابِتًا، وَيَقِيْنًا صَادِقًا خَالِصًا، وَرِزْقًا حَلاَلاًَ طَيِّبًا وَاسِعًا، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ رَبَّنَا احْفَظْ أَوْطَانَنَا وَأَعِزَّ سُلْطَانَنَا وَأَيِّدْهُ بِالْحَقِّ وَأَيِّدْ بِهِ الْحَقَّ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
اللَّهُمَّ رَبَّنَا اسْقِنَا مِنْ فَيْضِكَ الْمِدْرَارِ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الذَّاكِرِيْنَ لَكَ في اللَيْلِ وَالنَّهَارِ، الْمُسْتَغْفِرِيْنَ لَكَ بِالْعَشِيِّ وَالأَسْحَارِ
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
NAMA :BAHARIANSYAH
BalasHapusKELAS :XI-IPA 2
[Khutbah Jumat] Sebab-sebab Lapangnya Hati
Pembicara: Ustadz Dzulqarnain Abu Muhammad Al-makassary
Khutbah Pertama
Hadirin sholat jum’at yang kami hormati.
Hiruk pikuk kehidupan manusia dengan segala aktifitas yang terus bergulir tanpa henti adalah yang sering menimbulkan hambatan yang melahirkan berbagai macam problema dan permasalahan bagi manusia di muka bumi ini, dan kadang pada akhirnya menimbulkan perasaan yang tidak tenang, ada yang terasa sempit dan menyebabkan seseorang hilang rasa tenang dan bahagia di dalam kehidupannya.
Karena itulah kelapangan dada dan ketenangan hati merupakan salah satu nikmat dan merupakan dambaan setiap insan yang ingin hidup di dunia dalam keadaaan baik dan penuh anugrah serta kebarokahan dari Allah.
Sungguh di dalam syriat islam telah diterangkan oleh Allah sebab-sebab yang menyebabkan seorang hamba memiliki hati yang lapang dan bersinar dan akhirnya dada seorang hamba menjadi lapang, sunguh Allah telah menyebutkan hal ini sebagai nikmat yang besar yang Allah ingatkan kepada NabiNya bahwa itu adalah anugrah dan nikmat yang diberikan kepadanya,Allah berfirman:
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
“Bukankah aku telah melapangkan dadamu(wahai rosul/muhamad)” (QS. Al insyiroh:1)
Yaitu bukankah Kami telah membuat di dalamnya lapang, terus bercahaya dan bersinar penuh dengan ketenangan dan kesejukan dan ini adalah nikmat yang sangat agung dan luar biasa karena pentingnya nikmat ini dalam kehidupan, bahkan ini adalah permohonan Nabi Musa kepada Allah setelah beliau diangkat menjadi rosul yang diutus menuju Fir’aun, beliau berdoa yang diterangkan dalam surat Thaha:
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي (25) وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي (26
“Wahai tuhanku, lapangkanlah dadaku dan jadikanlah perkaraku menjadi mudah”
Maka kita bisa memahami besarnya nikmat ini, dan Alqur’an serta Sunah menjelaskan sejumlah sebab yang mengantarkan hamba kedalam ketenangan hati kelapangannya dan bersinarnya hati tersebut, diantaranya Allah berfirman:
أَفَمَن شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلإِسْلامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِّن رَّبِّه
“Bukankah seseorang yang yang hatinya lapang di dalam menerima islam maka hati itu terus menerus berada dalam cahaya dari robbnya.” (QS. Zumar: 22)
Juga firmanNya:
فَمَن يُرِدِ اللَّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإِسْلاَمِ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاء كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُون
“Barang siapa yang dikehendaki Allah mendapat petunjuk maka Allah melapangkan dadanya menerima islam, dan barang siapa yang Allah kehendaki kesesatan maka Allah akan menjadilkan hatinya berat dan sempit seakan-akan seolah dia mendaki langit, dan demikianlah Allah menjadikan kehinaan kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-An’am: 125)
Maka keimanan adalah sebab yang dengannya hati seseorang hamba menjadi lapang dan bersinar, kalau Ia beriman dengan keimanan yang yang benar kepada Allah, beriman akan adanya Allah, RububiyahNya, UluhiyahNya, nama-nama dan sifat-sifatNya dan beriman pula kepada para rasulNya, kitab-kitabNya,para nabiNya dan hari akhir dan juga pada takdir berupa takdir buruk atau jelek dan dia menjaga keimanannya di atas tauhid.
Allah berfirman:
قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“katakan, sesungguhnya sholatku ibadahku,hidupku dan matiku semuanya milik Allah penguasa alam semesta” (Q.s: Al an’am 162)
Menunjukan bahwasanya kebahagiaan ialah ketika hati hanya terfokus kepada Yang Maha satu Dialah Allah pencipta langit dan bumi, maka dengan keimanan padanya akan tercipta ketengan dan ketentraman dan kesejukan, cahaya sekaligus petunjuk yang senantiasa menerangi kehidupannya.
Allah berfirman:
الَّذِينَ آمَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur keimanannya dengan kedholiman maka mereka akan mendapat ketenangan dan dia termasuk orang-orang yang mendapatkan petunjuk.” (Q.s Al-An’am: 82)
Nama: Wahyu Nurrudin
BalasHapusKelas: XI IPA 2
[Khutbah Jumat] Sebab-sebab Lapangnya Hati
Pembicara: Ustadz Dzulqarnain Abu Muhammad Al-makassary
Transkrip: ‘Ammar [Dikirim via email oleh Al Akh Rofiq sragen]
Khutbah Pertama
Hadirin sholat jum’at yang kami hormati.
Hiruk pikuk kehidupan manusia dengan segala aktifitas yang terus bergulir tanpa henti adalah yang sering menimbulkan hambatan yang melahirkan berbagai macam problema dan permasalahan bagi manusia di muka bumi ini, dan kadang pada akhirnya menimbulkan perasaan yang tidak tenang, ada yang terasa sempit dan menyebabkan seseorang hilang rasa tenang dan bahagia di dalam kehidupannya.
Karena itulah kelapangan dada dan ketenangan hati merupakan salah satu nikmat dan merupakan dambaan setiap insan yang ingin hidup di dunia dalam keadaaan baik dan penuh anugrah serta kebarokahan dari Allah.
Sungguh di dalam syriat islam telah diterangkan oleh Allah sebab-sebab yang menyebabkan seorang hamba memiliki hati yang lapang dan bersinar dan akhirnya dada seorang hamba menjadi lapang, sunguh Allah telah menyebutkan hal ini sebagai nikmat yang besar yang Allah ingatkan kepada NabiNya bahwa itu adalah anugrah dan nikmat yang diberikan kepadanya,Allah berfirman:
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
“Bukankah aku telah melapangkan dadamu(wahai rosul/muhamad)” (QS. Al insyiroh:1)
Yaitu bukankah Kami telah membuat di dalamnya lapang, terus bercahaya dan bersinar penuh dengan ketenangan dan kesejukan dan ini adalah nikmat yang sangat agung dan luar biasa karena pentingnya nikmat ini dalam kehidupan, bahkan ini adalah permohonan Nabi Musa kepada Allah setelah beliau diangkat menjadi rosul yang diutus menuju Fir’aun, beliau berdoa yang diterangkan dalam surat Thaha:
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي (25) وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي (26
“Wahai tuhanku, lapangkanlah dadaku dan jadikanlah perkaraku menjadi mudah”
Maka kita bisa memahami besarnya nikmat ini, dan Alqur’an serta Sunah menjelaskan sejumlah sebab yang mengantarkan hamba kedalam ketenangan hati kelapangannya dan bersinarnya hati tersebut, diantaranya Allah berfirman:
أَفَمَن شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلإِسْلامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِّن رَّبِّه
“Bukankah seseorang yang yang hatinya lapang di dalam menerima islam maka hati itu terus menerus berada dalam cahaya dari robbnya.” (QS. Zumar: 22)
Juga firmanNya:
فَمَن يُرِدِ اللَّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإِسْلاَمِ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاء كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُون
“Barang siapa yang dikehendaki Allah mendapat petunjuk maka Allah melapangkan dadanya menerima islam, dan barang siapa yang Allah kehendaki kesesatan maka Allah akan menjadilkan hatinya berat dan sempit seakan-akan seolah dia mendaki langit, dan demikianlah Allah menjadikan kehinaan kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-An’am: 125)
Maka keimanan adalah sebab yang dengannya hati seseorang hamba menjadi lapang dan bersinar, kalau Ia beriman dengan keimanan yang yang benar kepada Allah, beriman akan adanya Allah, RububiyahNya, UluhiyahNya, nama-nama dan sifat-sifatNya dan beriman pula kepada para rasulNya, kitab-kitabNya,para nabiNya dan hari akhir dan juga pada takdir berupa takdir buruk atau jelek dan dia menjaga keimanannya di atas tauhid.
Allah berfirman:
قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“katakan, sesungguhnya sholatku ibadahku,hidupku dan matiku semuanya milik Allah penguasa alam semesta” (Q.s: Al an’am 162)
Menunjukan bahwasanya kebahagiaan ialah ketika hati hanya terfokus kepada Yang Maha satu Dialah Allah pencipta langit dan bumi, maka dengan keimanan padanya akan tercipta ketengan dan ketentraman dan kesejukan, cahaya sekaligus petunjuk yang senantiasa menerangi kehidupannya.
lanjutan..
BalasHapuske 2
BAHARIANSYAH XI-IPA 2
Kedholiman di sini berarti kesyirikan dan telah sah keterangan dari rosulullah tentangnya.
Dari sini kita memahami bahwasanya kesyirikan menyebabkan ketidak amanan dalam kehidupan dunia, dengan kesyirikan kehidupan hamba akan tidak terarah, serta akan menghancurkan,sekaligus menodai sehingga menyebabkan hati menjadi sempit walaupun mungkin berenang dalam lautan kemewahan dunia. Sedang bahaya syirik di akhirat menyebabkan pelakunya kekal di neraka.
Keamanan di sini yaitu mereka mendapatkan di dunia dan di akhirat, keamanan di dalam tubuh, keamanan di dalam keluarga dan segala sesuatu yang ia ingin mendapatkan keamanannya di dalamnya, keamanan yang menyebabkan dia akan selamat dari berbagai gangguan dan bahaya yang datang dari manusia atau selainnya.
Dia mendapat pentunjuk di dunia dan di akhirat,di dunia Allah menunjukan kepada kebahagian,dia bisa menetapi jalan yang benar dan di akhirat dia ditunjukan jalan yang menuju kebahagian abadi yaitu Al-Jannah.
Namun sebaliknya siapa yang menodai kehidupannya dengan kesyirikan, menyembah selain Allah, ia memohon kepada selain Allah, datang ke kuburan meminta hajat, datang ke tempat yang keramat atau melempar sesajian ke lautan atau melakukan bentuk kesyirikan dengan berdoa selain Allah, menyembelih untuk selain Allah, bernadzar untuk selain Allah, bernadzar kepada selain Allah dan bentuk kesyirikan yang lain, maka dengan kesyirikan hamba akan sempit hatinya, di liput dengan duka, dan malapetaka, Allah berfirman:
وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاء فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ
“Barang siapa yang berbuat kesyirikan maka seolah dia jatuh dari langit, maka burung menyambarnya atau tertiup angin, maka dia terhempas ke tempat yang sangat jauh.” (Q.s Al-Hajj 31)
Bahkan dengan kesyirikan dia akan mendapatkan kehancuran, dengan adanya syirik akan tersebar bahaya yang senantiasa mengintai kepada dirinya bahkan masyarakat, Negara, bahkan seluruh manusia, Allah mengingatkan dalam firmanNya:
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنشَقُّ الأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا أَن دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا وَمَا يَنبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَن يَتَّخِذَ وَلَدًا
“Mereka mengatkan bahwa Allah yang maha penyayang memiliki anak, sungguh kalian telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar, maka hampir saja langit pecah, bumi terbelah dan gunung hampir runtuh ketika mereka mengatkan Allah punya anak, dan tidaklah Allah yang penyayang memiliki anak.” (Q.s: Maryam: 88-92)
Kemudian Allah mensucikan diriNya:
إِن كُلُّ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ إِلاَّ آتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا لَقَدْ أَحْصَاهُمْ وَعَدَّهُمْ عَدًّا وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا
“Tidak ada yang ada di langit dan bumi kecuali datang kepada Allah dengan sebagai hamba sungguh Allah menghitung mereka dengan hitungan yang teliti, dan semuanya datang kepadaNya dalam keadaan sendiri-sendiri. (QS. Maryam: 93-94)
Maka bagi siapa yang ingin dilapangkan hatinya maka supaya memurnikan ibadah hanya kepada Allah semata,sehingga kehidupannya menjadi indah dan ini bisa terwaujud jika dia benar-benar bertawakal dengan sebenar-benarnya tawakal, hasilnya rizkinya akan di tanggung oleh Allah seperti dalam sabda Rosulullah:
لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Jika sekirannya kalian tawakal dengan sebenar-benarnya tawakal sungguhAllah akan memberi rizki kepada kalian seperti Allah memberi rizki kepada burung yang dalam keadaan lapar di waktu pagi tapi ketika dia pulang ke sarang waktu sore dia sudah dalam keadaan kenyang.” [H.R Ahmad, Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dll ]
Lanjutan
BalasHapusNama: Wahyu Nurrudin
Kelas: XI IPA 2
Allah berfirman:
الَّذِينَ آمَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur keimanannya dengan kedholiman maka mereka akan mendapat ketenangan dan dia termasuk orang-orang yang mendapatkan petunjuk.” (Q.s Al-An’am: 82)
Kedholiman di sini berarti kesyirikan dan telah sah keterangan dari rosulullah tentangnya.
Dari sini kita memahami bahwasanya kesyirikan menyebabkan ketidak amanan dalam kehidupan dunia, dengan kesyirikan kehidupan hamba akan tidak terarah, serta akan menghancurkan,sekaligus menodai sehingga menyebabkan hati menjadi sempit walaupun mungkin berenang dalam lautan kemewahan dunia. Sedang bahaya syirik di akhirat menyebabkan pelakunya kekal di neraka.
Keamanan di sini yaitu mereka mendapatkan di dunia dan di akhirat, keamanan di dalam tubuh, keamanan di dalam keluarga dan segala sesuatu yang ia ingin mendapatkan keamanannya di dalamnya, keamanan yang menyebabkan dia akan selamat dari berbagai gangguan dan bahaya yang datang dari manusia atau selainnya.
Dia mendapat pentunjuk di dunia dan di akhirat,di dunia Allah menunjukan kepada kebahagian,dia bisa menetapi jalan yang benar dan di akhirat dia ditunjukan jalan yang menuju kebahagian abadi yaitu Al-Jannah.
Namun sebaliknya siapa yang menodai kehidupannya dengan kesyirikan, menyembah selain Allah, ia memohon kepada selain Allah, datang ke kuburan meminta hajat, datang ke tempat yang keramat atau melempar sesajian ke lautan atau melakukan bentuk kesyirikan dengan berdoa selain Allah, menyembelih untuk selain Allah, bernadzar untuk selain Allah, bernadzar kepada selain Allah dan bentuk kesyirikan yang lain, maka dengan kesyirikan hamba akan sempit hatinya, di liput dengan duka, dan malapetaka, Allah berfirman:
وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاء فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ
“Barang siapa yang berbuat kesyirikan maka seolah dia jatuh dari langit, maka burung menyambarnya atau tertiup angin, maka dia terhempas ke tempat yang sangat jauh.” (Q.s Al-Hajj 31)
Bahkan dengan kesyirikan dia akan mendapatkan kehancuran, dengan adanya syirik akan tersebar bahaya yang senantiasa mengintai kepada dirinya bahkan masyarakat, Negara, bahkan seluruh manusia, Allah mengingatkan dalam firmanNya:
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنشَقُّ الأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا أَن دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا وَمَا يَنبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَن يَتَّخِذَ وَلَدًا
“Mereka mengatkan bahwa Allah yang maha penyayang memiliki anak, sungguh kalian telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar, maka hampir saja langit pecah, bumi terbelah dan gunung hampir runtuh ketika mereka mengatkan Allah punya anak, dan tidaklah Allah yang penyayang memiliki anak.” (Q.s: Maryam: 88-92)
Kemudian Allah mensucikan diriNya:
إِن كُلُّ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ إِلاَّ آتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا لَقَدْ أَحْصَاهُمْ وَعَدَّهُمْ عَدًّا وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا
“Tidak ada yang ada di langit dan bumi kecuali datang kepada Allah dengan sebagai hamba sungguh Allah menghitung mereka dengan hitungan yang teliti, dan semuanya datang kepadaNya dalam keadaan sendiri-sendiri. (QS. Maryam: 93-94)
lanjutan ke-3..
BalasHapusBAHARIANSYAH XI-IPA 2
Perhatikanlah burung dia tidak memiliki simpanan makanan tidak punya gudang makanan juga tidak ada uang yang di Bank namun ketika dia berangkat dalam keadaan perut kosong di pagi hari saat menjelang sore dia telah memenuhi perutnya dengan makanan,ini semua karena bimbingan Allah dan rizkinya, dan ini akan di berikan kepada mereka yang bertawakal kepaNya dengan sebenar-benarnya, maka tidak rugi orang yang mentauhidkan Allah, berbakti padaNya dan tidak durhaka kepada Allah dengan melakukan kesyirikan, hasilnya dia mendapat ketenangan jiwa, keluasan hati, penuh cahaya, dan barokah dalam kehidupannya, yaitu dengan komitmen menjalani kehidupan dengan berdasarkan bimbingan Allah yang Dia turunkan berupa Alqur’an dan wahyu yang di berikan kepada Rosulnya berupa Alhadits, Allah telah mempertegas dalam firmanNya:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنتُ بَصِيرًا قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنسَى
“Barang siapa yang berpaling dari peringatanku(Alqur’an)maka baginya kehidupan yang sempit dan Kami akan membangkitkannya di hari kiamat dalam keadaan buta, dia bertanya: wahai robku, kenapa Engkau bangkitkan saya dalam keadaan buta, padahal kami dulu bisa melihat, maka Allah menjawab, demikianlah kami datankan kepada kalian ayat-ayat kami namun engkau melalaikannya, demikianlah hari ini engkau dilupakan.” (Q.s: Thaha: 124-126)
Ini adalah jaminan dari Allah yaitu barang siapa yang mengikuti alqur’an dan As-sunnahdalam seluruh sisi kehidupannya maka Allah menjamin ketenangan dan kebahagian, sebaliknya yang berpaling dan Alquar’an dan sunah maka Allah menjadikan kehidupan yang penuh kesempitan. Maka seseorang hendaknya menjaga dirinya dalam jalur Alqur’an dan assunnah.
Sebab yang lain yang menyebabkan hatinya menjadi lapang adalah dia mencintai Allah dengan cinta yang paling besar di banding dengan yang lain siapapun dia, disebutkan dalam hadits dalam bukhori muslim yaitu menjelaskan tiga perkara yang siapa mendapatkan 3 perkara ini maka dia akan merasakan manisnya keimanan di dalam hatinya, yaitu:
1. Dia mencintai Allah dan rosulNya dengan kcintaan yang paling tinggi.
2. ia mencintai seseorang karena Allah.
3. ia benci di kembalikan ke dalam kekafiran seperti bencinya jika dia dilempar ke dalam neraka.
Allah dan rosulNya paling didengar dan ditaati, kepentingan apapun jika bertentangan dengan kepentingan Allah Rosul maka dia mendahulukan Allah dan ROsul sebagai bukti cinta kepadanya, dengan kecintaan seperti ini akan menciptakan kesejukan di dalam hatinya, betapa nikmat jika ia mendahulukan Allah dan rosulnya, maka jik ia mencintaiNya dengan menempuh sebab kecintaan maka dia akan dicintai Allah, hasilnya, bersabda Rosulullah:
“Barang siapa yang menyakiti waliku maka sungguh dia telah membuka peperangan denganKu, dan sesuatu yang paling Aku cintai yang dengannya hamba mendekat kepadaku adalah hamba melaksanakan yang Aku wajibkan kepadanya, dan jika hamba selalu melakukan amalan yang sunah untuk mendekatkan kepadaKu sampai Aku mencintai hamba tersebut, jika Aku sudah mencintainya maka Aku menjadi penengarannya yang dia mendenger dengannya dan Aku menjadlimata yang dia gunakan untuk melihat dan aku menjadi tangannya yang dia mengunakannya, dan Aku menjadi kakinya yang dia berjalan dengannya”
Maksudnya Allah bersamanya dalam setiap keaadaanya, yaitu dengan menolong dan mengawasinya, (bukan berarti Allah bersama menyatu dengan hamba dan ini adalah salah)
Khutbah kedua
Hadirin sholat jum’at yang yang saya hormati dan saya mulyakan.
Diantara sebab yang menjadikan hati hamba menjadi lapang yaitu hendaklah seseorangmemperbanyak dzikir kepada Allah, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
“Wahai orang-orang yang beriman berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang banyak, dan sucikan dia di setiap pagi dan siang” (Q.s: al ahzab:41)
Nama: Yulianto Wibowo
BalasHapusKelas: XI IPA 2
Senjata yang Paling Ampuh
oleh: Abu Muhammad Abdul Mu’thi Al Maidani
Wahai para hamba Allah, sidang jum’at yang dimuliakan oleh Allah …
Sesungguhnya kehidupan manusia di dunia ini akan dipenuhi oleh berbagai cobaan dan rintangan. Maka tak ada tempat berlindung kecuali hanya kepada Allah semata. Setiap urusan dan perkara bergantung kepada kehendak dan kekuaasan-Nya. Tak ada yang bisa memberi kemaslahatan dan menghindarkan dari bahaya kecuali hanya Dzat-Nya dan tak ada sekutu bagi-Nya.
Oleh karena itu, bertawakal kepada Allah merupakan senjata ampuh bagi kaum mukminin dalam menghadapi berbagai tantangan hidup yang waktu demi waktu semakin tajam. Allah menegaskan di dalam Al-Qur’an:
وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
“ dan hanya kepada Allah, kaum mukminin bertawakal.” (Ali Imran: 122)
Ayat ini menunjukkan bahwa bagi kaum mukminin, tak ada yang bisa memberikan rasa aman, kemaslahatan, dan perlindungan dari berbagai marabahaya, kecuali hanya Allah semata. Allah ta’ala berfirman:
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
“Kemudian jika kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.” (Ali Imran: 159)
Sesungguhnya setiap urusan yang akan diperbuat oleh setiap hamba sangat membutuhkan kepada pertolongan dan kemudahan dari Allah Ta’ala. Yang bisa mewujudkannya hanya Allah saja dan tidak yang selainnya. Maka bagi kaum mukminin, Allah Ta’ala merupakan tempat menggantungkan diri dalam menghadapi segala urusan yang mereka lakukan di dunia ini. Sehingga keinginan, harapan, dan tujuan mereka tercapai dan terpenuhi dengan seizin Allah.
Sebagai bentuk tawakal kepada Allah, hendaknya setiap perkara baik yang akan dilakukan oleh seorang mukmin, diawali dengan ucapan ’bismillah’ untuk memohon pertolangan dan kemudahan dari Allah. Inilah madzhab ahlus sunnah dalam memaknai ucapan ’bismillah’ dari seorang hamba yang tunduk kepada Dzat yang Maha kuasa.
Allah ta’ala berfirman:
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (Ath-Thalaq: 3)
Maka seluruh perkara berada di tangan Allah yang memiliki seluruh alam ini. Allah ta’ala berfirman:
وَلِلَّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِلَيْهِ يُرْجَعُ الْأَمْرُ كُلُّهُ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
“Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi, kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan seluruhnya, maka sembahlah dia, dan bertawakallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Robmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (Hud: 123)
LANJUTAN
BalasHapusNama: Yulianto Wibowo
Kelas: XI IPA 2
Khutbah yang kedua
Wahai para hamba Allah, sidang jum’at yang dimuliakan oleh Allah …
Dalam sebuah hadits, dari sahabat Abu huroiroh radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda:
الْمُؤْمِنُ الْقَوِيّ خَيْرٌ وَأَحَبّ إِلَىَ اللّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضّعِيفِ. وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ.
“Seorang mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah daripada seorang mukmin yang lemah, dan pada masing-masingnya ada kebaikan.” (HR. Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa kekuatan seorang hamba adalah pada keimanannya. Oleh sebab itu, Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengkaitkan keimanan dengan kekuatan seorang hamba. Maka jika keimanan seorang hamba bertambah kuat, niscaya dirinya akan semakin dicintai oleh Allah daripada seorang hamba yang lemah keimanannya.
Lalu darimanakah bermula kekuatan iman bagi seorang hamba? Kekuatan iman yang sangat besar akan lahir dari bertawakal kepada Allah. Sebagaimana yang diucapkan oleh sebagian salaf: “Barangsiapa yang ingin menjadi seorang hamba yang kuat (keimanannya), maka hendaklah dia bertawakal kepada Allah”. Ucapan ini mensiratkan bahwa tawakal kepada Allah mendatangkan kebaikan-kebaikan dunia dan akhirat. Itulah sebabnya, keimanan seorang hamba akan menjadi kuat dengan bertawakal kepada Allah subhanahu wa Ta’ala.
Tawakal di dalam Islam memiliki kedudukan yang cukup tinggi. Ibnu Qayyim rohimahulah berkata dalam kitabnya ”Madarijus Salikin”: “Bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan setengah dari agama”. Ini menunjukkan bahwa bertawakal kepada Allah memiliki kedudukan yang sangat tinggi di dalam Islam.
Apakah yang dimaksud dengan bertawakal kepada Allah? Bertawakal kepada Allah yaitu seorang hamba benar-benar menyandarkan dan mempasrahkan dirinya kepada Allah di dalam menggapai berbagai kemaslahatan atau menolak berbagai marabahaya, baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Maka inilah yang disebut dengan bertawakal kepada Allah. Dengan bertawakal kepada Allah, seorang hamba akan memiliki kekuatan iman dalam meraih seluruh yang dinginkannya dari segala kebaikan dunia maupun akherat.
Allah ta’ala berfirman:
وَاتَّقُوا اللَّهَ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
“Dan bertakwalah kalian kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakal.” (Al-Maidah: 11)
Bagi seorang yang tidak bertawakal kepada Allah, maka cobaan yang kecil sekalipun akan mampu menggoncangkan keimanannya. Perkara yang sedikit sekalipun akan bisa memalingkannya dari menghadap Allah ta’ala. Semua itu karena dia telah kehilangan tawakal kepada Allah secara keseluruhan atau sebagiannya.
Pernyataan Allah pada ayat diatas: “Dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakal”, ini menunjukkan bahwa seorang yang lemah keimanannya akan berkurang tawakalnya dan seorang yang lemah tawakalnya akan berkurang keimanannya. Maka tidak ada keimanan bagi seorang yang sama sekali tidak bertawakal kepada Allah.
Wallahua’lam bi shawab.
lanjutan ke-4..
BalasHapusBAHARIANSYAH XI-IPA 2
Dan firmanNya:
أَلاَ بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ingatlah dengan dzikir hati akan menjadi tenang” (QS. Ar-Ra’ad: 28 )
Juga firmanNya:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ
“Ingatlah, berdzikirlah kepadaku maka aku akan mengingatmu, dan bersyukurlah kepadaku dan jangan ingkar kepadaKu” (Q.s Al-Baqarah: 152)
Perhatikanlah kalau seseoran senantiasa mengingat Allah, maka dia akan selalu mengingatnya sehingga jika dia mengalami masalah, Dia akan membantunya menyelesaikannya dan membuang dan Allah mengganti yang lebih baik dengan yang lebih baik sehingga hatinya menjadi lapang.
Mengangungkan membesarkan dan memuji Allah adalah kehidupan seorang muslim yang hendaknya dipahami, maka seluruh hidupnya bisa dimanfaatkan dengan berdzikir kepada Allah, dzikir adalah kalimat yang sangat ringan diucapkan dalam lisan dan sangat berat di timbangan amal, bahkan alqur’an dimudahkan untuk berdzikir:
وَلَقَد تَّرَكْنَاهَا آيَةً فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ
“Dan sungguh alqur’an kami mudahkan untuk berdzikir, maka adakah orang yang mau berdzikir.”(QS. Al Qomar: 17)
Diantara sebab yang menjadikan hati menjadi lapang adalah ia banyak bertaubat dan mensucikan diri, tidak diragukan manusia dalam kehidupannya pasti terjatuh dalam kesalahan, kelalaian, kelupaan, bahkan dosa. Jangankan kita, rosulullah yang telah diampuni dosa yang telah dilakukan dan belum dilakukan sewaktu hidupnya, beliau memperbanyak bertaubat dan beristiqfar dalam sehari sebanyak 100x maka kita hendaknya lebih butuh lagi untuk meminta ampun mengingat banyaknya dosa yang kita lakukan. Dengan istigfar Allah menjanjikan kelapangan hati bahkan dibukakan menfaat dan keutamaan yang lain, Allah menerangkan dalam firmannya:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَارًا وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارً
“Minta ampunlah kepada robb kalian sesungguhnya dia maha pengampun, dia akan menurunkan dari langit untuk kalian hujan yang lebat, dan Dia akan menjadikan kebun dan sungai-sungai yang deras mengalir.” (Q.s Nuh: 10-12 )
Ayat di atas merupakan janji dari Allah, sedang para Nabi mengajak dan mengabarkan:
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلاَ تَتَوَلَّوْاْ مُجْرِمِينَ
“Wahai kaumku mintalah ampun kalian kepada robb kalian dan bertaubatlah padaNya, dia akan mencurahkan hujan dari langit dan dia akan menambah kekuatan kalian berlipat-lipat, dan janganlah mengasihi(menjadikan wali) orang-orang kafir.”
Ini di abadikan oleh Allah dalam surat Hud ayat: 52.
Maka dari sini kita fahami pentingnnya beristigfar dan bertaubat kepada Allah dalam kehidupan ini, dan pentingnya introspeksi diri lalu memperbaiki diri dan senantiasa bertaubat kepada Allah. Mensucikan diri adalah dengan melakukan amalan-amalan yang dulunya ditinggalkan dari kebaikan, dan membersihkan diri dari dari kemaksiatan dan dosa yang di lakukan, dan Allah menjanjikan keberuntungan:
وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا
“Sungguh beruntung orang-orang yang mensucikan diri, dan sungguh celaka orang yang terus mengotori dirinya.”
Dan Allah menyebutkan keutamaan orang-orang yang mendapatkan surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai:
وَمَنْ يَأْتِهِ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ الصَّالِحَاتِ فَأُوْلَئِكَ لَهُمُ الدَّرَجَاتُ الْعُلَى جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاء مَن تَزَكَّى
“Barang siapa yang menghadap Allah dengan keadaan beriman dan berbuat kebaikan maka mereka mendapatkan derajat yang tinggi berupa surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dari bawahnya, mereka kekal di dalamnya dan itu ba;asan bagi orang yang mensucikan diri.” (Q.s Taha 75-76 )
lanjutan ke-5(terakhir)..
BalasHapusBAHARIANSYAH XI-IPA 2
Karena itu mensucikan diri dan bertaubat kepada Allah adalah hal yang sangat penting, khususnya di hari ini di mana banyak musibah yang menjadi peringatan bagi kita semua. Mudah-mudahan kita dijadikan orang yang selalu bertaubat sehingga termasuk hamba yang mensucikan diri, sehingga kita semua selamat dari musibah di dunia dan lebih-lebih di akhirat:
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Tidaklah Allah menyilksa kaumNya sedang engkau wahai Muhamad berada di sisi mereka, dan Allah tidaklah menyiksa mereka dalam keadaan mereka beristiqfar.” (Q.s Al-Anfal 33)
Juga dengan istigfar akan menyebabkan datangnya rahmat dari Allah:
“Andaikata kalian beristiqfar kepada Allah niscaya kalian akan dirahmatiNya.”
Mudah-mudahah kita dijadikan orang yang selalu beriman kepada Allah bertakwa kepadaNya bertauhid, dan menjadi hamba yang banyak beristiqfar dan bertaubat, sungguh dosa kita, dan kesalahan kita sangatlah banyak, dan Allah masih merahmati kita dengan menjalani hari- hari sebagai bukti rahmatNya, mudah-mudah hari yang tersisa yang akan kita lewati kita bisa menggunakan untuk selalu bertaubat dan beristilqfar kepadaNya, karena dekatnya kematian yang akan kita temui, dan kita tahu kapan tapi kita yakin akan datangnya:
أَيْنَمَا تَكُونُواْ يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ
“Dimanapun kalian berada sungguh kematian akan menemuai kalian walaupun engkau bersembunyi di balik dinding yang sangat tinggih lagi kokoh.”
Semoga kita diampuni oleh Allah dan diberi manfaat dari segala kemanfaatan baik yang kita ketahui atau tidak , dan mudah-mudahan Dia tidak menjadikan malapetaka bagi kita semua.Wallahuta’ala a’lam bishowab.
Sumber : http://ashthy.wordpress.com/2010/03/14/khutbah-jumat-sebab-sebab-lapangnya-hati/#more-1109
Nama: Fadli Rijal
BalasHapusKelas: XI IPA 2
Cinta dan Benci Karena Allah
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
Jamaah Jum’ah rahimakumullah
Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Azza wajalla, yang telah menganugerakan rasa cinta dan benci dihati para makhlukNya. Dan hanya Dia pulalah yang berhak mengatur kepada siapakah kita harus mencintai dan kepada siapa pula kita membenci.
Jama’ah sidang Jum’ah rahimakumullah
Cinta yang paling tinggi dan paling wajib serta yang paling bermanfaat mutlak adalah cinta kepada Allah Ta’ala semata, diiringi terbentuknya jiwa oleh sikap hanya menuhankan Allah Ta’ala saja. Karena yang namanya Tuhan adalah sesuatu yang hati manusia condong kepadanya dengan penuh rasa cinta dengan meng-agungkan dan membesarkannya, tunduk dan pasrah secara total serta menghamba kepadaNya. Allah Ta’ala wajib dicintai karena DzatNya sendiri,sedangkan yang selain Allah Ta’ala dicintai hanya sebagai konsekuensi dari rasa cinta kepada Allah Ta’ala.
Jamah Jum’ah yang berbahagia.
Dalam Sunan At-Tirmidzi dan lain-lain, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
أَوْثَقُ عُرَى اْلإِيْمَانِ الْحُبُّ فِي اللهِ وَالْبُغْضُ فِي اللهِ. (رواه الترمذي).
“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR.At Tirmidzi)
Dalam riwayat lain, Rasulullah juga bersabda:
مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ وَأَبْغَضَ لِلَّهِ وَأَعْطَى لِلَّهِ وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ اْلإِيْمَانَ. (رواه أبو داود والترمذي وقال حديث حسن).
“Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits hasan)
LANJUTAN
BalasHapusNama: Fadli Rijal
Kelas: XI IPA 2
Jamaah Jum’ah yang berbahagia.
Dari dua hadits di atas kita bisa mengetahui bahwa kita harus memberikan kecintaan dan kesetiaan kita hanya kepada Allah semata. Kita harus mencintai terhadap sesuatu yang dicintai Allah, membenci terhadap segala yang dibenci Allah, ridla kepada apa yang diridlai Allah, tidak ridla kepada yang tidak diridlai Allah, memerintahkan kepada apa yang diperintahkan Allah, mencegah segala yang dicegah Allah, memberi kepada orang yang Allah cintai untuk memberikan dan tidak memberikan kepada orang yang Allah tidak suka jika ia diberi.
Jamaah Jum’ah yang dimuliakan Allah.
Dalam pengertian menurut syariat, dimaksud dengan al-hubbu fillah (mencintai karena Allah) adalah mencurahkan kasih sayang dan kecintaan kepada orang –orang yang beriman dan taat kepada Allah ta’ala karena keimanan dan ketaatan yang mereka lakukan.
Sedangkan yang dimaksud dengan al-bughdu fillah (benci karena Allah) adalah mencurahkan ketidaksukaan dan kebencian kepada orang-orang yang mempersekutukanNya dan kepada orang-orang yang keluar dari ketaatan kepadaNya dikarenakan mereka telah melakukan perbuatan yang mendatangkan kemarahan dan kebencian Allah, meskipun mereka itu adalah orang-orang yang dekat hubungan dengan kita, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
“Kamu tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling kasih sayang dengan orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang orang itu bapak-bapak, anak-anak sauadara-saudara ataupun saudara keluarga mereka.” (Al-Mujadalah: 22)
Jamaah Jum’ah yang berbahagia……
Jadi, para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in serta pengikut mereka di seluruh penjuru dunia adalah orang-orang yang lebih berhak untuk kita cintai (meskipun kita tidak punya hubungan apa-apa dengan mereka), dari pada orang-orang yang dekat dengan kita seperti tetangga kita, orang tua kita, anak-anak kita sendiri, saudara-saudara kita, ataupun saudara kita yang lain, apabila mereka itu membenci, memusuhi dan menentang Allah dan RasulNya dan tidak melakukan ketaatan kepada Allah dan RasulNya maka kita tidak berhak untuk mencintai melebihi orang-orang yang berjalan di atas al-haq dan orang yang selalu taat kepada Allah dan rasulNya. Demikian juga kecintaan dan kebencian yang tidak disyari’atkan adalah yang tidak berpedoman pada kitabullah dan sunnah Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam. Dan hal ini bermacam-macam jenisnya di antaranya adalah: kecintaan dan kebencian yang dimotifasi oleh harta kekayaan, derajat dan kedudukan, suku bangsa, ketampanan, kefakiran, kekeluargaan dan lain-lain, tanpa memperdulikan norma-norma agama yang telah digariskan oleh Allah Ta’ala
Jamaah Jum’ah yang berbahagia ...
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata “Bahwasannya seorang mukmin wajib dicurahkan kepadanya kecintaan dan kasih sayang meskipun mendhalimi dan menganggu kamu, dan seorang kafir wajib dicurahkan kepadanya kebencian dan permusuhan meskipun selalu memberi dan berbuat baik kepadamu.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ...
Sesuai dengan apa yang di katakan oleh Syakhul Islam Ibnu Taimiyah, marilah kita berlindung kepada Dzat yang membolak-balikkan hati, supaya hati kita dipatri dengan kecintaan dan kebencian yang disyariatkan oleh Allah dan RasulNya. Karena kadang orang-orang yang menentang Allah di sekitar kita lebih baik sikapnya terhadap kita dari pada orang-orang yang beriman kepada Allah, sehingga kita lupa dan lebih mencintai orang-orang kafir dari pada orang-orang yang beriman. Naudzubilla min dzalik.
Jama’ah Jum’ah yang berbahagia ...
Dalam pandangan ahlusunnah wal jamaah kadar kecintaan dan kebencian yang harus dicurahkan terbagi menjadi tiga kelompok:
Muthi Larasmita - XI IPA 2
BalasHapusKeajaiban Bersyukur
Keajaiban bersyukur itu terjadi ketika kita mampu dengan kesungguhan hati bersyukur kepada Allah atas segala karunia yang ada yang menjadi penyebab langgengnya karunia yang Allah limpahkan untuk kita dan Allah dapat saja menarik nikmat yang telah diberikannya kepada kita karena kita mengingkari atas nikmatNya.
‘Dan ingatlah tatkala TuhanMu mempermaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku tambah nikmatku kepadamu dan jika kamu mengingkari nikmatKu, maka sesungguhnya adzabKu sangatlah pedih.’ (QS. Ibrahim : 7).
Itulah sebabnya bila kita mampu mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita maka kian hari nikmat itu kian bertambah dampaknya akan membawa ketenangan hati. Padahal nikmat itu bukan hanya materi, nikmat itu bisa jadi dalam bentuk, nikmat iman, nikmat sehat, nikmat keberkahan, nikmat kebahagiaan yang kita rasakan bahkan sakit, ujian, cobaan dan penderitaan juga disebut sebagai nikmat. Kemampuan untuk bersyukur atas semua nikmat inilah Allah memberikan rasa ridha kepada diri kita, ridha adalah kemampuan menerima apapun yang Allah berikan kepada kita.
Dalam kondisi senang dan susah, sedih dan bahagia, tawa dan air mata semuanya sama berartinya dalam hidup kita karena semuanya itu datangnya dari Allah. Inilah yang disebut dengan keajaiban bersyukur. Dalam keadaan apapun kita merasakan kedamaian hati, kita senantiasa menyadari hidup dan mati kita hanyalah untuk Allah semata. ‘Kenalilah Allah ketika dalam keadaan senang, niscaya Dia mengenalimu ketika dalam keadaan susah.’ (HR. Ahmad).
*) Ringkasan On Air Radio Bahana 101.8 FM Jakarta Rabu, 10 Nov 2010
Nama :Nurkhayat
BalasHapusKelas:IX IPA 2
A. PENYAKIT HATI
1. Syirik
Syirik adalah menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang syirik adalah orang yang bergantung kepada selain Allah. Bergantung kepada selain Allah adalah perusak hati yang paling besar. Tidak ada perusak yang lebih berbahaya daripada perusak hati ini, dan tidak ada yang memutuskan kemaslahatan dan kebahagiaan orang melainkan perusak ini. Karena bila seseorang bergantung kepada selain Allah, maka Allah Ta’ala akan mewakilkan urusannya kepada sesuatu yang menjadi tempat dia bergantung tersebut, dan Dia menghinakannya karena tindakannya tergantung kepada selainNya itu. Dia telah kehilangan kesempatan memperoleh tujuannya dari Allah Ta’ala karena dia telah bergantung kepada selain Allah, dan karena dia telah berpaling kepada selainNya. Sehingga bagiannya untuk Allah tidak diterima, sedangkan angan-angannya untuk selain Allah tidaklah sampai.
Allah Ta’ala berfirman,
وَاتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لِّيَكُونُوا لَهُمْ عِزّاً. كَلَّا سَيَكْفُرُونَ بِعِبَادَتِهِمْ وَيَكُونُونَ عَلَيْهِمْ ضِدّاً
“Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka.” (QS. Maryam: 81-82).
Maka orang yang paling terlantar adalah orang yang bergantung kepada selain Allah, karena sesuatu yang hilang darinya berupa kemaslahatan, kebahagiaan dan kesenangannya adalah lebih besar daripada sesuatu yang dia dapatkan dari ketergantungannya kepada selain Allah. Bahkan sesuatu yang dia dapatkan itu pun nampak akan hilang dan punah.
Hadirin Rahimakumullah
Perumpamaan orang yang bergantung kepada selain Allah Ta’ala adalah laksana orang yang berlindung dari panas dan dingin di bawah sarang laba-laba yang merupakan bangunan yang paling rapuh dan lemah.
Secara global, pondasi dan kaidah dasar kemusyrikan yang di atasnya dibangun sesuatu adalah sikap bergantung kepada selain Allah, dan orang yang melakukannya mendapatkan celaan dan keterlantaran, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
لاَّ تَجْعَل مَعَ اللّهِ إِلَـهاً آخَرَ فَتَقْعُدَ مَذْمُوماً مَّخْذُولاً
“Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah).” (QS. Al-Isra`: 22).
2. Mengikuti Nafsu dan Melakukan Dosa
Syahwat dan dosa merupakan penyebab kedua kerusakan hati. Allah Ta’ala berfirman,
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَن يَهْدِيهِ مِن بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya. Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS. Al-Jatsiyah: 23).
Semua dosa, baik yang besar maupun yang kecil itu merusak hati dan mengeruhkan kebersihannya. Oleh karena itu, Allah memerintahkan agar semua dosa ditinggalkan. Maka setiap orang yang beriman wajib meninggalkan dosa yang lahir maupun yang batin, apalagi dosa-dosa hati sangat berbahaya dan mematikan. Di antara dosa hati yang tersembunyi adalah riya’ yang dapat merusak amal, ujub yang bisa menjadikan amal bagai abu yang bertebaran, dan dengki yang dapat menghapus pahala-pahala kebajikan dan memperbanyak dosa.
Hadirin Sidang Jumat yang Terhormat
Imam Ibnul Qayyim memasukkan beberapa hal ke dalam kelompok nafsu yang merusak hati, yaitu, terlalu banyak bergaul, terlalu banyak terbang dalam angan-angan, terlalu kenyang, dan terlalu banyak tidur
Soleha Safitri - XI IPA 2
BalasHapusTIGA KEWAJIBAN UTAMA ORANG TUA TERHADAP ANAKNYA
Sebagaimana dalam Hadits Nabi Muhammad SAW: Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya kewajiban orang tua dalam memenuhi hak anak itu ada tiga, yakni: pertama, memberi nama yang baik ketika lahir. Kedua, mendidiknya dengan al-Qur'an dan ketiga, mengawinkan ketika menginjak dewasa."
1. MEMBERI NAMA YANG BAIK
Sebagaimana kita ketahui bahwa Rasulullah saw telah memberi perhatian yang sangat besar terhadap masalah nama. Kapan saja beliau menjumpai nama yang tidak menarik (patut) dan tak berarti, beliau mengubahnya dan memilih beberapa nama yang pantas. Beliau mengubah macam-macam nama laki-laki dan perempuan. Seperti dalam hadits yang disampaikan oleh Aisyah ra, bahwa Rasulullah saw biasa merubah nama-nama yang tidak baik. (HR. Tirmidzi)
Beliau sangat menyukai nama yang bagus. Bila memasuki kota yang baru, beliau menanyakan namanya. Bila nama kota itu buruk, digantinya dengan yang lebih baik. Beliau tidak membiarkan nama yang tak pantas dari sesuatu, seseorang, sebuah kota atau suatu daerah. Seseorang yang semula bernama Ashiyah (yang suka bermaksiat) diganti dengan Jamilah (cantik), Harb diganti dengan Salman (damai), Syi'bul Dhalalah (kelompok sesat) diganti dengan Syi'bul Huda (kelompok yang benar) dan Banu Mughawiyah (keturunan yang menipu) diganti dengan Banu Rusydi (keturunan yang mendapat petunjuk) dan sebagainya (HR. Abu Dawud dan ahli hadits lainAn-Nawawi, Al Azkar: 258)
Berkenaan dengan nama-nama yang bagus untuk anak, Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kamu sekalian, maka perbaguslah nama kalian." (HR.Abu Dawud)
Nama-nama yang baik kami sertakan link nama-nama anak perempuan yang Islami. silahkan anda download link tersebut jika saudara membutuhkan caontoh nama yang Islami untuk anak perempuannya.
2. MENDIDIK DENGAN QUR'AN
Pada suatu kesempatan, Amirul Mukminin Umar bin Khaththab kehadiran seorang tamu lelaki yang mengadukan kenakalan anaknya, "Anakku ini sangat bandel." tuturnya kesal. Amirul Mukminin berkata, "Hai Fulan, apakah kamu tidak takut kepada Allah karena berani melawan ayahmu dan tidak memenuhi hak ayahmu?" Anak yang pintar ini menyela. "Hai Amirul Mukminin, apakah orang tua tidak punya kewajiban memenuhi hak anak?"
Umar ra menjawab, "Ada tiga, yakni: pertama, memilihkan ibu yang baik, jangan sampai kelak terhina akibat ibunya. Kedua, memilihkan nama yang baik. Ketiga, mendidik mereka dengan al-Qur'an."
Mendengar uraian dari Khalifah Umar ra anak tersebut menjawab, "Demi Allah, ayahku tidak memilihkan ibu yang baik bagiku, akupun diberi nama "Kelelawar Jantan", sedang dia juga mengabaikan pendidikan Islam padaku. Bahkan walau satu ayatpun aku tidak pernah diajari olehnya. Lalu Umar menoleh kepada ayahnya seraya berkata, "Kau telah berbuat durhaka kepada anakmu, sebelum ia berani kepadamu...."
Soleha Safitri - XI IPA 2
BalasHapus3. MENIKAHKANNYA
Jika anak yang bertahun-tahun kita didik, kita ayomi dan kita bimbing, kemudian dia sudah mengenal cinta dengan calon pasangannya (calon Istri/ suami) dan memang sudah memasuki usia siap nikah, maka nikahkanlah. Jangan biarkan mereka terus tersesat dalam belantara kemaksiatan. Do'akan dan bimbing mereka untuk hidup berkeluarga, tak perlu menunggu memasuki usia senja. Bila muncul rasa khawatir tidak mendapat rezeki dan menanggung beban berat kelurga, Allah berjanji akan menutupinya seiring dengan usaha dan kerja keras yang dilakukannya, sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur’an Surat, ayat: 32
Yang Artinya:
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian[1035] diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
[1035 Maksudnya: hendaklah laki-laki yang belum kawin atau wanita- wanita yang tidak bersuami, dibantu agar mereka dapat kawin.
Keselamatan iman jauh lebih layak diutamakan daripada kekhawatiran-kekhawatiran yang sering menghantui kita. Rasulullah dalam hal ini bersabda, "Ada tiga perkara yang tidak boleh dilambatkan, yaitu: shalat, apabila tiba waktunya, jenazah apabila sudah datang dan ketiga, seorang perempuan apabila sudah memperoleh (jodohnya) yang cocok." (HR. Tirmidzi)
nama : Febi Pertiwi
BalasHapuskelas : XI-IPA2
Ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW 2013
Yang terhormat Bapak.
Ibu-ibu, Bapak-bapak, hadirin dan hadirat.
Para remaja yang berbahagia.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismilahirrahmanirrahim, alhadulillahirabbil ‘aalamin, marilah kita brsama2 bersyukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya kpd kita semua, sehingga hingga detik ini kita masih diberi kesempatan yang baik untuk memperingati “Maulid Nabi” Muhammad SAW junjungan kita.
Yang kedua salam dan shalawat juga kita panjatkan kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa di tempatkan oleh Allah di sisi-Nya sebagai umat yang memperoleh derajat yang paling tinggi di akhirat. Amin !
Hadirin yang mulia, sebagai umat Islam kita wajib menjunjung nilai-nilai agama kita, yakni nilai-nilai yang ada pada kaidah Al Qur’an dan hadits. Pada malam yang berbahagia ini, kita mencoba menggali nilai-nilai agama Islam lebih jauh lagi, khususnya yang berkaitan dengan sejarah lahirnya Nabi Besar kita Muhammad SAW.
Saya yakin bahwa kelahiran Muhammad di dunia ini merupakan salah satu petunjuk bagi kita untuk lebih meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Untuk itu tepatlah jika pada malam hari ini kita mengkaji lebih jauh tentang Muhammad sebagai Nabi akhir zaman, yang sekaligus menjadi panutan dalam memperaktekkan setiap petunjuk-petunjuknya dalam menjalani kehidupan ini hingga di akhirat nanti.
Atas nama Ketua Panitia, sekali lagi kami menyampaikan selamat datang kepada hadirin, sekaligus selamat mendengarkan ceramah agama tentang Maulid Nabi Muhammad SAW, yang Insya Allah akan segera disampaikan oleh yang terhormat Al Ustad Bapak Kyai… Terima kasih kami sampaikan pula kepada beliau yang terhormat Bapak Kyai H. … yang malam ini berkenan hadir untuk memberikan siraman rohani kepada kami semua.
Akhirul kalam, wabillahi taufiq wal hidayah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Muhammad Eddo Gustian
BalasHapusabsen 16 11 ipa 2
Khutbah Pertama
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً
أما بعد
Amma ba’du :
Ayyuhal ikhwah fillah! Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan takwa yang sebenar-benarnya. Sesungguhnya manusia kini tengah terjebak di dalam timbunan kesibukan dunia yang materialistik bersama aneka macam problema jiwa dan ketegangan syaraf yang ditimbulkan oleh nafsunya, mereka sangat membutuhkan sesuatu yang bisa menghibur perasaannya. Melepaskan beban penderitaannya, dan membangkitkan perasaan tentram di dalam hati dan perasaan tenang di dalam jiwa, jauh dari kesulitan, kegelisahan, dan keresahan. Mana mungkin manusia bisa menemukan hal itu di luar naungan Islam dan ibadah-ibadahnya yang agung, yang merupakan terapi rohani yang mutlak ampuh dan tidak tergantikan oleh terapi materi. Ketahuilah, bahwa ibadah yang memiliki pengaruh terbesar dalam hal itu ialah shalat, baik shalat fardhu maupun shalat sunnah.
Allah berfirman :
يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ
“Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.” (QS.Al-Baqarah :153)
وَأَقِمِ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ
“Dan dirikanlah shalat.Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al-Ankabut :45)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada Bilal radiyallahu ‘anhu :
“Bangkitlah hai Bilal, hiburlah kami dengan shalat.’’ ( HR.Ahmad, 5:371, dan Abu Daud, 4986 )
“Dan setiap kali dirundung masalah, beliau selalu melaksanakan shalat.” (HR. Ahmad, 5:388 dan Abu Daud, 1319
Hal itu tidak lain karena shalat adalah komunikasi antara hamba dengan tuannya. Berdiri di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam shalat memiliki efek yang sangat besar dalam memperbaiki jiwa manusia,bahkan seluruh masyarakat manusia.
Nama: Muh.Aliffudin
BalasHapusKls: XI IPS 1
Jama'ah Jum'ah yang berbahagia ...
Salah satu bacaan penting dalam shalat adalah surat Al-Fatihah. Sekurang-kurangnya 17 kali ummat Islam membacanya setiap hari. Di antara kalimat penting dalam Al-Fatihah adalah:
Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami meminta pertolongan.
Lagi-lagi kita ikrar kepada Allah untuk beribadah hanya kepadaNya, kita tidak bergeser sedikitpun dari kondisi ini. Seluruh hidup, kita baktikan kepada Allah semata. Janji kita ini senada dengan tujuan penciptaan manusia. Allah berfirman:
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk mengabdi kepadaKu. (QS. Adz Dzariyat 56)
Hadirin yang mulia ...
Yang paling penting dari itu semua adalah, bagaimana membuktikan janji-janji yang selalu kita ucapkan dan kita ulang-ulang setiap hari itu?
Kita khawatir jika nanti apa yang kita ucapkan, dengan kenyataannya jauh berbeda, bila demikian apa bedanya dengan orang-orang munafiq?
Berdasarkan hadits Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam , bahwa tanda-tanda orang munafiq itu ada tiga, jika bicara bohong, jika bersumpah khianat, jika janji mengingkari. Begitulah rambu-rambu yang disampaikan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam. Karenanya kita harus benar-benar mengabdikan seluruh hidup kita untuk Islam, hidup dalam Islam dan untuk Islam, yang pertama-tama harus kita lakukan adalah memahami tujuan hidup itu sendiri. Kita harus tahu dan yakin bahwa hidup ini memang untuk beribadah, bukan untuk main-main. Allah menciptakan dunia seisinya ini punya tujuan. Tidak ada yang sia-sia dan tidak ada yang tidak berguna.
Apakah kamu mengira bahwa kami menciptakan kalian sia-sia dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami?, Maka Maha Tinggi Allah Raja yang sebenarnya, Tiada Tuhan selain Dia, yang mempunyai arsy yang mulia. (QS. Al-Mukminun 115-116)
Jamaah yang berbahagia ...
Karena Allah Subhannahu wa Ta'ala menciptakan kita tidak main-main,maka kita juga harus serius dalam hidup ini. Pengabdian dan ketaatan kita kepada Allah tidak boleh asal-asalan. Beribadah kepada Allah harus dijadikan prioritas. Jangan sampai ibadah hanya dijadikan kegiatan sampingan.
Manfaat dari ibadah ini bukan untuk Allah,tetapi semata-mata untuk kita sendiri. Allah tidak butuh apa-apa dari kita. Jika seluruh jin dan manusia sejak diciptakan hingga sekarang patuh dan tunduk kepada Allah,tidak sedikitpun menambah kekuasaanNya, begitu pula sebaliknya, jika semua makhluk ingkar kepada Allah, tidak sedikit pun mengurangi kebesaran Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Nama: Siti Nabilah
BalasHapusKelas: XI IPS 1
Ceramah islamiah dan biografi penceramah
Sikap Sombong
Sombong termasuk sifat yang membahayakan keimanan, modalnya melakukannya tidak mahal, tetapi bisa membuat seseorang defisit amal baik yang luar biasa besar. Iblis pada mulanya adalah bala tentara Allah sejenis para malaikat Allah, ttapi menentang perintah Allah untuk sujud (penghormatan) kepada Adam as yang terbuat dari tanah, Allah pun berfirman dengan nada bertanya: "Apa yang membuatmu tidak bersujud ketika Aku perintahkan?" Iblis menjawab," Aku lebih baik dari pada dia. Engkau ciptakan aku dari api sedangkan ia Engkau ciptakan dari tanah." Menanggapi sikap sombong Iblis yang tidak mau bersujud itu kemudian Allah berfirman "Turunlah engkau dari surga karena tidak pantas engkau berlaku sombong di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya engkau termasuk orang yang hina."(QS.al-A'raf: 13)
Iblis yang sebelumnya telah beribadah selama 6 ribu tahun lamanya –wallahu a’lam apakah tahun dunia atau alam lain--, melakukan kesombongan satu kali saja membuat dirinya terlempar jauh sekali dari rahmat Allah, meski Iblis mengakui bahwa Allah adalah tuhan semesta alam. Bagaimana dengan manusia yang melakukan kesombongan berkali-kali??
Surga diharamkan bagi orang orang yang di dalam hatinya masih bercokol sebiji atom sekalipun rasa sombong, Rasulullah saw bersabda; "Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan meski sebutir atom."(HR. Muslim dari Abdullah bin Mas'ud ra). Sebutir atom yang tidak terlihat kasat mata saja dapat menghalangi perolehan kenikmatan surga seluas langit dan bumi, lalu bagaimana dengan pribadi kita yang seringkali menyombongkan diri dengan keberhasilan usaha dan ilmu pengetahuannya?? Tentu akan lebih jauhlagi ketimbang iblis laknatullah, kalau tidak mendapat rahmat dari Allah swt.
Hadits bahaya sombong di atas menggetarkan seorang laki-laki yang mendengarnya dan ia pun bertanya kepada Rasulullah saw," Seseorang itu tentu senang kalau pakaiannya bagus dan sandalnya pun indah. Apakah itu sombong?" Beliau saw menjawab pertanyaan tersebut dan menerangkan hakikat sombong," Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran (bathru al-Haq) dan merendahkan orang lain (ghamtu al-Nâs).
Rupanya kisah iblis, bukan berakhir di golongannya saja, Hamba Allah yang bernama manusia ini, ketika lepas kendali bisa berbuat lebih jahat daripada Iblis dalam sifat sombongnya, misalnya Fir'aun, ia lebih sombong daripada iIblis. Kesombongan Iblis masih mengakui bahwa Allah adalah tuhan penciptanya, tetapi Fir'aun mengaku sebagai tuhan sang pencipta, seperti yang dikatakan di dalam Al Qur’an: " Ana Rabbukum al-A'lâ (Akulah Rabb kalian yang paling tinggi)."
Kalau Fir’un sombong karena kekuasaannya, lain lagi dengan Qarun yang sombong karena hartanya. Saking berlimpahnya harta kekayaannya, untuk memikul kunci-kunci tempat penyimpanan hartanya saja tidak kuat dipikul orang-orang kuat sekalipun. Menjawab ajakan untuk beramal menggunakan Qorun dengan angkuh dan sombong mengatakan: "Harta ini aku dapatkan karena ilmuku."(QS.al-Qashash: 78). Kemudian Qarun dan hartanya dibenamkan oleh Allah swt.
Nama: Yusuf Mansyur
Jk: Laki-Laki
Agama: Islam
TTL : Jakarta, 19 Desember 1976
Biografi :
Ustadz Yusuf Mansyur dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang dan pimpinan pengajian Wisata Hati. Ustadz kelahiran Jakarta, 19 Desember 1976 ini melalui perjalanan berliku sampai menjadi ustadz terkenal seperti sekarang.
Ustadz Yusuf lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrif’ah dan sangat dimanja orang tuanya. Lulusan terbaik Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di jurusan Informatika namun berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.
Pada tahun 1996, dia terjun di bisnis Informatika.
Nama : Yodi Satrio Aji
BalasHapusKelas : XI IPS-1
Isi Khotbah Sholat Jum'at
Khutbah Jum'at Pertama Part 1
CIRI ORANG YANG BERTAKWA
Salah satu perintah Allah swt. yang banyak disebutkan dalam al-Qur’an dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. adalah agar kita, orang-orang mukmin, berusaha mencapai tingkat/derajat taqwa. Taqwa kepada Allah swt. begitu penting, karena dengan taqwa ini, seseorang mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah swt. Taqwa adalah buah dari pohon ibadah. Ia merupakan tujuan utama dari setiap perintah ibadah kepada Allah swt. Perintah berpuasa misalnya bertujuan untuk meningkatkan derajat ketakwaan bagi orang-orang beriman. Taqwa yang sesungguhnya hanya diperoleh dengan cara berupaya secara maksimal melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangannya. Ketaatan ini adalah ketaatan yang tulus, tidak dicampuri oleh riya atau pamrih.
Banyak sekali ayat-ayat Allah maupun hadis Nabi saw. yang menekankan perintah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Di antarnya adalah firman Allah swt. :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. QS. Ali Imran 3:102.
Firman Allah tentang kedudukan orang-orang yang bertaqwa:
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan”. QS. An-Naba’ 78:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menadakan baginya jalan keluar. Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya”. QS. Ath-Thalaq 65: 2-3.
Taqwa kepada Allah artinya mempunyai kesadaran akan kehadiran-Nya. Allah selalu dekat dan menyertai kita, selalu mengawasi setiap perbuatan kita sehingga menimbulkan kesadaran agar kita senantiasa berhati-hati, jangan sampai menyimpang dari tuntunan, ajaran, dan ketentuan-ketentuan Allah swt. dalam kehidupan keseharian kita. Hal tersebut akan mendatangkan ketentraman dan ketenangan hati serta kesejahteraan dan keselamatan baik dalam kehidupan di dunia yang sebentar ini, maupun dalam kehidupan di akhirat yang langgeng kelak.
Apakah kita sudah berhasil mencapai tingkat taqwa tersebut? Hanya Allah swt. dan kita masing-masinglah yang mengetahuinya dengan tepat.
Salah satu ayat al-Qur’an yang membicarakan taqwa adalah surah al-A’raf ayat 26 sebagai berikut:
يابنى آدم قد أنزلنا عليكم لباسا يوارى سوءاتكم وريشا ولباس التقوى ذلك خير ذلك من ءايات الله لعلهم يذكرون
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi ‘auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”.
Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa Ia telah menyediakan dua macam pakaian bagi manusia:
Pertama, pakaian lahir yang mempunyai 2 (dua) fungsi pokok, yaitu untuk menutupi aurat atau melindungi fisik orang dari bahaya yang datang dari luar dan (fungsi kedua) sebagai hiasan.
Para ulama menjelaskan bahwa pakaian lahir yang disebut dalam ayat itu, di samping pakaian yang kita kenakan sehari-hari, berarti pula semua kenikmatan duniawi yang dianugrahkan Tuhan kepada kita yang memang kita butuhkan dalam hidup ini. Misalnya kesehatan badan, penguasaan ilmu pengetahuan yang luas dan dalam, perolehan rezeki/harta yang cukup, dan kekuasaan duniawi. Itu semua adalah perkara lahir yang dibuthkan manusia dalam hidupnya di dunia ini.
Nama : Yodi Satrio Aji
BalasHapusKelas : XI IPS-1
Isi khutbah sholat jum'at
Part 2
Kedua, pakaian batin, atau dalam ayat di atas disebut “pakaian taqwa”. Pakaian taqwa ini –menurut ayat di atas- ternyata lebih baik dan lebih pentng ketimbang pakaian lahir. Ini karena pakaian taqwa akan memperindah ruhani, hati dan jiwa manusia. Pakaian taqwa akan menentukan apakah pakaian lahir tadi bermanfaat atau tidak. Banyak orang berpakaian lahir, tapai tidak berpakaian taqwa, maka pakaian lahir tadi tidak memberikan manfaat apa-apa untuknya di dunia maupun di akhirat.
Al-Hasan al-Bashri, ulama besar yang hidup pada akhir abad VII M, dalam telaahnya tentang pengertian taqwa yang terkandung dalam surah al-A’raf ayat 26 di atas, mengungkapkan ciri-ciri orang yag bertaqwa kepada swt., sebagai berikut:
Teguh dalam keyakinan dan bijaksana dalam pelaksanaannya;
Tampak wibawanya karena seuma aktivitas hidupnya dilandasi kebenaran dan kejujuran;
Menonjol rasa puasnya dalam perolehan rezeki sesuai dengan usaha dan kemampuannya;
Senantiasa bersih dan berhias walaupun miskin;
selalu cermat dalam perencanaan dan bergaya hidup sederhana walaupun kaya;
Murah hati dan murah tangan
Tidak menghabiskan waktu dalam perbuatan yang tidak bermanfaat;
Tidak berkeliaran dengan membawa fitnah
Disiplin dalam tugasnya;
Tinggi dedikasinya;
Terpelihara identitas muslimnya (setiap perbuatannya berorientasi kepada terciptanya kemaslahatan/kemanfaatan masyarakat);
Tidak pernah menuntut yang bukan haknya serta tidak menahan hak orang lain;
Kalau ditegur orang segera intropeksi. Kalau ternyata teguran tersebut benar maka dia menyesal dan mohon ampun kepada Allah swt. serta minta maaf kepada orang yang tertimpa oleh kesalahannya itu;
Kalau dimaki orang dia tersenyum simpul sambil mengucapkan: “Kalau makian anda benar saya bermohon semoga Allah swt. mengampuniku. Kalau teguran anda ternyata salah, saya bermohon agar Allah mengampunimu.
Kalau kita mempunya ciri-ciri seperti di atas, berarti kita pantas merasa telah mencapai tingkat ketaqwaan keapda Allah swt. dan tentu harus kita pwlihara serta tingkatkan terus menerus. Pakaian taqwa dengan ciri-ciri seperti di atas yang telah kita perjuangkan; menenunnya/merajutnya dengan susah payah sepanjah hidup kita ini janganlah dirusak lagi. Semoga Allah swt. menuntun kita masing-masing untuk mencapai tingkat taqwallah seperti di atas.
Nama : Abdul Aziz
BalasHapusKelas : XI IPS-1
Isi Khotbah Sholat Jum'at
AL-QUR’AN DAN KEHIDUPAN MASA KINI
Al-Qur’an adalah kitab suci yang terakhir dan tersempurna, diwahyukan Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. Sebagai petunjuk untuk keselamatan hidup ummat manusia di dunia dan akhirat. Wahyu tersebut diturunkan Allah ke dalam hati yang suci. Allah berfirman:
تزل به روح الأمين . على قلبك لتكون من المنذرين.
“Al-Qur’an di bawa oleh Ruhul Amin ke dalam hatimu (Nabi Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan”. (QS. Al-Syu’ara, 26:193-4).
Ayat ini mempunyai makna dan arti bahwa terjadinya hubungan atau komunikasi antara Allah dan manusia adalah melalui hati yang suci dan bersih, dan dari hati yang suci itu pulalah orang dapat menyampaikan dan memberikan peringatan kepada orang lain.
Al-Qur’an adalah kitab suci yang paling belakangan diturunkan dan tidak ada satu kitab suci pun yang paling terkenal dalam sejarah dan paling besar pengaruhnya dalam kehidupan manusia, kecuali kitab suci al-Qur’an. Karena itu, bagi seorang muslim, pemahaman terhadap al-Qur’an meruapakan suatu kebutuhan yang mendesak untuk menjadi bimbingan dalam kehidupan kita.
Bafi seorang sosiolog misalnya, pemahaman terhadap al-Qur’an merupakan suatu hal yang penting mengingat jejak yang telah ditimbulkan Al-Qur’an sepanjang sejarah masyarakat manusia dan pengaruhnya begitu besar terhadap kehidupan ummat manusia. Sampai saat ini, al-Qur’an sudah dipahami dari berbagai bidang ilmu.
Walaupun demikian, kebutuhan seorang muslim terhadap al-Qur’an dan pemahamannya adalah karena Al-Qur’an merupakan prinsip dasar agama, prinsip iman dan pemikiran yang dapat memberi arti, dorongan, kesucian dan semangat dalam hidup. Al-Qur’an adalah sumber pengetahuan yang paling suci bagi orang-orang yang mau hidup suci.
Karena al-Qur’an adalah petunjuk untuk keselamatan hidup kita dunia dan akhirat, maka kita perlu merasakan bahwa al-Qur’an diturunkan kepada kita dan pada saat ini. Ini bermakna bahwa al-Qur’an benar-benar memberi petunjuk buat kita sekarang ini. Jadi, kita benar-benar memfungsikan al-Qur’an sebagai kebutuhan yang sangat mendesak untuk saat ini.
Al-Qur’an hanya akan menjadi mainan hidup saja jika tidak diterima dengan hati yang suci.
يقولون بأفواههم ما ليس فى قلوبهم
“Mereka mengatakan dengan bibir apa yang tiada dalam hati mereka” (QS. Ali Imran, 3:167)
Jadi al-Qur’an akan dapat menjadi petunjuk, jika diterima dengan hati yang suci:
ومن يؤمن بالله يهد قلبه
“Barang siapa beriman kepada Allah, Ia akan memberi hidayah pada hatinya”. (QS. Al-Thaghabun, 64:11)
Menurut ajaran al-Qur’an, keberadaan iman, taqwa, dan hidayah ditempatkan Allah di hati. Demikian juga puncak pengetahuan tertinggi, yaitu wahyu, juga ditempatkan dalam hati. Itu sebabnya semua kebaikan mucul dari hati yang suci dan tulus, seperti cinta, rahmah, toleran, ketenangan, kedamaian, kesucian, dan semua sifat terpuji.
Sebaliknya, pada hati itu pula tersimpannya kekafiran, kebodohan, kebencian, kesombongan, kekerasan, kedengkian, kegoncangan, kegelisahan, ketakutan dan semua sifat tercela. Sifat dan perbuatan terpuji muncul dari hati yang sehat (qalb salim), sedangkan sifat dan perbuatan tercela mucul dari hati yang mengidap penyakit.
فى قلوبهم مرض فزادهم الله مرضا ولهم عذاب أليم بما كانوا يكذبون
“Dalam hati mereka terdapat penyakit lalu Allah menambahkan penyakit itu, dan bagi mereka siksa yang pedih atas apa yang mereka dustakan” (QS. Al-Baqarah, 2;10)
Dari penyakit-penyakit hati inilah timbul kerusakan hidup, kerusakan bangsa dan negara. Untuk pengobatannya, tidak ada jalan, kecuali kembali kepada al-Qur’an dengan hati yang tulus dan suci. Al-Qur’an adalah obat untuk kehidupan ini, karena itu kembalilah kepada al-Qur’an, jika ingin hidup tenang, damai dan aman.
nama : Windy Nandara
BalasHapuskelas : XI IPS 1
HIKMAH MAULID NABI MUHAMMAD SAW oleh PROF. DR. M. QURAISH SHIHAB.
Kenal Allah ? Orang yang beriman pasti percaya kepada Allah. Nah kalo Anda kenal dan percaya pada Allah
dan percaya bahwa Allah itu menentukan kebahagiaan dan kesengsaraan Anda. Maukah Anda mengetahui apa
yang disukai dan tidak disukai-Nya ? Mau, kalau memang Anda percaya bahwa Dia adalah Wujud.
Kalau orang yang beriman pasti percaya bahwa Dia yang mencipta dan mengatur alam semesta ini, lalu
bagaimana berhubungan dengan Beliau ? Apa sajakah yang Dia sukai dan apa sajakah yang tidak Dia sukai ?
Disini perlu ada yang menjelaskan kepada kita.
Ada tidak yang menurut Anda orang yang lengah/salah ? Pasti ada, perlukah orang tersebut diingatkan ?
Kalo kita sayang orang tersebut maka kita perlu mengingatkan.
Ada tidak diantara manusia yang lengah ? Banyak. Perlukah diingatkan ? Perlu.
Siapa yang memberitahu tentang Allah ? Siapa yang mengingatkan yang lengah ? Siapa yang menjelaskan apa
yang Dia sukai dan tidak Dia sukai ? Rasul.
Allah menyampaikan pada Rasul. Rasul yang menyampaikan pada umatnya. Kita manusia, hati kita kotor,
kecerdasan terbatas, tidak bisa langsung kepada Allah. Maka Allah memilih beberapa orang untuk menjadi
rasul untuk dapat menyampaikannya kepada kita.
Itu yang disebut Allah dalam surat Al-Bayyinah ayat 1 :”Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-
orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka
bukti yang nyata”. Maka Allah mengutus Rasul-Nya, seperti yang disebutkan dalam ayat 2 :”(yaitu) seorang
Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran)”.
nama : Windy Nandara
BalasHapuskelas : XI IPS 1
LANJUTAN
Jadi Rasul merupakan bukti kebenaran. Sebagai contoh :
Ada orang mengaku dokter, percaya atau tidak ? belum, mungkin dia pembohong, saya perlu bukti bahwa dia seorang dokter. Cara membuktikan dia seorang dokter bisa dengan melihat ada yang berobat padanya dandiberi obat lalu dia sembuh. Ok deh, dia memang dokter. Bisa juga dengan melihat ijasahnya sebagai jalan pintasnya.
Nah, Nabi Muhammad saw diutus, dikatakan oleh ayat tersebut di atas bahwa Rasul adalah sebagai bukti yang nyata. Di surat An-Nisa “Hai seluruh manusia, telah datang kepada kamu bukti yang nyata, dan kami menurunkan kepada kamu cahaya Al-Quran”. Bukti yang nyata adalah Rasulullah saw. Kalau ada satu orang lahir di pedalaman yang tidak memiliki peradaban, miskin, yatim, tidak pandai membaca dan menulis. Mungkinkah secara logika orang tersebut menjadi orang yang hebat ? Sangat tidak mungkin.
Nabi Muhammad saw lahir di Mekkah yang tidak berperadaban, yatim, miskin, tidak pandai membaca dan menulis. Tapi menyampaikan hal-hal yang luar biasa, berhasil meruntuhkan dua emperium Romawi dan Persia hanya dalam waktu 20 tahun lebih. Dipelajari sejarahnya, ternyata beliau adalah orang yang paling hebat.
Bukankah itu bukti ? Kenapa sih Nabi Muhammad saw lahir yatim ? Kenapa Nabi Muhammad saw tidak pandai membaca dan menulis ?
Kenapa Nabi Muhammad saw begitu lahir diasingkan ke pedalaman menjauhi ibunya ? Itu semua diatur Tuhan.
oke
HapusNama: Cindy Laura Budiman
BalasHapusKelas: XI IPA 2
Penceramah: Kodar Slamet., S.Pd
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulilah hirabil alamin wasalatu wasalamu alla asrafil anbiya iwal mursalin waala alii wasahbihi azmain ama badu
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur kehadirat Allah subhana watala. salawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,kepada keluargaNya, sahabat serta kepada kita selaku penganut sunahNya.
Teman-teman dan para guru semua yang saya hormati.
Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato yang bertemakan tentang kenakalan dikalangan remaja dewasa ini.
Teman-teman yang saya cintai dan ibu guru yang saya hormati.
Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi ambang batas yang kewajar. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Frees*x, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat dipungkuri lagi, kita dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang melalui media elektronik atau kita melihatnyalangsung di lingkungan sekitar kita.
Teman-teman yang saya cintai dan ibu guru yang saya hormati.
Hal tersebut bisa terjadi karena adanya faktor-faktor menunjang akan perubahan prilaku dikalangan remaja, sebagai contoh :
- kurangnya kasih sayang orang tua.
- kurangnya pengawasan dari orang tua.
- pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
- peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
- tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
- dasar-dasar agama yang kurang
- tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
- kebebasan yang berlebihan
- masalah yang dipendam
Teman-teman yang saya cintai dan ibu guru yang saya hormati.
Ada bbeberapa cara yang mungkin bisa jadikan usaha untuk mengatasi dan mencegah kenakalan dikalangan remaja, Khususnya buat diri kita sendiri agar tidak ikut terjerumus kedalamnya, diantaranya:
- Perlunya pendidikan agama sejak dini yang rutin yang berguna untuk mempertebal keimanan diri kita sendiri.
- Mentaati nasehat - nasehat yang telah kita terima khususnya dari orang tua kita atau dari orang lain (guru, orang yang lebih berpengalaman atau teman-teman kita).
- Jangan terpancing untuk mencoba hal-hal yang menurut agama dan dan hukum dianggap salah.
- Mempunyai konsep hidup yang benar.
- Menyusun rencana masa depan dengan untuk kehidupan dan masa depan yang baik.
Teman-teman yang saya cintai dan ibu guru yang saya hormati. Tidak ada hal yang terindah dalam hidup ini selain kita mengisi dan menjalani hidup ini dengan ha-hal yang baik.
Teman-teman yang saya cintai dan ibu guru yang saya hormati. Akhir kata dari saya, terima kasih atas semua perhatiannya.
Nama : Febi Pertiwi
BalasHapusKelas : XI IPA 2
Part I
Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah
(mufti agung Saudi ‘Arabia)
بسم الله والحمد لله وصلى الله على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن اهتدى بهداه، أما بعد:
Sesungguhnya aku menasehatkan kepada saudaraku-saudaraku kaum muslimin di mana pun berada terkait dengan masuknya bulan Ramadhan yang penuh barakah tahun 1413 H ini [1] dengan taqwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, berlomba-lomba dalam seluruh bentuk kebaikan, saling menasehati dengan al haq, dan bersabar atasnya, at-ta’awun (saling membantu) di atas kebaikan dan taqwa, serta waspada dari semua perkara yang diharamkan Allah dan dari segala bentuk kemaksiatan di manapun berada. Terlebih lagi pada bulan Ramadhan yang mulia ini, karena ia adalah bulan yang agung. Amalan-amalan shalih pada bulan itu dilipatgandakan (pahalanya), dosa dan kesalahan akan terampuni bagi siapa saja yang berpuasa dan mendirikannya (dengan amalan-amalan kebajikan) dengan penuh keimanan dan rasa harap (akan keutamaan dari-Nya), berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan rasa harap, maka akan diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Al Bukhari 2014 dan Muslim 760)
Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِيْنُ.
Jika telah masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu Al Jannah akan dibuka, pintu-pintu Jahannam akan ditutup, dan para syaitan akan dibelenggu. (HR. Al Bukhari 1899 dan Muslim 1079)
Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam :
الصِّيَامُ جُنَّةٌ ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ : إِنِّيْ صَائِمٌ.
Puasa itu adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah mengucapkan ucapan kotor, dan jangan pula bertindak bodoh, jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa. (HR. Al Bukhari 1904)
Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
يَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ، الْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ، تَرَكَ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ وَشَرَابَهُ مِنْ أَجْلِيْ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ، فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ، وَلَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ عِنْدَ اللهِ أَطْيَبُ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Semua amalan anak Adam untuknya, setiap satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya, kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku, Aku yang akan membalasnya. Karena seorang yang berpuasa telah meninggalkan syahwat, makan, dan minumnya karena Aku. Bagi seorang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan: gembira ketika berbuka, dan gembira ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut seorang yang berpuasa itu di sisi Allah lebih wangi daripada minyak wangi misk. (HR. Al Bukhari 1904 dan Muslim 1151)
Nama : Febi Pertiwi
BalasHapusKelas : XI IPA 2
Part II
Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan kabar gembira kepada para shahabatnya dengan masuknya bulan Ramadhan. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda kepada mereka:
أتاكم شهر رمضان شهر بركة، ينزل الله فيه الرحمة، ويحط الخطايا، ويستجيب الدعاء، ويباهي الله بكم ملائكته ، فأروا الله من أنفسكم خيرا ؛ فإن الشقي من حرم فيه رحمة الله
Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh barakah. Allah menurunkan padanya rahmah, menghapus kesalahan-kesalahan, mengabulkan do’a, dan Allah membanggakan kalian di hadapan para malaikat-Nya, maka perlihatkanlah kepada Allah kebaikan dari diri-diri kalian, sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang diharamkan padanya rahmat Allah. (Dalam Majma’ Az-Zawa`id Al-Haitsami menyebutkan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dalam Al-Kabir)
Dan beliau ‘Alaihish Shalatu Wassalam bersabda:
من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل ، فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه
Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan yang haram dan mengamalkannya, ataupun bertindak bodoh, maka Allah tidak butuh dengan upaya dia dalam meninggalkan makan dan minumnya. (HR Al Bukhari dalam Shahihnya).
Hadits-hadits tentang keutamaan bulan Ramadhan dan dorongan untuk memperbanyak amalan di dalamnya sangatlah banyak.
Maka aku juga mewasiatkan kepada saudara-saudaraku kaum muslimin untuk istiqmah pada siang dan malam-malam bulan Ramadhan dan berlomba-lomba dalam segala bentuk amalan kebaikan, di antaranya adalah memperbanyak qira’ah (membaca) Al Qur’anul Karim disertai dengan tadabbur (upaya mengkajinya) dan ta’aqqul (upaya memahaminya), memperbanyak tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan istighfar, serta memohon kepada Allah Al Jannah, berlindung kepada-Nya dari An Nar, dan do’a-do’a kebaikan yang lainnya.
Sebagaimana aku wasiatkan juga kepada saudara-saudaraku untuk memperbanyak shadaqah, membantu para fakir miskin, peduli untuk mengeluarkan zakat dan menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya, disertai juga dengan kepedulian untuk berdakwah ke jalan Allah subhanahu, memberikan pengajaran kepada orang jahil, dan melakukan amar ma’ruf nahi mungkar dengan cara yang lembut, hikmah, dan metode yang baik, disertai juga dengan sikap hati-hati dari segala bentuk kejelekan, dan senantiasa bertaubat dan istiqmah di atas al-haq dalam rangka mengamalkan firman-Nya subhanahu:
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (An Nur: 31)
Dan firman-Nya ‘Azza wa Jalla :
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ . أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istioqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada pula berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni Al Jannah, mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (Al Ahqaf: 13-14)
Mudah-mudahan Allah memberikan taufiq bagi semuanya kepada perkara-perkara yang diridhai-Nya, dan mudah-mudahan Allah melindungi semuanya dari kesesatan (yang disebabkan) fitnah dan gangguan-gangguan setan. Sesungguhnya Dia Maha Dermawan lagi Maha Mulia.
Nama : Nuryati
BalasHapusKelas : XI IPA 2
Part I
Perbedaan adalah rahmat
Pernah tidak anda berfikir mengapa kita diciptakan penuh dengan perbedaan ? Seperti ada yang gemuk, ada yang kurus, ada yang tinggi, ada yang pendek, ada yang kaya, ada yang miskin, ada yang cacat, dan masih banyak lagi perbedaan-perbedaan yang diciptakan oleh Allah SWT. Mengapa semua itu terjadi ?
Percaya tidak kalau Allah menciptakan semua perbedaan itu untuk dijadikan sebagai rahmat yang amat besar di atas dunia ini. Bagaimana tidak ? Coba bayangkan kalau bentuk, sikap, dan semua yang ada di dunia ini diciptakan Allah sama semua rupanya ! Tentu saja hal itu sangat tidak menarik dan sangat tidak enak. Karna perbedaan itulah yang membuat kita lebih bersatu. Seperti semboyan yang ada di burung garuda pancasila yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang artinya walaupun berbeda tapi tetap satu.
Dalam hidup ini saja kita selalu disuruh oleh Allah untuk berfikir seperti hadits berikut :
Artinya : Pikirkinlah ciptaan-Ku dan janganlah pikirkan zat-Ku
Allah menyuruh kita begitu karna semua yang diciptakan Allah itu tidak sia-sia. Seperti firman Allah pada Surat Sad ayat 27 :
Artinya : Dan tidak Aku ciptakan langit, bumi, dan yang berada di antara keduanya dengan sia-sia……
Tapi tentu semua rahmat yang diberikan Allah tersebut harus kita syukuri dan apabila kita tidak mensyukurinya kita akan disebut kufur nikmat.
Untuk memikirkan semua hal yang diberikan Allah tersebut tentu kita harus selalu menuntut ilmu. Karena tidak mungkin tanpa ilmu kita bisa menyimpulkan semua itu. Makanya ada pepatah sekaligus hadits yang berbunyi :
Kita disuruh Allah untuk menuntut ilmu sampai akhir hayat kita. Karena ilmu itu tidak akan pernah ada habisnya. Makanya dari sekaranglah menuntut ilmu sebelum terlambat karena menuntut ilmu termasuk berjihad di jalan Allah. Itu juga termasuk ibadah apabila menjalankannya dengan ikhlas, dan pahalanya akan lebih banyak lagi kalau ilmu itu kita ajarkan kembali. Karena akan menjadi ilmu yang bermanfaat yang akan menjadi amal jariyah yang pahalanya tidak akan pernah putus.
Ilmu ini sangat gunanya terutama dalam mencapai cita-cita. Dalam mencapai cita-cita ini tentu kita harus berusaha semaksimal mungkin atau berikhtiar, setelah itu baru kita bertawakal pada Allah. Jika kita gagal nantinya kita tidak boleh berputus asa. Karena itu tandanya usaha kita belum maksimal atau memang bukan rezeki kita. Maka dari itu kita harus berusaha lebih keras lagi dan selalu berdoa dan beribadah kepada Allah.
Khutbah Pertama
HapusHadirin sholat jum’at yang kami hormati.
Hiruk pikuk kehidupan manusia dengan segala aktifitas yang terus bergulir tanpa henti adalah yang sering menimbulkan hambatan yang melahirkan berbagai macam problema dan permasalahan bagi manusia di muka bumi ini, dan kadang pada akhirnya menimbulkan perasaan yang tidak tenang, ada yang terasa sempit dan menyebabkan seseorang hilang rasa tenang dan bahagia di dalam kehidupannya.
Karena itulah kelapangan dada dan ketenangan hati merupakan salah satu nikmat dan merupakan dambaan setiap insan yang ingin hidup di dunia dalam keadaaan baik dan penuh anugrah serta kebarokahan dari Allah.
Sungguh di dalam syriat islam telah diterangkan oleh Allah sebab-sebab yang menyebabkan seorang hamba memiliki hati yang lapang dan bersinar dan akhirnya dada seorang hamba menjadi lapang, sunguh Allah telah menyebutkan hal ini sebagai nikmat yang besar yang Allah ingatkan kepada NabiNya bahwa itu adalah anugrah dan nikmat yang diberikan kepadanya,Allah berfirman:
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
“Bukankah aku telah melapangkan dadamu(wahai rosul/muhamad)” (QS. Al insyiroh:1)
Yaitu bukankah Kami telah membuat di dalamnya lapang, terus bercahaya dan bersinar penuh dengan ketenangan dan kesejukan dan ini adalah nikmat yang sangat agung dan luar biasa karena pentingnya nikmat ini dalam kehidupan, bahkan ini adalah permohonan Nabi Musa kepada Allah setelah beliau diangkat menjadi rosul yang diutus menuju Fir’aun, beliau berdoa yang diterangkan dalam surat Thaha:
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي (25) وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي (26
“Wahai tuhanku, lapangkanlah dadaku dan jadikanlah perkaraku menjadi mudah”
Maka kita bisa memahami besarnya nikmat ini, dan Alqur’an serta Sunah menjelaskan sejumlah sebab yang mengantarkan hamba kedalam ketenangan hati kelapangannya dan bersinarnya hati tersebut, diantaranya Allah berfirman:
أَفَمَن شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلإِسْلامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِّن رَّبِّه
“Bukankah seseorang yang yang hatinya lapang di dalam menerima islam maka hati itu terus menerus berada dalam cahaya dari robbnya.” (QS. Zumar: 22)
Juga firmanNya:
فَمَن يُرِدِ اللَّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإِسْلاَمِ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاء كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُون
“Barang siapa yang dikehendaki Allah mendapat petunjuk maka Allah melapangkan dadanya menerima islam, dan barang siapa yang Allah kehendaki kesesatan maka Allah akan menjadilkan hatinya berat dan sempit seakan-akan seolah dia mendaki langit, dan demikianlah Allah menjadikan kehinaan kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-An’am: 125)
Maka keimanan adalah sebab yang dengannya hati seseorang hamba menjadi lapang dan bersinar, kalau Ia beriman dengan keimanan yang yang benar kepada Allah, beriman akan adanya Allah, RububiyahNya, UluhiyahNya, nama-nama dan sifat-sifatNya dan beriman pula kepada para rasulNya, kitab-kitabNya,para nabiNya dan hari akhir dan juga pada takdir berupa takdir buruk atau jelek dan dia menjaga keimanannya di atas tauhid.
Allah berfirman:
قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“katakan, sesungguhnya sholatku ibadahku,hidupku dan matiku semuanya milik Allah penguasa alam semesta” (Q.s: Al an’am 162)
Menunjukan bahwasanya kebahagiaan ialah ketika hati hanya terfokus kepada Yang Maha satu Dialah Allah pencipta langit dan bumi, maka dengan keimanan padanya akan tercipta ketengan dan ketentraman dan kesejukan, cahaya sekaligus petunjuk yang senantiasa menerangi kehidupannya.
Friananda Dwi Samudra
Kelas XI MIPA 1
Nama : Nuryati
BalasHapusKelas : XI IPA 2
Part II
Banyak sekali guna ilmu yang lainnya. Salah satunya seperti pada saat ini banyak sekali penemuan-penemuan baru terutama dalam bidang kesehatan. Misalnya berbagai macam obat yang baru ditemukan. Seiring perkembangan zaman, perkembangan pemikiran manusia tentang ciptaan-ciptaan Allah yang bisa dijadikan obat. Coba anda bandingkan antara obat yang berasal dari alam dengan yang banyak mengandung zat kimia! Obat dari alam tentu saja sudah ada sejak bumi ini diciptakan, sedangkan obat kimia itu baru ditemukan beberapa tahun terakhir ini dengan melalui teknologi yang sangat canggih. Malahan sekarang ini manusia di dunia sudah banyak yang sadar akan bahaya dari obat yang mengandung zat kimia tersebut. Sehingga melakukan BACK TO NATURE yang diakui khasiatnya lebih bagus dari obat-obat kimia tersebut. Contohnya saja obat cina, obat cina ini sudah ditemukan sekitar 5000-an tahun yang lalu dan percobaan khasiat obat langsung dicobakan pada kaisar. Sedangkan obat-obat yang mengandung zat-zat kimia baru ditemukan dan percobaannya hanya dilakukan pada binatang percobaan.
Seperti menemukan obat-obatan tadi tentu diperlukan usaha-usaha. Dalam berusaha pun kita juga harus percaya pada takdir yang akan menentukan bagaimana hasil usaha kita. Takdir itu terbagi 2 :
Takdir mu’alaq à takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia
Takdir mubram à takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan atau ditawar-tawar lagi oleh manusia
Hanya takdir mu’alaq yang bisa dirubah oleh manusia. Dan perubahan itu hanya akan terjadi bila berasal dari diri orang itu sendiri. Karena :
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sampai kaum itu merubah nasibnya sendiri.
Dan kita juga tidak boleh menyalahi takdir, karena semua itu telah masuk ke dalam scenario Allah. Dan jangan lupa untuk selalu berusaha dan bersyukur dalam hidup ini.
Pada akhir pidato saya, saya ingin mengatakan, for me life is art, because art is abstract like this life. In life if you wanna be success, just be your self and keep honesty. Dan beranilah bermimpi besar, karena mimpi-mimpi itulah yang akan menjadi jejak-jejak dalam hidupmu.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTugas Pendidikan Agama Islam Wini Diah Permatasari, Kelas : XI-MIPA 1
BalasHapusCeramah Pentingnya Berbakti kepada Ibu
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirabbil alamin, Washolatu wasalamu ala asyrafil anbiya’ iwal mursalin, wa'ala alihi waashabihi ajma'in amma ba'du.
Pertama-pertama marilah kita panjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua sehingga kita semua dapat berkumpul di acara ini dengan keadaan sehat wal'afiat, tidak lupa sholawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada para sahabatnya, para pengikutnya, dan kepada kita semua selaku umatnya sampai akhir jaman. Amin yarrabbal 'alamiin...
Kepada yang terhormat Ibu Hj. Leli selaku guru pembimbing, serta teman-teman semua yang saya sayangi.
Hadirin yang dimuliakan Allah Swt, pada hari ini saya akan memberikan ceramah mengenai Pentingnya Berbakti Kepada Ibu. Berbicara tentang IBU, tentunya kita sering mendengar kisah tentang MALIN KUNDANG yang dikutuk menjadi batu karena ia tidak mengakui pada seseorang wanita tua dan miskin, yang pada kenyataannya ia adalah IBU dari malin kundang. Pada zaman sekarang, tidak ada anak yang benar-benar dikutuk menjadi batu, tetapi saya sedih, karena banyak anak yang durhaka pada orang tua, berdosa pada IBU, berkata kasar, berbohong dan bahkan tega berprilaku kasar pada orang tua. Padahal ibu dengan ikhlas melahirkan, menyusui, dan merawat kita, saat kita masih lemah.
ALLAH SWT berfirman dalam QS Luqman, 31:14 yang artinya : “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS Luqman, 31:14).
IBU lah yang merawat kita sejak bayi, balita, hingga kita dewasa pun kasih sayangnya tidak akan hilang. Karena pengorbanan yang besar inilah, kita wajib menyayangi ibu kita, lebih dari sayang kita kepada orang lain.
Dahulu ada seseorang sahabat bertanya kepada Rasulullah
“Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?”
Nabi SAW menjawab,
“Ibumu, ibumu, ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu,”.Di antara keajaiban Syari'at Islam itu adalah bahwa Islam itu memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada ibu.
Hadirin yang dimuliakan Allah Swt, kita terlahir di dunia melalui perantaraan orang yang mempunyai nama besar, mempunyai kasih sayang besar, mempunyai cinta yang besar, dan pengorban yang besar. Siapakah orang tersebut ? Dia adalah IBU MU, IBU KITA, SEMUA IBU-IBU ANAK MANUSIA. Ia mempunyai nama yang besar dari semua sudut pandang, lihatlah Ibu dijadikan Nama pusat kota yaitu Ibukota, maksudnya apa? Pusat adalah sentral, Ibu kita adalah sentral kebaikan bagi kita semua. Kalau kita bicara orang yang paling kasih sayang pada kita, pusatnya adalah? ...Ibu.
Hadirin yang dimuliakan Allah SWT, oleh Karena itu, ada beberapa kewajiban kita sebagai anak kepada orang tua :
1. Taat dan berbakti pada orang tua.
2. Slalu mendoakan kedua orang tua. Diantara doa kita pada orang tua adalah :
“robbil firli wali wa lidaya war hamhumma kama robbayani soghiro”.
3. Menjaga ucapan kita agar tetap sopan, nada bicara jangan terlalu tinggi, jangan membentak, jangan menolak ketika diperintah. Jika tidak bisa, katakan dengan baik alasannya, jangan menggerutu.
Jadi, Kesimpulan adalah jadi kita sebagai anak harus berbakti kepada kedua orang tua, terutama pada ibu.
Sekian ceramah dari saya Wini Diah Permatasari, Kurang dan lebihnya mohon dimaafkan. wabillahin taufiq walhidayah, wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatu.
Tugas Khutbah Jumat
HapusOleh Tegar Imani
Kelas XI MIPA 1
Absen 36
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Hadirin jama'ah Jum'at yang berbahagia!
Dalam kesempatan yang berbahagia ini marilah kita berusaha meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dengan melakukan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Disamping itu marilah kita bersyukur kepada-Nya atas segala rahmat, ni'mat, taufiq dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita sehingga kita bisa membedakan antara perkara yang haq dan yang bathil. Juga kita bisa menghadiri panggilan-Nya yang berupa kewajiban Shalat Jum'at sebagaimana yang akan kita laksanakan saat ini. Mudah-mudahan apa yang sudah atau akan kita laksanakan diterima dan di Ridhoi oleh Allah SWT. Amin
Hadirin Ahli Jum'at yang berbahagia!
Khutbah yang akan kami sampaikan ini berjudul syirik. Jika kita menginginkan berjumpa dengan Allah kelak di hari kiamat dan Allah merahmatinya, maka kita harus beramal shaleh dan tidak boleh menyekutukan kepada-Nya dengan sesuatu apapun. Sebagaimana firman Allah yang telah kami baca diatas yang artinya sebagai berikut:
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ
عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
Artinya:
"Maka barangsiapa menginginkan berjumpa dengan Tuhannya, maka sebaiknya dia beramal shaleh dan tidak menyekutukan dengan beribadah kepada Tuhannya dengan seseorang"
Ayat tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa kita dianjurkan supaya beribadah kepada Allah secara murni tanpa menginginkan pujian orang lain yakni semata-mata karena mengharap Ridho Allah SWT.
Hadirin jama'ah Jum'at yang kami hormati!
Orang yang menyekutukan Allah diharamkan masuk surga dan tempanya yang layak adalah di neraka. Sebagaimana firman Allah berikut ini:
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ
الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ
Artinya:
"Sesungguhnya orang yang menyekutukan Allah, maka sungguh Allah telah mengharamkannya atas dia masuk syurga dan tempatnya (yang layak) itu neraka"
Ayat tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa Allah telah mengharamkan orang yang menyekutukan-Nya masuk syurga dan sebagai balasannya yang layak bagi dia adalah nekara.
Hadirin Ahli Jum'at yang dimuliakan Allah!
Kita diingatkan oleh Rasulullah saw. supaya menjauhi syirik yang kecil, apalagi syirik yang besar. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. dibawah ini:
"Takutlah kalian pada syirik yang kecil. Para sahabat bertanya : "Wahai Rasulullah! Apakah Syirik yang kecil itu?. Beliau menjawab: "yaitu riya' (pamer). Allah berfirman kelak dihari pembalasan amal-amalnya hamba-hamba (Allah) : "Kalian pergilah kepada orang-orang yang kalian pameri dengan amal-amal kalian di dunia, maka lihat barangkali kalian menjumpai pembalasan pada orang yang kalian pameri itu"
(HR. Ahmat dengan isnad yang bagus dari Ibnu 'Abbas)
Hadirin ahli Jum'at yang berbahagia!
Demikianlah khutbah jum'at yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan disertai hidayah dan ridho Allah serta bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi kita semua umumnya. Amin
MENUNTUT ILMU
BalasHapusالسلام عليكم ورحكة الله و برا كاته
الحمد لله رب العالمين نحده ونستعينه ونستغفره ونعوذبالله من شرور انفسنا ومن سيئات اعمالنا من يهدي الله فلا مضل له ومن يضلله فلاها دي له
اشهدان لااله الاالله وحده لاشريك له اشهد ان محمدا عبده ورسوله لاالنبي بعده
Tiada kata yang diucapkan manusia selain selain memanjatkan puji dan syukur kita kehadirat Allah karena ia yang telah memberikan nikmatNya, karuniaNya , serta hidayahNya. sehingga pada malam hari ini kita sanggup hadir di tempat yang penuh berkah ini .
Dan tak lupa kita kirimkan salam dan sholawat atas junjungan kita nabi besar Muhammad yang telah membawa manusia dari alam yang kejahiliaan menuju alam yang gemerlapan dengan ilmu pengetahuan seperti yang telah kita rasakan seperti malam hari ini
Tak lupa pula saya ucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada pembawa acara yagn telah telah memberikan sedikit waktunya kepada saya untuk berbicara di depan sini dengan judul:
MENUNTUT ILMU
Allah berfirman di dalam alquran yang artinya sebagai berikut: sesungguhnya taubat di sisi Allah adalah taubat yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan atau kebodohannya
Bagaimanakah cara kita untuk bertaubat kepada Allah? Allah berfirman di dalam Al quran :
يرفع الله الذين امنوا منكم والذين اوتوالعام درجات
Sesungguhnya allah akam mengangkat derajat orang orang yang beriman dan orang orang yang mernuntut ilmu beberapa derajat sesungguhnya Allah mengetahui apa apa yang kamu perbuat, mengapa manusia diwajibkan untuk menuntut ilmu karena ilmu dapat menunjukkan mana yang baik dan mana yang bathil yang man yang salah dan mana yang benar, dan bagaimana orang yang tidak berilmu itu? dan baginya bagaikan binatang yang tidak tahu tentang arti hidup yang sebenarnya dan kta tidak akan bias meraba raba apa isi dunia ini dan Allah swt telah memberikan kita akal dan fikiran dan apabila kitra tidak bias menggunakan akal tersebut maka niscaya kita akan seperti binatang di dalam mahfudzot dikatakan:
لولا العلم لكان الناس كا البهائم
Seandainya manuia tidak dianugerahi ilmu niscaya dia akan seperti binatang
Jadi sebagai kesimpulan tuntutlah ilmu dengan rasa keikhlasan dan kesungguhan yaitu apa yang kita lihat apa yang kita dengar dan apa yang kita rasakan itlah pendidikan, dan yang terkhir pesan dari saya lihatlah , dengarkanlah, dan rasakanlah niscaya kamu akan tahu sekian dari saya dan akhirnya saya ucapkan:
والسلام عليكم ورحكة الله و برا كاته.
Arina bahiya
XI IPS 1_ 04
Venni Oktaviani
BalasHapusXI IPS 1
Absen : 31
Ceramah tentang IBU
Yang terhormat guru pembimbing Ibu hj Leli spd.i , bapak/ibu guru yang sedang mengajar di kelas ini serta teman-teman semua yang saya sayangi.
Pertama-tama marilah kita panjatkan rasa syukur kita kepada ALLAH SWT, karena ia telah mentakdirkan dan menciptakan makhluk penyayang, yang menyayangi dan mengurus kita sejak kita membuka mata di alam dunia. Tiada lain makhluk itu adalah IBU. Ceramah saya kali ini bertemakan tentang pentingnya berbakti kepada IBU.
Shalawat dan salam kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman. Semoga kita diberi ketabahan dalam keimanan dan ketaqwaan (amin).
Teman-teman yang dirahmati oleh ALLAH SWT....
Pada zaman sekarang ini, tidak ada anak yang benar-benar dikutuk menjadi batu, tetapi saya sedih, karena banyak anak yang durhaka pada orang tua, berdosa pada IBU, berkata kasar, berbohong dan bahkan tega berprilaku kasar pada orang tua. Padahal ibu dengan ikhlas melahirkan, menyusui, dan merawat kita, saat kita masih lemah.
ALLAH SWT berfirman dalam QS Luqman, 31:14 yang berbunyi :
(wawashshayanaa al-insaana biwaalidayhi hamalat-hu ummuhu wahnan ‘alaa wahnin wafishaaluhu fii ‘aamayni ani usykur lii waliwaalidayka ilayya almashiiru)
Artinya : “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS Luqman, 31:14)
Dahulu ada seseorang sahabat bertanya kepada Rasulullah
“Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?”
Nabi SAW menjawab,
“Ibumu, ibumu, ibumu, kemudian ayahmu dan kemudin yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu,”
Di antara keajaiban Syari'at Islam itu adalah bahwa Islam itu memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada ibu, meskipun ia musyrik. Sebagaimana yang ditanyakan oleh Asma' binti Abu Bakar kepada Nabi SAW tentang hubungannya dengan ibunya yang musyrik. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Ya, tetaplah kamu menyambung silaturrahmi dengan ibumu." (HR. Muttafaqun 'Alaih).
Di antara perhatian Islam terhadap seorang ibu dan haknya serta perasaannya bahwa Islam telah menjadikan ibu yang dicerai itu lebih berhak untuk merawat anaknya dan lebih baik daripada seorang ayah.
Keberadaan ibu yang telah diperhatikan oleh Islam dengan sepenuh perhatian ini dan yang telah diberikan untuknya hak-hak, maka dia juga mempunyai kewajiban, yakni mendidik anak-anaknya, dengan menanamkan kemuliaan kepada mereka dan menjauhkan mereka dari kerendahan. Membiasakan mereka untuk taat kepada Allah dan mendorong mereka untuk mendukung kebenaran dan tidak menghalang-halangi mereka untuk turut berjihad karena mengikuti perasaan keibuan dalam hatinya.Sebaliknya ia harus berusaha memenangkan seruan kebenaran daripada seruan perasaan.
Karena itu, ada beberapa kewajiban kita sebagai anak kepada orang tua :
1. Taat dan berbakti pada orang tua. Selama mereka tidak memerintah pada kemusyrikan, dan kita tetap menjaga tata krama dan kebaikan.
2. Mendoakan kedua orang tua. Diantara doa kita pada orang tua adalah :
“robbil firli wali wa lidaya war hamhumma kama robbayani soghiro”.
3. Menjaga ucapan kita agar tetap sopan, nada bicara jangan terlalu tinggi, jangan membentak, jangan menolak ketika diperintah. Jika tidak bisa, katakan dengan baik alasannya, jangan menggerutu.
Itulah beberapan pedoman kita untuk berbuat baik kepada orang tua terutama terhadap ibu. Mudah-mudahan kita, ibu-ibu kita, bapak-bapak kita, saudara-saudara kita, bersaudara dalam keimanan dan ketakwaan, sehingga dipertemukan kembali di Surganya ALLAH SWT atas Ridho-Nya.. Amin amin Ya robal ‘aalamin.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNAMA: SYAFRI RIYADI
BalasHapusKELAS : XI MIA 3
para jama'ah yang berbahagia.
Marilah kita bersyukur karena اَللّهُ masih memberikan kesempatan pada kita untuk meningkatkan amal kita dengan cara menghadiri sholat jumat. Bulan rajab adalah salah satu bulan yg begitu mulia. Adapun hadits mengenai bulan Rajab yg berbunyi,Rasululloh SAW bersabda,”Bulan Rajab adalah bulan milik اَللّهُ, Syaban bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.” adalah salah satu hadits palsu bulan Rajab. Sayangnya hadits ini cukup sering disampaikan para khatib ataupun penceramah.
Pada bulan Rajab sangat dianjurkan memperbanyak istighfar, memperbanyak minta ampunan kepada اَللّهُ atas segala kesalahan2 yg pernah kita lakukan. Namun perlu diperhatikan juga adanya hadits palsu terkait anjuran istighfar ini. Hadits yang dimaksud adalah hadits yang berbunyi, “Perbanyaklah Istighfar di bulan Rajab. Sesungguhnya Allah Ta`ala membebaskan hamba hambanya setiap sa`at di bulan itu, dan Sesungguhnya Allah Ta`ala mempunyai kota kota di Jannah-Nya yang tidak akan dimasuki kecuali oleh orang yang berpuasa di bulan itu.”
Pada saat beristighfar, lakukanlah dengan penuh tawadhu, merendahkan diri kita yang sesungguhnya tidak ada daya upaya, untuk minta ampun kepada اَللّهُ, karena sesungguhnya begitu banyak kesalahan & dosa yg pernah kita lakukan. Sertai istighfar dengan taubatan nasuha, taubat sesungguhnya.
Untuk itu, sudah sewajarnya kita minta ampunan dosa HANYA kepada اَللّهُ karena hanya Dia yang punya hak & mampu untuk mengampuni dosa2 yg kita perbuat.
Ketika kita melakukan kesalahan/maksiat, maka dianjurkan untuk segera bertaubat dan minta ampun. “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (Al Imron(3):133).
Kesalahan dan dosa akan bisa kita ketahui usai melakukan muhasabah. Sesungguhnya manusia adalah makhluk ciptaan-Nya yg paling sempurna, sebagaimana dinyatakan di (At Tiin(95):4),“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
Pernahkah terbayang oleh kita, apabila tiba-tiba kita kena musibah, misalnya otak tidak bisa bekerja lagi, mata tidak bisa melihat dengan jelas dan terang, telinga tidak bisa mendengar suara, lalu kaki dan tangan kita tdk bisa digerakkan karena stroke. Pernahkah kita pikirkan itu semua? Pada saat itulah kita baru sadari kita telah kehilangan nikmat yg selama ini kita abaikan. Dari Ibnu Umar radhiallohu ‘anhuma beliau berkata: “Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir”. Ibnu Umar berkata: “Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati” (HR. Bukhori)
Untuk itu, lakukan tobat saat kita masih bisa menikmati nikmat2-Nya, sebagai bukti kita bersyukur.
Sesungguhnya penciptaan manusia adalah utk beribadah pada اَللّهُ. Salah satu bentuk pengabdian manusia kepada اَللّهُ adalah orang2 yg beriman yg selalu sujud dan mengingat kepada اَللّهُ,di manapun dia berada.
Sholat 5 waktu diturunkan di bulan Rajab, langsung kepada Rasululloh SAW tidak melalui perantara malaikat Jibril seperti biasanya.
Peristiwa Isra’ Mi’raj sendiri tercantum pada Al Israa'(17):1,“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidilaksa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Ini menunjukkan betapa pentingnya sholat! Jangan sampai sholat dikalahkan dg kepentingan2 lain, terutama hal2 yang bersifat duniawi, termasuk lalai dan meninggalkan sholat Magrib pada saat bulan Ramadhan diakibatkan lebih mengutamakan acara buka bersama.
demikianlah khotbah yang singkat ini,semoga bermanfaat
wassalamu'alaikum wr.wb
Nama : Yoda Desy Pratiwi
BalasHapusKelas : XI MIPA 2
Sabar
Segala puji bagi allah atas segala yang telah di anugerahkan kepada kita, baik material maupun nikmat yang immaterial. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad Saw, sebagai penuntun ummat menuju jalan yang selamat. Marilah kita tingkatkan kualitas dan kwantitas ketaqwaan kita kepada Allah swt, dengan sungguh-sungguh karena taqwa inilah yang akan mengantarkan kita kepada kenikmatan dunia dan akhirat alamin ya rabbal alamin
Teman teman yang dimuliakan Allah
Kehidupan di dunia ini terasa sangat sigkat, jika dibandingkan dengan kehidupan sebelum atau sesudah hidup dimuka bumi ini. Tetapi dari kehidupan yang singkat ini, ada banyak sekali hal-hal yang kita temui, suka, duka, ceria dan nestapa terus selalu mengikuti dan akrab bersahabat dengan kehidupan kita.
Manusia selalu digelayuti oleh nasib yang berbeda dari hari ke hari tanpa kita ketahui secara pasti, apa sebenarnya kehendak Allah ta’ala. Karena itulah setiap manusia harus tunduk dibawah keputusan dan kehendak rabb-Nya. Allah tidak akan merubah sunnanya yang berlaku untuk hamba-hambanya. Namun tidak kemudian kita men-salah artikan dan berbuat semaunya berdalih bahwa ini kehendak Allah ta’ala, karena kita sendiri tidak tahu dengan kehendak Allah ta’ala. Dasar logis ini menjadi pertimbangan setiap manusia untuk memilih perbuatan baik agar mendapatkan nasib yang baik. Tetapi jika yang kita lakukan sudah maksimal maka dalam tahap inilah kita semua menyerahkan kepada Allah ta’ala.
Imam Ghazali berpendapat bahwa sabar adalah menguatkan dorongan agama untuk mengalahkan dorongan nafsu-nya. Jadi kesabaran pada dasarnya adalah konsep agresif untuk maju dengan cara melepaskan jeratan masalah dan kesediahan. Sesungguhnya Allah sudah memberikan semua dunia ini dengan segala sunnahnya. Jika kita berbuat yang salah maka secara sunnatullah kita akan mendapatkan kejelekan
Sabar tidak hanya ketika menerima keadaan yang tidak kita inginkan, tetapi sabar juga harus kita aplikasikan kepada semua aspek kehidupan termasuk bersabar pada saat mendapatkan nikmat yakni dengan cara membelanjakan dengan cara yang benar sesuai dengan tuntunan Allah ta’ala.
Setiap ibadah membutuhkan kesabaran di dalamnya, oleh karena itu sabar adalah bagian dari tubuh amal itu sendiri
Teman teman yang dimuliakan Allah
mudah mudahan kita semua diberikan kesabaran, sabar dalam menjalankan perintah, sabar menghadapi musibah dan sabar menjauhi maksiat. Dan dalam kehidupan sosial kita selalu bisa bersabar dan memberikan kontribusi untuk berbuat sabar. Rasulullah saw bersabda :”sabar itu ada tiga, sabar menghadapi musibah, sabar menjalankan perintah dan sabar menjauhi maksiat, barang siapa yang sabar menghadapi musibah, sehingga ditolaknya dengan perbuatan yang baik maka baginya 300 derajat dan barang siapa sabar menjalankan perintah maka baginya 600 derajat baginya, dan barang siapa sabar dalam meninggalkan maksiat maka baginya 900 derajat. amin ya rabbal alamin.
Nama : Risma Willis
BalasHapusKelas : XI MIPA 2
Kejujuran
Pertama sekali, marilah kita memanjatkan puji syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT. Karena dia telah memberi kita karunia dan nikmat yang sangat besar. Karunia dan nikmat itu adalah umur yang panjang, kesehatan yang baik, dan kesempatan yang luang sehingga kita semua bisa menghadiri acara.........Tanpa ijin dari Allah tak mungkin kita bisa hadir dan bermuwajahah di tempat ini.
Kedua kalinya, semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap dilimpahkan Allah kepada panutan kita semua, yakni Rasulalloh saw. berikut para keluarganya, para sahabatnya, para ulama-ulama dan segenap pengikutnya, umat Islam sekalian. Aminn
Teman teman yang dimuliakan Allah
Ciri seorang muslim sejati adalah jujur. Bukanlah dikatakan muslim sejati jika seseorang masih suka berbohong dan menipu. Rasulullah Muhammad saw. dalam kehidupan sehari-hari dikenal sebagai orang yang dapat dipercaya. Karena itu jujur merupakan akhlak yang sangat baik dan indah menurut pandangan Allah.
Sesungguhnya jika kita hidup di dunia ini memelihara kejujuran, maka kedamaian akan dapatlah dirasakan oleh seluruh manusia. Orang-orang yang selalu jujur dalam setiap tindakan dan ucapan, maka ia termasuk golongan yang beruntung. Artinya, ia beruntung di dunia dan beruntung di akhirat.
Sesungguhnya kejujuran dan sikap terus terang akan membawa diri seseorang menuju ke jalan kemerdekaan jiwa. Jiwa yang merdeka bebas tanpa ikatan. Sebab orang yang selalu jujur, maka ia tidak merasa cemas dan takut kepada siapapun. Apa yang dilihatnya akan dikatakan apa adanya. Tiada tersembunyi dan terselipi kebohongan sedikit pun.
Oleh karena itu sebagai seorang muslim, hendaknya kita senantiasa bersikap jujur, di mana dan kapan saja. Dalam pergaulan sehari-hari, kejujuran perlu diterapkan. Marilah kita tunjukan kepada masyarakat bahwa seorang muslim selalu memiliki akhlak mulia.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusJamaah shalat Jumat yang berbahagia…. Boleh saja kita dibenci orang sekampung, asal tidak dibenci oleh Rasulullah. Bahkan boleh saja kita dibenci orang sedunia, asal tidak dibenci oleh Rasulullah. Maka sadarlah bahwa salah satu kriteria orang-orang yang dibenci Nabi Muhammad Rasulullah adalah laki-laki yang tidak shalat berjamaah di masjid. Apa buktinya? Simak hadits berikut ini:
BalasHapusBahwa Rasulullah SAW bersabda:
”Demi dzat yang diriku ditangan-Nya, aku ingin menghimpun kayu bakar, lalu kusuruh orang mengumandangkan adzan shalat, dan kusuruh imam memimpin shalat berjamaah, dan kudatangi mereka yang tidak shalat berjamaah: kubakar mereka bersama rumah-nya
(HR Bukhari-Muslim)
Jika Rasul telah membenci kita yang tidak suka berjamaah
Maka pantaskah kami mengaku sebagai ummatnya?
Jika Rasulullah, sang kekasih Allah begitu sangat membenci kita
Maka pantaskan doa-doa kita dikabulkan?.
Jika Rasul amat murka, bahkan sampai bersumpah demi Allah beliau akan membakar kita beserta rumah-rumahnya. Maka pantaskah beliau memberikan syafaatnya di hari kiamat?
Jika Rasul Muhammad sang kekasihMu begitu sangat membenci kami
Maka pantaskah Allah memberikan surgaNya kepada kita yang selalu melalaikan shalat jamaah? Yang selalu meremehkan panggilan adzan-Nya?
Sebagai catatan, ada pihak lain yang mengklaim bahwa Islam itu kejam. Mereka menggunakan hadits di atas sebagai buktinya. Juga ada pihak yang mengatakan bahwa hadits ini tidak etis untuk dikemukakan kepada umat. Benarkah demikian?
Maka jawabannya adalah tidak benar!
Karena meskipun Nabi Muhammad sampai bersumpah ingin membakar, tapi pada kenyataannya beliau tidak pernah membakar sekali pun. Hanya sebuah keinginan saja…. tidak pernah dilaksankan. Hadits di atas adalah ungkapan betapa bencinya beliau kepada yang mengaku beriman, tapi mendapat panggilan Allah (panggilan adzan) mereka tidak mau datang ke masjid.
Lanjutan teks khutbah Jumat singkat …
Dan yang patut kita pahami adalah, sebenarnya hadits di atas adalah bukti kasih sayangnya Rasul kepada seluruh umatnya. Beliau ingin agar umatnya tidak dibakar di neraka…. maka beliau melontarkan sabda tersebut untuk memberikan motivasi masuk surga dengan shalat berjamaah di masjid.
Sidang khutbah Jumat yang beriman,
Sekali lagi dalam khutbah Jumat singkat ini, khatib mengingatkan kepada diri sendiri dan untuk seluruh hadirin. Boleh saja kita dibenci orang sekampung, asal tidak dibenci oleh Rasulullah. Bahkan boleh saja kita dibenci orang sedunia, asal tidak dibenci oleh Rasulullah. Maka sadarlah bahwa salah satu kriteria orang-orang yang dibenci Nabi Muhammad Rasulullah adalah laki-laki yang tidak shalat berjamaah di masjid.
Karena itu, mulai detik ini mari kita senantiasa berusaha dan bedoa agar selalu dapat memenuhi panggilan-Nya dengan shalat berjamaah di masjid. Firman Allah: “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir” (At Taubah 18).
Tubagus Arif Abimanyu
XI IPS 1
absen 30
Nama:Tri sutrisno
BalasHapusKelas:XI IPS 1
No.absen:29
Larangan berbuat syirik
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Hadirin jama'ah Jum'at yang berbahagia!
Dalam kesempatan yang berbahagia ini marilah kita berusaha meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dengan melakukan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Disamping itu marilah kita bersyukur kepada-Nya atas segala rahmat, ni'mat, taufiq dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita sehingga kita bisa membedakan antara perkara yang haq dan yang bathil. Juga kita bisa menghadiri panggilan-Nya yang berupa kewajiban Shalat Jum'at sebagaimana yang akan kita laksanakan saat ini. Mudah-mudahan apa yang sudah atau akan kita laksanakan diterima dan di Ridhoi oleh Allah SWT. Amin
Hadirin Ahli Jum'at yang berbahagia!
Khutbah yang akan kami sampaikan ini berjudul syirik. Jika kita menginginkan berjumpa dengan Allah kelak di hari kiamat dan Allah merahmatinya, maka kita harus beramal shaleh dan tidak boleh menyekutukan kepada-Nya dengan sesuatu apapun. Sebagaimana firman Allah yang telah kami baca diatas yang artinya sebagai berikut:
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ
عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
Artinya:
"Maka barangsiapa menginginkan berjumpa dengan Tuhannya, maka sebaiknya dia beramal shaleh dan tidak menyekutukan dengan beribadah kepada Tuhannya dengan seseorang"
Ayat tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa kita dianjurkan supaya beribadah kepada Allah secara murni tanpa menginginkan pujian orang lain yakni semata-mata karena mengharap Ridho Allah SWT.
Hadirin jama'ah Jum'at yang kami hormati!
Orang yang menyekutukan Allah diharamkan masuk surga dan tempanya yang layak adalah di neraka. Sebagaimana firman Allah berikut ini:
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ
الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ
Artinya:
"Sesungguhnya orang yang menyekutukan Allah, maka sungguh Allah telah mengharamkannya atas dia masuk syurga dan tempatnya (yang layak) itu neraka"
Ayat tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa Allah telah mengharamkan orang yang menyekutukan-Nya masuk syurga dan sebagai balasannya yang layak bagi dia adalah nekara.
Hadirin Ahli Jum'at yang dimuliakan Allah!
Kita diingatkan oleh Rasulullah saw. supaya menjauhi syirik yang kecil, apalagi syirik yang besar. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. dibawah ini:
"Takutlah kalian pada syirik yang kecil. Para sahabat bertanya : "Wahai Rasulullah! Apakah Syirik yang kecil itu?. Beliau menjawab: "yaitu riya' (pamer). Allah berfirman kelak dihari pembalasan amal-amalnya hamba-hamba (Allah) : "Kalian pergilah kepada orang-orang yang kalian pameri dengan amal-amal kalian di dunia, maka lihat barangkali kalian menjumpai pembalasan pada orang yang kalian pameri itu"
(HR. Ahmat dengan isnad yang bagus dari Ibnu 'Abbas)
Hadirin ahli Jum'at yang berbahagia!
Demikianlah khutbah jum'at yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan disertai hidayah dan ridho Allah serta bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi kita semua umumnya. Amin
Nama : Liza Zakiyah Rahmawati
BalasHapusKelas : XI MIPA-2
No. Absen : 22
SABAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil alamin wabihi nasta’in waala umuriddunya waddin wassalatu wassalamu ala asrofil ambiya’i wal mursalin waala alihi wasohbihi ajma’in ama ba’du
Ibu Hj Leli dan Teman-teman yang saya hormati
pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT. Karena Dia telah memberi kita karunia dan nikmat yang sangat besar yaitu umur yang panjang, kesehatan yang baik, dan kesempatan yang luang sehingga kita semua bisa berkumpul di kelas ini.
Seorang muslim harus memiliki ahlak kenabian, yaitu akhlakul karimah. Selama kita tidak mempunyai budi pekerti yang baik, maka belumlah dikatakan beriman. Salah satu dari sekian banyak akhlakul karimah adalah sabar. Karena sabar adalah ciri orang yang mukmin. Sabar merupakan kekuatan dan daya positif yang mendorong jiwa untuk menunaikan kewajiban. Di samping itu, sabar adalah suatu kekuatan yang mampu menghalangi seseorang dalam melakukan kemaksiatan.
Sabar adalah pilar kebahagiaan seorang hamba, karena dengan kesabaran sesorang akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan.
Sabar merupakan ajaran yang banyak sekali disinggung dalam Al-Qur’an maupun hadis, sehingga manusia senantiasa diarahkan untuk selalu bersabar dalan kehidupannya. Kesabaran yang sebenarnya adalah kemampuan dalam mengendalikan sikap, sehingga bisa dengan ikhlas dan rela hati menerima kondisi yang sedang dihadapinya demi mendapat balasan yang baik di akhirat.
Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqarah:153
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan kepada orang-orang yang beriman bahwa Allah akan selalu beserta mereka yang menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong. Allah juga menjanjikan kedudukan yang tinggi (di surga) bagi hamba-hambanya yang bersabar. Seperti firman Allah dalam QS Al-Furqaan:75
“Mereka itulah orang-orang yang dibalas dengan kedudukan-kedudukan tinggi (di surga) dengan sebab kesabaran mereka.
Demikian saya akhiri, kurang lebihnya mohon maaf. Kesempurnaan milik Allah, kesalahan milik saya. Wabilahi taufik wal hidayah, wa ridho wal inayah, wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Idul Adha.
BalasHapusMa'asyiral muslimin rahimakumullah!
Dalam kesempatan yang penuh kebahagiaan ini marilah kita meningkatkan rasa taqwa kita kepada Allah dengan rajin mengerjakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Disamping itu marilah kita senantiasa bersyukur kepada-Nya atas rahmat, ni'mat dan taufiq serta hidayah-Nya yang telah dianugrahi kepada kita sehingga kita selain hanya dengan niat yang ikhlas hanya ingin keridhaan Allah. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT dibawah ini:
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ
التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا
اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ
Artinya:
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.(QS: Al-Hajj Ayat: 37)
Ayat tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa kurban yang kita potong itu daging dan darahnya tidak diterima oleh Allah, tetapi ketaatan kita yang ikhlas dan pengabdian kita yang akan diterima oleh Allah SWT. dengan balasan yang berlipat ganda. Karena juga ada orang yang menyembelih kurban, tetapi tidak karena Allah seperti kurbannya orang-orang kafir. Inilah kurban yang tidak akan diterima oleh Allah karena kurbannya tidak karena Allah. Dengan demikian pengorbanan dan pengabdian yang ikhlas itulah yang dianjurkan dalam agama islam sebagai didikan terhadap umat islam untuk memperkokoh jiwa sosial bagi sikaya terhadap kaum muslimin yang kekurangan. Dan juga sebagai latihan untuk membiasakan mengorbankan segala sesuatu yang dimilikinya untuk keselamatan dan kebahagiaan sesama umat serta kemajuan masyarakat, bangsa dan negara kita bisa menunaikan perintah shalat Idul Adh-ha sebagaimana yang telah kita lakukan dipagi hari ini. Mudah-mudahan apa yang telah kita lakukan diterima dan diridhoi oleh Allah SWT. Amin
Hadirin kaum muslimin yang berbahagia!
Sehubungan dengan tema kita Idul Adha ini kita akan teringat kembali tentang peristiwa yang telah dialami oleh Nabi Ibramih as. yang telah berkurban dan hampir saja mengurbankan puteranya yang bernama Nabi Isma'il as. sebagai tanda bukti bahwa dia taat kepada perintah Allah sekalipun diperintahkan untuk menyembelih anaknya. Tetapi karena sifat Allah yang maha pengasih lagi penyayang Allah membalas pengabdiannya dengan seekor kambing kibas sebagai ganti Nabi Isma'il yang telah rela untuk dikurbankan sebagai kurban perintah Allah. Sehingga kurban yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim as. itu dalam agama Islam juga menganjurkan untuk melaksanakannya bagi kaum muslimin sebagai tanda keikhlasan dan kesediannya untuk memberikan pengabdian dan pengorbanan sebagai bukti pengabdiannya kepada Allah SWT. dengan menyembelih hewan ternak seperti kambing, sapi atau kerbau yang dagingnya dibagi-bagikan kepada fakir miskin yang sangat membutuhkannya yang berada disekitarnya. Allah tidak akan menerima daging-daging dari hewan-hewan yang kita potong itu, serta kejayaan Islam.
Hadirin kaum muslimin yang dimulyakan Allah!
Sebagian daripada keutamaan berkurban adalah setiap rambut atau bulu hewan kurban memperoleh satu kebaikan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. dibawah ini:
"Kurban itu untuk orang yang melakukannya (dibalas Allah dengan pahala) setiap satu helai rambut satu kebajikan". (Al-Hadist)
Hadist tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa betapa besar penghargaan Allah kepada kita sebagai Ummat Muhammad yang tidak bisa kita bayangkan besarnya balasan yang diberikan-Nya kepada orang yang taat pada perintah-Nya.
Hadirin kaum muslimin yang kami hormati!
Demikianlah Khutbah yang bisa kami sampaikan. Semoga ada manfaatnya dan diringi dengan hidayah dan ridha Allah. Aminn
Nama : Regi Andes Bophala
Kelas : XI IPS 1
Absen : 19
Nama : Muh.Irfan Nl.
BalasHapusKelas : XI-IPS-1
No.absen : 14
"Buah Kesabaran"
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Innal hamdalillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa haadiyalahu
Asyhadu Allah ilaaha illallah, Wa asyhaduanna muhammadur rasulullah
Allahumma shalli alaa muhammad wa alihi wa ashabihi waman tabi 'ahum bi ihsanin ilaa yaumiddin
Yaa ayyuhalladzii na 'amanuttaqullah haqqo tuqootihi walaa tamu tunna ilaa wa antum muslimun
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Ta’ala atas segala karunia, hidayah dan berjuta kenikmatan tak terhingga yang telah Dia anugerahkan kepada kita semua.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan ke haribaan baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta para keluarga, sahabat, dan semua orang yang mengikutnya hingga hari kemudian.
Selanjutnya marilah kita meningkatkan takwa kita kepada Allah subhanahu wa Ta’ala dengan sebenar-benar takwa, yakni dengan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Hadirin Rahimakumullah!
Jika keimanan itu laksana burung, maka jiwa kita akan terbang menuju ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan dua sayap yang kokoh, yaitu sayap syukur dan sayap sabar.
Hakikat sabar adalah teguh dan kokoh mempertahankan jiwa untuk selalu berada pada ketentuan syariat Allah, dengan tetap menjalankan ketaatan dan menahan diri dari larangan serta berlapang dada pada setiap ketentuan ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka orang yang bersabar akan senantiasa teguh dan selalu menambah kekuatan tenaga jasmani dan rohaninya untuk meningkatkan amal ketaatan, terus mengokohkan dan menambah tekun amal ibadah dan amal shalih mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Ali Imran: 200).
Hadirin Rahimakumullah wa A’azzakumullah!
Itulah hakikat kesabaran yang intinya adalah teguh bertahan sekokoh-kokohnya dalam memperkuat jiwa, kemudian memperjuangkan segenap kemampuan jiwanya itu dalam menempuh keridhaan Allah, dengan melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya dalam kondisi apa pun.
Maka marilah kita memohon tambahan kokohnya kesabaran itu dengan menambah ilmu tentang keutamaan kesabaran dan menambah kokohnya iman kita tentang sifat, anugerah dan janji-janji Allah serta kehidupan dan balasan di akhirat kelak.
Hadirin ahli Jum'at yang berbahagia!
Demikianlah khutbah jum'at yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan disertai hidayah dan ridho Allah serta bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi kita semua umumnya. Amin
NELA
BalasHapusXI IPS 1
Assalamu’alaikum wr.wb
Yang kami hormati ……….., beserta ……………, dan para hadirin sekalian yang berbahagia.
Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan karunianya kita bisa berkumpul disini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw, karena beliau menyiarkan agama yang haq, yakni agama islam, agama yang diridhoi oleh Allah swt. Semoga kita sekalian termasuk kedalam umatnya yang diberkahi. Amin ya rabbal alamin
Hadirin sekalian yang berbahagia!
Dirasa amat penting sekali jiwa social untuk diterapkan dilingkungan keluarga, sanak saudara, bahkan juga di masyarakat luas. Karena dengan jiwa social, maka terjalinlah di antara kita saling tolong menolong, dan kasih sayang. Sehingga orang-orang yang butuh akan pertolongan kita, akan mendapatkan haq nya.
Seseorang yang mempunyai jiwa social maka akan tertanam rasa senasib sepenanggungan. Bila kita berada dalam keadaan yang berlebih, maka hendaklah menjadin orang yang murah tangan. Suka memberikan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan. Dengan sedekah yang kita berikan kepada pengemis, orang miskin, dan kepada orang-orang yang amat membutuhkan pertolongan kita dengan rasa tulus dan ikhlas, maka perbuatan semacam ini akan mampu memadamkan kesalahan-kesalahan, bagaikan air memadamkan api.
Sehubungan dengan masalah diatas, maka Nabi Muhammad saw, menjelaskan dalam sabdanya:
“Apakah engkau mau saya tunjukan engkau kepada pintu-pintu kebajikan? Saya (sahabat) menjawab: Baik ya Rasulullah. Nabi berkata: Ketahuilah bahwa puasa itu sebagai perisai dan sedekah itu memadamkan kesalahan, bagaikan air memadamkan api. (HR. TURMUDZI)
Tentang pemberian sedekah hendaknya terlebih dahulu diberikan kepada orang-orang yang kita nafkahi, seperti memberikan nafkah kepada keluarga. Dan ini merupakan langkah yang terbaik sekalipun harta benda yang dimiliki itu sangat sedikit, tetapi lebih diutamakan kepada orang-orang yang dinafkahinya.
Hadirin sekalian yang berbahagia!
Sehubungan dengan ini pula, Nabi saw. Bersabda
“Sedekah yang diberikan kepada orang miskin hanya merupakan shadaqah saja, sedang yang diberikan kepada kerabat karib itu merupakan sedekah dan penghubung silaturahmi”.
Demikianlah yang bisa kami sampaikan saat ini, mudah-mudahan kita termasuk orang yang gemar bersedekah dengan semata-mata mencari ridho Allah swt. Cukup sekian materi yang bisa kami sampaikan, IHDINASH SHIROOTHOL MUSTAQIIM, WABILLAAHIT TAUFIQ WALHIDAYAT WASSALAMU’ALAIKUM WAROHMATULLOOHI WABARAKAATUHU.
RIZKA AYU LESTARI
BalasHapusXI IPS 1
NO. ABSEN 23
Assalamu’alaikum Wr Wb
Yang terhormat bapak / ibu hadirin yang dirahmati oleh Allah
Serta anak – anak generasi muda yang saya sayangi.
Pertama masilah kita senantiasa selalu bersyukur atas limpahan nikmat tak terhitung yang telah kita terima hingga saat ini. Jika satu nimat saja Allah cabut dari diri kita maka saya tidak yakin kita bisa berkumpul ditempat yang sama – sama kita cintai ini
Selanjutnya shalawat serta diiringi salam tidak bosan – bosannya kita hadiahkan kepada roh junjungan alam yakni nabi besar muhammad SAW. Semoga dengan kita perbanyak shalawat maka kita akan mendapatkan safaatnya diyaimul akhir nanti
Baiklah karena mengingat waktu yang tersedia tidaklah panjang, maka langsung saja saya masuki materi ceramah saya yang memiliki judul Bersyukur Kepada Allah SWT.
Bapak / ibu hadirin sekalian yang dirahmati Allah
Bersyukur merupakan suatu perbuatan yang bermaksud berterima kasih atas limapanan nikmat yang telah Allah berikan. Maka jika kita diberi suatu nikmat, tidak memandang nikmat itu banyak atau sedikit. Karena orang yang bersyukur niscaya Allah akan menambah kenikmatan tersebut. Sesuai dengn firman Allah dalam (QS : Ibrahim :7) yang maknanya : Barang siapa yang bersyukur atas nikmatku kata Allah, niscaya aku akan menambah nikmat itu. Akan tetapi barang siapa yang kufur atas nikmat Ku kata Allah, maka azab ku sangatlah pedih.
Bapak / ibu hadirin sekalian yang dirahmati Allah
Bersyukur itu dibagi atas tiga macam, yang diantaranya adalah bersyukur menggunakan lisan, badan dan hati. Cara kita kita bersyukur dengan menggunakan lisn adalah kita mengakui atas segala kenikmatan yang telah Allah SWT berikankepada kita, dengan sikap yang merendahkan diri. Sedangkan cara kita bersyukur dengan badan, yakni dengan cara Bersikap selalu sepakat serta melayani “mengabdi” kepada Allah SWT. Dan cara kita bersyukur dengan hati adalah Mengasingkan diri di hadapan Allah SWT. dengan cara konsisten tetap menjaga atas keagungan Allah SWT.
Bapak / ibu hadirin sekalian yang dirahmati Allah
Tanda – tanda seseorang itu bersyukur dengan lisan yaitu lisannya selalu bersyukur apabila medapat nikmat dari Allah, misalnya dengan mengucap hamdalah. Sedangkan tanda – tanda orang yang syukur dengan badan adalah orang yang senantiasa beribadah, kenyataan ini dapat direalisasikan dengan bentuk perbuatan. Sedangkan bersyukur dengan hati adalah orang yang selalu menjaga harinya dan senantiasa bersyukur dengan melalui hatinya, yang tercermindari perbuatannya.
Bapak / ibu hadirin sekalian yang dirahmati Allah
Apa bila kita bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, sesunguhnya itu demi kebakan kita sendiri, sesuai dengan firman Allah yang tertera dalam Alquran surat An-Naml ayat 40 yang artinya:
Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
Bapak / ibu hadirin sekalian yang dirahmati Allah
Semoga kita termasuk hamba – hamba Nya yang senantiasa selalu bersyukur. Amin
Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf atas kekurangan Wassalam Wr Wb.
COMAYROH
BalasHapusXI IPS 1
05
Assalamualaikum. Wr. Wb
Hamdan Wa Syukran Lillah Sholatan Wa Salaman ‘ Ala Rosulilah Amma Ba’ad
Dewan Guru yang saya hormati. Teman–teman yang saya cintai dan dicintai oleh Allah Marilah kita bersyukur kepada Allah SWT atas rahmat dan kasih sayang-Nya yang dilimpahkan kepada kita. Salawat serta salam kita curahkan kepada baginda Rasulullah SAW yang membawa umat manusia dari kejahiliyaan menuju pengabdian kepada Allah SWT. Hadirin yang dimuliakan Allah.
Judul ceramah yang saya bawakan pada kesempatan ini adalah
“ Pentingnya Ilmu Pengetahuan”
Islam memerintahkan kepada kita untuk mencari ilmu, tidak ada alasan untuk tidak mencari ilmu sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
“ Tolabul ilma faridatur ‘ala kulli muslimin wa muslimah”
Artinya : Mencari ilmu itu wajib bagi orang islam laki – laki dan perempuan.
Dengan ilmu kita bisa menundukkan seluruh makhluk Allah yang ada dimuka bumi ini. Dengan ilmu pula kita bisa memimpin dunia memimpin seluruh makhluk Allah.
Kita akan menjadi makhluk terbaik diantara makhluk Allah. Namun jika tidak berilmu, kita akan menjadi bodoh tidak tahu apa-apa didunia ini pada akhirnya kita menjadi makhluk yang paling rendah, kata Allah “Asfala Safilin ”
tentu kita tidak mau menjadi makhluk yang paling rendah.
“ Yarpa’ illahul lazina amanu minkum wallazina utul ilma darajat “
Artinya : Allah akan mengangkat derajat orang beriman dan yang berilmu dengan beberapa derajat.
Oleh karena itu marilah kita tetap menuntut ilmu karena dengan ilmu pengetahuan kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat.
Sebagai kesimpulan. Selama hayat masih dikandung badan mari kita selalu menuntut ilmu tanpa mengenal lelah karena ilmu sangat penting dalam kehidupan. Kita tidak bisa menjadi insan kamil tanpa ilmu pengetahuan.
“ Unzur ma qila wala tanzur man Qola “
Pandanglah pembicaraan jangan pandang siapa pembicaranya.
Wabillahi taufik wal hidaya Assalamu’Alaikum. Wr. Wb
NURHIKMATUL MA'WAH
BalasHapusXI IPS 1
Assalamualaikum wr.wb
Muhasabah dari kata hisab yang berarti perhitungan atau melakukan evaluasi. Kesibukan aktifitas kita terkadang melupakan kita untuk mengevaluasi sejauh mana progres aktifitas dan menilik hal apa yang kurang dan perlu diperbaiki. Padahal evaluasi itu perlu dilakukan, agar kita bisa bernafas dan menata ulang kehidupan kita.
Al Quran menyuruh kita untuk muhasabah [QS. Al-Hasyr 18]:
qs-059-018
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Sahabat Umar r.a. berkata:
”Hisablah (evaluasilah) diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhiaslah (bersiaplah) kalian untuk hari aradh akbar (yaumul hisab). Dan bahwasanya hisab itu akan menjadi ringan pada hari kiamat bagi orang yang menghisab (evaluasi) dirinya di dunia.”
Pernyataan sahabat Umar r.a. diatas bermakna bahwa semakin sering kita melakukan muhasabah maka semakin lebih sering memperbaiki diri dan semakin ringan hisab di yaumil akhir. Oleh karena itu, muhasabah bisa dilakukan tiap hari, pekanan, bulanan atau tahunan.
Muhasabah tidak hanya bermanfaat untuk akhirat tapi juga untuk kehidupan dunia. Bill Gates, seorang milyuner, selalu menyempatkan untuk beristirahat seminggu atau “think week” dalam enam bulan sekali dari kepenatan di perusahaannya, Microsoft. Dia akan beristirahat disuatu tempat yang sunyi dan membaca buku sekitar 18 jam sehari. Dari kesempatan untuk berkontemplasi tersebut, muncul ide-ide segar dalam pengembangan software.
walaikumsalam wr.wb
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: susilawati
BalasHapusKelas: XI IPS 1
No.absen: 27
Asslamualikum wr.wb
sabar dan syukur adalah sifat untuk menerima ketentuan yang diberlakukan oleh Allah kepada diri kita. Dalam perjalanan kehidupan manusia antara bahagian dan susah, suka dan duka keduanya datang silih berganti saling mendahului,Terkadang ada suasana senang tapi di lain waktu dirundung susah semuanya silih berganti. Karena itu Allah memberikan dua sifat mulya sebagai solusinya untuk mendekatkan diri kepada Allah yaitu dengan sabar dan syukur . Ketika dalam keadaan suka diperintahkan untuk bersyukur apabila sedang dirundung susah diperintahkan untuk bersabar.Kadua sifat; syukur dan sabar itu seolah berpasang-pasangan yang saling mengisi satu dengan yang lainnya. melalui dua sifat tersebut Allah hendak menjadikan para hambanya sebagai orang yang berpeluang sama untuk mendapat ridhonya. bagi hambanya yang diberi karunia nikmat maka syukur adalah media untuk mendekatkan diri kepada Allah, sebaliknya bagi hamba Allah yang dirundung kesusahan maka sabar adalah salah satu media untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.Sabar dan syukur juga diisyaratkan oleh Allah seperti orang berjalan, antara kiri dan kanan bergantian, tidak pernah kita jumpai orang yang berjalan selalu kaki kanan didepan atau sebaliknya kaki kiri selalu di depan. begitu juga lamabaian tangan, antara kanan dan kiri selalu bergantian, apabila kaki melangkah maka tangan kanan yang melambai ke depan dan begitulah seterusnya.Semua itu adalah ayat Allah yang tidak berupa teks yang menantang untuk kita baca, agar kita semakin dalam rasa iman dan taqwa terutama terhadap takdir yang diberlakukan Allah kepada kita semua.Orang yang bersyukur akan ditambahkan nikmat oleh Allah yang melimpah, al-Ghazali membuat analogi, semua nikmat bagaikan bianatang peliharaan, sedangkan syukur adalah jodohnya, apabila binatang tersebut satu jodoh maka tidak menutup kemungkinan akan kawin dan membuat anak-pianak dari nikmat-nikmat tersebut yang akan ditambahkan,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan ingatlah ketika Rabb-mu memberitahukan, jika kalian bersyukur niscaya Aku akan tambah bagi kalian. Dan jika kalian kufur, sesungguhnya adzab-Ku itu amatlah berat.” (Qs. Ibrahim: 7)Pahala sabar tidak terhitung, agaknya tak heran jika pahala puasa hanya Allah yang mengetahui besar kecil, berkualitas atau tidaknya puasa seseorang, karena di dalam puasa yang berlaku adalah kesabaran, kesabaran menahan dahaga sampai pada waktu berbuka.
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, pahala mereka tidak terhitung.
Wassalamualaikum wr, wb.
Iqro' Pamungkas
BalasHapusXI-IPS 1
11
PART 1
Dosa Jariyah
July 22, 2013Ceramah Singkat 8 Comments
Dosa Jariyah
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ. وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه. أَمَّا بَعْدُ
Hadirin, jamaah yang berbahagia,
Kita haturkan rasa syukur yang setinggi-tingginya ke hadhirat Allah, hingga detik ini, Allah mengumpulkan kita dalam barisan orang-orang yang beriman. Kita juga bersyukur kepada Allah, berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kita bisa menjalan berbagai aktivitas ibadah selama bulan ramadhan, kita bisa makan sahur, berpuasa, membaca Al-Quran, berbukan, hingga shalat malam berjamaah. Semoga amal ibadah yang kita lakukan diterima oleh Allah ta’ala.
Hadhirin, kaum muslimin yang kami hormati,
Sering kita mendengar istilah sedekah jariyah. Satu sedekah yang pahalanya akan terus mengalir, meskipun kita telah meninggal dunia. Kita tetap terus mendapatkan kucuran pahala, selama harta yang kita sedekahkan masih dimanfaatkan oleh kaum muslimin lainnya untuk melakukan ketaatan. Satu hadis yang menjadi dasar akan adanya amal jariyah ini adalah hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Apabila manusia meninggal, amalnya akan terputus, kecuali 3 hal: ‘Sedekah Jariyah, Ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakannya.’ (HR. Nasa’i, Turmudzi, dan yang lainnya. Hadis ini dishahihkan Al-Albani).
Sebagai orang beriman, yang sadar akan pentingnya bekal pahala dan amal di hari kiamat, tentu kita sangat berharap bisa mendapatkan amal semacam ini. Di saat kita sudah pensiun beramal, namun Allah tetap memberikan kucuran pahala karena amal kita di masa silam.
Kaum muslimin yang berbahagia,
Sebaliknya, disamping ada pahala jariyah, dalam islam juga ada dosa yang sifatnya sama, dosa jariyah. Dosa yang tetap terus mengalir, sekalipun orangnya telah meninggal. Dosa yang akan tetap ditimpakan kepada orang tersebut, sekalipun dia tidak lagi mengerjakan perbuatan maksiat itu.
Betapa menyedihkannya nasib orang ini, di saat semua orang membutuhkan pahala di alam barzakh, dia justru mendapat kucuran dosa dan dosa. Anda bisa bayangkan, penyesalan yang akan dialami manusia yang memiliki dosa jariyah ini.
Hadirin yang kami hormati,
Perlu dipahami bahwa sejatinya yang Allah catat dari kehidupan kita, tidak hanya aktivitas yang kita lakukan, namun juga dakpak dan pengaruh dari aktivitas itu. Allah berfirman di surat Yasin,
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ
“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yasin: 12)
Part 2
BalasHapusOrang yang melakukan amal baik, akan Allah catat amal baik itu dan dampak baik dari amalan itu. Karena itulah, islam memotivasi umatnya untuk melakukan amal yang memberikan pengaruh baik yang luas bagi masyarakat. karena dengan itu dia bisa mendapatkan pahala dari amal yang dia kerjakan, plus dampak baik dari amalnya.
Sebaliknya, orang yang melakukan amal buruk, atau perbuatan maksiat, dia akan mendapatkan dosa dari perbuatan yang dia lakukan, ditambah dampak buruk yang dia kerjakan. Selama dampak buruk ini masih ada, dia akan terus mendapatkan kucuran dosa itu. – wal’iyadzu billah.. –, itulah dosa jariyah, betapa mengerikannya dosa ini.
Kaum muslimin yang semoga dirahmati Allah,
Mengingat betapa bahayanya dosa jariyah ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan umatnya gara berhati-hati, jangan sampai dia terjebak melakukan dosa ini.
Pertama, beliau mengingatkan bahaya orang yang mempelopori perbuatan maksiat.
Mempelopori dalam arti dia melakukan perbuatan maksiat itu di hadapan orang lain, sehingga banyak orang yang mengikutinya. Meskipun dia sendiri tidak mengajak orang lain untuk mengikutinya. Dalam hadis dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء
“Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.” (HR. Muslim).
Orang ini, tidak ajak-ajak orang lain untuk melakukan maksiat yang sama. Orang ini juga tidak memotivasi orang lain untuk melakukan maksiat seperti yang dia lakukan. Namun orang ini melakukan maksiat itu di hadapan banyak orang dengan harapan banyak orang menirunya atau menyebarkannya.
Karena itulah, anak adam yang pertama kali membunuh, dia dilimpahi tanggung jawab atas semua kasus pembunuhan karena kedzaliman di alam ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تُقْتَلُ نَفْسٌ ظُلْمًا إِلَّا كَانَ عَلَى ابْنِ آدَمَ الأَوَّلِ كِفْلٌ مِنْ دَمِهَا
“Tidak ada satu jiwa yang terbunuh secara dzalim, melainkan anak adam yang pertama kali membunuh akan mendapatkan dosa karena pertumpahan darah itu.” (HR. Bukhari, Ibn Majah, dan yang lainnya).
Anda bisa bayangkan, orang yang pertama kali mendesain rok mini, pakaian you can see, kemudian dia sebarkan melalui internet, lalu ditiru banyak orang. Sekalipun dia tidak ngajak khlayak untuk memakai rok mini, namun mengingat dia yang mempelopori gambar-gambar itu, kemudian banyak orang yang meniru, dia mendapatkan kucuran dosa semua orang yang menirunya, tanpa dikurangi sedikitpun.
Tak jauh beda dengan mereka yang memasang video parno atau cerita seronok di ienternet, kemudian ada orang yang nonton atau membacanya, dan dengan membaca itu dia melakukan onani atau zina atau bahkan memperkosa, maka yang memasang di internet akan mendapat aliran dosa dari semua maksiat yang ditimbulkan karenya.
Hadirin, dua yang kami sebutkan hanya contoh. Masih banyak sejuta maksiat, yang terkadang dilakukan seseorang di tengah rekan-rekannya, kemudian banyak yang menirunya.
Kedua, mengajak melakukan kesesatan dan maksiat
Part 3
BalasHapusDia mengajak masyarakat untuk berbuat maksiat, meskipun bisa jadi dia sendiri enggan melakukan maksiat itu. Merekalah para juru dakwah kesesatan, atau mereka yang mempropagandakan kemaksiatan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ، كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
“Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun.” (HR. Muslim)
Anda bisa perhatikan para propagandis yang menyebarkan aliran sesat, menyebarkan pemikiran menyimpang, menyerukan masyarakat untuk menyemarakkan kesyirikan dan bid’ah, menyerukan masyarakat untuk memusuhi dakwah tauhid dan sunah, merekalah contoh yang paling mudah terkait hadis di atas.
Sepanjang masih ada manusia yang mengikuti mereka, pelopor kemaksiatan dan penghasung pemikiran menyimpang, selama itu pula orang ini turut mendapatkan limpahan dosa, sekalipun dia sudah dikubur tanah. Merekalah para pemilik dosa jariyah.
Semoga Allah melindungi kita dari perbuatan dosa-dosa jariyah, yang terus mengalir sekalipun kita sudah meninggal.
Nama: RIYANDI TARULINTANG
BalasHapusKEKAS: XI IPS 1
NO ABSEN: 24
KHOTBAH JUM'AT
Assalamualaikum wr, wb
Khutbah Jumat Singkat Motivasi Islam: Shalat Berjamaah
Jamaah shalat Jumat yang berbahagia…. Boleh saja kita dibenci orang sekampung, asal tidak dibenci oleh Rasulullah. Bahkan boleh saja kita dibenci orang sedunia, asal tidak dibenci oleh Rasulullah. Maka sadarlah bahwa salah satu kriteria orang-orang yang dibenci Nabi Muhammad Rasulullah adalah laki-laki yang tidak shalat berjamaah di masjid. Apa buktinya? Simak hadits berikut ini: Bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Demi dzat yang diriku ditangan-Nya, aku ingin menghimpun kayu bakar, lalu kusuruh orang mengumandangkan adzan shalat, dan kusuruh imam memimpin shalat berjamaah, dan kudatangi mereka yang tidak shalat berjamaah: kubakar mereka bersama rumah-nya(HR Bukhari-Muslim) Jika Rasul telah membenci kita yang tidak suka berjamaahMaka pantaskah kami mengaku sebagai ummatnya?Jika Rasulullah, sang kekasih Allah begitu sangat membenci kitaMaka pantaskan doa-doa kita dikabulkan?.Jika Rasul amat murka, bahkan sampai bersumpah demi Allah beliau akan membakar kita beserta rumah-rumahnya. Maka pantaskah beliau memberikan syafaatnya di hari kiamat?Jika Rasul Muhammad sang kekasihMu begitu sangat membenci kamiMaka pantaskah Allah memberikan surgaNya kepada kita yang selalu melalaikan shalat jamaah? Yang selalu meremehkan panggilan adzan-Nya? Sebagai catatan, ada pihak lain yang mengklaim bahwa Islam itu kejam. Mereka menggunakan hadits di atas sebagai buktinya. Juga ada pihak yang mengatakan bahwa hadits ini tidak etis untuk dikemukakan kepada umat. Benarkah demikian? Maka jawabannya adalah tidak benar!Karena meskipun Nabi Muhammad sampai bersumpah ingin membakar, tapi pada kenyataannya beliau tidak pernah membakar sekali pun. Hanya sebuah keinginan saja…. tidak pernah dilaksankan. Hadits di atas adalah ungkapan betapa bencinya beliau kepada yang mengaku beriman, tapi mendapat panggilan Allah (panggilan adzan) mereka tidak mau datang ke masjid. Lanjutan teks khutbah Jumat singkat …Dan yang patut kita pahami adalah, sebenarnya hadits di atas adalah bukti kasih sayangnya Rasul kepada seluruh umatnya. Beliau ingin agar umatnya tidak dibakar di neraka…. maka beliau melontarkan sabda tersebut untuk memberikan motivasi masuk surga dengan shalat berjamaah di masjid. Sidang khutbah Jumat yang beriman,Sekali lagi dalam khutbah Jumat singkat ini, khatib mengingatkan kepada diri sendiri dan untuk seluruh hadirin. Boleh saja kita dibenci orang sekampung, asal tidak dibenci oleh Rasulullah. Bahkan boleh saja kita dibenci orang sedunia, asal tidak dibenci oleh Rasulullah. Maka sadarlah bahwa salah satu kriteria orang-orang yang dibenci Nabi Muhammad Rasulullah adalah laki-laki yang tidak shalat berjamaah di masjid. Karena itu, mulai detik ini mari kita senantiasa berusaha dan bedoa agar selalu dapat memenuhi panggilan-Nya dengan shalat berjamaah di masjid. Firman Allah: “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir” (At Taubah 18).
Wassalamualaikum wr, wb
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Rahayu Eka Pratiwi
BalasHapusKelas : XI IPS 1
No Absen : 18
Assalamu’alaikum Wr Wb
Hadirin semua yang dirahmati Allah SWT
Pertama-tama marilah kita senantiasa selalu bersyukur atas limpahan nikmat tak terhitung yang telah kita terima hingga saat ini. Jika satu nimat saja Allah cabut dari diri kita maka saya tidak yakin kita bisa berkumpul ditempat yang sama-sama kita cintai ini.
Selanjutnya shalawat serta diiringi salam tidak bosan-bosannya kita hadiahkan kepada roh junjungan alam yakni nabi besar muhammad SAW. Semoga dengan kita perbanyak shalawat maka kita akan mendapatkan safaatnya diyaimul akhir nanti
Bersyukur merupakan suatu perbuatan yang bermaksud berterima kasih atas limapanan nikmat yang telah Allah berikan. Maka jika kita diberi suatu nikmat, tidak memandang nikmat itu banyak atau sedikit. Karena orang yang bersyukur niscaya Allah akan menambah kenikmatan tersebut. Sesuai dengn firman Allah dalam (QS : Ibrahim : 7) yang maknanya : Barang siapa yang bersyukur atas nikmatku kata Allah, niscaya aku akan menambah nikmat itu. Akan tetapi barang siapa yang kufur atas nikmat Ku kata Allah, maka azab ku sangatlah pedih.
Bersyukur itu dibagi atas tiga macam, yang diantaranya adalah bersyukur menggunakan lisan, badan dan hati. Cara kita kita bersyukur dengan menggunakan lisan adalah kita mengakui atas segala kenikmatan yang telah Allah SWT berikan kepada kita, dengan sikap yang merendahkan diri. Sedangkan cara kita bersyukur dengan badan, yakni dengan cara bersikap selalu sepakat serta melayani “mengabdi” kepada Allah SWT. Dan cara kita bersyukur dengan hati adalah mengasingkan diri di hadapan Allah SWT dengan cara konsisten tetap menjaga atas keagungan Allah SWT.
Tanda-tanda seseorang itu bersyukur dengan lisan yaitu lisannya selalu bersyukur apabila mendapat nikmat dari Allah, misalnya dengan mengucap hamdalah. Sedangkan tanda-tanda orang yang syukur dengan badan adalah orang yang senantiasa beribadah, kenyataan ini dapat direalisasikan dengan bentuk perbuatan. Sedangkan bersyukur dengan hati adalah orang yang selalu menjaga harinya dan senantiasa bersyukur dengan melalui hatinya, yang tercermin dari perbuatannya.
Apa bila kita bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, sesunguhnya itu demi kebakan kita sendiri, sesuai dengan firman Allah yang tertera dalam Alquran surat An-Naml ayat 40 yang artinya : “Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
Demikian yang saya sampaikan, apabila ada tutur kata, sikap yang kurang berkenan di hati mohon ma’af sebesar-besarnya. Semoga kita termasuk hamba-hambaNya yang senantiasa selalu bersyukur. Amin
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Fathurochman
BalasHapusXI-IPS 1
07
Muhasabah/evaluasi diri hendaknya dilakukan dengan rutin. Hal ini perlu dilakukan agar manusia senantiasa meningkatkan kualitas hidup manusia selama di dunia dan untuk mempersiapkan diri bekal hidup di akhirat kelak.
Sesungguhnya tidak ada makhluk yg abadi. Semuanya akan rusak dan binasa. Manusia dan makhluk hidup lainnya akan mengalami kematian, karenanya manusia mesti melakukan introspeksi terhadap kehidupan yg telah dijalaninya selama ini.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan.” (Al Anbiya(21):35).
Pastikan hidup kita sudah sesuai dengan tujuan penciptaan kita oleh ALLOH SWT, yakni utk ibadah. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Adz Dzaariyat(51):56).
LanjutanSesungguhnya, dengan banyak mengingat kematian, maka manusia akan ingat untuk selalu menyiapkan diri untuk kehidupan di akhirat kelak. “Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang hamba yang banyak mengingat mati maka Allah akan menghidupkan hatinya dan diringankan baginya akan sakitnya kematian.” (HR. Ad-Dailami)
BalasHapusTidak ada seorangpun yg tahu kapan dia akan mati. Kematian sendiri akan datang dengan tiba-tiba dan sifatnya pasti!
– “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (Al A’raaf(7):34)
– “Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.” (Al Jumu’ah(62):8)
Jangan sampai kita terpedaya dan tertipu dengan kehidupan dunia ini. Sebagus apapun hidup di dunia, itu hanya permainan dan senda gurau serta melalaikan. Sesungguhnya dunia bukanlah tujuan akhir, melainkan hanya sementara. Tujuan akhirnya tetap adalah akhirat. Karenanya jangan sampai kita tergolong dalam orang-orang yg menyesal karena tdk punya bekal untuk hidup di akhirat.
– “Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (Al-An’am(6): 32)
– “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (Al-Ankabut(29):64)
– “Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.” (Muhammad(47):36)
Apabila kita melihat, membaca, dan merenungkan ayat Munafiqun(63):10, maka kita akan mengetahui bahwa betapa banyak yang merasa menyesal dengan kematian, yang menurut mereka, datangnya tiba-tiba. Dan mereka beralasan kematian yg tiba-tiba membuat mereka tidak bisa berbuat amal baik.
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?”
Sekali lagi, sesungguhnya kematian tidak akan diundur ataupun dimajukan. “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (Al A’raaf(7):34)
Oleh karena itu, jangan sampai kita kehilangan kesempatan menyiapkan bekal utk akhirat kelak. Oleh karenanya, pastikan kita selalu mawas diri dg apa yg kita jalani. Kewaspadaan diri dan muhasabah merupakan cara terbaik untuk selalu menjaga sikap dan tingkah laku kita untuk selalu beribadah dan menjadikannya bekal utk akhirat.
“Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan.” (Al Jaatsiyah(45):15)
Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin
BalasHapusMarch 18, 2015Artikel Khutbah Jumat Leave a comment
Khutbah Pertama:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِيْهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ}
{يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا}
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا }
أَمَّا بَعْدُ.
فَإِنَّ خَيْرَ الكَلَامِ كَلَامُ اللهِ وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ رَسُوْلِ اللهِ وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ.
فَاتَّقُوْا اللهَ تَبْلُغُوْا رِضْوَانَهُ وَجَنَّاتَهُ، وَتَنْجُوْ مِنْ غَضَبِهِ وَعُقُوْبَاتِهِ.
Ibadallah,
Ujian adalah suatu yang pasti menimpa orang mukmin. Ujian bisa berbentuk perkara yang menyenangkan atau bisa juga berwujud sesuatu yang menyusahkan. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. al-Anbiya’: 35).
Kematian akan menimpa semua jiwa makhluk. Sesungguhnya kematian merupakan minuman yang yang harus direguk, walaupun seorang manusia itu sudah hidup lama dan diberi umur panjang bertahun-tahun pasti akan merasakan kematian. Tetapi Allah ‘Azza wa Jalla menciptakan para hamba-Nya di dunia, memberikan kepada mereka perintah dan larangan, menguji mereka dengan kebaikan dan keburukan, dengan kekayaan dan kemiskinan, kemuliaan dan kehinaan, kehidupan dan kematian, sebagai cobaan dari Allah ‘Azza wa Jalla untuk menguji mereka, siapa di antara mereka yang paling baik perbuataannya ? Siapa yang akan tersesat atau selamat di tempat-tempat ujian?
Ibadallah,
Di antara bentuk ujian yang Allah ‘Azza wa Jalla berikan kepada para hamba-Nya adalah dengan mewafatkan orang tersayang, baik itu orang tua, suami, istri, anak, dan saudara
Moharudin
BalasHapuskelas xi mia 3
LanjutanAllah ‘Azza wa Jalla berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ﴿١٥٥﴾الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ﴿١٥٦﴾أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. al-Baqarah: 155-157).
Semua itu harus dihadapi dengan kesabaran. Hati menerima, lisan mengucapkan ” Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un ” (Sesungguhnya kita ini milik Allah ‘Azza wa Jalla dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kita semua akan kembali menghadap pengadilan-Nya), dan anggota badan pun tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama, seperti menjerit, menampar pipi, merobek baju dan semacamnya.
Ibadallah,
Manusia memiliki ilmu yang sangat terbatas, sehingga seringkali penilaianya terhadap sesuatu itu itu tidak sesuai dengan kenyaatan. Manusia terkadang menyukai suatu perkara, padahal perkara itu akan berpotensi untuk mencelakakannya. Demikian juga terkadang membenci suatu perkara, padahal sesuatu yang dibencinya itu baik dan bermanfaat baginya.
Sutima XI MIPA 3
BalasHapusSetiap manusia sudah pasti memiliki orang tua. Tidak satupun manusia yang lahir tanpa orang tua. Kita pun menyadari bahwa orang tua berkuah keringat, siang dan malam banting tulang, memeras pikiran, sekuat tenaga memperjuangkan agar anaknya bisa hidup seperti layaknya anak-anak yang lain.
Karena itu saat ini ijinkan saya untuk menyampaikan betapa penting berbakti kepada orang tua.
Alloh yang Maha Bijaksana telah mewajibkan setiap anak untuk berbakti kepada orang tuanya. Bahkan perintah untuk berbuat baik kepada orang tua dalam Al Qur’an digandengkan dengan perintah untuk bertauhid sebagaimana firman-Nya, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’” (Al Isro’: 23)
Alangkah lebih baik jika kita memahami arti Penting dan Kedudukan Berbakti Pada Orang Tua. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan salah satu amal sholih yang mulia bahkan disebutkan berkali-kali dalam Al Quran tentang keutamaan berbakti pada orang tua. Alloh Ta’ala berfirman:
“Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak.” (An Nisa: 36). Di dalam ayat ini perintah berbakti kepada dua orang tua disandingkan dengan amal yang paling utama yaitu tauhid, maka ini menunjukkan bahwa amal ini pun sangat utama di sisi Alloh ‘Azza wa Jalla. Begitu besarnya martabat mereka dipandang dari kacamata syari’at. Nabi mengutamakan bakti mereka atas jihad fi sabilillah, Ibnu Mas’ud berkata: “Aku pernah bertanya kepada Rosululloh, ‘Amalan apakah yang paling dicintai Alloh?’ Beliau menjawab, ‘mendirikan sholat pada waktunya,’ Aku bertanya kembali, ‘Kemudian apa?’ Jawab Beliau, ‘berbakti kepada orang tua,’ lanjut Beliau. Aku bertanya lagi, ‘Kemudian?’ Beliau menjawab, ‘Jihad di jalan Alloh.’” (HR. Al Bukhori no. 5970). Demikian agungnya kedudukan berbakti pada orang tua, bahkan di atas jihad fi sabililllah, padahal jihad memiliki keutamaan yang sangat besar pula.
Janganlah sekali-kali kita berbuat durhaka kepada orang tua. Ingatlah begitu dahsyatnya ancaman bagi siapapun yang durhaka kepada orang tua.Wahai saudaraku, Rosululloh menghubungkan kedurhakaan kepada kedua orang tua dengan berbuat syirik kepada Alloh. Dalam hadits Abi Bakrah, beliau bersabda: “Maukah kalian aku beritahukan dosa yang paling besar ?” para sahabat menjawab, “Tentu.” Nabi bersabda, “(Yaitu) berbuat syirik, duraka kepada kedua orang tua.” (HR. Al Bukhori)
Membuat menangis orang tua juga terhitung sebagaa perbuatan durhaka, tangisan mereka berarti terkoyaknya hati, oleh polah tingkah sang anak. Ibnu ‘Umar menegaskan: “Tangisan kedua orang tua termasuk kedurhakaan yang besar.” (HR. Bukhari, Adabul Mufrod hlm 31. Lihat Silsilah Al Ahaadits Ash Shohihah karya Al Imam Al Albani, 2.898)
Alloh pun menegaskan dalam surat Al Isro’ bahwa perkataan “uh” atau “ah” terhadap orang tua saja dilarang apalagi yang lebih dari itu. Dalam ayat itu pula dijelaskan perintah untuk berbuat baik pada orang tua.
Sekarang kita ketahui bersama apa arti penting dan keutamaan berbakti pada orang tua. Kita ingat kembali, betapa sering kita membuat marah dan menangisnya orang tua? Betapa sering kita tidak melaksanakan perintahnya? Memang tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Alloh, akan tetapi bagaimana sikap kita dalam menolak itupun harus dengan cara yang baik tidak serampangan. Bersegeralah kita meminta maaf pada keduanya, ridho Alloh tergantung pada ridho kedua orangtua.
Larangan Pacaran Dalam Islam -
BalasHapusCeramah Singkat
Sebuah fitnah besar menimpa pemuda
pemudi pada zaman sekarang. Mereka
terbiasa melakukan perbuatan yang
dianggap wajar padahal termasuk
maksiat di sisi Allah subhanahu wa
ta’ala. Perbuatan tersebut adalah
“pacaran”, yaitu hubungan pranikah
antara laki-laki dan perempuan yang
bukan mahrom. Biasanya hal ini
dilakukan oleh sesama teman sekelas
atau sesama rekan kerja atau yang
lainnya. Sangat disayangkan,
perbuatan keji ini telah menjamur di
masyarakat kita.
Pacaran dari Sudut Pandang Islam,
pacaran tidak lepas dari tindakan
menerjang larangan - larangan Allah
subhanahu wa ta’ala. Fitnah ini
bermula dari pandang memandang
dengan lawan jenis kemudian timbul
rasa cinta di hati—sebab itu, ada
istilah “dari mata turun ke hati”—
kemudian berusaha ingin memilikinya,
entah itu dengan cara kirim SMS atau
surat cinta, telepon, atau yang
lainnya.
“Ditetapkan atas anak Adam
bagiannya dari zina, akan
diperolehnya hal itu, tidak bisa tidak.
Kedua mata itu berzina, zinanya
dengan memandang. Kedua telinga itu
berzina, zinanya dengan
mendengarkan. Lisan itu berzina,
zinanya dengan berbicara. Tangan itu
berzina, zinanya dengan memegang.
Kaki itu berzina, zinanya dengan
melangkah. Sementara itu, hati
berkeinginan dan beranganangan
sedangkan kemaluan yang
membenarkan itu semua atau
mendustakannya.” (H.R. Muslim:
2657, alBukhari: 6243)
Lanjutan ceramah tentang pacaran
BalasHapus"Sekalikali tidak boleh seorang laki-
laki bersepi-sepi dengan seorang
wanita kecuali wanita itu bersama
mahromnya.” (H.R. alBukhari: 1862,
Muslim: 1338)
Adakah Pacaran Islami?
Ada lagi pemuda pemudi aktivis
organisasi Islam—yang katanya punya
semangat terhadap Islam—disebabkan
dangkalnya ilmu syar’i yang mereka
miliki dan terpengaruh dengan budaya
Barat yang sudah berkembang, mereka
memunculkan istilah “pacaran islami”
dalam pergaulan mereka. Mereka
hendak tampil beda dengan pacaran -
pacaran orang awam. Tidak ada saling
sentuhan, tidak ada pegang -
pegangan. Masing - masing menjaga
diri. Kalaupun saling berbincang dan
bertemu, yang menjadi pembicaraan
hanyalah tentang Islam, tentang
dakwah, saling mengingatkan untuk
beramal, dan berdzikir kepada Allah
serta mengingatkan tentang akhirat,
surga, dan neraka. Begitulah katanya !
Ketahuilah, pacaran yang diembel -
embeli Islam ala mereka tak ubahnya
omong kosong belaka. Itu hanyalah
makar iblis untuk menjerumuskan
orang ke dalam neraka. Adakah
mereka dapat menjaga pandangan
mata dari melihat yang haram
sedangkan memandang wanita
ajnabiyyah atau lakilaki ajnabi
termasuk perbuatan yang
diharamkan?! Camkanlah firman Allah
“Katakanlah (wahai Muhammad)
kepada lakilaki yang beriman:
“Hendaklah mereka menahan
sebagian pandangan mata mereka dan
memelihara kemaluan mereka, yang
demikian itu lebih suci bagi mereka.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang mereka perbuat.” Dan
katakanlah kepada wanitawanita yang
beriman: “Hendaklah mereka menahan
sebagian pandangan mata mereka dan
memelihara kemaluan mereka”….
(Q.S. anNur [24]: 3031)
Tidak tahukah mereka bahwa wanita
merupakan fitnah yang terbesar bagi
laki-laki? Rasulullah shallallahu’ala
ihi wa sallam bersabda: “Tidaklah aku
tinggalkan sepeninggalku fitnah yang
lebih berbahaya bagi laki-laki
daripada fitnahnya wanita.” (H.R. al-
Bukhari: 5096)
Segeralah Menikah Bila Sudah Mampu
Para pemuda yang sudah
berkemampuan lahir dan batin
diperintahkan agar segera menikah.
Inilah solusi terbaik yang diberikan
Islam karena dengan menikah
seseorang akan terjaga jiwa dan
agamanya. Akan tetapi, jika memang
belum mampu maka hendaklah
berpuasa, bukan berpacaran.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa
sallam bersabda:
“Wahai generasi muda, barang siapa
di antara kalian telah mampu menikah
maka segeralah menikah karena
sesungguhnya menikah itu lebih
menjaga kemaluan dan memelihara
pandangan mata. Barang siapa yang
belum mampu maka hendaklah
berpuasa karena puasa menjadi
benteng (dari gejolak birahi).” (H.R.
al-Bukhari: 5066)
Al-Imam Nawawi rahimahullah
menjelaskan: “Yang dimaksud mampu
menikah adalah mampu berkumpul
dengan istri dan memiliki bekal untuk
menikah.” (Fathul Bari: 9/136)
Dengan menikah segala kebaikan
akan datang. Itulah pernyataan dari
Allah subhanahu wa ta’ala yang
tertuang dalam Q.S. ar-Rum [30]: 21.
Islam menjadikan pernikahan sebagai
satu-satunya tempat pelepasan hajat
birahi manusia terhadap lawan
jenisnya. Lebih dari itu, pernikahan
sanggup memberikan jaminan dari
ancaman kehancuran moral dan
sosial. Itulah sebabnya Islam selalu
mendorong dan memberikan berbagai
kemudahan bagi manusia untuk
segera melaksanakan kewajiban suci
itu. Sekian ceramah tentang Pacaran
Nama: Dinah Sholikhah
Kelas: XI-Mipa-3
MAHARANI SAFITRI
BalasHapusXI MIA 3
Assalamualaikum Wr. Wb
Hadirin jamjama'ah Jum'at yang
berbahagia!
Dalam kesempatan yang berbahagia
ini marilah kita berusaha
meningkatkan ketaqwaan kita kepada
Allah dengan melakukan segala
perintah dan menjauhi segala
larangan-Nya. Disamping itu marilah
kita bersyukur kepada-Nya atas
segala rahmat, ni'mat, taufiq dan
hidayah-Nya yang telah dilimpahkan
kepada kita sehingga kita bisa
membedakan antara perkara yang haq
dan yang bathil. Juga kita bisa
menghadiri panggilan-Nya yang
berupa kewajiban Shalat Jum'at
sebagaimana yang akan kita
laksanakan saat ini. Mudah-mudahan
apa yang sudah atau akan kita
laksanakan diterima dan di Ridhoi
oleh Allah SWT. Amin
Hadirin Ahli Jum'at yang berbahagia!
Khutbah yang akan kami sampaikan
ini berjudul syirik. Jika kita
menginginkan berjumpa dengan Allah
kelak di hari kiamat dan Allah
merahmatinya, maka kita harus
beramal shaleh dan tidak boleh
menyekutukan kepada-Nya dengan
sesuatu apapun. Sebagaimana firman
Allah yang telah kami baca diatas
yang artinya sebagai berikut:
ﻓَﻤَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﺮْﺟُﻮ ﻟِﻘَﺎﺀَ ﺭَﺑِّﻪِ
ﻓَﻠْﻴَﻌْﻤَﻞْ
ﻋَﻤَﻠًﺎ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﻭَﻟَﺎ ﻳُﺸْﺮِﻙْ
ﺑِﻌِﺒَﺎﺩَﺓِ ﺭَﺑِّﻪِ ﺃَﺣَﺪًﺍ
Artinya:
"Maka barangsiapa menginginkan
berjumpa dengan Tuhannya, maka
sebaiknya dia beramal shaleh dan
tidak menyekutukan dengan beribadah
kepada Tuhannya dengan seseorang"
Ayat tersebut memberikan pengertian
kepada kita bahwa kita dianjurkan
supaya beribadah kepada Allah
secara murni tanpa menginginkan
pujian orang lain yakni semata-mata
karena mengharap Ridho Allah SWT.
Hadirin jama'ah Jum'at yang kami
hormati!
Orang yang menyekutukan Allah
diharamkan masuk surga dan
tempanya yang layak adalah di
neraka. Sebagaimana firman Allah
berikut ini:
ﺇِﻧَّﻪُ ﻣَﻦْ ﻳُﺸْﺮِﻙْ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻓَﻘَﺪْ
ﺣَﺮَّﻡَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻭَﻣَﺄْﻭَﺍﻩُ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ
Artinya:
"Sesungguhnya orang yang
menyekutukan Allah, maka sungguh
Allah telah mengharamkannya atas
dia masuk syurga dan tempatnya
(yang layak) itu neraka"
Ayat tersebut memberikan pengertian
kepada kita bahwa Allah telah
mengharamkan orang yang
menyekutukan-Nya masuk syurga dan
sebagai balasannya yang layak bagi
dia adalah nekara.
Hadirin Ahli Jum'at yang dimuliakan
Allah!
Kita diingatkan oleh Rasulullah saw.
supaya menjauhi syirik yang kecil,
apalagi syirik yang besar.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw.
dibawah ini:
"Takutlah kalian pada syirik yang
kecil. Para sahabat bertanya : "Wahai
Rasulullah! Apakah Syirik yang kecil
itu?. Beliau menjawab: "yaitu
riya' (pamer). Allah berfirman kelak
dihari pembalasan amal-amalnya
hamba-hamba (Allah) : "Kalian
pergilah kepada orang-orang yang
kalian pameri dengan amal-amal
kalian di dunia, maka lihat barangkali
kalian menjumpai pembalasan pada
orang yang kalian pameri itu"
(HR. Ahmat dengan isnad yang bagus
dari Ibnu 'Abbas)
Hadirin ahli Jum'at yang berbahagia!
Demikianlah khutbah jum'at yang bisa
kami sampaikan, mudah-mudahan
disertai hidayah dan ridho Allah serta
bermanfaat bagi kami khususnya dan
bagi kita semua umumnya. Amin
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusANIS MILLAYANTI
BalasHapusXI MIPA 3
ABSEN 04
DURHAKA
Keberadaan orang tua terutama ibu --tanpa menafikan bapak-- adalah sangat berharga dalam kehidupan kita, ia telah mengandung, melahirkan, menyusui dan membesarkannya dengan susah payah. Oleh karena posisi sang Ibu yang demikian berharga ini wajar jika durhakakepada kedua orang tua akan mendapat dosa yang amat besar. Saking strategisnya itulah sehingga Allah menggantungkan ridho-Nya kepada rodho orang tuanyaDari Mughirah bin Syu’bah ra Nabi saw bersabda."Artinya : Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka pada ibu dan menolak kewajiban, dan minta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta (menghamburkan kekayaan)" (Hadits Riwayat Bukhari - Muslim No. 1715 912)Siksa bagi orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya akan di cicil di dunia dan kontan di akhirat kelak, Namun nyatanya banyak orang tua yang justru menjadi 'babu' anaknya, ia disuruh mengasuh cucu padahal di jari tuanya ia ingin menikmat dengan rajin beribadah kepada Allah, bukan disibukkan oleh urusan cucunya. Fenomena ini sudah menggejala di masyarakat perkotaan sampai ke pedesaan, orang tua begitu takut terhadap anaknya, seolah posisi anak melebihi posisi orang tua pada saat ia masih kecil. Dosa pendurhaka akan dipercepat di dunia berdsarkan hadits
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " كل الذنوب يؤخر الله ما يشاء إلا عقوق الوالدين فإن الله يعجل لصاحبه في الحياة الدنيا قبل الممات
Rasul saw bersabda:"setiap dosa akan ditangguhkan balasannya kecuali dosa durhaka kepada kedua orang tua, sesungguhnya Allah akan menyegerakan siksanya di dunia sebelum matiAda tiga golongan yang terancam tidak masuh surga diantaranya adalah dosa orang orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya. Rasul saw bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ: الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ، وَالْمُدْمِنُ عَلَى الْخَمْرِ، وَالْمَنَّانُ بِمَا أَعْطَى
"Artinya : Dari Abu Darda bahwasanya Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, "Tidak masuk surga anak yang durhaka, pe,imu, khamr (minuman keras) dan orang yang mengungkit pemberianya"Dan masih banyak lagi hadits dan atsar sahabat yang berbicara tentang larangan keras untuk durhaka kepada kedua orang tuanya, bisa jadi karena saking cintanya terhadap seorang isteri sehingga tega melukai hati orang tuanya demi membela seorang isteri yang salah. Agaknya hal ini hampir ada disetiapkeluarga yang anak-anaknya sudah dewasa yang seharusnya tidak boleh dilakukan.
Sekian ceramah dari saya kurang lebihnya mohon maaf. Wassalamu'alaikum wr. Wb.
Nama : Nurfiana
BalasHapusKelas : XI MIPA-3
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
،أَعْمَالِنَ سَيِّئَاتِ وَمِنْ اأَنْفُسِنَشُرُوْرِ مِنْ بِاللهِ وَنَعُوذُ ، وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ نَحْمَدُهُ لِلَّهِ الْحَمْدَ إِنَّ
يْكَ لاَشَرِ وَحْدَهُ اللهُ إِلاَّ إِلَهَ لاَ أَنْ أَشْهَدُ ،َ لَهُ هَادِيَ فَلاَ يُضْلِلْ وَمَنْ لَهُ مُضِلَّ فَلاَ اللهُ يَهْدِهِ مَنْ
؛بَعْدُ أَمَّا ،. لُهُ وَرَسُوْ عَبْدُهُامُحَمَّدً أَنَّ وَأَشْهَدُ ،لَهُ
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat taufik hidayah inayah, dan nikmat yang paling besar adalah nikmat Iman & Islam. Shalawat serta salam tak lupa kita sanjungkan keharibaan nabi besar Muhammad SAW.
Bapak- bapak, ibu-ibu, dan teman-teman sekalian. Sekarang ini, kita berada dizaman kebebasan, yaitu zaman dimana nilai-nilai keagamaan yang kita anut sudah tidak lagi menjadi bingkai kita dalam berperilaku.
Pergaulan bebas merupakan sesuatu yang marak terjadi saat ini. Pergaulan bebas dapat menjangkiti siapapun. Ini merupakan penyakit yang menyerang pribadi-pribadi labil seperti para remaja. Mereka mencoba apapun, tanpa memedulikan batasan yang sudah ditetapkan oleh agama, lingkungan social dan hukum.
Pergaulan bebas sendiri diartikan sebagai suatu pergaulan yang tidak memiliki batasan, mengabaikan norma-norma agama maupun masyarakat. Karena itu, pergaulan bebas cenderung mengarah pada hal-hal yang negative, seperti seks bebas, pemaiakan narkoba, dan lain-lain.
Remaja-remaja kita yang merupakan generasi penerus bangsa telah dibutakan dengan budaya-budaya barat yang bebas. Mereka bergaul tanpa adanya batasan. Tidak lagi mengenal mana yang benar dan mana yang salah. Oleh karena itu, banyak sekali remaja-remaja berseragam yang sudah kehilangan kehormatannya.
Hal ini dikarenakan kurangnya ilmu agama yang diajarkan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Lemahnya iman dan kurangnya pemahaman agama yang kuat bagi remaja juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergaulan bebas.
Sesungguhnya Islam telah mengatur etika pergaulan bagi remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu, sudah seharusnya para remaja memperhatikan dan melaksanakan etika-etika pergaulan dalam pandangan Islam untuk mencegah terjadinya sesuatu yang dilarang Allah SWT. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah:
* Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga kebersihan diri dan kehormatan hati. Aurat merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya. Disamping menutup aurat, pakaian yang dikenakan juga tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh tipis atau transparan.
* Menjauhi Perbuatan Zina
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan diperbolehkan selama masih ada batas dan tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian, pergaulan didalam Islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang dapat merugikan diri pelaku, keluarga dan masyarakat sekitar. Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surah Al-Isra ayat 32 yang berbunyi:
سَبِيلًا وَسَاءَ فَاحِشَةً نَ كَا إِنَّهُ الزِّنَا تَقْرَبُوا وَلَا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”
Lanjutan ceramah Nurfiana
BalasHapusDalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina,
Islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut:
* Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan ditempat sepi maka yang ketiga adalah setan. Mula-mula saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu setan.
* Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang dilarang dalam Islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah dilarang.
Allah SWT memerintahkan kaum laki-laki dan perempuan untuk menahan pandangan, sebagaimana Firman Allah dalam QS An-Nuur 30-31:
“katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memlihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada perempuan yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya(daripada memandang yang haram)….”
Ayat diatas mengisyaratkan bahwa Allah memerintahkan agar laki-laki dan perempuan menjaga pandangannya. Hakikat perintah ini mengandung hukum wajib. Lalu Allah menjelaskan bahwa yang demikian itu lebih suci dan lebih bersih bagi kehidupan mereka.
Allah memerintahkan untuk menahan pandangan karena memandang kepada orang yang diharamkan termasuk bagian dari zina, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Setiap anak Adam pasti mendapat bagian dari zina yang tidak terelakkan, kedua mata berzina dan zinanya adalah memandang, kedua telinga berzina dan zinanya adalah mendengar, lisan berzina dan zinanya adalah berbicara, tangan berzina dan zinanya adalah memegang, kaki berzina dan zinanya adalah berjalan dan hati yang menarik dan berangan-angan lalu kemaluan membenarkan atau mendustakan itu.” (Muttafaqun ‘alaih dan lafazh hadits dari riwayat Muslim).
Disebut zina karena laki-laki merasakan nikmatnya memandang keindahan tubuh wanita. Pandangan itu masuk ke dalam hati orang yang memandang sehingga hati seorang laki-laki terpikat dan membayangkannya. Maka timbul keinginan dan berusaha untuk melampiaskan keinginan syahwat kepadanya. Oleh karena itu Allah melarang seorang laki-laki memandang wanita karena hal tersebut menimbulkan bahaya dan kerusakan sebagai dampak pergaulan bebas dan pergaulan bebas dilarang karena menyebabkan terjadinya perbuatan yang tidak terpuji bahkan akan berakhir dengan suatu yang lebih buruk.
Oleh karena itu, sebagai orang yang beragama kita harus menjauhi perbuatan zina, dan membatasi pergaulan terhadap orang yang bukan mahramnya.
Demikian saya akhiri kurang lebihnya mohon maaf. Wabilahi taufik wal hidayah, wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama: Evita Duri
BalasHapusKelas: XI MIPA 3
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Jilbab di Kalangan Remaja
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita bisa berkumpul dalam kesempatan ini.
Teman-teman yang saya cintai, dalam kesempatan ini, izinkan saya menyampaikan pidato singkat saya yang bertemakan “Jilbab di Kalangan Remaja”.
Jilbab berfungsi sebagai hijab, sebagai pengatur keseimbangan suhu manusia, sebagai pelindung tubuh dari serangga, sebagai alat bersosialisasi. Beberapa pendapat umum sering menyebut jilbab adalah kata yang mengacu kepada kerudung (fisik). Di Al Qur'an menyebutkan jika bagian tubuh wanita yang boleh diperlihatkan adalah sekitar muka (wajah) dan telapak tangan saja dan jangan sampai memperlihatkan lekuk tubuh.
Islam mewajibkan umatnya yang telah baligh (dewasa) untuk menutup aurat. Aurat bagi wanita yaitu seluruh bagian tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Di Al Qur'an juga telah disebutkan, “Jika bagian tubuh wanita yang boleh diperlihatkan adalah sekitar muka (wajah) dan telapak tangan saja dan jangan sampai memperlihatkan lekuk tubuh”. Rambut juga merupakan aurat bagi wanita, oleh sebab itu Islam mewajibkan kaum hawa untuk menggunakan jilbab.
Ada kalimat yang mengatakan “JANGAN BUKA SEBELUM WAKTUNYA”, kalimat ini mencoba menyampaikan suatu pesan dan ajakan kepada kaum muslimah sholihah melalui citra model akhwat berjilbab untuk berpegang teguh pada ketentuan agama untuk tidak membuka hijab-nya kepada selain muhrim-nya (orang tua-diutamakan ibu atau kakak wanita, dan suami).
Beberapa pendapat umum sering menyebut jilbab adalah kata yang mengacu pada kerudung (fisik). Sesungguhnya, jilbab berasal dari kata Jalabib (Arab) yang artinya pakaian yang lapang atau luas dan dapat menutupi aurat wanita kecuali bagian telapak tangan dan wajah.
Artinya : "Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan pehiasaannya kecuali yang biasa nampak dari pandangan. Dan hen- daklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, putra-putri mereka, saudara- saudara mereka, putra - putra suami mereka, wanita- wanita Islam, budak-budak yang mereka miliki, pelayan - pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap kaum wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat kaum wanita. dan janganlah mereka memukul kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung".(Q.S.An-Nur:31)
Bagaimana jilbab yang dimaksud dalam ayat diatas, setidaknya harus memenuhi syarat-syarat hijab atau jilbab sebagai berikut dan inilah jilbab yang syar'i dan benar:
1) Menutupi seluruh tubuh, sebagaimana yang difirmankan Allah,
Firman Allah :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً
"Wahai Nabi,katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu dan istri-istri mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbab keseluruh tubuh mereka .Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,karena itu mereka tidak diganggu.Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
( Q.S. Al Ahzab: 59
lanjutan (evita duri) xi mipa 3
BalasHapus2) Harus yang longgar, sehingga tidak menampakkan tempat-tempat yang menarik pada anggota tubuh.
3) Tidak diberi wangi-wangian, hal ini telah diperingatkan oleh Rasulullah SAW :
“Sesungguhnya, seorang wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati kaum (laki-laki) bermaksud agar mereka mencium aromanya, maka ia telah melakukan perbuatan zina. (HR. Tarmidzi)
4) Pakaian wanita tidak boleh menyerupai kaum Laki-laki, “Nabi Muhammad SAW melaknat laki-laki yang mengenakan pakaian wanita, dan seorang wanita yang mengenakan pakaian laki-laki”. (HR. Abu Dawud)
5) Tidak menyerupai pakaian orang kafir, “Siapa yang meniru suatu kaum, maka ia berarti dari golongan mereka. (HR. Ahmad)
6) Berpakaian tanpa bermaksud supaya dikenal, baik itu dengan mengenakan pakaian yang berharga mahal maupun yang berharga murah, jika niatnya untuk dibanggakan karena harganya ataupun yang kumal jika bermaksud agar dikenal sebagai orang yang ta’at (riya’). “Siapa yang mengenakan pakaian tersohor (bermaksud supaya dikenal) di dunia, maka Allah SWT akan memberinya pakaian hina di hari Kiamat, lalu dinyalakan apa pada pakaian tersebut”.
(HR. Abu Dawud)
Jilbab memilki dua fungsi, yaitu fungsi sosial dan fungsi fisik. Secara fungi sosial jilbab berfungsi sebagai sarana taqwa kepada Allah SWT, membersihkan dan mensucikan jasmani dan rohani, meninggikan martabat pemakai, melindungi diri dari perbuatan amoral. Secara fungsi fisik jilbab berfungsi menutup bagian aurat, melindungi diri dari panas dan dingin (menjaga keseimbangan dalam tubuh), serta fungsi-fungsi pakaian yang lain.
Kegiatan yang bersifat perkumpulan, baik perkumpulan pengajian, perkumpulan satu hobi, satu profesi, satu pemahaman terhadap sesuatu. Perkumpulan pengajian baik di Masjid, Pesantren, Majilis Ta’lim dan Organisasi, merupakan salah satu faktor utama perpindahan informasi tentang dunia jilbab kepada wanita muslimah dengan cara yang lebih formal, lebih terarah (sistematik) hingga kepermasalahan yang paling kecil. Para wania dapat saja termotivasi karena pergaulan, harakat dan maratabat, atau citra diri dan pembawaan diri terhadap kesan yang telah dibangun oleh kelompok tersebut.
Bagi kaum ramaja putri yang memilih menggunakan jilbab untuk memperindah dirinya, hendaklah disertai dengan akhlak yang baik pula. Jagalah sikap, cara berpakaian dan cara bicara kita ketika kita sedang berhadapan dengan orang lain. Gunakanlah jilbab sesuai dengan syari’at Islam. Salah satunya ialah, dengan menggunakan pakaian yang tidak memperlihatkan aurat atau bentuk tubuh kita.
Sekian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf, kekurangan hanyalah milik saya dan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Nama : Lailatul Fadilah
BalasHapusKelas : XI MIPA 3
Absen : 21
Assalamualaikum wr. wb
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat taufik hidayah inayah, dan nikmat yang paling besar adalah nikmat Iman & Islam. Shalawat serta salam tak lupa kita sanjungkan keharibaan nabi besar Muhammad SAW.
Ujub artinya merasakan kelebihan pada dirinya tanpa melihat siapa yang memberikan kelebihan itu. Ia adalah penyakit hati yang hanya diketahui oleh Allah Ta’ala, jika nampak atsar/pengaruhnya kepada lahiriah seseorang seperti sombong dalam berjalan, merendahkan manusia, menolak kebenaran dsb. maka yang nampak ini disebut dengan kibr atau khuyala’ (kesombongan). Dan memang sebab munculnya kesombongan adalah karena adanya ujub di hati. Ujub adalah salah satu penyakit hati di samping hasad (dengki), kibr (sombong), riya’, dan mahabbatuts tsanaa’ (mencintai sanjungan).
Hukum ujub
Ujub hukumnya haram dan termasuk dosa-dosa besar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلاَتُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَتَمْشِ فِي اْلأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللهَ لاَيُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)
Ada yang mengatakan bahwa maksud ayat tersebut adalah janganlah kamu alihkan rahang mulutmu ketika disebut nama seseorang di hadapanmu seakan-akan kamu meremehkannya. Sedangkan maksud “orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” adalah orang-orang yang ujub terhadap dirinya dan membanggakan dirinya di hadapan orang lain.
Bahkan sebagian ulama ada yang memasukkan ujub ke dalam bagian syirk yang dapat menghapuskan amalan. Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Ketahuilah, bahwa ikhlas terkadang dihinggapi penyakit ujub. Siapa saja yang merasa ujub karena amal yang dilakukannya, maka akan hapuslah amalnya…dst.”
Contoh Ujub
Di dalam Alquran disebutkan kisah Qarun (lih. Al Qashsash 76-83). Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kepadanya harta yang banyak di mana kunci-kuncinya sungguh berat sampai dipikul oleh sejumlah orang-orang yang kuat.
Kaumnya telah mengingatkan Qarun agar jangan bersikap sombong karena Allah tidak suka kepada orang-orang yang sombong, namun nasihat itu dijawabnya dengan mengatakan, “Sesungguhnya aku diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku”, yakni kalau bukan karena Allah ridha kepadaku dan Dia mengetahui kelebihan pada diriku, tentu aku tidak diberikan harta ini (sebagaimana dikatakan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam).
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قَالَ إِنَّمَآ أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِندِي أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللهَ قَدْ أَهْلَكَ مِن قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرَ جَمْعًا وَلاَيُسْئَلُ عَن ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ
“Dan apakah ia (yakni Qarun) tidak mengetahui, bahwa Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta?” (QS. Al Qashshas: 78)
Qarun terkena penyakit ujub dan sombong. Suatu hari ia keluar kepada kaumnya dalam satu iring-iringan yang lengkap dengan para pengawalnya untuk memperlihatkan kemegahannya kepada kaumnya, maka Allah benamkan dia dan rumahnya ke dalam bumi akibat kesombongannya.
Lanjutan ceramah (Lailatul Fadilah XI MIPA 3)
BalasHapusDi antara sebab timbulnya ujub adalah karena lemahnya keyakinan dan kurangnya meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala, lupa terhadap dirinya yang memiliki kekurangan dan kelemahan, tidak menyadari bahwa hati mudah berbalik, tidak mentadabburi (memikirkan) kandungan Alquran dan pelajaran-pelajaran yang ada di dalamnya, tidak mengetahui hakikat dunia, kehidupannya yang sementara dan rendahnya nilai dunia, kecerdasan akal dan pengalamannya yang kurang serta tidak mengetahui apa yang akan terjadi di balik sesuatu, tidak bersyukur terhadap nikmat Allah yang begitu banyak, merasa aman dari makar Allah ‘Azza wa Jalla. Termasuk sebab munculnya ujub adalah tidak melihat sejarah orang-orang terdahulu yang telah binasa. Allah Ta’aala berfirman:
أَوَلَمْ يَسِيرُوا فِي اْلأَرْضِ فَيَنظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ كَانُوا مِن قَبْلِهِمْ كَانُوا هُمْ أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَءَاثَارًا فِي اْلأَرْضِ فَأَخَذَهُمُ اللهُ بِذُنُوبِهِمْ وَمَاكَانَ لَهُم مِّنَ اللهِ مِن وَاقٍ
“Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu lebih hebat kekuatannya daripada mereka …dst. (QS. Al Mu’min: 21)
Di samping, hal-hal di atas, di antara sebab yang dapat memunculkan ujub adalah sering mendapatkan pujian dan sanjungan. Oleh karena itu, Abu Bakr Ash Shiddiq ketika dipuji oleh orang lain ia bertawadhu’ dan berkata,
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ وَاغْفِرْ لِيْ مَا لاَيَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا يَقُوْلُوْنَ
“Ya Allah, jadikanlah aku lebih baik dari yang mereka kira, ampunilah kesalahanku yang mereka tidak mengetahuinya dan janganlah Engkau hukum diriku karena ucapan mereka.” (lih. Tarikhul khulafa’ 117)
Obat Penyakit Ujub
Untuk mengobati penyakit ujub di antaranya adalah dengan berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari penyakit ini, menyadari kekurangan pada dirinya, menyadari bahwa apa yang diberikan Allah berupa ilmu, harta, kekuatan dsb. bisa saja dicabut-Nya besok jika Allah menghendaki, meyakini bahwa ketaatan seorang hamba betapa pun banyak, namun tetap saja tidak dapat menyamai pemberian Allah kepada kita, mengambil pelajaran dari orang-orang terdahulu yang telah binasa, menyadari bahwa selainnya ada yang lebih utama daripada dirinya dan mengetahui akibat buruk dari sifat ujub.
Tawaadhu’
Kebalikan dari sombong dan ujub adalah tawaadhu’. Tawaadhu’ adalah merendahkan diri kepada Allah dan rendah hati kepada hamba-hamba-Nya dalam arti bersikap sayang dan tidak merasa dirinya lebih di atas mereka, bahkan melihat orang lain melebihi dirinya dalam hal keutamaan. Tentang keutamaan tawadhu’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ
“Tidaklah Allah menambahkan hamba-Nya yang sering memaafkan kecuali kemuliaan, dan tidaklah seseorang bertawadhu’ karena Allah kecuali Allah Ta’ala akan meninggikannya.” (HR. Muslim)
Mudah-mudahan Allah menjaga kita dan melindungi kita dari sifat ujub, berbangga diri, agar amal ibadah kita tidak sia-sia. Dan mudah-mudahan Allah memaafkan dan mengampuni sikap ujub yang telah kita lakukan, baik disadari ataupun tidak.
sekian mohon maaf bila ada kekurangan
wassalamuailakum wr. wb
Nama : Siska Rani
BalasHapusKelas : XI MIPA-3
pentingnya berbakti kepada ibu
Bismillahiraahmanirahim
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Allhamdulillah. Alhamdulillahilladzi akhrojna minadh dhulimaati ilannur, wa amaarona biannuqoti’a ahlifisqi wal fujur. Ashhaduanlaailaahaillallah, wa ashhaduanna sayyidana muhammadan abduhu warosuluh. Allahumma fasholli wasallim ‘alaa sayyidina muhammadin, wa ‘alaa aliihi washohbihi wassalam.
Yang terhormat guru pembimbing pak Saepul hidayat spd.i , bapak/ibu guru yang sedang mengajar di kelas ini serta teman-teman semua yang saya sayangi.
Pertama-tama marilah kita panjatkan rasa syukur kita kepada ALLAH SWT, karena ia telah mentakdirkan dan menciptakan makhluk penyayang, yang menyayangi dan mengurus kita sejak kita membuka mata di alam dunia. Tiada lain makhluk itu adalah IBU. Ceramah saya kali ini bertemakan tentang pentingnya berbakti kepada IBU.
Shalawat dan salam kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman. Semoga kita diberi ketabahan dalam keimanan dan ketaqwaan (amin).
Teman-teman yang dirahmati oleh ALLAH SWT....
Berbicara tentang IBU, tentunya kita sering mendengar kisah tentang MALIN KUNDANG yang dikutuk menjadi batu karena ia tidak mengakui pada seseorang wanita tua dan miskin, yang pada kenyataannya ia adalah IBU dari malin kundang
Pada zaman sekarang ini, tidak ada anak yang benar-benar dikutuk menjadi batu, tetapi saya sedih, karena banyak anak yang durhaka pada orang tua, berdosa pada IBU, berkata kasar, berbohong dan bahkan tega berprilaku kasar pada orang tua. Padahal ibu dengan ikhlas melahirkan, menyusui, dan merawat kita, saat kita masih lemah.
ALLAH SWT berfirman dalam QS Luqman, 31:14 yang berbunyi :
(wawashshayanaa al-insaana biwaalidayhi hamalat-hu ummuhu wahnan ‘alaa wahnin wafishaaluhu fii ‘aamayni ani usykur lii waliwaalidayka ilayya almashiiru)
Artinya : “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS Luqman, 31:14)
IBU lah yang merawat kita sejak bayi, balita, hingga kita dewasa pun kasih sayangnya tidak akan hilang. Karena pengorbanan yang besar inilah, kita wajib menyayangi ibu kita, lebih dari sayang kita kepada orang lain.
lanjutan...
BalasHapusDahulu ada seseorang sahabat bertanya kepada Rasulullah
“Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?”
Nabi SAW menjawab,
“Ibumu, ibumu, ibumu, kemudian ayahmu dan kemudin yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu,”
Di antara keajaiban Syari'at Islam itu adalah bahwa Islam itu memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada ibu, meskipun ia musyrik. Sebagaimana yang ditanyakan oleh Asma' binti Abu Bakar kepada Nabi SAW tentang hubungannya dengan ibunya yang musyrik. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Ya, tetaplah kamu menyambung silaturrahmi dengan ibumu." (HR. Muttafaqun 'Alaih).
Di antara perhatian Islam terhadap seorang ibu dan haknya serta perasaannya bahwa Islam telah menjadikan ibu yang dicerai itu lebih berhak untuk merawat anaknya dan lebih baik daripada seorang ayah.
Keberadaan ibu yang telah diperhatikan oleh Islam dengan sepenuh perhatian ini dan yang telah diberikan untuknya hak-hak, maka dia juga mempunyai kewajiban, yakni mendidik anak-anaknya, dengan menanamkan kemuliaan kepada mereka dan menjauhkan mereka dari kerendahan. Membiasakan mereka untuk taat kepada Allah dan mendorong mereka untuk mendukung kebenaran dan tidak menghalang-halangi mereka untuk turut berjihad karena mengikuti perasaan keibuan dalam hatinya. Sebaliknya ia harus berusaha memenangkan seruan kebenaran daripada seruan perasaan.
Karena itu, ada beberapa kewajiban kita sebagai anak kepada orang tua :
1. Taat dan berbakti pada orang tua. Selama mereka tidak memerintah pada kemusyrikan, dan kita tetap menjaga tata krama dan kebaikan.
2. Mendoakan kedua orang tua. Diantara doa kita pada orang tua adalah :
“robbil firli wali wa lidaya war hamhumma kama robbayani soghiro”.
3. Menjaga ucapan kita agar tetap sopan, nada bicara jangan terlalu tinggi, jangan membentak, jangan menolak ketika diperintah. Jika tidak bisa, katakan dengan baik alasannya, jangan menggerutu.
Itulah beberapan pedoman kita untuk berbuat baik kepada orang tua terutama terhadap ibu. Mudah-mudahan kita, ibu-ibu kita, bapak-bapak kita, saudara-saudara kita, bersaudara dalam keimanan dan ketakwaan, sehingga dipertemukan kembali di Surganya ALLAH SWT atas Ridho-Nya.. Amin amin Ya robal ‘aalamin.
Kesimpulan : jadi kita sebagai anak harus berbakti kepada kedua orang tua, terutama pada ibu. Karena ibu yang telah mengandung, melahirkan, menyusui, mengasuh dan merawat lalu membesarkan kita sampai saat ini. ibu bawel,cerewet bukan karena jahat, akan tetapi sangat menyayangi kita dan ia takut jika kita terluka.
wallahu muwafiq ilaa aquamitthoriq, wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatu.
Nama ; Halimatussa'diyah
BalasHapusKelas : XI MIPA 3
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil alamin wabihi nasta’in waala umuriddunya waddin wassalatu wassalamu ala asrofil ambiya’i wal mursalin waala alihi wasohbihi ajma’in ama ba’du
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat taufik hidayah inayah, dan nikmat yang paling besar adalah nikmat Iman & Islam. Shalawat serta salam tak lupa kita sanjungkan keharibaan nabi besar Muhammad SAW
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan sedikit tentang “sabar”. Sabar berasal dari kata “sobaro-yasbiru” yang artinya menahan. Menurut istilah, sabar adalah menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga lisan dari celaan, dan menahan anggota badan dari perbuatan dosa. Sabar adalah pilar kebahagiaan seorang hamba, karena dengan kesabaran sesorang akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan.
Sabar merupakan ajaran yang banyak sekali disinggung dalam Al-Qur’an maupun hadis, sehingga manusia senantiasa diarahkan untuk selalu bersabar dalan kehidupannya. Kesabaran yang sebenarnya adalah kemampuan dalam mengendalikan sikap, sehingga bisa dengan ikhlas dan rela hati menerima kondisi yang sedang dihadapinya demi mendapat balasan yang baik di akhirat.
Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqarah:153
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan kepada orang-orang yang beriman bahwa Allah akan selalu beserta mereka yang menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong. Allah juga menjanjikan kedudukan yang tinggi (di surga) bagi hamba-hambanya yang bersabar. Seperti firman Allah dalam QS Al-Furqaan:75
“Mereka itulah orang-orang yang dibalas dengan kedudukan-kedudukan tinggi (di surga) dengan sebab kesabaran mereka.
Sabar dan syukur juga diisyaratkan oleh Allah seperti orang berjalan, antara kiri dan kanan bergantian, tidak pernah kita jumpai orang yang berjalan selalu kaki kanan didepan atau sebaliknya kaki kiri selalu di depan. begitu juga lamabaian tangan, antara kanan dan kiri selalu bergantian, apabila kaki melangkah maka tangan kanan yang melambai ke depan dan begitulah seterusnya.
Semua itu adalah ayat Allah yang tidak berupa teks yang menantang untuk kita baca, agar kita semakin dalam rasa iman dan taqwa terutama terhadap takdir yang diberlakukan Allah kepada kita semua.
Orang yang bersyukur akan ditambahkan nikmat oleh Allah yang melimpah, al-Ghazali membuat analogi, semua nikmat bagaikan bianatang peliharaan, sedangkan syukur adalah jodohnya, apabila binatang tersebut satu jodoh maka tidak menutup kemungkinan akan kawin dan membuat anak-pianak dari nikmat-nikmat tersebut yang akan ditambahkan,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan ingatlah ketika Rabb-mu memberitahukan, jika kalian bersyukur niscaya Aku akan tambah bagi kalian. Dan jika kalian kufur, sesungguhnya adzab-Ku itu amatlah berat.” (Qs. Ibrahim: 7)
Pahala sabar tidak terhitung, agaknya tak heran jika pahala puasa hanya Allah yang mengetahui besar kecil, berkualitas atau tidaknya puasa seseorang, karena di dalam puasa yang berlaku adalah kesabaran, kesabaran menahan dahaga sampai pada waktu berbuka.
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, pahala mereka tidak terhitung
Demikian saya akhiri, kurang lebihnya mohon maaf. Kesempurnaan milik Allah, kesalahan milik saya. Wabilahi taufik wal hidayah, wa ridho wal inayah, wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Puput Aprillia
BalasHapusKelas : XI MIPA 3
Absen : 28
Bismillahi rahmani rahim
Assalamu alaikum wr . wb
Allhamdulillah, alhamdulillahi rabbilalamin wabihinastainu ala umuridunnya waddin wassalatu wassalamu ala asrafil ambiayi wal mursalin saydina muhammadin wa’ala alihi waashabihi aj’main amma ba’ad maasyiran muslimin rahimakumullah.
Pertama-tama dan paling utama tiada kata yang paling syahdu kita dengar selain kata hamdala (Alhamdulilahi Rabbilalamin)
Puja dan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan ramat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita masih dapat di berikan kesempatan,kesehatan sekaligus kemauan dalam berkumpul di tempat ini. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad saw yang telah menuntun kita kearah jalan yang benar khususnya jalan yang di ridhoi oleh Allah swt.
PENTINGNYA ILMU DI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Hadirin dan hadirat yang berbahagia…
Ilmu pengetahuan adalah sebuah jalan yang dapat membimbing kita kearah kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Ilmu pengetahuan adalah sebuah cahaya yang akan menyinari kehidupan manusia sehingga mereka tidak akan kehilangan arah. Manusia tidak akan menjadi kabur pada saat mereka harus membedakan mana yang benar dan mana yang salah.dengan ilmi pengetahuan ini pula manusia akan mengerti tugas-tugas mereka sebagai makhluk Allah yang di ciptakan hanya untuk menyembah kepadanya semata. Atas dasar inilah Allah mengangkat posisi dan derajat manusia yang mempunyai ilmu pengetahuan kedalam posisi dan derajat yang tinggi di dunia ini sekaligus di akhirat kelak.
Yarfaillahuu llasiina amanu minkum wallasina utuu ilma darajat (Q.S Al-mujadilah : 11). Yang artinya : Allah akan mengangkat posisi dan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang menuntun ilmu dengan beberapa derajat.
Hadirin dan hadirat yang berbahagia
Ilmu sesungguhnya mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia kita tidak akan hidup lebih baik tanpa adanya peranan ilmu. Maka dari itu marilah kita gunakan kesempatan hidup di dunia ini dengan mempelajari ilmu. Sebab ilmu, laksana sebuah cahaya yang akan menerangi kita di saat kita dalam kegelapan. Dalam aktifitas sehari-hari berbagai macam tindakan duniawi, akan menjadi lebih sempurna dan berguna bila di dasarkan pada ilmu. Maka tentu kita akan memperoleh keselamatan sekaligus apa yang kita kerjakan akan mendapatkan balasan yang setimpal oleh Allah swt. Begitupun sebaliknya orang yang bekerja tanpa ilmu mereka akan selalu jatuh kedalam suatu yang di larang. Hal seperti ini yang sering kali terjebak manusia jatuh kedalam tindakan yang aneaneh. Itu di sebabkan oleh kebodohan mereka. Oleh karena itu, peranan ilmu ternyata sangat penting di alam kehidupan manusia.
Sebagaiman di riwayatkan dalam hadist: seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah “ ya Rasulullah perbuatan amal apakah yang paling mulia? Rasulullah menjawab “ILMU” kemudian bertanya lagi ya Rasulullah sesungguhnya aku bertanya tentang suatu amal perbuatan (belum sampai pertanyaan itu) Rasulullah menjawab Allah tidak akan mau menerima amal perbuatan manusia kecuali yang di landasi pada ilmu.
Hadirin yang terhormat
Sebagai kesimpulan jadilah manusia yang terpelajar dan sebagai orang yang belajar atau sebagai pendengar ilmu dan orang yang mencintai ilmu dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima yang hasilnya adalah kamu dalam rugi dan kerugian.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan kepada teman-teman, semoga kita dapat mengambil pelajaran dari pidato ini dan melaksanakan apa yang menjadi kewajiban kita sebagai pelajar yaitu belajar dengan sebaik-baiknya. Saya juga memohon maaf apabila ada salah kata atau kata yang kurang berkenan dihati teman-teman yang saya banggakan.
Wassalamu’alaikun Wr. Wb.
Nama : Fatkhani Yatus Subkhi
BalasHapusKelas : XI MIPA 2
No.Absen : 15
TUGAS PAI
Part 1 Assalamu'alaikum.wr.wb Segala puji bagi Allah SWT yg telah melimpahkan Rahmat,Hidayah serta InayahNya. Shalawat serta salam senantiasa kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,sahabat,dan umatnya hingga akhir zaman. Dalam kesempatan ini saya akan menyampaikan ceramah dengan Tema "SELAMATKAN MASJID AL-AQSA DARI ISRAEL !" Gaza adalah salah satu kota yg sangat kecil,bahkan lebih kecil dari kota Cirebon.Tapi Gaza adalah kota hebat yg berani melawan Negara Israel yg sangat besar. Penduduk Palestina selama ini tinggal di tenda pengungsi selama bertahun-tahun,dengan suhu 5-10 dibawah 0 derajat celcius saat malam hari,karena rumah mereka yg hancur dibombardir oleh pasukan yahudi. Awal mula pertikaian Israel-palestina,masjid Al-Aqsa yg ada di Palestine,ingin diambil alih oleh yahudi yg ingin dihancurkan untuk dijadikan tempat peribadatan mereka yg akan dibangun kuil sulaiman. Masjid Al-Aqsa adalah masjid milik semua umat Islam,tapi sampai aat ini hanya orang palestina yg berada digaris depan untuk melawan para zionis israel.Orang-orang yahudi mengepung dan tidak membolehkan umat islam di palestina untuk masuk ke masjidil Aqsa kecuali laki-laki yg berumur diatas 50 th,dan bagi perempuan hanya boleh masuk dihari jum'at.
Bagaimana bisa orang Musyrik melarang kita beribadah di masjid kita sendiri ? Bukankah seharusnya orang musyrik yg kita larang memasuki tempat ibadah kita ? Masjid Aqsa ingin dibongkar padahal di masjidil Aqsa banyak sekali peristiwa yg menjelaskan kehebatan Nabi Muhammad SAW,dimana di Masjidil Aqsa merupakan tempat Nabi Muhammad SAW menjadi Imam bagi para Nabi dan Rasul sehingga mendapat gelar Al-anbiya wal Mursalin,itu menandakan jika Nabi Muhammad adalah pemimpin dari orang-orang bani israel,karena saat itu mereka menjadi makmum Nabi Muhammad.Disitu juga terjadi peristiwa isra mi'raj,di Masjid Quba As-shohroh dimana Nabi Muhammad memulai peristiwa Mi'raj menuju ke sidrotul Muntaha (langit ke 7) dan bertemu dengan Allah SWT.Mereka menghancurkan Masjidil Aqsa untuk menghilangkan bukti kehebatan Nabi Muhammad,inilah KEJAHATAN BANGSA YAHUDI (ISRAEL). Apa kita Rela kehilangan masjid kita ? Tentu tidak buka ? Lalu,mengapa kita hanya diam ? Dimana perasaan kita untuk membantu mempertahankan Masjidil Aqsa ? Dalam sebuah Riwayat Rasulullah mengatakan Baitul Maqdis dan Masjidil Aqsa adalah tanah kebangkitan dan pusatnya Yaumul Makhsyar (Tanah Hari Kiamat) tetapi tanah ini kini sedang dijajah yahudi.
Gaza saja kota yg kecil,tapi mereka berani melawan para zionis... Tapi,mengapa kita tidak berbuat apa-apa untuk mempertahankan Masjidil Aqsa ? Mereka melawan negara terkuat tanpa memiliki alat tempur berperang.padahal,israel dibantu oleh PBB,Amerika dan beberapa negara yg ada di Arab.Tapi tak ada rasa takut melawan bangsa yahudi karena mereka yakin,palestina akan merdeka dan Masjidil Aqsa akan terbebas dari tangan para zionis,karena penduduk Gaza dibantu oleh Allah yg lebih besar dari segalanya. Para zionis belum dapat mengalahkan sepenuhnya gaza karena dari 1,3 jt penduduk gaza ada 80rb diantaranya adalah para penghafal Al-qur'an dan 50rb Mujahidin.Bahkan para penduduk gaza yg dijajah saat ini meneriakkan "ALLAHU AKBAR ! AINA ANTUM MUSLIMIN ? " Maha Besar Allah,dimana kalian orang Islam ?? Mengapa kalian tidak membantu penduduk gaza ? Padahal gaza adalah kota yg sangat indah sebelum peperangan terjadi. DIATAS TANAH INI ADA ORANG PALESTINA YG BERHAK HIDUP !
Mungkin sekian ceramah yg dapat saya sampaikan,kurang lebihnya mohon maaf. Jazakumullahu Khair.
Akhirul Kalam.
wassalamu'alaikum.wr.wb
Nama : Pungki Luthfiyani
BalasHapusKelas : XI MIPA-2
No. Absen : 29
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ .
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala yang Maha Luhur , Yang mengumpulkan kita dalam perkumpulan yang agung dan mulia ini. Maha Suci Allah Yang telah mengundang kita hadir di dalam pengampunan-Nya yang besar ini, di dalam cahaya keagungan-Nya yang luhur ini, di dalam perkumpulan yang dipenuhi kasih sayang dan rahmat-Nya ini, tiadalah seseorang yang hadir di tempat ini kecuali berada dalam naungan cahaya rahmat Ilahi dan semoga akan terus berlanjut tanpa berhenti di sepanjang waktu hingga kita berjumpa dengan Sang Pemilik rahmat, Allah subhanahu wata’ala sehingga diteruskan untuk menuju rahmat yang kekal di surga Allah subhanahu wata’ala. Dan seluruh pintu gerbang rahmat itu ada pada makhluk mulia yang telah dicipta oleh Allah, sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang dengan mencintai dan mengikuti beliau maka akan terbukalah seluruh gerbang rahmat Ilahi, terbukalah seluruh pintu rahmat Allah dan menerima sang hamba untuk sampai pada cita-cita terluhur lebih dari yang ia cita-citakan bahkan lebih dari yang ia dambakan, sehingga anugerah yang terus berlimpah hampir membuatnya tidak mampu bersyukur dari dahsyatnya limpahan rahmat itu, dari gelombang kasih sayang-Nya yang terus berlimpah sepanjang generasi kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya dari zaman ke zaman, semoga gelombang rahmat itu berlimpah kepada kita di majelis ini dan semua yang mengikuti majelis ini di website, radio dan media lainnya semoga juga dalam naungan gelombang rahmat Ilahi, yang padanya terhapus segala dosa dan kesalahan, yang dengannya akan terangkat derajat dan keluhuran, dengannya akan terhapus dari hati sifat-sifat yang hina dan tumbuh dalam sanubari sifat-sifat yang luhur sehingga kita merasa berat untuk berbuat dosa dan mudah untuk berbuat mulia. Wahai Yang Maha Mulia, Engkau menyaksikan perkumpulan ini dan Engkaulah Yang menggenggam segenap kemuliaan, maka curahkan kemuliaan itu kepada kami zhahir dan bathin di dunia dan akhirah, pastikan seluruh wajah kami bercahaya dengan cahaya kemuliaan-Mu, dengan cahaya pengampunan-Mu, dengan cahaya keluhuran-Mu, dengan cahaya keberkahan-Mu, dengan cahaya anugerah dan kasih sayang-Mu, yang membimbing kami untuk terus dalam ketenangan dan keberkahan di dunia dan di akhirah, kemudahan di dunia dan di akhirah, kemuliaan di dunia dan akhirah, untuk kami, kota kami, bangsa kami, dan negeri kami juga untuk negeri-negeri para pecinta sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sampailah kita pada hadits luhur, yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan dan tidak ada manusia yang lebih dermawan dari beliau shallallahu ‘alaihi wasallam.
Perlu kita ketahui bahwa dermawan itu bukan hanya dalam segi harta, namun sifat dermawan itu sangat luas. Sebagaimana dijelaskan oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fathul Bari Bisyarh Shahih Al Bukhari bahwa makna : أجود الناس dalam hadits ini :
كَانَ رَسُولُ اللَّه صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan”
Lanjutan ceramah (Pungki Luthfiyani XI MIPA-2)
BalasHapusAdalah yang paling banyak berbuat kebaikan, termasuk juga kebaikan menyelesaikan hajat-hajat orang lain dan membantunya, mungkin dengan harta, nasihat atau doa maka itulah bagian dari bentuk kedermawanan. Ketika para sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam setelah mereka banyak berderma, mereka berkata : “wahai Rasulullah, apa lagi yang harus kita infakkan ?”, maka Allah subhanahu wata’ala menjawabnya seraya berfirman :
وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ
( البقرة : 219 )
Perbuatan maaf merupakan infak besar, dan memaafkan kesalahan orang lain bisa dilakukan oleh orang yang kaya dan juga oleh orang yang miskin. Orang yang miskin tidak mampu untuk bersedekah dengan harta namun dia mampu berinfak dengan member maaf. Memberi maaf tidak harus mencari para fuqara’, dimana pun kita berada, kita bisa memberi maaf kepada orang yang pernah berbuat salah kepada kita . Maka berinfakkalah dengan segala bentuk dan cara, dengan harta, fikiran, nasehat, maaf, doa dan dengan segala perbuatan luhur, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :
كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ
“ Setiap kebaikan adalah shadaqah”
Maka membantu orang lain dengan ucapan, dengan tenaga, dengan nasihat, dengan harta, dengan jabatan, dengan doa dan lainnya, semua itu adalah bagian dari shadaqah untuk jasad kita, dan manusia yang paling banyak melakukan hal itu adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sehingga beliau diumpamakan lebih dermawan dari angin yang berhembus. Maksudnya jika angin itu berhembus maka hembusan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lebih cepat dari itu, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan ketika beliau belajar, membaca dan mengulang-ulang Alqur’an bersama malaikat Jibril di bulan Ramadhan. Maka dari hadits ini, Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany menukil ucapan Al Imam An Nawawi Ar bahwa disunnahkan membaca Al qur’an bersama ( Tadaarus Al qur’an ), hadits ini sebagai dalil bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga membaca Al qur’an bersama malaikat Jibril As, padahal beliau shallallahu ‘aliahi wasallam adalah Shahib Al qur’an, pimpinan dari semua orang yang mengerti dan memahami Al qur’an, karena Al qur’an diturunkan kepada beliau namun beliau masih juga membacanya bersama malaikat Jibril, dan terkadang beliau membacanya sendiri dan terkadang beliau meminta sahabat yang lain membacanya dan beliau mendengarkannya. Oleh sebab itu di majelis Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam kita membuat HR (Halaqatur Rasul), Alhamdulillah telah mencapai lebih dari 360 halaqah, dan semoga terus bertambah orang-orang yang mencintai Alqur’an, dan lebih mencintainya daripada buku-buku lainnya . Ketahuilah buku-buku yang lainnya itu akan sirna dan fana, sedangkan setiap huruf dari ayat-ayat Al qur’an akan bersaksi dan memberi syafaat untuk kita kelak di hari kiamat jika sekarang kita membacanya, karena Al qur’an adalah kalam Allah yang mengangkat derajat hamba-hamba-Nya dengan keluhuran yang khusus jika mereka mencintai Al qur’an.
Terdapat pahala dan cahaya dari setiap huruf dari al quran yang kita baca itu, cahaya ketenangan, cahaya pengampunan, cahaya kemudahan, cahaya keberkahan, berpadu dalam setiap kalimat-kalimat Al quran, pada setiap huruf-hurufnya yang kesemuanya adalah kalam Illahi yang dituliskan dan itu adalah kalimat-kalimat yang kekal dan abadi yang ada sebelum alam ini tercipta dan akan tetap ada setelah alam ini sirna, maka makmurkanlah Al quran dalam jiwa kita, di bibir kita, di hari-hari kita. Berkali-kali muncul pertanyaan ini : “bolehkan membaca Al qur’an dengan cara confrensi lewat handphone, dan masing-masing di tempat yang berbeda?”, hal ini boleh-boleh saja, karena yang terpenting adalah kita tetap membaca Al qur’an, ketika seseorang membaca maka yang lainnya mendengarkan, dan jika ada kesalahan maka dibetulakan sehingga setiap orang menjadi pembaca, pendengar dan pengajar, itulah keunggulan dari halaqah Al quran .
Lanjutan ceramah (Pungki Luthfiyani XI MIPA-2)
BalasHapusSemoga semangat kita terus bangkit untuk mencintai Al quran Al Karim, maka jadilah pelopor pembangkit generasi Al quran di wilayah-wilayah kita dan di seluruh wilayah, karena di masa sekarang banyak orang muslim yang malu untuk menggenggam Al quran dihadapan orang lain, dan lebih baik baginya menggenggam buku yang lain, seperti buku-buku yang berbahasa Inggris ia bangga jika menggenggamnya. Sungguh tidak ada yang patut dibanggakan lebih dari Al qur’an Al Karim, surat cinta Allah kepada hamba-Nya.
Maka semakin seseorang memahami rahasia keluhuran Allah, semakin Allah limpahkan untuknya kebahagiaan di dunia dan di akhirah. Diriwayatkan di dalam riwayat yang tsiqah, dan telah dinukil oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda diriwayatkan oleh Al Imam At Turmidzi :
إِنَّ اللهَ جَوَّادٌ يُحِبُّ الْجُوْدَ
“ Sesungguhnya Allah Maha Dermawan dan menyukai kedermawanan”
Juga diriwayatkan dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
أَنَا أَجْوَدُ وَلَدِ آدَمَ
“Aku adalah keturunan anak Adam yang paling bermurah hati “
Sehingga beliau tidak pernah mengatakan “tidak” kepada orang yang meminta sesuatu kepada beliau, baik yang diminta itu harta atau pun permintaan maaf. Bahkan ketika di hari kiamat beliau berderma dengan syafaat kepada para pendosa dari umatnya, demikian indahnya kedermawanan sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan hal itu adalah merupakan bantuan dan uluran tangan meskipun bukan berupa harta bahkan justru lebih berharga dari sekedar harta, disaat harta tiada lagi berharga namun beliau masih tetap berderma dengan syafaat .
Lanjutan ceramah (Pungki Luthfiyani XI MIPA-2)
BalasHapusDiriwayatkan dalam kitab Qabasunnuurilmubin ringkasan Rub’ Al Muhlikaat dari kitab Ihyaa’ Ulumuddin oleh guru mulia kita Al Musnid Al Arif billah Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh, dimana suatu waktu sayyidina Hasan, sayyidina Husain dan sayyidina Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhum, sedang dalam perjalanan untuk melakukan ibadah haji, dan di tengah perjalanan mereka kehausan dan kelaparan karena kehabisan bekal, kemudian menemukan satu rumah di tengah padang pasir yang di dalamnya hanya ada seorang wanita yang tua renta, maka mereka bertanya kepada wanita itu : “wahai Ibu, apakah engkau mempunyai air untuk kami minum?”, maka ibu itu berkata : “ada air tapi hanya sedikit”, mereka bertanya lagi : “wahai ibu, apakah kau mempunyai makanan?”, wanita itu menjawab : “tidak ada, aku hanya mempunyai seekor kambing, jika kalian mau menyembelihnya, aku yang akan memasaknya”, maka salah seorang dari mereka pun menyembelihnya kemudian wanita itu memasaknya. Setelah beberapa saat mereka pun memakannya kemudian mereka pamit kepada wanita itu untuk pergi melanjutkan perjalanan, dan berkata kepada wanita itu : “wahai ibu kami adalah orang Quraisy kelak kami akan membalas kebaikanmu”. Dan setelah mereka pergi dari rumah wanita tua itu, maka suami wanita itu datang dan berkata kepada istrinya : “mana kambing kita yang satu-satunya?” , wanita itu menjawab : “sudah disembelih untuk tamu”, suaminya berkata : “siapa tamu itu?”, si wanita menjawab : “3 orang mereka mengatakan dari kaum quraisy”, si suami marah berkata : “bagaimana kau menyembelih kambing yang hanya satu-satunya milik kita untuk orang yang tidak engkau kenal, yang hanya mengatakan mereka adalah kaum quraisy!”. Waktu berlalu, suatu saat si bapak dan ibu yang tua renta ini keluar ke Madinah untuk menjual kotoran onta yang dijadikan sebagai pupuk, dan mereka gunakan hasil dari penjualan itu untuk kehidupan mereka. Ketika itu sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib sedang duduk di depan rumahnya dan beliau mengenali wanita itu, maka beliau pun memanggilnya : “wahai Ibu, apakah engkau mengenaliku?”, maka wanita itu berkata : “tidak”, sayyidina Hasan berkata : “aku adalah orang yang engkau tolong disaat itu”, wahai ibu ini hadiah dariku 1000 dinar dan 1000 ekor kambing, kemudian sayyidina Hasan memerintahkan pembantunya untuk membawanya kepada sayyidina Husain, maka sayyidina Husain berkata : “wahai ibu, apa yang engkau peroleh dari sayyidina Hasan?”, si ibu menjawab : “ 1000 ekor kambing dan 1000 dinar emas”, sayyidina Husain berkata : “terimalah dariku 1000 ekor kambing dan 1000 dinar emas”, kemudian sayyidina Husain meminta pembantunya untuk membawa wanita kepada Abdullah bin Ja’far, kemudian beliau bertanya : “wahai ibu, apa yang engkau dapatkan dari sayyidina Hasan dan Husain?”, si ibu menjawab : “2000 ekor kambing dan 2000 dinar emas”, sayyidina Abdullah menjawab : “baiklah, terimalah dariku 2000 ekor kambing dan 2000 dinar emas, sungguh jika engkau mendatangiku terlebih dahulu maka aku akan membuat sayyidina Hasan dan Husain kebingungan untuk berbuat dan membalas kebaikannmu”. Maka si wanita itu pun pulang menemui suaminya dengan 4000 ekor kambing dan 4000 dinar emas, demikianlah kedermawanan sayyidina Hasan, sayyidina Husain dan sayyidina Abdullah bin Ja’far.
Juga diriwayatkan dalam kitab Qabs An Nuur Al Mubin ringkasan Rub’ Al Muhlikaat dari kitab Ihyaa’ Ulumuddin oleh guru mulia kita Al Musnid Al Arif billah Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh dalam bab “Sakhaa’ ( Kedermawanan)”, bahwa sayyidina Abdullah bin ‘Amir membeli rumah sayyidina Khalid bin ‘Uqbah seharga 90.000 dirham, ketika malam hari dia mendengar suara tangisan di luar rumah dan ternyata itu adalah tangisan keluarga Khalid yang menangisi karena rumahnya telah dijual, maka sayyidina Abdullah berkata kepada budaknya : “datanglah kepada mereka (keluarga Khalid) dan katakan kepada mereka bahwa harta dan rumah ini semua untuk mereka”.
Lanjutan ceramah (Pungki Luthfiyani XI MIPA-2)
BalasHapusSungguh demikian dermawannya mereka para sahabat sehinga mereka selalu dilimpahi keberkahan oleh Allah subhanahu wata’ala. Teriwayatkan pula bahwa sayyidina Laits RA beliau tidak pernah berbicara di setiapharinya sebelum ia bersedekah kepada 360 orang fuqara’ .
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
السَّخِيُّ قَرِيْبٌ مِنَ اللهِ قَرِيْبٌ مِنَ الْجَنَّةِ قَرِيْبٌ مِنَ النَّاسِ, بَعِيْدٌ عَنِ النَّارِ واْلبَخِيْلُ بَعِيْدٌ مِنَ اللهِ، بَعِيْدٌ مِنَ اْلجَنَّةِ، بَعِيْدٌ مِنَ النَّاسِ، قَرِيْبٌ مِنَ النَّارِ. وَ اْلجَاهِلُ السَّخِيُّ اَحَبُّ اِلَى اللهِ مِنْ عَابِدٍ بَخِيْلٍ
“Orang yang dermawan itu dekat kepada Allah, dekat kepada surga, dekat kepada manusia dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia dan dekat pada neraka. Orang yang bodoh tetapi dermawan lebih dicintai Allah daripada orang yang suka beribadah tetapi bakhil".
Namun kedermawanan ada batasnya, yang dari tadi kita bahas adalah sifat pemurah dan bersedekah, maka jangan berlebihan seperti mengada-adakan hukum yang tidak ada, seperti zakat profesi hal ini adalah sesuatu yang mungkar , yang mengatakan bahwa setiap 3 bulan harus mengeluarkan zakat, hadits itu adalah lemah dan tidak bisa dijadikan dalil. Zakat hanya ada 7 macam dan tidak bisa ditambah, dan berbeda dengan shadaqah yang bisa dilakukan kapan saja yang hukumnya adalah sunnah, sedangkan zakat hukumnya adalah wajib. Adapun alasan mereka yang mengharuskan zakat profesi adalah banyaknya orang-orang yang kekurangan, maka harus mengeluarkan infak setiap bulannya, kita boleh mengelurakan infak atau shadaqah namun bukan zakat, karena zakat hukumnya fardhu ‘ain dan tidak bisa dirubah lagi dan orang yang mengingkarin dan tidak melakukannya maka darahnya halal untuk dibunuh, jika telah ditentukan banyaknya zakat adalah 7 macam maka tidak bisa ditambah lagi, seperti halnya shalat wajib hanya 5 waktu maka tidak boleh ditambah-tambah lagi. Riwayat Al Imam Malik dalam Al Muwattha’, yang mengatakan hadits dari Malik, dari Nafi’ dari Ibn Umar Ra bahwa tidak zakat harta kecuali harus menunggu satu tahun dan telah mencapai nishab. Maka jika selama setahun harta itu tidak berkurang dan telah mencapai nishab maka wajib untuk dikeluarkan zakatnya, bukan setiap bulan apalagi setiap hari. Demikian pula disebutkan dalam Al Muwattha’ Al Imam Malik bahwa sayyidina Abu Bakr As Shiddiq di masa kepemimpinannya juga tidak mengeluarkan shadaqah bulanan atas gaji para karyawan khalifah, dan tidak pula diperintahkan kepada kaum muslimin dan semua khulafaa’ ar rasyidin pun tidak menjalankannya. Dan dijelaskan dalam kitab Al Istidzkar syarh Al Muwattha’ oleh Al Imam Ibn ‘Abd Al Bar mengatakan bahwa riwayat di dalam Al Muwattha’ yang mengatakan bahwa Mu’awiyah mengeluarkan uang di setiap bulannya, maka hal itu adalah perbuatan Mu’awiyah yang tidak ia perintahkan orang lain untuk melakukannya, karena ia tahu bahwa zakat harta berlaku hanya setahun sekali. Demikian pula terdapat dalam riwayat Al Imam Ahmad Ibn Hanbal Ar bahwa tidak ada zakat harta kecuali telah melewati satu tahun dan telah mencapai nishab.
Lanjutan ceramah (Pungki Luthfiyani XI MIPA-2)
BalasHapusDemikian pula yang telah dijelaskan dalam Al Majmuu’ oleh Al Imam An Nawawi dan dalam kitab An Nihayah oleh Al Imam Ramli, dan juga dalam kitab Mughni Al Muhtaj oleh Al Khatib As Syarbini Alaihim rahmatullah, bahwa seluruh madzhab telah berittifaq tidak adanya zakat harta dalam setiap bulannya .
Adapun zakat-zakat yang harus langsung dikelurakan itu, seperti zakat tanaman yang dikeluarkan setiap kali panen, dan zakat rikaz (harta karun) yang berupa emas dan perak dan selain emas dan perak maka tidak dikenai zakat, begitu juga barang tambang emas dan perak dan selain itu tidak wajib zakat, seperti tambang batu bara, minyak dan lainnya maka tidak diwajibkan zakat, maka kesemua itu ketika mendapatkan hasil maka harus langsung dikeluarkan zakatnya. Namun zakat harta, perdagangan, zakat fitrah, dan zakat hewan ternak maka menunggu waktu satu tahun dan telah mencapai nisab. Namun secara ringkas bahwa zakat profesi adalah sesuatu yang di ada-ada kan dan jangan diikuti. Namun jika mengeluarkannya dengan nama shadaqah maka hal itu boleh-boleh saja, bisa dilakukan setiap hari, tiap minggu atau setiap bulan dan bukan disebut zakat, karena zakat itu hukumnya wajib dan fardhu ain.
Dan tentunya kita harus mengikuti pendapat para jumhur, yaitu pendapat ulama’ yang terbanyak dan tidak mamilih kelompok yang memisahkan diri. Karena orang-orang yang memisahkan diri dari jamaah itu telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, riwayat Shahih Al Bukhari :
فَإِنَّهُ لَيْسَ أَحَدٌ يُفَارِقُ الْجَمَاعَةَ شِبْرًا فَيَمُوتُ إِلَّا مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
“Karena, tidaklah seseorang memisahkan diri dari jamaah satu jengkal saja lalu mati, maka matinya tidak lain seperti orang jahiliyah."
Dan ajaran yang seperti banyak muncul di zaman sekarang, maka jangan diikuti. Namun jangan pula dimusuhi, musuhi aqidah dan ajarannya tetapi jangan musuhi orangnya, karena mereka tertipu dengan kejahilan dan seandainya mereka mengetahui pastilah mereka akan menuju jalan yang benar, ingatlah doa nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam :
اَللّهُمَّ اهْدِ قَوْمِيْ فَإِنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُوْنَ
" Ya Allah berilah hidayah kepada kaumku , sesungguhnya mereka tidak mengetahui "
Kita bermunajat kepada Allah subhanahu wata’ala semoga Allah melimpahkan kepada kita rahmat dan keberkahan, keluhuran, kesucian dan pengabulan doa atas segala hajat kita. Rabbi, kami mendengar sifat-sifat dermawan dari hamba-hamba-Mu yang luhur sehingga mereka mau member 1000 kali lebih besar dari yang mereka terima, seperti itulah hamba-hamba-Mu maka terlebih lagi Engkau Yang Maha Memiliki sifat dermawan. Wahai Allah kami bershadaqah kepada orang-orang yang tidak mampu diantara kami, dan kami adalah hamba-hamba yang tidak mampu dihadapan-Mu maka bershadaqahlah kepada kami wahai Allah. Ya Arhamar rahimin, inilah hamba-hamba yang lemah, yang banyak kesulitan untuk meninggalkan perbuatan dosa, banyak kesulitan untuk berbuat ketaatan, banyak pula kesulitan untuk melewati masalah-masalah kehidupan di dunia, dan Engkau Maha memegang kunci kemudahan maka curahkan cahaya kemudahan menerangi hari-hari kami, menerangi jiwa dan sanubari kami hingga jiwa dan sanubari kami tenang dengan kasih sayang-Mu, tenang dengan anugerah dan kesejukan nama-Mu sehingga hari-hari kami menjadi semakin indah dan mudah di dunia dan akhirah….
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ...مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ
Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kekhilafan, Jazakumullahu Khair.
Akhirul Kalam.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Mentari Nur Apriliani
BalasHapusKelas : XI-MIPA 4
No. Absen : 26
Keutamaan Shalat Tahajud
Assalamu'alaikum wr. wb.
Yang pertama marilah kita bersama – sama senantiasa selalu bersyukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kita mampu berkumpul disekolah yang kita cintai ini.
Kemudian shalawat berangkaikan salam tidak bosan – bosanya kta hadiahkan kepada roh junjungan alam yakni nabi kita Muhammad SAW. Semoga dengan kita memperbanyak shalawat kita akan mendapatkan safaatnya diyoumul akhir kelak.
Shalat tahajud merupakan shalat malam, yang dikerjakan ketika kita talah terbangun dari tidur, atau dengan kata lain terbangun dimalam hari. Jadi, apabila kita hrndak mengerjakan sholat Tahajud ini, maka kita terlebih dahulu harus tidur. Shalat Tahajud adalah kebiasaan bagi orang – orang yang shaleh karena hatinya selalu berdampingan dengan Allah SWT.
Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an :
Yang maknanya :
Pada malam hari, hendaklah engkau melakukan shalat Tahajud yang berguna sebagai tambahan bagi engkau. semoga Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji. (QS : Al-Isro’ : 79)
Shalat Tahajud merupakan shalat yang diwajibkan kepada Nabi Muhammad SAW sebelum turunnya perintah shalat wajib yang lima waktu. kini shalat Tahajud merupakan salah satu shalat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Jadi bagi kita yang mungkin sering terbangun dimalam hari, maka mengerjakan shalat ahajud merupakan pilihan yang sangat tepat.
Ada sebuah kisah Sahabat Abdullah bin
Salam mengatakan, bahwasanya Nabi Muhammad SAW telah bersabda :
yang makanaya : Hai sekalian manusia, terus sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang dalam tidur, supaya nantinya kamu masuk Sorga dengan selamat.”(HR Turmudzi)
Kembali Rasulullah SAW Bersabda :
“Seutama - utama shalat sunnat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di kerjakan diwaktu malam” ( HR. Muslim )
Berdasarkan keterangan yang sudah saya jelaskan diatas, saya berharap kita semua dapat melakukan shalat sunah yang satu ini, karena shalat ini merupakas salah satu shalat yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Agar kita tidak bingung kapan sih kita bisa melksanakan shalat tahajud itu... berikut saya jelaskan :
Lanjutan (Mentari Nur Apriliani, XI-MIPA 4)
BalasHapusWaktu – waktu yang dapat kita pilih untuk melaksanakan Sholat sunnah Tahajud :
sebenarnya waktu untuk melaksanakan shlalat tahajud itu dimulai dari ba’da isa hingga sebelum subuh. Akan tetapi ada waktu - waktu yang diutamakan, yaitu :
1. Sangat utama : 1/3 dari malam pertama atau Ba’da Isya – 22.00
2. Lebih utama : 1/3 dari malam kedua atau pukul 22.00 – 01.00
3. Paling utama : 1/3 dari malam terakhir atau pukul 01.00 – Subuh
Akan tetapi menurut keterangan yang sahih, saat – saar dijabahnya do’a kita adalah 1/3 malam yang terakhir. Bertanyalah Abu Muslim kepada sahabat Abu Dzar : “ Diwaktu yang manakah yang lebih diutamakan untuk kita mengerjakan sholat malam?”
kemudian sahabat Abu Dzar menjawab : “Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW yang engkau tanyakan kepadaku seperti sekarang ini. ” Rosulullah SAW bersabda :
yang maknanya : Perut malam yang yang tersisa adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sangat sedikit sekali orang - orang yang melaksanakannya.” (HR Ahmad)
Rosulullah SAW Bersabdah :
Sesungguhnya pada saat waktu malam ada satu wktu. Seandainya seorang Muslim meminta sesuatu kebaikan untuk didunia maupun untuk diakhirat kepada Allah SWT, niscaya kelak Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku untuk setiap malam.” ( HR Muslim )
Jumlah Raka’at Shalat Tahajud :
Shalat malam (Tahajud) tidak dibatasi jumlahnya, tetapi paling sedikit 2 ( dua ) raka’at. Yang paling utama kita kekalkan adalah 11 ( sebelas ) raka’at atau 13 ( tiga belas ) raka’at, dengan 2 ( dua ) raka’at shalat Iftitah. Cara (Kaifiat) mengerjakannya yang baik adalah setiap 2 ( dua ) rakaat diakhiri satu salam. Sebagaimana seperti yang diterangkan oleh Rosulullah SAW :“ Shalat malam itu, dilaksanakan dua – dua.” ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim )
Setelah kita mengetahui waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat tahajud, selanjutnya saya akan menjelaskan tentang berapa sih rakaat shalat tahajud itu :
Berdasarkan Kaifiat yang diterangkan oleh Sahabat Said Ibnu Yazid, bahwasannya Rasulullas SAW shalat malam dengan 13 raka’at:
• 2 raka’at shalat Iftitah.
• 8 raka’at shalat Tahajud.
• 3 raka’at shalat witir.
Jadi berdasarkan keterangan diatas dapat kita pahami sendiri ssberapa bermanfaatnya shalat malam itu.
Mungkin demikianlah yang dapat saya sampaikan, maaf atas segala kekurangan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Nama : Caroline Corry Andini
BalasHapusKelas : XI-MIPA 4
No. Absen : 07
SEDEKAH
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yang pertama marilah kita bersama – sama senantiasa selalu bersyukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kita mampu berkumpul disekolah yang kita cintai ini.
Kemudian shalawat berangkaikan salam tidak bosan – bosanya kta hadiahkan kepada roh junjungan alam yakni nabi kita Muhammad SAW. Semoga dengan kita memperbanyak shalawat kita akan mendapatkan safaatnya diyoumul akhir kelak.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Dirasa amat penting sekali jiwa sosial untuk diterapkan dilingkungan keluarga, sanak saudara, bahkan juga dimasyarkat luas. Karena dengan jiwa sosial, maka terjalinlah diantara kita saling tolong menolong, kasih sayang. Sehingga orang-orang yang butuh akan pertolongan kita, maka tidaklah mudah dibiarkan.
Tetapi dalam jiwa orang yang sosial akan tertanam rasa senasib sepenanggungan. Bila kita dalam kelonggaran masalah harta benda, maka hendaklah menjadi orang yang murah tangan. Suka memberikan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan. Dengan sedekah yang kita berikan kepada pengemis, orang miskin, dan kepada orang-orang yang amat membutuhkan pertolongan kita dengan rasa tulus dan ikhlas, maka perbuatan semacam ini akan mampu memadamkan kesalahan-kesalahan, bagaikan air memadamkan api.
Sehubungan dengan masalah diatas, maka nabi saw. menjelaskan dalam sabdanya:
"Apakah engkau mau saya tunjukan engkau kepada pintu-pintu kebajikan? Saya (sahabat) menjawab: Baik ya Rasulullah. Nabi bersabda: Ketahuilah bahwa puasa itu sebagai perisai dan sedekah itu memadamkan kesalahan, bagaikan air memadamkan api.” (HR. Turmudzi)
Hadirin sekalian,
Sehubungan dengan ini pula, Nabi saw. Bersabda:
Sedekah yang diberikan kepada orang miskin hanya merupakan shadaqah saja, sedangkan yang diberikan kepada kerabat karib itu merupakan sedekah dan penghubung silaturahmi. HR. Nasa'i"
Demikianlah yang bisa kami sampaikan secara singkat yang bisa kami sampaikan melalui kesempatan kali ini. Mudah-mudahan kita lebih mengerti tentang pentingnya pentingnya mengeluarkan zakat fitrah sehingga orang-orang tidak enggan untuk mengeluarkan zakat tersebut.
Terima kasih atas perhatian hadirin sekalian. Kurang lebihnya kami mohon maaf. Wassalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Destiani Intan Cendani
BalasHapusXI MIPA 2
10
Assalamualaikum WR. WB.
Yang terhormat Ibu Hj. Leli Siti Nurlaeliah S. Ag selaku guru PAI SMAN 1 PALIMANAN serta teman-teman yang saya banggakan.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita semua dapat berkumpul ditempat ini dengan keadaan sehat walafiat.
Shalawat serta salam selalu terlimpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad saw, para keluarganya, para sahabanya serta kita semua selaku umatnya hingga akhir zaman nanti.
Teman-teman yang dirahmati Allah
Pada kesempatan ini saya akan sedikit menyampaikan sebuah ceramah dengan tema "Rusaknya Moral Remaja Masa Kini"'
Belakangan ini ramai diperbincangkan di televisi, surat kabar, serta berbagai social media mengenai moral remaja masa kini. Ada begitu banyak permasalahan yang terjadi didunia remaja saat ini. Hal tersebut membuat sebagian besar para orang tua mengelus dada dan tidak habis pikir mengapa terjadi penurunan moral remaja sekarang. Bisa kita lihat dari kasus-kasus pemakaian narkoba, rokok, minuman keras, tawuran, pencurian, geng motor bahkan pembunuhan dilakukan oleh para remaja. Tetapi, tidak sedikit dari mereka yang mempunyai tingkat pendidikan baik, berasal dari keluarga yang berkecukupan bahkan ada juga yang menjadi publik figur yang diidolakan oleh banyak remaja lainnya.
Teman-teman yang diridhai Allah swt
Dari banyaknya kasus, sebagian besar pelaku mengaku bahwa mereka menyesal. Penyebabnya ini cenderung disebabkan oleh pembentukan mental serta karakter yang kosong, dimana para remaja itu tidak memiliki pegangan dalam hidupnya. Tidak ada landasan agama yang kuat serta bimbingan dan kasih sayang dari orang tua juga disinyalir sebagai pokok permasalahan ini.
Teman-teman yang saya banggakan
Kondisi seperti ini harus segera diatasi demi kebaikan kita bersama. Karena remaja merupakan generasi emas bagi kejayaan dan kekokohan bangsa dan negara. Kalau generasi muda sekarang moralnya sudah rusak, bagaimana keadaan bangsa kita nanti? Bisa dibayangkan apa jadinya bangsa ini jika moral remajanya rusak.
Teman-teman yang dirahmati Allah swt
Dalam hal ini, peranan orang tua dalam membina, mendidik, dan membentuk karakter para remaja sangatlah penting atau dominan. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama yang baik antara orang tua dan anak. Bagi para orang tua juga harus memberikan pendidikan agama bagi anak-anaknya, karena itu dapat dijadikan sebagai pegangan dalam hidupnya.
Teman-teman yang saya cinta
Sekarang, marilah kita semua perbaiki moral remaja Indonesia, terutama moral kita terlebih dahulu. Jauhkan diri kita dari hal-hal yang dapat membuat moral kita rusak. Karena kita semua adalah tonggak berdirinya negara dan bangsa yang kokoh, baik, jaya dan hebat.
Mungkin sekian ceramah dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf.
Wabillahi taufik eal hidayah wa ridho wal inayah
Wassalamualaikum WR. WB
Polin Wulansari
BalasHapusXI MIPA 2
No. Absen 27
Assalamualaikum wr. wb.
Bismillahirrahmanirrahim..
Alhamdulillahirrabbil 'alamiin wa bihii nasta'inu 'alaa ummuriddunyaa waddiin wa 'alaa alihii wa ashaa bihii ajma'iin 'ammaa ba'du
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt atas berkah nikmat dan hidayahnya kita masih berkumpul bersama dengan keadaan sehat. Mudah-mudahan kami senantiasa dilindungi Allah swt. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW semoga kita semua mendapat syafaat pada akhir zaman amiin..
Inti dari dakwah ini adalah tentang bagaimana kita melakukan hubungan yang harmonis antaa kita dengan teman, tetangga dan juga masyarakat sekitar.
Teman-temanku yang berbahagia
Sudahkah kamu menjadi orang-orang yang ramah kepada orang lain? apakah diantara kalian masih ada yang suka bermusuhan antara teman? tapi saya yakin teman-teman sekalian selalu rukun kepada sesama.
Mudah sekali bagi kita bersikap ramah-tamah kepada orang lain. Tidak mahal bukan? Bisa saya katakan tidak mahal karena kita tidak perlu mengeluarkan uang untuk bersikap ramah. Biar saya jelaskan :)
Teman-teman yang saya sayangi
Yang pertama kita harus membudidayakan senyum. Hal itu tidak sulit untuk dilakukan karena tahukah kamu bahwa tersenyum saat bertemu dengan seseorang merupakan sunnah Rosulullah SAW. Rosulullah bersabda, "Engakau tidak boleh menyepelekan kebaikan walaupun sedikit, meskipun hya menuangkan air kepada bejana yang meminta minum. Dan meskipun dengan sekedar menemui saudaramu dengan wajah wajah yang berseri." (HR. Ahmad, Abu dawud, At- Tirmidzi). Senyum juga membuat wajah kita terlihat tampak awet muda, dengan pacaran wajah yang berseri tanda kasih sayang yang diberikan kepada orang lain akan memancarkan aura dan perasaan bahagia bagi orang yang melihatnya.
Yang kedua, haruslah kita tolong menolong dan suka memberi. Ini juga merupakan sunnah Rosulullah SAW. Orang yang suka memberi pasti akan disayangi orang lain dan akan menjadi sahabat baik bagi orang lain. Tidak hanya memberi dalam bentuk uang dan makanan, bentuk tolong menolong juga sangat baik. Allah tidak menganjurkan bagi kita untuk bersikap pelit atau kikir.
"Penghuni surga ada 3 golongan. Pertama, penguasa yang adil, suka bersedekah, dan sesuai (dengan syariat). Kedua, orang yang penyayang, halus perasaannya bagi setiap yang memiliki keluarga dan terhadap seorang muslim. Ketiga, orang yang menjaga kesucian, menjaga diri dari hal-hal yang haram, dan meminta-minta." (imam muslim)
Teman-temanku tercinta
Dua hal tadi adalah anjuran untuk senantiasa dilakukan. Semoga menjadi pembelajaran agar menjadi muslim dan muslimah yang dirahmati cahaya allah, semoga bermanfaat.
Billahitaufik wal hidayah
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Nama : Nopi Fitrianingsih
BalasHapusKelas : XI MIPA 2
No.absen : 26
Assalamu’alikum Wr.Wb
Bismillahirrahmanirrahim..
Alhamdulillahirrabbil 'alamiin wa bihii nasta'inu 'alaa ummuriddunyaa waddiin wa 'alaa alihii wa ashaa bihii ajma'iin 'ammaa ba'du
Yang terhormat Ibu Hj. Leli Siti Nurlaeliah,Sag selaku guru Pendidikan Agama Islam serta teman-teman semua yang saya banggakan.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,sehingga kita semua bias berkumpul pada kesempatan ini dalam keadaan sehat wal’afiat.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarganya,sahabatnya, dan kita semua sebagai umatnya. Aamiin ya Rabbal’alamiin.
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya Nopi Fitrianingsih akan menjelaskan tentang Sabar dalam Berdakwah.
Teman-teman yang dirahmati Allah
Ketahuilah, ”Bahan bakar yang tidak boleh berkurang di jalan dakwah, apalagi di saat-saat berat adalah sabar.” Mengapa demikian??? Sebab, berdakwah artinya kita akan berhadapan dengan berbagai macam goncangan dan badai yang menghadang. Meskipun dakwah mengusung ajaran Islam rahmatan lil aalamiin, justru demi hal tersebut, ada pohon kebatilan yang harus tumbang, kekuatan zalim yang harus hilang dan pengusung kesesatan yang harus hengkang.
(lanjutan)
BalasHapusMaka, pastinya dia akan menghadapi perlawanan, karena tidak semua orang dapat menerima rahmat sebagai rahmat, justru menganggapnya sebagai bahaya dan ancaman berat. Tak heran, jika kemudian mereka melancarkan ejekan, tekanan, hingga unjuk kekuatan. Ini memang tabiat dakwah yang tak pernah berubah, sejak dahulu hingga sekarang, sejak Nabi pertama hingga rasul akhir zaman. Maka bersabar adalah bekal penting yang harus dimiliki di jalan ini agar gerbong dakwah terus melaju, berjalan menyusuri lorong kehidupan, menembus badai tantangan. Sabar tidak boleh kekurangan, apalagi kehabisan.
Suatu saat Rasulullah saw mendapatkan pengaduan yang tidak mengenakkan tentang prasangka buruk yang dialamatkan kepada dirinya. Seketika itu dia ingat dengan kesabaran Nabi Musa a.s yang menghadapi kedegilan kaumnya, maka beliau bersabda,
رَحِمَ اللَّهُ مُوسَى قَدْ أُوذِيَ بِأَكْثَرَ مِنْ هَذَا فَصَبَرَ
"Semoga Allah merahmati Musa, dia telah disakiti lebih dari ini, namun dia bersabar," (Muttafaq alaih)
Jika Nabi yang begitu mulianya, sempurna kepribadiannya, lembut perangainya masih menghadapi cemoohan, berbagai prasangka hingga tindak kekerasan, apalagi kita sebagai umatnya?! Boleh jadi kita harus mengevaluasi hal-hal yang harus diperbaiki. Tapi jangan sekali-kali mengira bahwa semua itu membuat jalan dakwah ini lurus dan lempang tanpa onak duri menghadang.
Sabar di sini tentu bukan bersifat pasif, juga bukan menganut prinsip gereja 'Apabila pipi kananmu ditampar, maka berikan pipi kirimu'. Tapi yang dituntut adalah sabar yang mendatangkan keteguhan, tidak mudah goyah dan lemah oleh tekanan, tegar menjawab berbagai tuduhan, baik dengan lisan atau perbuatan, terus bekerja dan tidak pernah surut mengayuh langkah di jalan perjuangan. Sementara di sisi lain, emosi tetap terjaga dan tidak hilang kendali diri.
Inilah gambaran kesabaran yang Allah simpulkan dari pribadi para Nabi dan pengikutnya,
وَكَأَيِّن مِّن نَّبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُواْ لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَمَا ضَعُفُواْ وَمَا اسْتَكَانُواْ وَاللّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
"Berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikutnya yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, tidak lesu dan tidak pula menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar." (QS. Ali Imran: 146)
Ketahuilah, tidak ada yang paling menyenangkan musuh-musuh dakwah, kecuali mereka melihat para dai menjadi lesu dan tidak berani lagi mengusung dakwah akibat benturan yang mereka hadapi. Atau, mereka berharap aktifis dakwah menjadi kalap, emosi liar dan melakukan tindakan merusak tak terkendali sehingga menjadi amunisi berharga bagi mereka untuk membangun opini memojokkan dakwah.
Sebaliknya, tidak ada yang paling membuat musuh-musuh dakwah merana dan nestapa, kecuali para pengusung dakwah tetap tegar meniti jalan dakwah walaupun berbagai ujian berat menerpa, serta tetap dapat mengendalikan emosi dan tidak terseret pada tindakan di luar kendali.
Maka, langkah pertama menghadapi guncangan di jalan dakwah adalah bersabar, berikutnya, bersabar dan seterusnya, bersabar. Apapun yang terjadi di jalan dakwah ini, jika sabar selalu menyertai, sesungguhnya kemenangan sudah kita bukukan dan kemenangan-kemenangan berikutnya kian mendekati kenyataan. Insya Allah.
Teman-terman yang dirahmati Allah
Demikian yang dapat saya sampaikan,kurang lebihnya mohon maaf. Jazakumullahu Khair. Akhirul Kalam.
wassalamu'alaikum.wr.wb
NAMA : HANIF FATHUROCHMAN
BalasHapusKELAS : XI MIPA 3
CIRI ORANG YANG BERTAKWA
Salah satu perintah Allah swt. yang banyak disebutkan dalam al-Qur’an dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. adalah agar kita, orang-orang mukmin, berusaha mencapai tingkat/derajat taqwa. Taqwa kepada Allah swt. begitu penting, karena dengan taqwa ini, seseorang mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah swt. Taqwa adalah buah dari pohon ibadah. Ia merupakan tujuan utama dari setiap perintah ibadah kepada Allah swt. Perintah berpuasa misalnya bertujuan untuk meningkatkan derajat ketakwaan bagi orang-orang beriman. Taqwa yang sesungguhnya hanya diperoleh dengan cara berupaya secara maksimal melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangannya. Ketaatan ini adalah ketaatan yang tulus, tidak dicampuri oleh riya atau pamrih.
Banyak sekali ayat-ayat Allah maupun hadis Nabi saw. yang menekankan perintah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Di antarnya adalah firman Allah swt. :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. QS. Ali Imran 3:102.
Firman Allah tentang kedudukan orang-orang yang bertaqwa:
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan”. QS. An-Naba’ 78:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menadakan baginya jalan keluar. Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya”. QS. Ath-Thalaq 65: 2-3.
Taqwa kepada Allah artinya mempunyai kesadaran akan kehadiran-Nya. Allah selalu dekat dan menyertai kita, selalu mengawasi setiap perbuatan kita sehingga menimbulkan kesadaran agar kita senantiasa berhati-hati, jangan sampai menyimpang dari tuntunan, ajaran, dan ketentuan-ketentuan Allah swt. dalam kehidupan keseharian kita. Hal tersebut akan mendatangkan ketentraman dan ketenangan hati serta kesejahteraan dan keselamatan baik dalam kehidupan di dunia yang sebentar ini, maupun dalam kehidupan di akhirat yang langgeng kelak.
Apakah kita sudah berhasil mencapai tingkat taqwa tersebut? Hanya Allah swt. dan kita masing-masinglah yang mengetahuinya dengan tepat.
Salah satu ayat al-Qur’an yang membicarakan taqwa adalah surah al-A’raf ayat 26 sebagai berikut:
يابنى آدم قد أنزلنا عليكم لباسا يوارى سوءاتكم وريشا ولباس التقوى ذلك خير ذلك من ءايات الله لعلهم يذكرون
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi ‘auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”.
Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa Ia telah menyediakan dua macam pakaian bagi manusia:
Pertama, pakaian lahir yang mempunyai 2 (dua) fungsi pokok, yaitu untuk menutupi aurat atau melindungi fisik orang dari bahaya yang datang dari luar dan (fungsi kedua) sebagai hiasan.
Para ulama menjelaskan bahwa pakaian lahir yang disebut dalam ayat itu, di samping pakaian yang kita kenakan sehari-hari, berarti pula semua kenikmatan duniawi yang dianugrahkan Tuhan kepada kita yang memang kita butuhkan dalam hidup ini. Misalnya kesehatan badan, penguasaan ilmu pengetahuan yang luas dan dalam, perolehan rezeki/harta yang cukup, dan kekuasaan duniawi. Itu semua adalah perkara lahir yang dibuthkan manusia dalam hidupnya di dunia ini.
Nama : Devi Liyana
BalasHapusKelas : XI-MIPA 4
No. Absen : 12
SABAR
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yang pertama marilah kita bersama – sama senantiasa selalu bersyukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kita mampu berkumpul disekolah yang kita cintai ini.
Kemudian shalawat berangkaikan salam tidak bosan – bosanya kta hadiahkan kepada roh junjungan alam yakni nabi kita Muhammad SAW. Semoga dengan kita memperbanyak shalawat kita akan mendapatkan safaatnya diyoumul akhir kelak.
Sahabat yag dirahmati Allah SWT, semoga hari ini menjadi hari yang baik untuk kita semua. Amin!
Sabar menurut bahasa bearti menahan atau mengekang emosi dan hawa nafsu. Sebagaimana firman Allah SWT : “Dan bersabarlah dirimu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaannya dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka. (Qs. Al-Kahfi : 28)
Maksud ayat ini adalah sabar dalam artian menjalankan ibadah, baik itu shalat atau pun bekerja, jadi kita selaku hamba Allah SWT yang beriman padaNya harus mempunyai sifat sabar.
Tapi permasalahanya adalah mengapa umat islam banyak sekali yang bersedih dan mengeluh saat diberikan cobaan atau ujian, baik berbentuk perintah ataupun larangan. Jawabnya adalah karena mereka tidak memiliki akhlak keimanan.
Alkisah, suatu saat Rasulullah SAW ditanya tentang iman, beliau menjawab ; “Iman adalah sabar”. Sebab kesabaran merupakan pelaksanaan keimanan yang paling banyak dan paling penting. Sebagaimana firman Allah SWT : “...dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan , penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al-Baqarah : 177)
Adapun pahala orang-orang yang bersabar yaitu surga dan pakaian sutra. Sebagaiman Allah berfirman : “Dan dia memberikan balasan kepada mereka karena kesabaran mereka, dengan surga dan pakaian sutra ( QS. Al-Insan : 12)
Subhanallah, inilah balasan bagi orang-orang yang bersabar. Demikianlah pembahasan tausiyah singkat tentang sabar, semoga bermanfaat. Terima kasih atas perhatian hadirin sekalian. Kurang lebihnya kami mohon maaf. Wassalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Nama : Ni’matul Ai’zah
BalasHapusKelas : XI-MIPA 4
No. Absen : 30
Mengingat Kematian
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yang pertama marilah kita bersama – sama senantiasa selalu bersyukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kita mampu berkumpul disekolah yang kita cintai ini.
Kemudian shalawat berangkaikan salam tidak bosan – bosanya kta hadiahkan kepada roh junjungan alam yakni nabi kita Muhammad SAW. Semoga dengan kita memperbanyak shalawat kita akan mendapatkan safaatnya diyoumul akhir kelak.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pemah bersabda, “Berziarah kuburfah kaftan, karena hal itu dapat menyingatkan kaftan pada kematian.” (H.R. Muslim).
kata “kematian” yang paling pertama kita ingat mungkin tempat peristirahatan kita yang terakhir menunggu sampai had hisab tiba dimana kite ditempatkan di “rumah baru” kit sebuah lubang gelap kecil seukuran tubuh manusia yang begitu sunyi tanpa teman dan penolong seorangpun. Sering kits mendengar dalam ceramah agama Islam bagaimana pars ustad mengingatkan setiap muslim untuk selalu mengingat kematian dengan cara sering berzikir, berlaubat dan menjauhkan did dad hal-hal yang dilarang agama.
Manfaat Mengingat Kematian
Adapun manfaat dari mengingat kematian adalah :
• Selalu berbuat kebaikan dan takut untuk berbuat maksiat
• menjadi rajin beribadah
• Tidak cinta dunia berlebihan, karena harta dan segala sesuatu yang kita cintai di dunia akhimya akan kita tinggalkan dan pada seat kematian tiba kita hanya menggunakan kain kafan saja
• Bila menghartapi cobaan lebih saber dan kuat, karena tahu siksa dialam kubur dan siksa pada had hisab nanti lebih dahsyat
• Bertaubat
• Selalu bersikap rendah hati dan tidak sombong
Sering seseorang bila ingat akan kematian yang dapat menghampiri kapan saja menjadi begitu taat beribadah, bersedekah dan sangat sayang kepada keluarganya. Tetapi orang lebih sering lupa akan akhir hidupnya yang bisa datang kapan saja dengan lebih mencintai dunia secara berlebihan tetapi cintanya pada akhirat hanya sedikit saja malah seolah-olah lupa bahwa kematian dapat menjemput kapan saja.
Zar’ah ibn ‘Abdillah medwayatkan bahwa Nabi SAW. pemah bersabda, “klanusia itu lebih mencintai kehidupan, pariahsl kematian itu febitt balk. baginya. Manusia juga lebin mencitai harta yang banyak, padahal sedikit harta itu lebih sedikit hisabnya bagi dirinya.”(HP.Imam al-Bayhaqi)
Lanjutan(Ni'matul Ai'zah XI MIPA 4)
BalasHapusDalam ceramah agama Islam yang disampaikan seorang ustad di sebuah mesjid di Jakarta Pusat pada bulan Ramadhan lalu, beliau mengatakan bahwa
pada dasamya semua umat muslim menginginkan mati dalam keadaan husnul khatimah (akhir yang baik), dan manusia tidak mengetahui mati di had apa, dimana, atau sedang apa karena kematian itu adalah hal yang gaib sama halnya dengan kiamat hanya Allah SWT yang tahu, yang harus diingat dalam kematian adalah kedatangannya mendadak dan bila sudah datang waktunya tak bisa ditolak. Tetapi manusia bisa berusaha dalam keadaan sepedi apa is akan mati, husnul khatimah atau su’ul khatimah (akhir yang buruk).
Untuk mencapai husnul khatimah pada saat kematian manusia bisa melakukan amal shalih yang istigamah, agar bisa istigamah adalah dengan memperbanyak Zikrul maut, banyak mengingat mati.
Su’ul Khatimah
Penyebab su’ul khatimah menurut sebagian ulama ada 4 faktor yaitu :
• Mengabaikan sholat
• Minum Khamar
• Duthaka pada ke dua orang tua
• Menyakiti kaum muslim
Anas r.a. menuturkan bahwa Nabi saw. telah bersabda “Perbanyaklah mengingat kematian, karena hal itu dapat membersihkan dosa dan menjadikan zuhud didunia. Jika kalian mengingatnya ketika kaya, is akan menghabiskan harta itu dijalan Allah, jika mengingatnya ketika islam keadaan miskin, ia akan menjadikan kalian ridha akan kehidupan.”
Setiap manusia tidak bisa lad dari kematian meskipun dia bersembunyi di ujung bumi bila ajal sudah datang menjemput pasti dia akan mati. Bila Allah menghendaki maut akan datang dimana dan kapan saja sesuai dengan firman Nya. “Katakanlah bahwasanya kematian yang kamu lari dari padanya, maka sesungguhnya is akan menemui kamu,
… “(Al Jumu’ah ayat 8), demikian pula dalam surat Oast’ ayat 19, Allah berfirman : “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenamya. Demikianlah yang kamu tidak dapat melarikan diri daripadanya.”
Sebenamya tidur yang kita jalani setiap hari amat dekat dengan kematian, nyawa manusia ditahan ketika sedang tidur, di dalam kitab suci Al Qur’an Allah berfirman dalam surat Az Zumar surat 39 ayat 42, “Allah memegang jiwa orang ketika matinya dan memegang jiwa orang yang belum mati diwaktu tidurnya, maka Dia tahanlah jiwa orang yang teller’) Dia tetapkan kematiannya dari Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan …..”
Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita untuk selalu berdoa sebelum Tidur dan setelah tidur, itu artinya kite dibimbing untuk menghadapi kematian sebelurn tidur dan diajak bersyukur karena Allah menghidupkan kita dari kematian.
Selalu mengingat kematian memang sesuatu yang seharusnya kita lakukan karena dengan mengingat kematian manusia enggan untuk melakukan kemaksiatan dan perbuatan yang sia-sia apalagi sudah banyak contoh orang yang meninggal dalam keadaan sia-sia dan sesuai dengan apa yang rnenjadi kebiasaannya misalnya : pecandu narkoba atau sex bebas, mereka meninggal dalam keadaan melakukan hal maksiat yagn biasa mereka lakukan sehari-hari. Nauzubilah minzalik semoga kita tidak termasuk dalam golongan itu.
Terima kasih atas perhatian hadirin sekalian. Kurang lebihnya kami mohon maaf. Wassalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Nama : Sindi Sukasih
BalasHapusKelas : XI-MIPA 4
No. Absen : 35
Bersyukur Kepada Allah SWT
Assalamu’alaikum Wr Wb
Yang terhormat bapak / ibu hadirin yang dirahmati oleh Allah
Serta teman-teman generasi muda yang saya sayangi.
Pertama masilah kita senantiasa selalu bersyukur atas limpahan nikmat tak terhitung yang telah kita terima hingga saat ini. Jika satu nimat saja Allah cabut dari diri kita maka saya tidak yakin kita bisa berkumpul ditempat yang sama – sama kita cintai ini
Selanjutnya shalawat serta diiringi salam tidak bosan – bosannya kita hadiahkan kepada roh junjungan alam yakni nabi besar muhammad SAW. Semoga dengan kita perbanyak shalawat maka kita akan mendapatkan safaatnya diyaimul akhir nanti
Baiklah karena mengingat waktu yang tersedia tidaklah panjang, maka langsung saja saya masuki materi ceramah saya yang memiliki judul Bersyukur Kepada Allah SWT.
Bapak / ibu hadirin sekalian yang dirahmati Allah
Bersyukur merupakan suatu perbuatan yang bermaksud berterima kasih atas limapanan nikmat yang telah Allah berikan. Maka jika kita diberi suatu nikmat, tidak memandang nikmat itu banyak atau sedikit. Karena orang yang bersyukur niscaya Allah akan menambah kenikmatan tersebut. Sesuai dengn firman Allah dalam (QS : Ibrahim :7) yang maknanya : Barang siapa yang bersyukur atas nikmatku kata Allah, niscaya aku akan menambah nikmat itu. Akan tetapi barang siapa yang kufur atas nikmat Ku kata Allah, maka azab ku sangatlah pedih.
Bapak / ibu hadirin sekalian yang dirahmati Allah
Bersyukur itu dibagi atas tiga macam, yang diantaranya adalah bersyukur menggunakan lisan, badan dan hati. Cara kita kita bersyukur dengan menggunakan lisn adalah kita mengakui atas segala kenikmatan yang telah Allah SWT berikankepada kita, dengan sikap yang merendahkan diri. Sedangkan cara kita bersyukur dengan badan, yakni dengan cara Bersikap selalu sepakat serta melayani “mengabdi” kepada Allah SWT. Dan cara kita bersyukur dengan hati adalah Mengasingkan diri di hadapan Allah SWT. dengan cara konsisten tetap menjaga atas keagungan Allah SWT.
Bapak / ibu hadirin sekalian yang dirahmati Allah
Tanda – tanda seseorang itu bersyukur dengan lisan yaitu lisannya selalu bersyukur apabila medapat nikmat dari Allah, misalnya dengan mengucap hamdalah. Sedangkan tanda – tanda orang yang syukur dengan badan adalah orang yang senantiasa beribadah, kenyataan ini dapat direalisasikan dengan bentuk perbuatan. Sedangkan bersyukur dengan hati adalah orang yang selalu menjaga harinya dan senantiasa bersyukur dengan melalui hatinya, yang tercermindari perbuatannya.
Bapak / ibu hadirin sekalian yang dirahmati Allah
Apa bila kita bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, sesunguhnya itu demi kebakan kita sendiri, sesuai dengan firman Allah yang tertera dalam Alquran surat An-Naml ayat 40 yang artinya:
Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
Bapak / ibu hadirin sekalian yang dirahmati Allah
Semoga kita termasuk hamba – hamba Nya yang senantiasa selalu bersyukur. Amin
Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf atas kekurangan Wassalam Wr Wb
Nama: Tiara Selviana Dwi Arianti
BalasHapusKelas: XI - IPS 1
No. Absen: 28
Sesungguhnya agama islam memerintahkan
kepada umatnya untuk berlaku adil dan
selalu berbuat kebajikan kepada siapa
saja. Sebaliknya islam melarang kepada
umatnya berbuat zalim dan aniaya
terhadap orang lain. Agama islam mendidik
kepada setiap orang yang beriman dengan
ajakan mentaati perintah-perintah Alloh
dan selalu menjalankan kebajikan.
Diperintahkan kepada setiap orang islam
untuk saling tolong menolong dalam
kebaikan dan melarang tolong menolong
dalam kemaksiatan dan kejahatan. Alloh
SWT berfirman:
ﻭَﺗَﻌَﺎﻭَﻧُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺒِﺮِّ ﻭَﺍﻟﺘَّﻘْﻮَﻯ ﻭَﻻ ﺗَﻌَﺎﻭَﻧُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻹﺛْﻢِ ﻭَﺍﻟْﻌُﺪْﻭَﺍﻥِ
Artinya : “Dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran”.
Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa
Alloh memerintahkan kepada hambanya
yang beriman agar saling tolong menolong
dalam hal positif, dan melarang segala
bentuk tolong menolong dalam hal negatif,
seperti permusuhan yang pada akhirnya
mendatangkan dosa. Ibnu Jarir berkata: “
Yang dinamakan dosa adalah
meninggalkan sesuatu yang diperintah
Alloh. Sedangkan arti permusuhan adalah
melampaui batas yang telah digariskan oleh
Alloh dalam agama dan melampaui apa
yang telah diwajibkan Alloh atas setiap
individu.
Hadirin yang berbahagia
Nabi SAW. bersabda:
ﻋﻦ ﺍﺑﻲ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﻭﺯﻳﺪ ﺍﺑﻦ ﺧﺎﻟﺪﺍﻟﺠﻬﻴﻨﻲ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ :
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣَﻦْ ﺟَﻬَﺰَ ﻏﺎِﺯﻳًﺎ ِﻓﻲ ﺳَــِﺒﻴْﻞِ ﺍﻟﻠﻪِ
ﻓَﻘَﺪْ ﻏَﺰﺍَ ﻭَﻣَﻦْ ﺧَﻠَﻒَ ﻏَﺎِﺯﻳًﺎ ﻓِﻲْ ﺍَﻫْﻠِﻪِ ﺑِﺨَﻴْﺮٍ ﻓَﻘَﺪْ ﻏَﺰَﺍ . ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ
ﻭﻣﺴﻠﻢ
Artinya : Dari Abdurrohman Zaid bin Khalid
Al-juhaini ra. Ia berkata, sesungguhnya
Nabi bersabda : “barang siapa
mempersiapkan sesuatu untuk berperang di
jalan Alloh, maka sesungguhnya ia telah
berperang di jalan Alloh, dan barang siapa
yang menjagakan hak milik orang yang
sedang berjuang dengan baik berarti ia
telah ikut berjuang”. (HR. Bukhari dan
Muslim)
Segala sesuatu yang menjadi keperluan dan
kepentingan perjuangan di jalan Alloh,
maka melaksanakannya termasuk dalam
perjuangan, sebagaimana perjuangan
membutuhkan ketenangan rumah tangga
dan keluarganya. Oleh sebab itu orang yang
membantu menjaganya dengan baik
mendapat pahala sebagaimana pahala
perjuangan tersebut.
Demikianlah ungkapan ajakan kepada
kebaikan dan ketaatan yang mana di
dalamnya memuat ajakan kepada orang
Islam untuk saling tolong menolong dalam
kebaikan dan ketaatan kepada Alloh serta
saling menasehati antar sesamanya dalam
hal kebaikan yang pada akhirnya dapat
menjadikan istiqamah dalam menjalankan
perintah Alloh.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Yonart Restika Shelasih
BalasHapusKelas : XI MIA 3
Noabsen : 40
Keutamaan Sholat Tahajud
Assalamu'alaikum wr. wb.
Yang pertama marilah kita bersama – sama senantiasa selalu bersyukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kita mampu berkumpul disekolah yang kita cintai ini.
Kemudian shalawat berangkaikan salam tidak bosan – bosanya kta hadiahkan kepada roh junjungan alam yakni nabi kita Muhammad SAW. Semoga dengan kita memperbanyak shalawat kita akan mendapatkan safaatnya diyoumul akhir kelak.
Shalat tahajud merupakan shalat malam, yang dikerjakan ketika kita talah terbangun dari tidur, atau dengan kata lain terbangun dimalam hari. Jadi, apabila kita hrndak mengerjakan sholat Tahajud ini, maka kita terlebih dahulu harus tidur. Shalat Tahajud adalah kebiasaan bagi orang – orang yang shaleh karena hatinya selalu berdampingan dengan Allah SWT.
Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an :
Yang maknanya :
Pada malam hari, hendaklah engkau melakukan shalat Tahajud yang berguna sebagai tambahan bagi engkau. semoga Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji. (QS : Al-Isro’ : 79)
Shalat Tahajud merupakan shalat yang diwajibkan kepada Nabi Muhammad SAW sebelum turunnya perintah shalat wajib yang lima waktu. kini shalat Tahajud merupakan salah satu shalat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Jadi bagi kita yang mungkin sering terbangun dimalam hari, maka mengerjakan shalat ahajud merupakan pilihan yang sangat tepat.
Ada sebuah kisah Sahabat Abdullah bin
Salam mengatakan, bahwasanya Nabi Muhammad SAW telah bersabda :
yang makanaya : Hai sekalian manusia, terus sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang dalam tidur, supaya nantinya kamu masuk Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)
Kembali Rasulullah SAW Bersabda :
“Seutama - utama shalat sunnat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di kerjakan diwaktu malam” ( HR. Muslim )
LANJUTAN
BalasHapusYonart Restika Shelasih
XI MIA 3
40
Berdasarkan keterangan yang sudah saya jelaskan diatas, saya berharap kita semua dapat melakukan shalat sunah yang satu ini, karena shalat ini merupakas salah satu shalat yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Agar kita tidak bingung kapan sih kita bisa melksanakan shalat tahajud itu... berikut saya jelaskan :
Waktu – waktu yang dapat kita pilih untuk melaksanakan Sholat sunnah Tahajud :
sebenarnya waktu untuk melaksanakan shlalat tahajud itu dimulai dari ba’da isa hingga sebelum subuh. Akan tetapi ada waktu - waktu yang diutamakan, yaitu :
Sangat utama : 1/3 dari malam pertama atau Ba’da Isya – 22.00
Lebih utama : 1/3 dari malam kedua atau pukul 22.00 – 01.00
Paling utama : 1/3 dari malam terakhir atau pukul 01.00 – Subuh
Akan tetapi menurut keterangan yang sahih, saat – saar dijabahnya do’a kita adalah 1/3 malam yang terakhir. Bertanyalah Abu Muslim kepada sahabat Abu Dzar : “ Diwaktu yang manakah yang lebih diutamakan untuk kita mengerjakan sholat malam?”
kemudian sahabat Abu Dzar menjawab : “Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW yang engkau tanyakan kepadaku seperti sekarang ini. ” Rosulullah SAW bersabda :
yang maknanya : Perut malam yang yang tersisa adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sangat sedikit sekali orang - orang yang melaksanakannya.” (HR Ahmad)
Rosulullah SAW Bersabdah :
Sesungguhnya pada saat waktu malam ada satu wktu. Seandainya seorang Muslim meminta sesuatu kebaikan untuk didunia maupun untuk diakhirat kepada Allah SWT, niscaya kelak Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku untuk setiap malam.” ( HR Muslim )
Jumlah Raka’at Shalat Tahajud :
Shalat malam (Tahajud) tidak dibatasi jumlahnya, tetapi paling sedikit 2 ( dua ) raka’at. Yang paling utama kita kekalkan adalah 11 ( sebelas ) raka’at atau 13 ( tiga belas ) raka’at, dengan 2 ( dua ) raka’at shalat Iftitah. Cara (Kaifiat) mengerjakannya yang baik adalah setiap 2 ( dua ) rakaat diakhiri satu salam. Sebagaimana seperti yang diterangkan oleh Rosulullah SAW :“ Shalat malam itu, dilaksanakan dua – dua.” ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim )
Setelah kita mengetahui waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat tahajud, selanjutnya saya akan menjelaskan tentang berapa sih rakaat shalat tahajud itu :
Berdasarkan Kaifiat yang diterangkan oleh Sahabat Said Ibnu Yazid, bahwasannya Rasulullas SAW shalat malam dengan 13 raka’at:
2 raka’at shalat Iftitah.
8 raka’at shalat Tahajud.
3 raka’at shalat witir.
Jadi berdasarkan keterangan diatas dapat kita pahami sendiri ssberapa bermanfaatnya shalat malam itu.
Mungkin demikianlah yang dapat saya sampaikan, maaf atas segala kekurangan. Wassalamu’alaikum Wr Wb
Nama : Ayu Titan Damayanti
BalasHapusKelas : XI MIPA 2
No.absen : 06
Assalamu’alikum Wr.Wb
Bismillahirrahmanirrahim..
Alhamdulillahirrabbil 'alamiin wa bihii nasta'inu 'alaa ummuriddunyaa waddiin wa 'alaa alihii wa ashaa bihii ajma'iin 'ammaa ba'du
Yang terhormat Ibu Hj. Leli Siti Nurlaeliah,Sag selaku guru Pendidikan Agama Islam serta teman-teman semua yang saya banggakan.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,sehingga kita semua bias berkumpul pada kesempatan ini dalam keadaan sehat wal’afiat.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarganya,sahabatnya, dan kita semua sebagai umatnya. Aamiin ya Rabbal’alamiin.
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya Ayu Titan Damayanti akan menjelaskan tentang Pentingnya Senyum dan Salam .
Teman-teman yang dimuliakan Allah
Senyum adalah ibadah yang sangat banyak manfaatnya. Misalnya, dengan kita tersenyum, akan saling mempererat kekerabatan, dengan tersenyum kita di senangi teman-teman kita dan masih banyak mamfa’at lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam sering tersenyum dan memberi salam kepada setiap muslim yang ditemuinya. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak ajaran-ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam , yang mulai di lupakan orang.
Bahkan, sebuah senyuman yang terlihat mudah sering sekali dilupakan ! Masya allah !
Senyum memang tak bersuara, tetapi didalamnya terdapat banyak makna dan penuh dengan motivasi.
Lihatlah apa kata Rasulullah tentang senyum :
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda,
تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu”
SubhanAllah, senyum merupakan ibadah yang mudah, tetapi nilainya itu setara dengan shodaqoh.
(lanjutan)
BalasHapusteman-tman yang dimuliakan Allah
pernahkah kita megucapkan salam?
Salam adalah do’a, bentuk sapaan atau sebagai penghormatan. Salam berbunyi : ‘assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Yang artinya : ‘semoga keselamatan dan rahmat Allah dan berkah-Nya atas kamu’.
Seorang muslim yang baik, hendaknya ketika menyapa seseorang menggunakan salam. Bukan ‘hai’ atau ‘hello’ dan lain sebagainya. Dengan saling mengucapkan salam, sama saja kita mendo’a-kan orang yang kita sapa.
“Kapan sih, kita harus mengucapkan salam ?”, mau tau ?? Ini dia beberapa diantaranya !
• Saat memasuki rumah dan
• Saat kita bertemu denan seorang muslim yang kita kenal.
Seperti ayat yang diturunkan Allah subhanahu wata’ala :
لَّيْسَ عَلَى الْأَعْمَىٰ حَرَجٌ وَلَا عَلَى الْأَعْرَجِ حَرَجٌ وَلَا عَلَى الْمَرِيضِ حَرَجٌ وَلَا عَلَىٰ أَنفُسِكُمْ أَن تَأْكُلُوا مِن بُيُوتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ آبَائِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أُمَّهَاتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ إِخْوَانِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أَخَوَاتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أَعْمَامِكُمْ أَوْ بُيُوتِ عَمَّاتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أَخْوَالِكُمْ أَوْ بُيُوتِ خَالَاتِكُمْ أَوْ مَا مَلَكْتُم مَّفَاتِحَهُ أَوْ صَدِيقِكُمْ ۚ لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَأْكُلُوا جَمِيعًا أَوْ أَشْتَاتًا ۚ فَإِذَا دَخَلْتُم بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَىٰ أَنفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِندِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Yang artinya : “… Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah- rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya bagimu, agar kamu memahaminya …” (QS. An-Nuur / 24:61)
Yang kedua, di saat kita bertemu dengan saudara kita sesama muslim. Coba teman-teman baca hadits berikut ini deh..,
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam. Beliau ditanya, ‘Apa itu ya Rasulullah?’
Beliau menjawab, ‘Jika ia bertemu dengannya maka hendaklah ia mengucapkan salam kepadanya…’” (HR Muslim)
Jadi teman-teman, kita di sunahkan apabila bertemu dengan saudara muslim lainnya untuk mengucapkan salam. Tetapi, bagi yang mendengar salam , menjawabnya wajib lho ! Seperti yang terdapat di dalam Al Quran,
“Apabila kalian diberi salam/penghormatan, maka balaslah dengan yang lebih baik atau balaslah dengan yang serupa.” (QS. An-Nisa’: 86)
Menjawab salam itu wajib, bahkan teman-teman di suruh untuk menjawab dengan yang lebih baik lagi atau paling tidak sama.
Misalnya begini, kalau ada yang mengucapkan,”Assalaamu’alaikum…”. Maka kita wajib menjawab dengan, “’Alaikumussalam…”, atau dengan yang lebih baik, “’Alaikumussalam warahmatullah”, atau menjawabnya dengan sempurna,”’Alaikumussalam warahmatullahi wabarakaatuh”.
Begitu teman-teman…jadi jangan pelit kalau menjawab salam ya..!
Maka dari itu, yuuk, mari kita belajar menjadi muslim yang baik !!
Teman-teman yang dimuliakan Allah
Demikian yang dapat saya sampaikan,kurang lebihnya mohon maaf. Jazakumullahu Khair. Akhirul Kalam.
wassalamu'alaikum.wr.wb
Nama:M.Taufik Mahardika
BalasHapusKelas:XI MIPA 5
Dahsyatnya Gelombang Penghancur Iman Dan Akhlaq
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Ada gelombang dahsyat yang menimpa ummat Islam sedunia, yaitu gelombang budaya jahiliyah yang merusak akhlaq dan aqidah manusia yang disebarkan lewat televisi dan media lainnya. Gelombang itu pada hakekatnya lebih ganas dibanding senjata-senjata nuklir yang sering dipersoalkan secara internasional. Hanya saja gelombang dahsyat itu karena sasarannya merusak akhlaq dan aqidah, sedang yang paling menjunjung tinggi akhlaq dan aqidah itu adalah Islam, maka yang paling prihatin dan menjadi sasaran adalah ummat Islam. Hingga, sekalipun gelombang dahsyat itu telah melanda seluruh dunia, namun pembicaraan hanya sampai pada tarap keluhan para ulama dan Muslimin yang teguh imannya, serta sebagian ilmuwan yang obyektif.
Gelombang dahsyat itu tak lain adalah budaya jahiliyah yang disebarkan lewat aneka media massa, terutama televisi, VCD/ CD, radio, majalah, tabloid, koran,dan buku-buku yang merusak akhlak.
Dunia Islam seakan menangis menghadapi gelombang dahhsyat itu. Bukan hanya di Indonesia, namun di negara-negara lain pun dilanda gelombang dahsyat yang amat merusak ini.
Di antara pengaruh negatif televisi adalah membangkitkan naluri kebinatangan secara dini... dan dampak dari itu semua adalah merosotnya akhlak dan kesalahan yang sangat mengerikan yang dirancang untuk menabrak norma-norma masyarakat. Ada sejumlah contoh bagi kita dari pengkajian Charterz (seorang peneliti) yang berharga dalam masalah ini di antaranya ia berkata: “Sesungguhnya pembangkitan syahwat dan penayangan gambar-gambar porno, dan visualisasi (penampakan gambar) trik-trik porno, di mana sang bintang film menanamkan rasa senang dan membangkitkan syahwat bagi para penonton dengan cara yang sangat fulqar bagi kalangan anak-anak dan remaja itu amat sangat berbahaya.”
Ratih Purwaningsih
BalasHapusNo Absen 30
Kelas XI MIPA 3
Ukhuwah Islamiyah
Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulallah Shalallahu’alaihi wa sallam. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya, dan aku juga bersaksai bahwa Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam adalah seorang hamba dan utusan -Nya. Amma ba'du:
Alasan terkuat yang bisa menjadikan umat manusia untuk bersatu ialah bila didasari diatas ukhuwah Islamiyah. Yang sudah pasti akan menyatukan kaum muslimin, walaupun keberadaan mereka saling berjauhan, terpencar diseluruh penjuru dunia, beda negeri, suku dan bangsanya. Namun dengan pondasi tersebut mampu menyatukannya, Allah Shubhanahu wa ta’alla menegaskan hal itu melalui firman -Nya:
﴿ إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٞ ١٠ ﴾ [الحجرات: 10]
"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara". (QS al-Hujurat: 10).
Dipertegas lagi hal tersebut oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam dalam sabdanya yang menyatakan tidak ada perbedaan antara orang arab dan non arab kecuali ketakwaan. Beliau bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « أَلَا لَا فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى أَعْجَمِيٍّ وَلَا لِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ وَلَا لِأَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ وَلَا أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ إِلَّا بِالتَّقْوَى » [أخرجه أحمد]
"Ketahuilah tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas non Arab, tidak pula sebaliknya. Tidak juga bagi orang yang berwarna kulit merah dengan yang berwarna hitam, atau sebaliknya melainkan (keutamaan itu didapat) dengan ketakwaannya". HR Ahmad 38/474 no: 23489.
Hak dan kewajiban ukhuwah Islamiyyah:
Pertama: Hendaknya seorang muslim menolong serta membantu saudaranya sesama muslim.
Seperti yang diperintahkan oleh Allah Shubhanahu wa ta’alla dalam firman -Nya:
﴿ وَتَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ ٢ ﴾ [المائدة: 2]
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran". (QS al-Maa'idah: 2).
Dan satu muslim dengan muslim lain adalah ibarat kekasih yang harus saling menyayangi, sebagaimana digambarkan oleh Allah ta'ala dalam firman -Nya:
﴿ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتُ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ يَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ أُوْلَٰٓئِكَ سَيَرۡحَمُهُمُ ٱللَّهُۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٞ ٧١ ﴾ [التوبة: 71]
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul -Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS at-Taubah: 71).
Dan perintah Allah Shubhanahu wa ta’alla dalam ayat lain:
﴿ وَإِنِ ٱسۡتَنصَرُوكُمۡ فِي ٱلدِّينِ فَعَلَيۡكُمُ ٱلنَّصۡرُ ٧٢﴾ [الأنفال: 72]
"(Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka kamu wajib memberikan pertolongan". (QS al-Anfaal: 72).
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: 'Rasulallah Shalallahu’alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا » [أخرجه البخاري]
"Tolonglah sudaramu yang berbuat dhalim dan yang didhalimi". HR Bukhari no: 2443.
(Lanjutan)
BalasHapusKedua: Seorang muslim tidak mendhalimi saudaranya apapun jenisnya walaupun hanya sepele.
Karena Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam telah melarang hal tersebut, sebagaimana yang dijelaskan dalam haditsnya Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, kalau Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « أَلَا إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا » [أخرجه البخاري و مسلم]
"Ketahuilah sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas kalian, darah dan harta sesama kalian, seperti haramnya hari kalian ini, di negeri kalian, dan pada bulan kalian ini". HR Bukhari no: 4403. Muslim no: 66.
Dalam shahih Muslim dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ وَلاَ يَحْقِرُهُ. التَّقْوَى هَا هُنَا - وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ - بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ » [أخرجه مسلم]
"Satu muslim dengan muslim lainnya tidak boleh saling mendhalimi, membiarkan tidak menolongnya, tidak boleh menghinanya, yang namanya takwa letaknya disini –Beliau mengisyaratkan kearah dada sebanyak tiga kali- cukup bagi seseorang dikatakan melakukan kejelekan bila sampai menghina saudaranya muslim, tiap muslim dengan muslim lainnya haram baginya, darah, harta dan kehormatannya". HR Muslim no: 2564.
Ketiga: Termasuk keharusan dari bingkai Ukhuwah Islamiyah ialah saling menyayangi satu sama lain serta mencintai satu dengan lainnya.
Dan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam telah mengilustrasikan hal tersebut dalam permisalan yang sangat sempurna untuk menjelaskan pada kita seperti apa gambaran Ukhuwah Islamiyah itu, dimana sebelumnya tidak ada hubungan apa-apa diantara mereka.
Seperti yang ada dalam shahih Bukhari dan Muslim dimana disebutkan perumpamaan tersebut dari haditsnya Nu'man bin Basyir radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: 'Rasulallah Shalallahu’alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى » [أخرجه البخاري و مسلم]
"Perumpamaan orang mukmin dalam mencintai, menyayangi dan saling menaruh simpati diantara mereka seperti satu jasad, jika ada anggota tubuh yang merasa sakit maka akan menjadikan seluruh tubuhnya ikut terjaga dan merasa sakit". HR Bukhari no: 6011. Muslim no: 2586.
Dalam perumpamaan lain Rasulallah memisalkan seperti satu bangunan, seperti yang disebutkan oleh Imam Muslim dari haditsnya Abu Musa al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا » [أخرجه البخاري و مسلم]
"Satu mukmin dengan mukmin lainnya ibarat satu bangunan yang saling menguatkan satu sama lainnya". HR Bukhari no: 481. Muslim no: 2585.
(Lanjutan)
BalasHapusKeempat: Memberi nasehat.
Hendaknya seorang muslim saling memberi nasehat satu sama lain, baik dari segi permasalahan agama maupun perkara dunianya.
Termasuk salah satu potret nasehat yang dibutuhkan ialah mengajari mereka yang belum tahu serta mengarahkan pada kebaikan, menyuruh pada perbuatan ma'ruf dan mencegah dari perbuatan mungkar. Dan perkara terbesar dalam hal ini ialah mengajak mereka mengetahui tauhid serta melarang perbuatan syirik.
Disebutkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam shahihnya sebuah hadits dari Jarir radhiyallahu 'anhu, beliau menceritakan:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « بَايَعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى إِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ » [أخرجه البخاري و مسلم]
"Aku membai'at Rasulallah Shalallahu’alaihi wa sallam shalallahu 'alaihi wa sallam untuk mengerjakan sholat, mengeluarkan zakat, dan memberi nasehat bagi tiap muslim". HR Bukhari no: 57. Muslim no: 56.
Nasehat ini sendiri bentuknya adalah saling menyuruh pada kebenaran sebagaimana secara jelas disebutkan dalam surat al-Ashr, dimana Allah Shubanahu wa ta’alla berfirman:
﴿ وَٱلۡعَصۡرِ . إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ . إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ ﴾ [العصر: 1- 3]
"Demi masa. Sesungguhnya manusi benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan saling nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran". (QS al-'Ashr: 1-3).
Kelima: Membalas ucapan salamnya, memenuhi undangannya, mendo'akan bila dirinya bersin, menjenguk jika dirinya sakit, dan mengiringi jenazahnya. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ. قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ » [أخرجه مسلم]
"Hak muslim atas muslim lainnya ada enam perkara". Ada yang bertanya: 'Apa saja enam perkara itu, wahai Rasulallah Shalallahu’alaihi wa sallam? Beliau melanjutkan: "Jika engkau bertemu memberi salam padanya, apabila engkau diundang memenuhinya, jika engkau diminta nasehati maka berilah nasehat, bila bersin dan mengucapkan alhamdulillah maka do'akanlah, jika sakit engkau menjenguknya, dan bila dirinya meninggal engkau mengiringi jenazahnya". HR Muslim no: 2162.
Keenam: Seorang muslim mencintai saudaranya muslim seperti ia mencintai untuk dirinya sendiri. seperti perintah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam didalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, beliau menceritakan bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ » [أخرجه البخاري و مسلم]
"Tidak sempurna keimanan salah seorang diantara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya seperti dia mencintai untuk dirinya sendiri". HR Bukhari no: 13. Muslim no: 45.
Kita akhiri kajian kita kali ini dengan mengucapkan segala puji bagi Allah Shubhanahu wa ta’alla Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga Allah Shubhanahu wa ta’alla limpahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarga beliau dan seluruh sahabatnya.
Nama : Rafli Aprian Lazuardi
BalasHapusKelas : XI MIPA 2
Assalamualaikum Wr. Wb.
Pertama kali, marilah kita memanjatkan puji syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT. Karena Dia telah memberi kita karunia dan nikmat yang sangat besar yaitu umur yang panjang, kesehatan yang baik, dan kesempatan yang luang sehingga kita semua bisa berkumpul ditempat yang insyaallah dirahmati oleh Allah SWT.
Kedua kalinya, semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap di limpahkan Allah kepada panutan kita semua, yakni Rasulullah saw, berikut para keluarganya, para sahabatnya, para ulama-ulama dan segenap pengikutnya, umat Islam sekalian. Amin
Para hadirin sekalian
Seorang muslim harus memiliki ahlak kenabian, yaitu akhlakul karimah. Selama kita tidak mempunyai budi pekerti yang baik, maka belumlah dikatakan beriman. Salah satu dari sekian banyak akhlakul karimah adalah sabar. Karena sabar adalah ciri orang yang mukmin.
Rasulullah saw. bersabda, "Sabar adalah cahaya," artinya bahwa kesabaran itu merupakan hidayah yang datang dari Allah. Yakni sebuah penerang yang membimbing seseorang untuk dapat mengenal Tuhan dan rasulNya, serta mengetahui maupun mengamalkan ajaran-ajaranNya, perintah-perintahNya dan menjauhi semua laranganNya. Oleh karena itu seseorang yang tetap tegak bertahan sehingga dapat menundukan dorongan hawa nafsu secara terus menerus, maka ia termasuk orang yang sabar.
Akhi wal Ukhti yang dirahmati Allah.
Untuk mengukur sejauh mana kadar keimanan dan kesabaran seseorang, maka Allah lalu melimpahkan suatu ujian. Hanya saja ujian tersebut ada yang ringan dan ada yang berat.
Ujian atau cobaan itu adakalanya berupa kenikmatan, misalnya harta benda, jabatan dan sebagainya. Ada pula dalam bentuk yang tidak menyenangkan, seperti musibah dan penderitaan. Terhadap ujian itu, baik yang mengandung kenikmatan atau musibah, maka sifat sabar adalah sesuatu yang dapat menjadikan penawar. Sabar akan memancarkan sinar yang memelihara seseorang sehingga ia tidak jatuh kepada kekufuran. Sebab banyak kasus, orang yang ditimpa musibah kemudian imannya menjadi lemah lalu kufur (murtad). Karena itulah, sebagai seorang muslim kita wajib meneguhkan hati dalam menghadapi cobaan dari Allah. Marilah kita hadapi semua itu dengan tenang dan sabar.
Orang yang mampu belajar dalam menghadapi ujian atau cobaan, maka derajat kemuliaanya akan ditinggikan oleh Allah. Sabar yang dimaksudkan ialah bertahan pada iman dan tidak mengeluh dalam merasakan cobaan yang tidak menyenangkan itu.
Rasulullah saw. kemudian mengemukakan firman Allah:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Rafli Aprian Lazuardi (XI MIPA 2) - lanjutan
BalasHapusArtinya:
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji´uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Al-Baqarah Ayat: 155 - 157)
Para hadirin rahimakumullah,
Banyak orang beranggapan bahwa kesabaran itu berarti merendahkan diri dan menyerahkan kepada keadaan begitu saja. Kesabaran berarti membiarkan diri hanyut dalam kondisi atau menghentikan usaha tanpa berusaha mencari jalan keluarnya, tanpa mau memperbaiki dan melakukan usaha.
Sebenarnya anggapan seperti itu tidaklah benar. Sabar yang dimaksud oleh agama adalah Ikhlas dalam menghadapi cobaan atau ujian dengan cara baik, berusaha mencari jalan keluar yaitu ihktiar, dan tetap bertahan untuk teguh dalam iman serta tidak berkurang amal shalih yang dijalankan.
Demikianlah akhlakul karimah berupa kesabaran yang harus kita tanamkan dalam jiwa ini. Agar kita melatihnya setiap saat dalam pergaulan sehari-hari. Jika kita menjadi orang yang sabar, Insya Allah akan disukai orang lain di tengah-tengah masyarakat.
Nama : Saman Firmansyah
BalasHapusKelas : XI MIPA 2
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat taufik hidayah inayah, dan nikmat yang paling besar adalah nikmat Iman & Islam. Shalawat serta salam tak lupa kita sanjungkan keharibaan nabi besar Muhammad SAW.
Bapak- bapak, ibu-ibu, dan teman-teman sekalian. Sekarang ini, kita berada dizaman kebebasan, yaitu zaman dimana nilai-nilai keagamaan yang kita anut sudah tidak lagi menjadi bingkai kita dalam berperilaku.
Pergaulan bebas merupakan sesuatu yang marak terjadi saat ini. Pergaulan bebas dapat menjangkiti siapapun. Ini merupakan penyakit yang menyerang pribadi-pribadi labil seperti para remaja. Mereka mencoba apapun, tanpa memedulikan batasan yang sudah ditetapkan oleh agama, lingkungan social dan hukum.
Pergaulan bebas sendiri diartikan sebagai suatu pergaulan yang tidak memiliki batasan, mengabaikan norma-norma agama maupun masyarakat. Karena itu, pergaulan bebas cenderung mengarah pada hal-hal yang negative, seperti seks bebas, pemaiakan narkoba, dan lain-lain.
Remaja-remaja kita yang merupakan generasi penerus bangsa telah dibutakan dengan budaya-budaya barat yang bebas. Mereka bergaul tanpa adanya batasan. Tidak lagi mengenal mana yang benar dan mana yang salah. Oleh karena itu, banyak sekali remaja-remaja berseragam yang sudah kehilangan kehormatannya.
Hal ini dikarenakan kurangnya ilmu agama yang diajarkan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Lemahnya iman dan kurangnya pemahaman agama yang kuat bagi remaja juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergaulan bebas.
Sesungguhnya Islam telah mengatur etika pergaulan bagi remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu, sudah seharusnya para remaja memperhatikan dan melaksanakan etika-etika pergaulan dalam pandangan Islam untuk mencegah terjadinya sesuatu yang dilarang Allah SWT. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah:
1. Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga kebersihan diri dan kehormatan hati. Aurat merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya. Disamping menutup aurat, pakaian yang dikenakan juga tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh tipis atau transparan.
2. Menjauhi Perbuatan Zina
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan diperbolehkan selama masih ada batas dan tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian, pergaulan didalam Islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang dapat merugikan diri pelaku, keluarga dan masyarakat sekitar. Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surah Al-Isra ayat 32 yang berbunyi:
سَبِيلًا وَسَاءَ فَاحِشَةً نَ كَا إِنَّهُ الزِّنَا تَقْرَبُوا وَلَا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”
Oleh karena itu, sebagai orang yang beragama kita harus menjauhi perbuatan zina, dan membatasi pergaulan terhadap orang yang bukan mahramnya.
Demikian saya akhiri kurang lebihnya mohon maaf. Wabilahi taufik wal hidayah, wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
HIKMAH NIDA LUTHFIA
BalasHapusXI IPS 1
9
"DOSA JARIAH'
Asalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh..
“Alhamdulillahi robbil alamin, wasshalaatu wassalaamu alaa asrafil anbiyaa’ i wal mursaliin wa’ala aalihi wasohbihi ajma’in, (amma ba’du)”
Yang saya hormati, ibu guru yang saya hormati dan teman-teman yang saya banggakan. Untuk mengawali cermaha ini, marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt. sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul di tempat yang berbahagia ini dalam keadaan sehat walafiat.
Shalawat serta salam semoga selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad Saw., yang senantiasa mendorong ummatnya untuk menuntut ilmu dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya.
Hadirin yang dicintai Allah..
Pada kesempatan kali ini saya akan berceramah dengan judul Dosa Jariyah
Hadhirin, kaum muslimin yang kami hormati,
Sering kita mendengar istilah sedekah jariyah. Satu sedekah yang pahalanya akan terus mengalir, meskipun kita telah meninggal dunia. Kita tetap terus mendapatkan kucuran pahala, selama harta yang kita sedekahkan masih dimanfaatkan oleh kaum muslimin lainnya untuk melakukan ketaatan. Satu hadis yang menjadi dasar akan adanya amal jariyah ini adalah hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Apabila manusia meninggal, amalnya akan terputus, kecuali 3 hal: ‘Sedekah Jariyah, Ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakannya.’ (HR. Nasa’i, Turmudzi, dan yang lainnya. Hadis ini dishahihkan Al-Albani).
Sebagai orang beriman, yang sadar akan pentingnya bekal pahala dan amal di hari kiamat, tentu kita sangat berharap bisa mendapatkan amal semacam ini. Di saat kita sudah pensiun beramal, namun Allah tetap memberikan kucuran pahala karena amal kita di masa silam.
Kaum muslimin yang berbahagia,
Sebaliknya, disamping ada pahala jariyah, dalam islam juga ada dosa yang sifatnya sama, dosa jariyah. Dosa yang tetap terus mengalir, sekalipun orangnya telah meninggal. Dosa yang akan tetap ditimpakan kepada orang tersebut, sekalipun dia tidak lagi mengerjakan perbuatan maksiat itu.
Betapa menyedihkannya nasib orang ini, di saat semua orang membutuhkan pahala di alam barzakh, dia justru mendapat kucuran dosa dan dosa. Anda bisa bayangkan, penyesalan yang akan dialami manusia yang memiliki dosa jariyah ini.
Hadirin yang kami hormati,
Perlu dipahami bahwa sejatinya yang Allah catat dari kehidupan kita, tidak hanya aktivitas yang kita lakukan, namun juga dakpak dan pengaruh dari aktivitas itu. Allah berfirman di surat Yasin,
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ
“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yasin: 12)
Orang yang melakukan amal baik, akan Allah catat amal baik itu dan dampak baik dari amalan itu. Karena itulah, islam memotivasi umatnya untuk melakukan amal yang memberikan pengaruh baik yang luas bagi masyarakat. karena dengan itu dia bisa mendapatkan pahala dari amal yang dia kerjakan, plus dampak baik dari amalnya.
Sebaliknya, orang yang melakukan amal buruk, atau perbuatan maksiat, dia akan mendapatkan dosa dari perbuatan yang dia lakukan, ditambah dampak buruk yang dia kerjakan. Selama dampak buruk ini masih ada, dia akan terus mendapatkan kucuran dosa itu. – wal’iyadzu billah.. –, itulah dosa jariyah, betapa mengerikannya dosa ini.
Kaum muslimin yang semoga dirahmati Allah,
Mengingat betapa bahayanya dosa jariyah ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan umatnya gara berhati-hati, jangan sampai dia terjebak melakukan dosa ini.
LANJUTAN...
BalasHapusPertama, beliau mengingatkan bahaya orang yang mempelopori perbuatan maksiat.
Mempelopori dalam arti dia melakukan perbuatan maksiat itu di hadapan orang lain, sehingga banyak orang yang mengikutinya. Meskipun dia sendiri tidak mengajak orang lain untuk mengikutinya. Dalam hadis dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء
“Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.” (HR. Muslim).
Orang ini, tidak ajak-ajak orang lain untuk melakukan maksiat yang sama. Orang ini juga tidak memotivasi orang lain untuk melakukan maksiat seperti yang dia lakukan. Namun orang ini melakukan maksiat itu di hadapan banyak orang dengan harapan banyak orang menirunya atau menyebarkannya.
Karena itulah, anak adam yang pertama kali membunuh, dia dilimpahi tanggung jawab atas semua kasus pembunuhan karena kedzaliman di alam ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تُقْتَلُ نَفْسٌ ظُلْمًا إِلَّا كَانَ عَلَى ابْنِ آدَمَ الأَوَّلِ كِفْلٌ مِنْ دَمِهَا
“Tidak ada satu jiwa yang terbunuh secara dzalim, melainkan anak adam yang pertama kali membunuh akan mendapatkan dosa karena pertumpahan darah itu.” (HR. Bukhari, Ibn Majah, dan yang lainnya).
Anda bisa bayangkan, orang yang pertama kali mendesain rok mini, pakaian you can see, kemudian dia sebarkan melalui internet, lalu ditiru banyak orang. Sekalipun dia tidak ngajak khlayak untuk memakai rok mini, namun mengingat dia yang mempelopori gambar-gambar itu, kemudian banyak orang yang meniru, dia mendapatkan kucuran dosa semua orang yang menirunya, tanpa dikurangi sedikitpun.
Tak jauh beda dengan mereka yang memasang video parno atau cerita seronok di ienternet, kemudian ada orang yang nonton atau membacanya, dan dengan membaca itu dia melakukan onani atau zina atau bahkan memperkosa, maka yang memasang di internet akan mendapat aliran dosa dari semua maksiat yang ditimbulkan karenya.
Hadirin, dua yang kami sebutkan hanya contoh. Masih banyak sejuta maksiat, yang terkadang dilakukan seseorang di tengah rekan-rekannya, kemudian banyak yang menirunya.
Kedua, mengajak melakukan kesesatan dan maksiat
Dia mengajak masyarakat untuk berbuat maksiat, meskipun bisa jadi dia sendiri enggan melakukan maksiat itu. Merekalah para juru dakwah kesesatan, atau mereka yang mempropagandakan kemaksiatan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ، كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
“Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun.” (HR. Muslim)
Anda bisa perhatikan para propagandis yang menyebarkan aliran sesat, menyebarkan pemikiran menyimpang, menyerukan masyarakat untuk menyemarakkan kesyirikan dan bid’ah, menyerukan masyarakat untuk memusuhi dakwah tauhid dan sunah, merekalah contoh yang paling mudah terkait hadis di atas.
Sepanjang masih ada manusia yang mengikuti mereka, pelopor kemaksiatan dan penghasung pemikiran menyimpang, selama itu pula orang ini turut mendapatkan limpahan dosa, sekalipun dia sudah dikubur tanah. Merekalah para pemilik dosa jariyah.
Semoga Allah melindungi kita dari perbuatan dosa-dosa jariyah, yang terus mengalir sekalipun kita sudah meninggal.
Demikian ceramah dari saya.Mohon maaf bila ada kesalahan, akhir kata saya ucapkan wabillahitaufik walidayah, wassalamualaikum wr.wb.
NAMA: MULYANI
BalasHapusKELAS: XI MIA 3
Assalamualaikum. Wr. Wb
Hamdan Wa Syukran Lillah Sholatan Wa Salaman ‘
Dewan Guru yang saya hormati. Teman–teman yang saya cintai dan dicintai oleh Allah Marilah kita bersyukur kepada Allah SWT atas rahmat dan kasih sayang-Nya yang dilimpahkan kepada kita. Salawat serta salam kita curahkan kepada baginda Rasulullah SAW yang membawa umat manusia dari kejahiliyaan menuju pengabdian kepada Allah SWT. Hadirin yang dimuliakan Allah.
Judul ceramah yang saya bawakan pada kesempatan ini adalah
“ Pentingnya Ilmu Pengetahuan”
Islam memerintahkan kepada kita untuk mencari ilmu, tidak ada alasan untuk tidak mencari ilmu sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
“ Tolabul ilma faridatur ‘ala kulli muslimin wa muslimah”
Artinya : Mencari ilmu itu wajib bagi orang islam laki – laki dan perempuan.
Dengan ilmu kita bisa menundukkan seluruh makhluk Allah yang ada dimuka bumi ini. Dengan ilmu pula kita bisa memimpin dunia memimpin seluruh makhluk Allah.
Kita akan menjadi makhluk terbaik diantara makhluk Allah. Namun jika tidak berilmu, kita akan menjadi bodoh tidak tahu apa-apa didunia ini pada akhirnya kita menjadi makhluk yang paling rendah, kata Allah “Asfala Safilin ”
tentu kita tidak mau menjadi makhluk yang paling rendah.
“ Yarpa’ illahul lazina amanu minkum wallazina utul ilma darajat “
Artinya : Allah akan mengangkat derajat orang beriman dan yang berilmu dengan beberapa derajat.
Oleh karena itu marilah kita tetap menuntut ilmu karena dengan ilmu pengetahuan kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat.
Sebagai kesimpulan. Selama hayat masih dikandung badan mari kita selalu menuntut ilmu tanpa mengenal lelah karena ilmu sangat penting dalam kehidupan. Kita tidak bisa menjadi insan kamil tanpa ilmu pengetahuan.
“ Unzur ma qila wala tanzur man Qola “
Pandanglah pembicaraan jangan pandang siapa pembicaranya.
Wabillahi taufik wal hidaya Assalamu’Alaikum. Wr. Wb
Nama : Syamsul Maarif
BalasHapusKelas : XI MIPA 3
No. Absen : 35
TIGA KEWAJIBAN UTAMA ORANG TUA TERHADAP ANAKNYA
Sebagaimana dalam Hadits Nabi Muhammad SAW: Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya kewajiban orang tua dalam memenuhi hak anak itu ada tiga, yakni: pertama, memberi nama yang baik ketika lahir. Kedua, mendidiknya dengan al-Qur'an dan ketiga, mengawinkan ketika menginjak dewasa."
1. MEMBERI NAMA YANG BAIK
Sebagaimana kita ketahui bahwa Rasulullah saw telah memberi perhatian yang sangat besar terhadap masalah nama. Kapan saja beliau menjumpai nama yang tidak menarik (patut) dan tak berarti, beliau mengubahnya dan memilih beberapa nama yang pantas. Beliau mengubah macam-macam nama laki-laki dan perempuan. Seperti dalam hadits yang disampaikan oleh Aisyah ra, bahwa Rasulullah saw biasa merubah nama-nama yang tidak baik. (HR. Tirmidzi)
Beliau sangat menyukai nama yang bagus. Bila memasuki kota yang baru, beliau menanyakan namanya. Bila nama kota itu buruk, digantinya dengan yang lebih baik. Beliau tidak membiarkan nama yang tak pantas dari sesuatu, seseorang, sebuah kota atau suatu daerah. Seseorang yang semula bernama Ashiyah (yang suka bermaksiat) diganti dengan Jamilah (cantik), Harb diganti dengan Salman (damai), Syi'bul Dhalalah (kelompok sesat) diganti dengan Syi'bul Huda (kelompok yang benar) dan Banu Mughawiyah (keturunan yang menipu) diganti dengan Banu Rusydi (keturunan yang mendapat petunjuk) dan sebagainya (HR. Abu Dawud dan ahli hadits lainAn-Nawawi, Al Azkar: 258)
Berkenaan dengan nama-nama yang bagus untuk anak, Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kamu sekalian, maka perbaguslah nama kalian." (HR.Abu Dawud)
Nama-nama yang baik kami sertakan link nama-nama anak perempuan yang Islami. silahkan anda download link tersebut jika saudara membutuhkan caontoh nama yang Islami untuk anak perempuannya.
2. MENDIDIK DENGAN QUR'AN
Pada suatu kesempatan, Amirul Mukminin Umar bin Khaththab kehadiran seorang tamu lelaki yang mengadukan kenakalan anaknya, "Anakku ini sangat bandel." tuturnya kesal. Amirul Mukminin berkata, "Hai Fulan, apakah kamu tidak takut kepada Allah karena berani melawan ayahmu dan tidak memenuhi hak ayahmu?" Anak yang pintar ini menyela. "Hai Amirul Mukminin, apakah orang tua tidak punya kewajiban memenuhi hak anak?"
Umar ra menjawab, "Ada tiga, yakni: pertama, memilihkan ibu yang baik, jangan sampai kelak terhina akibat ibunya. Kedua, memilihkan nama yang baik. Ketiga, mendidik mereka dengan al-Qur'an."
Mendengar uraian dari Khalifah Umar ra anak tersebut menjawab, "Demi Allah, ayahku tidak memilihkan ibu yang baik bagiku, akupun diberi nama "Kelelawar Jantan", sedang dia juga mengabaikan pendidikan Islam padaku. Bahkan walau satu ayatpun aku tidak pernah diajari olehnya. Lalu Umar menoleh kepada ayahnya seraya berkata, "Kau telah berbuat durhaka kepada anakmu, sebelum ia berani kepadamu...."
Nama : Syamsul Maarif
BalasHapusKelas : XI MIPA 3
No. Absen : 35
[the last one]
3. MENIKAHKANNYA
Jika anak yang bertahun-tahun kita didik, kita ayomi dan kita bimbing, kemudian dia sudah mengenal cinta dengan calon pasangannya (calon Istri/ suami) dan memang sudah memasuki usia siap nikah, maka nikahkanlah. Jangan biarkan mereka terus tersesat dalam belantara kemaksiatan. Do'akan dan bimbing mereka untuk hidup berkeluarga, tak perlu menunggu memasuki usia senja. Bila muncul rasa khawatir tidak mendapat rezeki dan menanggung beban berat kelurga, Allah berjanji akan menutupinya seiring dengan usaha dan kerja keras yang dilakukannya, sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur’an Surat, ayat: 32
Yang Artinya:
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian[1035] diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
[1035 Maksudnya: hendaklah laki-laki yang belum kawin atau wanita- wanita yang tidak bersuami, dibantu agar mereka dapat kawin.
Keselamatan iman jauh lebih layak diutamakan daripada kekhawatiran-kekhawatiran yang sering menghantui kita. Rasulullah dalam hal ini bersabda, "Ada tiga perkara yang tidak boleh dilambatkan, yaitu: shalat, apabila tiba waktunya, jenazah apabila sudah datang dan ketiga, seorang perempuan apabila sudah memperoleh (jodohnya) yang cocok." (HR. Tirmidzi)
Nama : Arief Noor Aziz
BalasHapusKelas : XI - IPS - 1
Absen : 03
Part i
Mengingat Kematian
Khutbah Pertama:
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ …
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah.
Tiada kata yang paling pantas kita senandungkan pada hari yang berbahagia ini melainkan kata-kata syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah mencurahkan kenikmatan- kepada kita sehingga kita berkumpul dalam majelis ini. Kita realisasikan rasa syukur kita dengan melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Kemudian tidak lupa kami wasiatkan kepada diri kami pribadi dan kepada jamaah semuanya, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena keimanan dan ketaqwaan merupakan sebaik-baik bekal menuju akhirat nanti.
Kehidupan seseorang di dunia ini dimulai dengan dilahirkan-nya seseorang dari rahim ibunya. Kemudian setelah ia hidup beberapa lama, iapun akan menemui sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari, kenyataan sebuah kematian yang akan menjemputnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, artinya,
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Tiap-tiap jiwa akan merasakan kematian dan sesungguhnya pada hari kiamatlah akan disempurnakan pahalamu, barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung dan kehidupan dunia hanyalah kehidupan yang memperdayakan.” (QS. Ali-Imran: 185)
Ayat di atas adalah merupakan ayat yang agung yang apabila dibaca mata menjadi berkaca-kaca. Apabila didengar oleh hati maka ia menjadi gemetar. Dan apabila didengar oleh seseorang yang lalai maka akan membuat ia ingat bahwa dirinya pasti akan menemui kematian.
Memang perjalanan menuju akhirat merupakan suatu perjalanan yang panjang. Suatu perjalanan yang banyak aral dan cobaan, yang dalam menempuhnya kita memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit. Yaitu suatu perjalanan yang menentukan apakah kita termasuk penduduk surga atau neraka.
Perjalanan itu adalah kematian yang akan menjemput kita, yang kemudian dilanjutkan dengan pertemuan kita dengan alam akhirat. Karena keagungan perjalanan ini, Rasulullah telah bersabda:
لَوْتَعْلَمُوْنَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيْلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيْرًا.
“Andai saja engkau mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya engkau akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (Mutafaq ‘Alaih)
Maksudnya apabila kita tahu hakekat kematian dan keadaan alam akhirat serta kejadian-kejadian di dalamnya niscaya kita akan ingat bahwa setelah kehidupan ini akan ada kehidupan lain yang lebih abadi.
Nama : Arief Noor Aziz
BalasHapusKelas : XI - IPS - 1
Absen : 03
Part ii
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, artinya,
وَاْلأَخِرَةُ خَيْرٌوَأَبْقَى
“Dan kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’la: 17).
Akan tetapi kadang kita lupa akan perjalanan itu dan lebih memilih kehidupan dunia yang tidak ada nilainya di sisi Allah.
Jamaah Jumat yang berbahagia.
Marilah kita siapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk menyempurnakan perjalanan itu, yaitu dengan melakukan ketaatan-ketaatan kepada Allah Ta’ala. Dan marilah kita perbanyak taubat dari segala dosa-dosa yang telah kita lakukan. Seorang penyair berkata:
Lakukanlah bagimu taubat yang penuh pengharapan. Sebelum kematian dan sebelum dikuncinya lisan. Cepatlah bertaubat sebelum jiwa ditutup. Taubat itu sempurna bagi pelaku kebajikan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala’ berfirman, artinya,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا تُوبُوا إِلَى اللهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya.” (QS. At-Tahrim: 8)
Ingatlah wahai saudaraku.
Di kala kita merasakan pedihnya kematian maka Rasulullah sebagai makhluk yang paling dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah bersabda,
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ.
“Tiada sesembahan yang haq melainkan Allah, sesungguhnya di dalam kematian terdapat rasa sakit.” (HR. Bukhari)
Ingatlah di kala nyawa kita dicabut oleh malaikat maut. Nafas kita tersengal, mulut kita dikunci, anggota badan kita lemah, pintu taubat telah tertutup bagi kita. Di sekitar kita terdengar tangisan dan rintihan handai taulan yang kita tinggalkan. Pada saat itu tidak ada yang bisa menghindarkan kita dari sakaratul maut. Tiada daya dan usaha yang bisa menyelamatkan kita dari kematian.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, artinya,
وَجَآءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَاكُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ
“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya.” (QS. Qaaf: 19)
Allah juga berfirman, artinya,
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkanmu, kendatipun kamu berada di benteng yang kuat.” (QS. An-Nisaa’: 78)
Jamaah Jumat yang berbahagia.
Cukuplah kematian sebagai nasehat, cukuplah kematian menjadi-kan hati bersedih, cukuplah kematian menjadikan air mata berlinang. Perpisahan dengan saudara tercinta. Penghalang segala kenikmatan dan pemutus segala cita-cita.
Marilah kita tanyakan kepada diri kita sendiri, kapan kita akan mati ? Di mana kita akan mati ?
Demi Allah, hanya Allah-lah yang mengetahui jawabannya, oleh karenanya marilah kita selalu bertaubat kepada Allah dan jangan kita menunda-nunda dengan kata nanti, nanti dan nanti.
Nama : Arief Noor Aziz
BalasHapusKelas : XI - IPS - 1
Absen : 03
Part iii
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, artinya,
إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِن قَرِيبٍ فَأُوْلاَئِكَ يَتُوبُ اللهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللهُ عَلِيمًا حَكِيمًا {17} وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْئَانَ… {18}
“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejelekan lantaran kejahilannya, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima oleh Allah taubatnya, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejelekan (yang) hingga apabila datang kematian kepada seseorang di antara mereka, mereka berkata: Sesungguhnya aku bertaubat sekarang…” (QS. An-Nisaa’: 17-18)
Sidang Jumat yang berbahagia.
Marilah kita tanyakan kepada diri kita. Apa yang menjadikan diri kita terperdaya dengan kehidupan dunia, padahal kita tahu akan meninggalkannya. Perlu kita ingat bahwa harta dan kekayaan dunia yang kita miliki tidak akan bisa kita bawa untuk menemui Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hanya amal shalihlah yang akan kita bawa nanti di kala kita menemui Allah.
Maka marilah kita tingkatkan amalan shaleh kita sebagai bekal nanti menuju akhirat yang abadi.
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُوا اللهَ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ تَسْلِمًا. أما بعد:
Marilah kita mencoba merenungi sisa-sisa umur kita, muhasabah pada diri kita masing-masing. Tentang masa muda kita, untuk apa kita pergunakan. Apakah untuk melaksanakan taat kepada Allah ataukah hanya bermain-main saja ? Tentang harta kita, dari mana kita peroleh, halalkah ia atau haram ? Dan untuk apa kita belanjakan, apakah untuk bersedekah ataukah hanya untuk berfoya-foya? Dan terus kita muhasabah terhadap diri kita dari hari-hari yang telah kita lalui.
Perlu kita ingat, umur kita semakin berkurang. Kematian pasti akan menjemput kita. Dosa terus bertambah. Lakukanlah taubat sebelum ajal menjemput kita. Waktu yang telah berlalu tidak akan kembali lagi.
Nama : Fathia Prilya Khairunnisa
BalasHapusKelas : XI MIPA-3
Assalamualaikum Wr.Wb
Yang kami hormati para hadirin sekalian yang berbahagia.
Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan karunianya kita bisa berkumpul disini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw, karena beliau menyiarkan agama yang haq, yakni agama islam, agama yang diridhoi oleh Allah swt. Semoga kita sekalian termasuk kedalam umatnya yang diberkahi. Amin ya rabbal alamin
Hadirin sekalian yang berbahagia!
Dirasa amat penting sekali jiwa social untuk diterapkan dilingkungan keluarga, sanak saudara, bahkan juga di masyarakat luas. Karena dengan jiwa social, maka terjalinlah di antara kita saling tolong menolong, dan kasih sayang. Sehingga orang-orang yang butuh akan pertolongan kita, akan mendapatkan haq nya.
Seseorang yang mempunyai jiwa social maka akan tertanam rasa senasib sepenanggungan. Bila kita berada dalam keadaan yang berlebih, maka hendaklah menjadin orang yang murah tangan. Suka memberikan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan. Dengan sedekah yang kita berikan kepada pengemis, orang miskin, dan kepada orang-orang yang amat membutuhkan pertolongan kita dengan rasa tulus dan ikhlas, maka perbuatan semacam ini akan mampu memadamkan kesalahan-kesalahan, bagaikan air memadamkan api.
Sehubungan dengan masalah diatas, maka Nabi Muhammad saw, menjelaskan dalam sabdanya:
“Apakah engkau mau saya tunjukan engkau kepada pintu-pintu kebajikan? Saya (sahabat) menjawab: Baik ya Rasulullah. Nabi berkata: Ketahuilah bahwa puasa itu sebagai perisai dan sedekah itu memadamkan kesalahan, bagaikan air memadamkan api. (HR. TURMUDZI)
Tentang pemberian sedekah hendaknya terlebih dahulu diberikan kepada orang-orang yang kita nafkahi, seperti memberikan nafkah kepada keluarga. Dan ini merupakan langkah yang terbaik sekalipun harta benda yang dimiliki itu sangat sedikit, tetapi lebih diutamakan kepada orang-orang yang dinafkahinya.
Hadirin sekalian yang berbahagia!
Sehubungan dengan ini pula, Nabi saw. Bersabda
“Sedekah yang diberikan kepada orang miskin hanya merupakan shadaqah saja, sedang yang diberikan kepada kerabat karib itu merupakan sedekah dan penghubung silaturahmi”.
Demikianlah yang bisa kami sampaikan saat ini, mudah-mudahan kita termasuk orang yang gemar bersedekah dengan semata-mata mencari ridho Allah swt. Cukup sekian materi yang bisa kami sampaikan, IHDINASH SHIROOTHOL MUSTAQIIM, WABILLAAHIT TAUFIQ WALHIDAYAT WASSALAMU’ALAIKUM WAROHMATULLOOHI WABARAKAATUHU.
Nama : Devi Riskawati
BalasHapusKelas : XI MIPA 3
No.Absen : 07
Bismillahiraahmanirahim
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Allhamdulillah. Alhamdulillahilladzi akhrojna minadh dhulimaati ilannur, wa amaarona biannuqoti’a ahlifisqi wal fujur. Ashhaduanlaailaahaillallah, wa ashhaduanna sayyidana muhammadan abduhu warosuluh. Allahumma fasholli wasallim ‘alaa sayyidina muhammadin, wa ‘alaa aliihi washohbihi wassalam.
Yang saya hormati, ibu guru yang saya hormati dan teman-teman yang saya banggakan. Untuk mengawali cermaha ini, marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt. sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul di tempat yang berbahagia ini dalam keadaan sehat walafiat.
Shalawat serta salam semoga selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad Saw., yang senantiasa mendorong ummatnya untuk menuntut ilmu dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya.
Hadirin yang dicintai Allah..
Pada kesempatan kali ini saya akan berceramah dengan judul Pentingnya Berbakti Kepada Ibu
Teman-teman yang dirahmati oleh ALLAH SWT....
Berbicara tentang IBU, tentunya kita sering mendengar kisah tentang MALIN KUNDANG yang dikutuk menjadi batu karena ia tidak mengakui pada seseorang wanita tua dan miskin, yang pada kenyataannya ia adalah IBU dari malin kundang
Pada zaman sekarang ini, tidak ada anak yang benar-benar dikutuk menjadi batu, tetapi saya sedih, karena banyak anak yang durhaka pada orang tua, berdosa pada IBU, berkata kasar, berbohong dan bahkan tega berprilaku kasar pada orang tua. Padahal ibu dengan ikhlas melahirkan, menyusui, dan merawat kita, saat kita masih lemah.
ALLAH SWT berfirman dalam QS Luqman, 31:14 yang berbunyi :
(wawashshayanaa al-insaana biwaalidayhi hamalat-hu ummuhu wahnan ‘alaa wahnin wafishaaluhu fii ‘aamayni ani usykur lii waliwaalidayka ilayya almashiiru)
Artinya : “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS Luqman, 31:14)
IBU lah yang merawat kita sejak bayi, balita, hingga kita dewasa pun kasih sayangnya tidak akan hilang. Karena pengorbanan yang besar inilah, kita wajib menyayangi ibu kita, lebih dari sayang kita kepada orang lain.
Dahulu ada seseorang sahabat bertanya kepada Rasulullah
“Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?”
Nabi SAW menjawab,
“Ibumu, ibumu, ibumu, kemudian ayahmu dan kemudin yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu,”
Di antara keajaiban Syari'at Islam itu adalah bahwa Islam itu memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada ibu, meskipun ia musyrik. Sebagaimana yang ditanyakan oleh Asma' binti Abu Bakar kepada Nabi SAW tentang hubungannya dengan ibunya yang musyrik. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Ya, tetaplah kamu menyambung silaturrahmi dengan ibumu." (HR. Muttafaqun 'Alaih).
lanjutan...
BalasHapusDi antara perhatian Islam terhadap seorang ibu dan haknya serta perasaannya bahwa Islam telah menjadikan ibu yang dicerai itu lebih berhak untuk merawat anaknya dan lebih baik daripada seorang ayah.
Keberadaan ibu yang telah diperhatikan oleh Islam dengan sepenuh perhatian ini dan yang telah diberikan untuknya hak-hak, maka dia juga mempunyai kewajiban, yakni mendidik anak-anaknya, dengan menanamkan kemuliaan kepada mereka dan menjauhkan mereka dari kerendahan. Membiasakan mereka untuk taat kepada Allah dan mendorong mereka untuk mendukung kebenaran dan tidak menghalang-halangi mereka untuk turut berjihad karena mengikuti perasaan keibuan dalam hatinya. Sebaliknya ia harus berusaha memenangkan seruan kebenaran daripada seruan perasaan.
Karena itu, ada beberapa kewajiban kita sebagai anak kepada orang tua :
1. Taat dan berbakti pada orang tua. Selama mereka tidak memerintah pada kemusyrikan, dan kita tetap menjaga tata krama dan kebaikan.
2. Mendoakan kedua orang tua. Diantara doa kita pada orang tua adalah :
“robbil firli wali wa lidaya war hamhumma kama robbayani soghiro”.
3. Menjaga ucapan kita agar tetap sopan, nada bicara jangan terlalu tinggi, jangan membentak, jangan menolak ketika diperintah. Jika tidak bisa, katakan dengan baik alasannya, jangan menggerutu.
Itulah beberapan pedoman kita untuk berbuat baik kepada orang tua terutama terhadap ibu. Mudah-mudahan kita, ibu-ibu kita, bapak-bapak kita, saudara-saudara kita, bersaudara dalam keimanan dan ketakwaan, sehingga dipertemukan kembali di Surganya ALLAH SWT atas Ridho-Nya.. Amin amin Ya robal ‘aalamin.
Kesimpulan : jadi kita sebagai anak harus berbakti kepada kedua orang tua, terutama pada ibu. Karena ibu yang telah mengandung, melahirkan, menyusui, mengasuh dan merawat lalu membesarkan kita sampai saat ini. ibu bawel,cerewet bukan karena jahat, akan tetapi sangat menyayangi kita dan ia takut jika kita terluka.
wallahu muwafiq ilaa aquamitthoriq, wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatu.
Nama: Ghifari Ibadurrahman
BalasHapusKelas: XI Mipa 3
No. Absen: 17
Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعْيِنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا , مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدُّ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمِّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَللَّهُمَّ صَـلِّ وَسَـلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى بَعْدَ أَنْ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً , يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً
. أَمَّا بَعْدُ:
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
Amma ba`du
Wahai kaum Muslimin, marilah kita bertakwa kepada Allah Ta’ala dan menjaga shalat lima waktu kita serta mengerjakannya dengan penuh ketaatan. Ketahuilah, sesungguhnya shalat adalah tiang agama. Karena itu, tidak akan tegak agama seseorang yang meninggalkan shalat dan ia tidak akan mendapatkan bagian dalam agama ini. Menegakkan shalat adalah suatu bentuk keimanan dan meninggalkannya merupakan kekufuran. Maka, siapa yang menjaga shalatnya, maka hatinya akan bercahaya, demikian pula wajah dan kuburnya, dan saat dikumpulkan di Mahsyar, ia juga akan mendapat keselamatan pada hari kiamat. Dia akan dikumpulkan bersama orang-orang yang telah diberi kenikmatan oleh Allah Ta’ala yaitu para nabi, shiddîqîn, syuhadâ` dan shâlihîn. Adapun sebaliknya, siapa yang tidak menjaga shalatnya, dia tidak akan mendapatkan cahaya dan keselamatan pada hari kiamat, dan di akhirat kelak dia akan dikumpulkan bersama Fir`aun, Hâmân, Qârûn, dan Ubai bin Khalâf.
Wahai, kaum Muslimin, bagaimana kita bisa menyia-nyiakan shalat, padahal shalat adalah penghubung kita dengan Allah Ta’ala . Jika kita tidak memiliki penghubung antara kita dengan Allah Ta’ala , dimana ubûdiyah(penyembahan) kita ? Dimana (wujud) kecintaan kita kepada Allah Ta’ala , dan ketundukan kita kepada-Nya ? Sungguh celaka dan rugi orang yang setiap kali mendengar panggilan kepada dunia, dengan segera ia memenuhinya dan ketika mendengar seseorang menyeru kepada Allah Ta’ala hayya alas shalâh dan hayya ala falâh, mereka merasa berat hati dan berpaling.
(lanjutan)
BalasHapusWahai kaum Muslimin, bukankah kita semua tahu bahwa amal yang pertama kali akan dihisab oleh Allah Ta’ala pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalat kita baik, maka baik pula seluruh amal ibadah kita. Dan jika rusak, maka rusak pula amal ibadah kita.
Wahai umat Muhammad, marilah kita tegakkan shalat kita selagi kita masih berada di dunia. Ingatlah Allah Ta’ala di saat lapang, niscaya Allah Ta’ala akan mengingat kalian di waktu sempit. Siapa yang melupakan Allah Ta’ala , Allah Ta’ala pun akan melupakannya. Siapa yang meremehkan perintah Allah Ta’ala , Allah pun akan meremehkannya. Wahai umat Muhammad, siapakah di antara kita yang merasa aman dengan kematian kemudian bertaubat dan mengerjakan shalat ? Bukankah masing-masing kita takut dengan kematian dan tidak mengetahui waktunya ? Bukankah kematian itu datang secara tiba-tiba dalam keadaan manusia tidak merasa ? Bukankah kematian mendatangi manusia di dunia ini saat mereka lalai?
Wahai kaum Muslimin, sesungguhnya setelah kematian yang datang secara tiba-tiba tidak ada lagi amal setelahnya, yang ada setelah itu hanyalah balasan dari amal perbuatannya. Maka, siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah ia akan melihatnya, dan siapa yang mengerjakan keburukan seberat dzarrah , dia juga akan melihatnya.
Wahai kaum Muslimin, wahai orang-orang yang beriman kepada Nabi Muhammad dan beriman kepada wahyu yang diturunkan Allah Ta’ala kepadanya. Sesungguhnya di antara ketentuan yang Allah Ta’ala wajibkan dalamshalat itu adalah hendaknya kita mengerjakannya di masjid bersama jamaah kaum Muslimin. Marilah kita menegakkan shalat, menunaikan zakat, dan ruku` bersama orang-orang yang rukû`. Ini adalah jalan Nabi dan para Sahabatnya. `Abdullâh bin Mas`ûd mengatakan , “Siapa di antara kalian yang kelak ingin berjumpa dengan Allah Ta’ala dalam keadaan Islam (berserah diri), hendaklah dia menjaga shalat-shalatnya, karena sesungguhnya Allah Ta’ala telah mensyariatkan sunah-sunah petunjuk kepada Nabi-Nya, dan shalat itu termasuk sunah-sunah petunjuk. Jika kita shalat di rumah, maka itu sama saja kita meninggalkan sunah Nabi. Jika kita meninggalkan sunah Nabi, maka kita akan tersesat. Jika seorang yang berwudlu dan membaguskan wudlunya, setelah itu dia menuju masjid, maka pada setiap langkahnya Allah Ta’ala akan memberikan satu kebaikan yang akan mengangkat kedudukannya satu derajat dan menghapuskan satu kesalahannya. Orang yang meninggalkan shalat tiada lain adalah orang munafik yang diketahui nifaknya.”
(lanjutan)
BalasHapusبَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْانِ الْعَظِيْمِ ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله َلِيْ وَلَكُمْ وَلِكَافَةِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Wahai kaum Muslimin, sesungguhnya shalat jamaah di masjid itu termasuk suatu kewajiban, dan orang yang melaksanakan, berarti ia telah menegakkan shalat dan menjaganya. Orang yang shalat bersama jamaah berarti telah menegakkan kewajibannya kepada Allah Ta’ala . Sedangkan orang yang meninggalkan jamaah tanpa udzur, berarti ia telah berbuat maksiat kepada Allah Ta’ala dan membahayakan shalatnya. Sebagian Ulama` mengatakan, “Siapa yang meninggalkan shalat jamaah tanpa udzur, maka shalatnya batil (tidak sah). Ucapan di atas di katakan oleh adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Imam Ahmad dalam sebuah riwayat. Sesungguhnya shalat jamaah itu lebih afdhal dari pada shalat sendirian sebesar 27 derajat. Orang yang meninggalkan shalat jamaah tanpa udzur adalah orang yang pemalas dan lalai. Keadaan mereka seperti keadaan orang-orang munafik yang difirmankan oleh Allah Ta’ala dalam al-Qur`ân :
وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ
Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. (Qs an-Nisâ`/4:142)
Nabi bersabda: “Shalat yang (dirasakan) paling berat oleh orang-orang munafik adalah shalat Isyâ` dan shalatFajr(subuh). Seandainya mereka mengetahui (pahala) apa yang ada pada keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya, meskipun dengan merangkak”. (HR. al-Bukhâri 644)
Nabi bersumpah bahwa seandainya orang munafik yang meninggalkan shalat itu mendapatkan rezeki sedikit di dunia, niscaya ia akan menghadiri shalat jamaah dan kebanyakan orang-orang yang meninggalkan shalat jamaah seandainya mereka disibukkan dengan urusan duniawi ketika terbit fajar, niscaya ia akan bersemangat untuk hadir tepat pada waktunya. Shalat jamaah adalah suatu aktifitas dan ketenangan dan meninggalkannya merupakan bentuk kemalasan, dan sedangkan tergesa-gesa dalam mengerjakannya biasanya tidak tuma`ninah. Orang yang mengerjakan shalat dengan tergesa-gesa keadaannya seperti seekor burung yang mematuk makanannya. Barangkali dia juga mengakhirkan waktu shalatnya. Shalat jamaah akan melahirkan suatu kecintaan dan kelembutan serta akan menerangi masjid dengan dzikir kepada Allah Ta’ala .
(lanjutan)
BalasHapus(Dengan shalat) syiar-syiar Islam akan nampak. Dalam shalat jamaah ada suatu pembelajaran bagi orang-orang jahil, peringatan bagi orang yang lalai dan kemaslahatan yang sangat banyak. Bagaimana pendapat kalian jika shalat jamaah itu tidak disyariatkan, dan tidak mungkin Allah Ta’ala menghendaki demikian, bagaimanakah keadaan kaum Muslimin ? (tentu) mereka akan terpecah belah, masjid-masjid akan tutup dan umat ini akan memiliki syi`ar jamâ`i dalam agama ini. Karena itulah di antara hikmah Allah Ta’ala dan rahmat-Nya, Dia mewajibkannya kaum Muslimin. Marilah kita bersyukur kepada Allah Ta’ala dengan nikmat ini. Marilah kita laksanakan kewajiban ini. Marilah kita merasa malu kepada Allah Ta’ala ketika meninggalkan perintah-Nya, serta waspada terhadap siksa-Nya.
Mudah-mudahan Allah Ta’ala memberikan pertolongan kepada kita agar bisa selalu mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya, beribadah kepada-Nya dengan baik, serta mengumpulkan kita di dunia ini di atas ketaatan. Dan di akhirat berada di kampung kemuliannya (surga) serta memberikan kita hidayah ke jalan yang lurus.
Nama: Anan Wiranto
BalasHapusKelas: XI Mipa 3
No. Absen: 03
Renungan Tentang Waktuu
Ibadallah,
Waktu adalah salah satu nikmat yang agung dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada manusia. Sudah sepantasnya manusia memanfaatkannya secara baik, efektif dan semaksimal mungkin untuk amal shalih.
Allah Ta’ala telah bersumpah dengan menyebut masa dalam firman-Nya:
وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. al-‘Ashr:1-3).
Di dalam surat yang mulia ini Allah Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan masa, dan ini menunjukkan pentingnya masa. Sesungguhnya di dalam masa terdapat keajaiban-keajaiban. Di dalam masa terjadi kesenangan dan kesusahan, sehat dan sakit, kekayaan dan kemiskinan. Jika seseorang menyian-nyiakan umurnya, seratus tahun berbuat sia-sia, bahkan kemaksiatan belaka, kemudian ia bertaubat di akhir hayatnya, dengan taubat yang diterima, maka ia akan mendapatkan kebahagiaan sempurna sebagai balasannya, berada di dalam surga selama-lamanya. Dia betul-betul mengetahui bahwa waktu hidupnya yang paling berharga adalah sedikit masa taubatnya itu. Sesungguhnya masa merupakan anugerah Allah Ta’ala, tidak ada cela padanya, manusia-lah yang tercela ketika tidak memanfaatkannya.
Ibadallah,
BalasHapusNabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan pentingnya memanfaatkan waktu, sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. (HR Bukhari).
Hadits yang mulia ini memberitakan bahwa waktu luang adalah nikmat yang besar dari Allah Ta’ala, tetapi banyak manusia tertipu dan mendapatkan kerugian terhadap nikmat ini.
Di antara bentuk kerugian ini adalah:
Pertama: Seseorang tidak mengisi waktu luangnya dengan bentuk yang paling sempurna. Seperti menyibukkan waktu luangnya dengan amalan yang kurang utama, padahal ia bisa mengisinya dengan amalan yang lebih utama.
Kedua: Dia tidak mengisi waktu luangnya dengan amalan-amalan yang utama, yang memiliki manfaat bagi agama atau dunianya. Namun kesibukkannya adalah dengan perkara-perkara mubah yang tidak berpahala.
Ketiga: Dia mengisinya dengan perkara yang haram, ini adalah orang yang paling tertipu dan rugi. Karena ia menyia-nyiakan kesempatan memanfaatkan waktu dengan perkara yang bermanfaat. Tidak hanya itu, bahkan ia menyibukkan waktunya dengan perkara yang akan menggiringnya kepada hukuman Allah di dunia dan di akhirat.
(lanjutan)
BalasHapusKaum muslimin rahimakumullah,
Urgensi waktu dan kewajiban menjaganya merupakan perkara yang disepakati oleh orang-orang yang berakal. Berikut adalah diantara point-point yang menunjukkan urgensi waktu.
Pertama: Waktu Adalah Modal Manusia.
Imam al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata:
اِبْنَ آدَمَ إِنَّمَا أَنْتَ أَيَّامٌ كُلَّمَا ذَهَبَ يَوْمٌ ذَهَبَ بَعْضُكَ
“Wahai Ibnu Adam (manusia), kamu itu hanyalah (kumpulan) hari-hari, tiap-tiap satu hari berlalu, hilang sebagian dirimu.” (Riwayat Abu Nu’aim dalam Hilyatul-Auliya).
Diriwayatkan bahwa Umar bin Abdul-Aziz rahimahullah berkata:
إِنَّ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ يَعْمَلَانِ فِيْكَ فَاعْمَلْ فِيْهِمَا
“Sesungguhnya malam dan siang bekerja terhadapmu, maka beramalah pada malam dan siang itu.”
Kedua: Waktu Sangat Cepat Berlalu.
Seseorang berkata kepada ‘Amir bin Abdul-Qais rahimahullah, salah seorang tabi’i: “Berbicaralah kepadaku!” Dia menjawab: “Tahanlah jalannya matahari!”
Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Aku tidak menyerupakan masa muda kecuali dengan sesuatu yang menempel di lengan bajuku, lalu jatuh”.
Abul-Walid al-Baji rahimahullah berkata: “Jika aku telah mengetahui dengan sangat yakin, bahwa seluruh hidupku di dunia ini seperti satu jam di akhirat, maka mengapa aku tidak bakhil dengan waktu hidupku (untuk melakukan perkara yang sia-sia, Pen.), dan hanya kujadikan hidupku di dalam kebaikan dan ketaatan”.
Ketiga: Waktu Yang Berlalu Tidak Pernah Kembali.
Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu anhu berkata:
إِنَّ لِلَّهِ حَقًّا بِالنَّهَارِ لَا يَقْبَلُهُ بِاللَّيْلِ، وَلِلَّهِ حَقٌّ بِاللَّيْلِ لَا يَقْبَلُهُ بِالنَّهَارِ
“Sesungguhnya Allah memiliki hak pada waktu siang, Dia tidak akan menerimanya di waktu malam. Dan Allah juga memiliki hak pada waktu malam, Dia tidak akan menerimanya di waktu siang.” (Riwayat Ibnu Abi Syaibah).
Dengan demikian seharusnya seseorang bersegera melaksanakan tugasnya pada waktunya, dan tidak menumpuk tugas dan mengundurkannya sehingga akan memberatkan dirinya sendiri. Oleh karena itu waktu di sisi Salaf lebih mahal dari pada uang.
Nama : Diana Apriliya
BalasHapusKelas : XI mipa 3
Nomer absen : 10
Assalamualaikum.wr.wb
Segala puji bagi allah atas segala yang telah di anugerahkan kepada kita, baik material maupun nikmat yang immaterial. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad Saw, sebagai penuntun ummat menuju jalan yang selamat. Marilah kita tingkatkan kualitas dan kwantitas ketaqwaan kita kepada Allah swt, dengan sungguh-sungguh karena taqwa inilah yang akan mengantarkan kita kepada kenikmatan dunia dan akhirat alamin ya rabbal alamin
Hadirin yang di muliakan Allah
Kehidupan di dunia ini sangat sigkat, jika dibandingkan dengan kehidupan sebelum atau sesudah hidup dimuka bumi ini. Tetapi dari kehidupan yang singkat ini, ada banyak sekali hal-hal yang kita temui, suka, duka, ceria dan nestapa terus selalu mengikuti dan akrab bersahabat dengan kehidupan kita.
Sabar dan syukur juga diisyaratkan oleh Allah seperti orang berjalan, antara kiri dan kanan bergantian, tidak pernah kita jumpai orang yang berjalan selalu kaki kanan didepan atau sebaliknya kaki kiri selalu di depan. begitu juga lamabaian tangan, antara kanan dan kiri selalu bergantian, apabila kaki melangkah maka tangan kanan yang melambai ke depan dan begitulah seterusnya.
Semua itu adalah ayat Allah yang tidak berupa teks yang menantang untuk kita baca, agar kita semakin dalam rasa iman dan taqwa terutama terhadap takdir yang diberlakukan Allah kepada kita semua.
Orang yang bersyukur akan ditambahkan nikmat oleh Allah yang melimpah, al-Ghazali membuat analogi, semua nikmat bagaikan bianatang peliharaan, sedangkan syukur adalah jodohnya, apabila binatang tersebut satu jodoh maka tidak menutup kemungkinan akan kawin dan membuat anak-pianak dari nikmat-nikmat tersebut yang akan ditambahkan,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan ingatlah ketika Rabb-mu memberitahukan, jika kalian bersyukur niscaya Aku akan tambah bagi kalian. Dan jika kalian kufur, sesungguhnya adzab-Ku itu amatlah berat.” (Qs. Ibrahim: 7)
Pahala sabar tidak terhitung, agaknya tak heran jika pahala puasa hanya Allah yang mengetahui besar kecil, berkualitas atau tidaknya puasa seseorang, karena di dalam puasa yang berlaku adalah kesabaran, kesabaran menahan dahaga sampai pada waktu berbuka.
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, pahala mereka tidak terhitung
Wassalamualaikum.wr.wb
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusXI MIA 4 / 24
BalasHapusMENGKHAWATIRKAN GUGURNYA PAHALA
Khutbah Pertama:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه،ُ ((يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ))، ((يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً))، ((يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً*يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً)). أما بعد :
فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثاَتُهَا، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ.
Ibadallah,
Manakala beramal dengan berbagai jenisnya, seorang Muslim sangat berharap agar seluruh amalannya diterima oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Hal ini didorong oleh kesadarannya untuk menjadikan seluruh hidupnya di dunia ini sebagai kesempatan memperbanyak kebaikan di sisi Allah ‘Azza wa Jalla.
Namun perlu diketahui, sesungguhnya limpahan pahala yang Allah Subhanahu wa Ta’ala janjikan hanyalah akan didapatkan bagi orang yang melakukan amalan dengan ikhlas dan berharap pahala dari-Nya Subhanahu wa Ta’ala. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Sesungguhnya setiap amalan memiliki motivasi dan tujuan. Sebuah amalan tidaklah terhitung sebagai ketaatan kecuali jika didasari dengan keimanan, yakni bukan hanya terdorong oleh sekedar rutinitas (kebiasaan), hawa nafsu, atau mencari pujian semata. Motivasinya harus iman dan tujuannya adalah menggapai ridha dan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karenanya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyandingkan keimanan dan harapan pahala dalam banyak hadits…..”.
(lanjutan)
BalasHapusKhutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَظِيْمِ الإِحْسَانِ، وَاسِعِ الْفَضْلِ وَالْجُوْدِ وَالْاِمْتِنَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Bersumpah Dengan Nama Allah Subhanahu wa Ta’ala Dan Bersaksi Bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Tidak Akan Mengampuni Seseorang.
Ibadallah,
Ketahuilah bahwa rahmat Allah ‘Azza wa Jalla sangat luas, menaungi siapapun yang Dia Subhanahu wa Ta’ala kehendaki. Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha mengampuni dosa apapun selain syirik, sebagai gambaran betapa besar kebaikan dan limpahan karunia dari-Nya Subhanahu wa Ta’ala. Maka, seseorang tidak berhak menghalang-halanginya dari siapapun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya ada seseorang yang berkata “Demi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mengampuni si Fulan”. Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Siapakah orangnya yang telah bersumpah atas nama-Ku (dan bersaksi) bahwa Aku tidak memberikan ampunan kepada si Fulan?!.. Sungguh Aku telah ampuni si Fulan itu dan Aku gugurkan amalmu”.(13)
Orang yang melakukan hal tersebut telah menyebabkan orang lain berputus asa dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan semakin menjadikannya tenggelam dalam kemaksiatan. Maka, seorang yang menjadi penyebab tertutupnya pintu kebaikan dan terbukanya pintu keburukan berhak untuk digugurkan pahala amalannya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala , sebagai balasan yang setimpal.
Meninggalkan Shalat Ashar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa meninggalkan shalat ashar, maka telah gugur amalnya”. (HR. Bukhari).
Hadits ini memperingatkan kita agar selalu menjaga shalat lima waktu, khususnya shalat ashar.
Semoga Allah ‘Azza wa Jalla senantiasa menggugah hati kita untuk mewaspadai segala hal yang akan menggugurkan amalan kita atau mengurangi keberkahannya.
Nama : Tiara Yulistiani (37)
BalasHapusKelas : XI MIPA 3
Assalamualaikum.wr.wb
Segala puji bagi allah atas segala yang telah di anugerahkan kepada kita, baik material maupun nikmat yang immaterial. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad Saw, sebagai penuntun ummat menuju jalan yang selamat. Marilah kita tingkatkan kualitas dan kwantitas ketaqwaan kita kepada Allah swt, dengan sungguh-sungguh karena taqwa inilah yang akan mengantarkan kita kepada kenikmatan dunia dan akhirat alamin ya rabbal alamin
Kaum munafik pahami bahwa perang fisik takkan mereka menangkan | maka mereka mulai perang pemikiran (ghazwul fikri) sebagai ganti dan target empuk ghazwul fikri ini adalah pemuda Muslim | yang cenderung masih mudah diarahkan dan diwarnai; remaja
berbicara remaja maka tentu paling mudah dengan 3F tadi | Food-Fun-Fashion | Makanan-Hiburan-Pakaia. lewat Food ghazwul fikri membuat Muslim tidak aware dengan konsep halal | sekaligus membanjiri produk haram bagi Muslim. lewat Fun ghazwul fikri melalaikan Muslim untuk peduli pada “masalah penting ummat” | lewat music, movie, love, pacaran, bola dll. lewat Fashion ghazwul fikri menuntun pikir remaja | bahwa pakaian itu aktualisasi diri dan gaya hidup | bukan penutup aura. semua serangan pemikiran ini tujuannya satu | agar Muslim menjauh dari Al-Qur’an dan As-Sunnah sumber kekuatan | hingga mereka lemah
ketika Muslim jauh dari Al-Qur’an dan As-Sunnah | maka Allah bukan lagi sumber kebahagiaan bagi mereka. bila Allah bukan lagi sumber kebahagiaan lalu apa gantinya? | materi, itulah sumber kebahagiaan baru yang ditawarkan kaum munafik. saat kenikmatan makanan lebih diutamakan dari halal dan haram | saat itulah materi menjadi sumber kebahagiaan. saat alis disulam, operasi wajah, dan segala ketentuan Allah diubah demi jempol dari manusia | saat itu materi menggantikan Allah. saat hijab syar’i dikira kuno karena tak menarik | dan Muslimah berlomba berpakaian untuk menarik perhatian | ghazwul fikri sukses.
Segala sesuatu mulai dinilai dari penampakan | sukses itu uang, mobil, rumah, wajah, ijazah | ghazwul fikri berhasil. idola bukan lagi Rasulullah namun artis penyanyi panggung | peraduan bukan lagi masjid namun arena konser atau stadion. hasilnya lebih dari yang diharapkan kaum munafik | bukan hanya mengambil paham liberal barat | ada pula Muslim yang jadi pembelanya. paham materialisme yang mendewakan lahiriah, fisik dan dunia | lahirkan sekularisme, liberalisme, demokrasi, nasionalisme dll. khusus bagi Muslimah mereka bermain dalam ranah pemikiran turunan langsung liberalisme | yaitu feminisme (genderisme)....
LANJUTAN...
BalasHapusby the way, kenapa Muslimah jadi pangsa pasar utama liberalis? | karena rusaknya Muslimah bakal mengajak 2 yang lain, anak dan suaminya. lewat media para liberalis mendikte Muslimah | bagaimana seharusnya mereka berperilaku, berpakaian, menampilkan diri. liberalis meredefinisi cantik bagi Muslimah | yaitu badan seksi, pakaian minim, otak kosong tak mengapa, agama minus bukan masalah. bagaimana cantik versi Rasul dan shahabiyah? | jangan tanya lagi, Muslimah korban ghazwul fikri sudah antipati mendengarnya. bagaimana dengan fungsi “ibu dan pengelola rumah tangga”? | jangan tanya, ghazwul fikri sukses membentuk wanita sukses itu karir. bila dulu katanya lelaki menjajah wanita | sekarang juga sama, hanya lelaki gunakan food, fun, fashion jadi alat menjajah
lihat berapa besar usaha wanita agar terlihat “seksi” | beli pelangsing, sedot lemak, operasi, steroid?. apakah semua itu dilakukan untuk dirinya? tidak | wanita melakukan itu agar mendapat perhatian dari lelaki, akui atau tidak. bila lelaki yang dicari perhatiannya adalah suami, duhai manisnya! | namun perhatian yang dicari justru lelaki-lelaki siapapun!. karena itulah ada ajang #MissWorld #MissUniverse | apapun ajangnya, dominasi penontonnya adalah lelaki, diadakan lelaki. misalnya #MissUniverse yang awalnya diadakan perusahaan pakaian Pacific Mills | bagian dari kampanye jual pakaian”konsumerisme”. #MissUniverse ini lalu dibeli Kayser-Roth perusahaan pakaian dalam wanita | sama untuk kampanye jual pakaian. terakhir #MissUniverse dibeli Donald Trump | nyata bahwa kontes kecantikan ini dibuat lelaki dan untuk lelaki. #MissWorld juga sama | sebelum dikenal sebagai #MissWorld awalnya ia Festival Bikini Contest yang dibesut Eric Morley pada 1951. dari Festival Bikini lalu jadilah #MissWorld | dari lelaki untuk lelaki | wanita? hanya jadi komoditas jual saja. jadi apa kesamaan kontes-kontes kecantikan dunia? | apapun alasannya, intinya satu | menjual keindahan tubuh wanita | that’s all
“jangan suudzann, kan dinilai dari 3B; “Beauty, Brain, Behaviour” | dari Hongkong? mana ada Miss World overweight?. yang ada yang kepilih berdasar 3S; Sexy, Sexy and Sexy | kasihan wanita hanya jadi tontonan, dimana keindahan tubuh jadi jualan. melalui kontes kecantikan dunia semisal #MissWorld ini | wanita didoktrin gila belanja, gila penampilan, gila perhatian. sementara kontes kecantikan dunia ini ajang kemesuman publik bagi lelaki | bikini contest, one piece | kapan lagi tontonan gratis?.
Jadi mesti disadari bahaya #MissWorld | apalagi hendak dihelat di Indonesia Sept 2013 | Muslim harus paham ini agenda ghazwul fikri. ini negeri Muslim dan liberalis harus tau bahwa masih ada Muslim yang sadar | kita menyerukan untuk #TolakMissWorld. bila untuk pariwisata dan budaya | masih banyak cara tingkatkan pariwisata dan budaya | bukan dengan cara jual kehormatan dan agama.
Minimal opini harus digelar dan dipahamkan pada ummat | kedepan kita bisa buat aksi-aksi konkrit sebagai bentuk kepedulian. dan memahami beginilah bila bukan syariat Islam yang jadi standar pemutus | #MissWorld dibolehkan berdasar timbangan manfaat manusia. maka agenda besar yang mesti dipatri di benak | bahwa syariat adalah solusi semua masalah. sekaligus memahami bahwa ghazwul fikri bertujuan | agar Muslim jauhi 2 hal yang Rasulullah minta kita untuk berpegang teguh padanya. maka pelajari Al-Qur’an dan As-Sunnah | hingga pahami dan dapat amalkan keduanya | insyaAllah mentah tak berguna tipuan mereka.
Wassalamualaikum wr.wb.
Nama : Diah Rodiah
BalasHapuskelas : XI MIPA 2
Bismillahirrahmanirrahim ...
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatuh ....
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Atas hidayah dan inayah-Nya kita dapat berkumpul disini, ditempat yang mulia ini dalam keadaan sehat wal’afiat.
Sholawat serta salam, semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada para keluarganya, para sahabatnya dan kepada kita semua selaku umatnya. Aamiin, ya Allah ya Rabbal alamin.
Adanya saya disini, akan membahas betapa pentingnya silaturahmi. Silaturahmi artinya menyambung hubungan dengan kerabat dekat. Nabi Muhammad SAW bersabda : “Barang siapa yang ingin dimudahkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaknya ia bersilaturahmi.” (H.R muttafaqun Alaih )
Teman – teman saya yang dirahmati Allah.
Semua orang tentunya mendambakan agar rezekinya banyak dan karuniai panjang usia, maka silaturahmi kepada keluarga harus benar-benar kita kerjakan dengan tulus ikhlas semata-mata mencari ridho Allah.
Silaturahmi dalam kehidupan bermasyarakat sudah tidak asing lagi, karena setiap muslim hampir semuanya mengetahui akan kewajibannya dalam menyambung silaturahmi antar sesama muslim. Akan tetapi, dalam kehidupan sehari-hari maasih ada orang islam yang enggan melakukannya, tidak berkeinginan untuk menyambung tali persaudaraan yang putus, bahkan ada orang yang sengaja memutuskan tali persaudaraanya dengan sesama muslim. Karena alasan harta, tahta dan keduniaan.
Teman – teman saya yang berbahagia,
Banyak orang yang dulunya senang untuk bersilaturahmi, tetapi kini setelah kehidupannya meningkat, tidak pernah silaturahmi, bahkan seperti tidak saling mengenal. Akibatnya tali persaudaraan akan putus. Sehingga rasa kasih sayang sesama muslim pun semakin memudar dan semakin hilang.
Banyak penyebab orang memutuskan silaturahminya dengan sesama muslim, diantaranya : pertama, seseorang merasa bahwa dirinya bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Kedua, karena ia tidak sadar bahwa jika ia meninggal dunia, dia membutuhkan orang lainuntuk menguburkan jenazahnya. Ketiga, karena ia tidak mengetahui bhwa dengan silaturahmi dosanya akan berkurang dan keselamatannya akan terjamin. Keempat, karena ia tidak memahami bahwa dengan silaturahmi maka nikmat hidap akan bertambah. Kelima, karena ia tidak tahu, ia harus mengajak orang menuju jalan Allah dan biasanya dengan cara silaturahmi. Dan masih banyak lagi sebab-sebab mengapa orang enggan untuk ber silaturahmi.
Teman – teman saya yang dirahmati Allah.
Dengan silaturahmi insyaallah seseorang akan dimudahkan dalam segala urusan hidupnya. Itu menunjukkan betapa pentingnya ber silaturahmi bagi kehidupan kita. Sebagai penutup, marilah kita perbanyak teman, kita suburkan silaturahmi, dan kita sebarkan salam. Betapa pun sibuknya kita, dimana pun kita berada, semoga Allah senantiasa memanjangkan umur kita dan memudahkan umur ita. Aamiin, ya Allah ya Rabbal alamin.
Sekian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf. Terimakasih atas perhatiannya.
Bilahi taufik walhidayah wa ridho wal inayah...
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrokatuh ....
Name : Dewi Pupung P
BalasHapusKelas : XI Mipa 3
No.Abs : 9
Assalamualaikum.wr.wb
Marilah kita bersyukur kepada Allah SWT atas rahmat dan kasih sayang-Nya yang dilimpahkan kepada kita. Salawat serta salam kita curahkan kepada baginda Rasulullah SAW yang membawa umat manusia dari kejahiliyaan menuju pengabdian kepada Allah SWT.
Hadirin yang dimuliakan Allah.
Judul ceramah yang saya bawakan pada kesempatan ini adalah
“ Pentingnya Ilmu Pengetahuan ”
Islam memerintahkan kepada kita untuk mencari ilmu, tidak ada alasan untuk tidak mencari ilmu sebagaimana sabda Rasulullah saw.
“ Tolabul ilma faridatur ‘ala kulli muslimin wa muslimah”
Artinya : Mencari ilmu itu wajib bagi orang islam laki – laki dan perempuan.
Dengan ilmu kita bisa menundukkan seluruh makhluk Allah yang ada dimuka bumi ini. Dengan ilmu pula kita bisa memimpin dunia memimpin seluruh makhluk Allah. Kita akan menjadi makhluk terbaik diantara makhluk Allah. Namun jika tidak berilmu, kita akan menjadi bodoh tidak tahu apa-apa didunia ini pada akhirnya kita menjadi makhluk yang paling rendah, kata Allah “ Asfala Safilin ” tentu kita tidak mau menjadi makhluk yang paling rendah.
“ Yarpa’ illahul lazina amanu minkum wallazina utul ilma darajat “
Artinya : Allah akan mengangkat derajat orang beriman dan yang berilmu dengan beberapa derajat.
Oleh karena itu marilah kita tetap menuntut ilmu karena dengan ilmu pengetahuan kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat.
Sebagai kesimpulan.
Selama hayat masih dikandung badan mari kita selalu menuntut ilmu tanpa mengenal lelah karena ilmu sangat penting dalam kehidupan. Kita tidak bisa menjadi insan kamil tanpa ilmu pengetahuan.
“ Unzur ma qila wala tanzur man Qola “
Pandanglah pembicaraan jangan pandang siapa pembicaranya.
Wabillahi taufik wal hidaya
Wassalamu’ Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Nama : Kartika Nurfitri
BalasHapusKelas : XI mipa 4
No.abs : 22
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji Syukur Kita Panjatkan Kehadirat Allah SWT Yg Telah Memberikan Kita Beribu – Ribu Nikmat Terutama Nikmat Iman , Islam , & Sehat Wal’afiat Sehingga Kita Dapat Berkumpul Di Tempat Yg Insya allah Di Muliakan OlehAllah
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang diutus oleh Allah SWT ke muka bumi ini sebagai rahmatan lil alamiin, yang telah menggempur kesesatan dan mengibarkan panji-panji kebenaran, serta memperjuangkan islam hingga sampai kepada kita
Berdirinya Saya Disini Ingin Memberikan Sedikit Ilmu Saya Tentang Berbakti Kepada Orang Tua Berbakti Kepada Orang Tua Itu Wajib Karena Orang Tua Telah Mengasuh & Mendidik Kita Sampai Sekarang Ini Seperti Yg Sudah Di Jelaskan Di Dalam Surat Al Isra Ayat 23 :
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Artinya “Dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik – baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua – duanya sampai berumur lanjut dalam pemliharaanmu, maka sekali – kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”
Begitulah Alquran menggambarkan tentang bagaimana manusia harus berbuat baik kepada kedua orang tua. Karena memang sudah sepantasnya dan seharusnya bagi seorang anak untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya, yang demikian itu karena betapa besar jasa keduanya kepada sang anak.
Alqur’an juga menyinggung bagaimana pengorbanan orang tua terhadap anaknya ketika sang anak masih dalam kandungan. Betapa susah dan payahnya sang ibu dalam menjaga kandungannya agar sang anak terlahir dengan sehat dan sempurna. Bagaimana sakitnya derita yang di tanggung sang ibu ketika menanti detik – detik kelahiran, dia berjuang sekuat tenaga antara hidup dan mati demi si mungil pujaan hati. Dan seberapa banyak keringat yang di keluarkan sang ayah dalam mencari nafkah untuk membahagiakan sang anak yang nantinya akan menjadi pelita ke hidupan mareka, kata – kata lelah tidak pernah terucap dari bibir sang ayah tatkala melihat senyum bahagia dari bibir mungil Si Penyejuk Mata.
Maka dengan tegas Allah memerintahkan dalam al qur’an Surah Al luqman ayat 14 Firmannya.
“Dan kami perintahkan kepada manusia ( berbuat baik ) kepada dua orang ibu bapanya ; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah – tambah dan menyapihnya dalam dua tahun ., bersyukurlah kepada –Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada –Kulah kembalimu”
Al qur’an adalah kitab pegangan umat Islam yang sangat sempurna, semua hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan ini telah tercantum dalam kitab yang mulia itu, dan tak terkecuali tentang hakul awlad ‘alal walid dan hakul walid ‘alal awlad (hak anak terhadap orang tua dan hak orang tua terhadap anak).
Demikianlah Kultum Dari Saya
Semoga Bermanfaat Bagi Kita Semua
Jika Ada Kesalahan Kata Saya Minta Maaf
Wassalamualaikum Wr.Wb
LARANGAN MENGGUNJING
BalasHapusاَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ.
Teman-teman yang Dirahmati Allah
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya mengajak utamanya kepada diri saya pribadi dan juga kepada teman-teman pada umumnya, untuk senantiasa meningkatkan taqwa kepada Alloh, dengan Kemudian marilah kita senantiasa mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Allah telah melimpahkan kepada kita sedemikian banyak ni’mat. Jauh lebih banyak nikmat yang telah kita terima dibandingkan kesadaran dan kesanggupan kita untuk bersyukur. Sebagaimana telah Allah firmankan dalam
Selanjutnya saya mengajak teman-teman untuk senantiasa memanjatkan sholawat dan salam-sejahtera kepada teladan kita bersama… imamul muttaqin (pemimpin orang-orang bertaqwa) dan qaa-idil mujahidin panglima para mujahid yang sebenar-benarnya nabiyullah Muhammad Sallalahu ‘alaihi wa sallam.
Teman-teman yang Dirahmati Allah
Allah Swt berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 12:
Yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujuraat:12)
Ayat di atas mengandung larangan berbuat ghibah atau menggunjing atau seperti apa yang telah ditafsirkan pula pengertiannya oleh Rasulullah, sebagaimana yang terdapat di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud bahwa Abu Hurairah berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan ghibah itu?” Rasulullah menjawab, “Kamu menceritakan perihal saudaramu yang tidak disukainya.” Ditanyakan lagi, “Bagaimanakah bila keadaan saudaraku itu sesuai dengan yang aku katakan?” Rasulullah menjawab, “Bila keadaan saudaramu itu sesuai dengan yang kamu katakan, maka itulah ghibah terhadapnya. Bila tidak terdapat apa yang kamu katakan maka kamu telah berdusta (Fitnah).”
Menurut bahasa, kata ghibah berasal dari al-ghib (tidak tampak). Makna ghibah berkembang jadi bergunjing atau membicarakan aib orang yang tidak disukai. Ghibah merupakan penyakit jiwa yang berbahaya dan termasuk kelompok Nafsu Lawwamah. Terbentuknya ghibah karena munculnya sifat iri dan dengki dalam hati seseorang, karena faktor tidak suka, cemburu dan benci. Kemudian sifat tersebut mengkristal menjadi benih-benih su-uzhan (buruk sangka).
Ghibah adalah haram. Tidak ada pengecualian mengenai perbuatan ini kecuali bila terdapat kemaslahatan yang lebih kuat seperti beberapa hal atau kasus sebagai berikut:Orang yang mazhlum (teraniaya) boleh menceritakan dan mengadukan kezaliman orang yang menzhaliminya kepada seorang penguasa atau hakim atau kepada orang yang berwenang memutuskan suatu perkara dalam rangka menuntut haknya.
PUJI ASIH
BalasHapus28
XI MIPA 2
MATERI CERAMAH TINGKAT SEKOLAH
JUDUL LARANGAN MENGGUNJING
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ.
Teman-teman yang Dirahmati Allah
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya mengajak utamanya kepada diri saya pribadi dan juga kepada teman-teman pada umumnya, untuk senantiasa meningkatkan taqwa kepada Alloh, dengan sebenar-benarnya takwa yaitu ikhlas menjalankan apa yang telah diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang telah dilarang. Kemudian marilah kita senantiasa mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Allah telah melimpahkan kepada kita sedemikian banyak ni’mat. Jauh lebih banyak nikmat yang telah kita terima dibandingkan kesadaran dan kesanggupan kita untuk bersyukur. Sebagaimana telah Allah firmankan dalam QS Ibrahim: 34:
Yang artinya:
"Dan jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tak dapat menentukan jumlahnya."
Selanjutnya saya mengajak teman-teman untuk senantiasa memanjatkan sholawat dan salam-sejahtera kepada teladan kita bersama… imamul muttaqin (pemimpin orang-orang bertaqwa) dan qaa-idil mujahidin panglima para mujahid yang sebenar-benarnya nabiyullah Muhammad Sallalahu ‘alaihi wa sallam.
Teman-teman yang Dirahmati Allah
Allah Swt berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 12:
Yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujuraat:12)
Ayat di atas mengandung larangan berbuat ghibah atau menggunjing atau seperti apa yang telah ditafsirkan pula pengertiannya oleh Rasulullah, sebagaimana yang terdapat di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud bahwa Abu Hurairah berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan ghibah itu?” Rasulullah menjawab, “Kamu menceritakan perihal saudaramu yang tidak disukainya.” Ditanyakan lagi, “Bagaimanakah bila keadaan saudaraku itu sesuai dengan yang aku katakan?” Rasulullah menjawab, “Bila keadaan saudaramu itu sesuai dengan yang kamu katakan, maka itulah ghibah terhadapnya. Bila tidak terdapat apa yang kamu katakan maka kamu telah berdusta (Fitnah).”
Menurut bahasa, kata ghibah berasal dari al-ghib (tidak tampak). Makna ghibah berkembang jadi bergunjing atau membicarakan aib orang yang tidak disukai. Ghibah merupakan penyakit jiwa yang berbahaya dan termasuk kelompok Nafsu Lawwamah. Terbentuknya ghibah karena munculnya sifat iri dan dengki dalam hati seseorang, karena faktor tidak suka, cemburu dan benci. Kemudian sifat tersebut mengkristal menjadi benih-benih su-uzhan (buruk sangka). Adapun pemicu munculnya su-uzhan karena panca indera rekaman terhadap semua peristiwa dengan disertai lintasan negatif thinking (pikiran yang buruk). Setelah itu, disimpulkan menjadi sebuah persepsi dan opini, padahal kesimpulan tersebut belum tentu sesuai dengan fakta dan realita. Selanjutnya, persepsi tersebut diekspresikan dalam bentuk kata-kata. Ketika itu, akal tidak mampu berpikir jernih karena tergulung gelombang ghibah, sehingga membuncah kalimat kebencian dan keburukan pada orang lain yang merupakan refleksi batiniahnya. Itulah yang disebut ghibah.
LANJUTAN
BalasHapusGhibah adalah haram. Tidak ada pengecualian mengenai perbuatan ini kecuali bila terdapat kemaslahatan yang lebih kuat seperti beberapa hal atau kasus sebagai berikut:
1. Orang yang mazhlum (teraniaya) boleh menceritakan dan mengadukan kezaliman orang yang menzhaliminya kepada seorang penguasa atau hakim atau kepada orang yang berwenang memutuskan suatu perkara dalam rangka menuntut haknya.
2. Meminta bantuan untuk menyingkirkan kemungkaran dan agar orang yang berbuat maksiat kembali ke jalan yang benar. Pembolehan ini dalam rangka isti'anah (minta tolong) untuk mencegah kemungkaran dan mengembalikan orang yang bermaksiat ke jalan yang hak. Selain itu ini juga merupakan kewajiban manusia untuk ber-amar ma'ruf nahi munkar.
3. Memperingatkan kaum muslimin apabila ada perawi, saksi, atau pengarang yang cacat sifat atau kelakuannya, menurut ijma' ulama kita boleh bahkan wajib memberitahukannya kepada kaum muslimin. Hal ini dilakukan untuk memelihara kebersihan syariat. Ghibah dengan tujuan seperti ini jelas diperbolehkan, bahkan diwajibkan untuk menjaga kesucian hadits.
Teman-teman yang berbahagia
Dalam sekelompok orang yang sedang dalam perbincangan, kita sering menemui pembicaraan yang mengarah kepada kejelekan seseorang, entah yang memulai pembicaraan itu kita atau orang lain, disadari atau tidak disadari. Yang jelas apabila kita ikut larut dalam memperbincangkan kejelekan orang maka kita telah berbuat ghibah yang dalam Al-Qur’an dan hadits telah diterangkan perbuatan itu adalah terlarang (haram). Maka bagaimana sebaiknya kita menyikapi kasus yang demikian? Insya Allah berikut ini adalah poin-poin yang dapat menjauhkan kita dari ghibah:
1. Pertama merasakan apakah yang dibicarakan itu termasuk ghibah atau bukan. Caranya mudah, yaitu bayangkan seandainya orang yang kita bicarakan itu mendengar apa yang kita bicarakan, jika dia merasa tidak senang maka itu adalah perbuatan ghibah.
2. Setelah mengetahui haramnya ghibah maka berusaha semaksimal mungkin untuk menjauhinya yaitu dengan menyeleksi apa yang akan kita katakan. Apabila kita ketahui apa yang akan kita katakan itu tergolong ghibah, maka harus ditahan untuk mengatakannya. Atau apabila kita kemudian menyadari apa yang terlanjur kita katakan itu adalah ghibah karena khilaf tidak sengaja, maka sesegera mungkin beristighfar dan bertekad untuk lebih berhati-hati dalam berbicara.
3. Menelaah, merenungkan, dan meyakinkan diri sendiri bahwa dengan membicarakan kejelekan orang lain sebetulnya itu sama sekali tidak akan menambah derajat kita. Justru orang yang sering berbuat ghibah akan mudah untuk tidak dipercaya orang lain, dan hatinya pun tidak akan tenteram.
4. Menyadari bahwa seseorang yang kita bicarakan kejelekannya itu sebenarnya adalah saudara kita sendiri, bukan musuh yang harus dihujat atau pun dicela. Sekiranya seseorang tersebut melakukan perbuatan tercela atau yang kurang berakhlak maka sesungguhnya dia belum mengetahui tentang ilmu, maka kita seyogyanya ikut menunjukinya kepada jalan yang lurus bukannya malah menggunjingnya.
5. Jika kita diajak membicarakan kejelekan orang lain oleh seseorang maka kita harus menyadari bahwa ada dua kemungkinan tentang orang yang menggunjing, pertama, karena dia belum tahu haramnya ghibah menurut Islam atau kemungkinan kedua, yaitu dia sedang khilaf tanpa sengaja telah menggunjing. Maka berusahalah untuk menghentikannya secara ma’ruf tanpa menyinggung perasaannya. Pertama ingatkanlah secara lisan bahwa kita dilarang berbuat ghibah. Jika belum berhenti, maka kita bisa menanggapi seperlunya kemudian berusaha mengalihkan kepada pembicaraan yang lebih baik. Jika sekiranya kedua upaya itu belum menghentikannya berbuat ghibah maka diam adalah lebih baik, kemudian berdoa supaya kita dan orang tersebut sama-sama dijauhkan dari perbuatan ghibah.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus